Potensi, Masalah, dan Prospek Pengembangan Kabupaten Karanganyar

3.1.2. Potensi, Masalah, dan Prospek Pengembangan Kabupaten Karanganyar

Potensi dan permasalahan yang terdapat dan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:

3.1.2.a. Potensi

Potensi yang cukup menarik terkait dengan kondisi fisik wilayah dan letak Kabupaten Karanganyar diantaranya:

a. Potensi Letak Geografis · Letak Kabupaten Karanganyar cukup strategis, berbatasan dengan kota

Surakarta yang merupakan wilayah Pusat Kegiatan Nasional (PKN), sehingga dapat dijadikan sebagai tarikan bagi Kabupaten Karanganyar dalam melakukan pergerakan ke kota dengan hirarki pelayanan yang lebih tinggi.

· Keberadaan Kabupaten Karanganyar dilalui oleh hinterland kawasan

Joglosemar sangat memungkinkan Kabupaten ini menjadi kawasan yang cepat tumbuh.

· Kabupaten Karanganyar dilalui oleh jalur jalan lalu lintas Provinsi yang

menghubungkan Jawa Tengah-Jawa Timur. Jalur tersebut adalah Surakarta- Palur-Sragen-Madiun dan Surakarta-Palur-Karanganyar-Tawangmangu- Magetan.

· Kabupaten Karanganyar terletak didekat Bandara Internasional Adi

Sumarmo

b. Potensi Fisik Alam · Kabupaten Karanganyar kaya akan sumber mata air yang dapat

dikembangkan untuk kebutuhan air minum yang memiliki pangsa pasar yang luas dengan lokasi di kecamatan Karangpandan dan Tawangmangu.

· Kabupaten Karanganyar mempunyai kondisi alam yang subur dan kaya

akan bahan baku industri, seperti segala jenis tanaman hortikultura, tanaman akan bahan baku industri, seperti segala jenis tanaman hortikultura, tanaman

· Kabupaten Karanganyar mempunyai cadangan energy (alam) yang

melimpah dan sangat potensial untuk dikembangkan. · Kabupaten Karanganyar memiliki potensi bahan galian golongan C yang

berpotensi untuk pembangunan seperti trass, batu pasir, batu gamping, kapur, batu gunung.

c. Potensi Sarana Prasarana · Kabupaten Karanganyar memiliki ketersediaan dan kualitas infrastruktur penunjang (seperti:transportasi, komunikasi, listrik, dan lain-lain) · Kabupaten Karanganyar memiliki zona industri Palur sebagai kawasan

berikat. · Kabupaten Karanganyar memiliki ketersediaan fasilitas-fasilitas umum dan

sosial seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, peribadatan sudah lengkap dan mampu mewadahi aktivitas masyarakatnya.

d. Potensi Pertanian Potensi pertanian yang terdapat dan mampu mendukung kondisi ekonomi di Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:

· Sektor pertanian merupakan sektor kedua yang memberikan kontribusi

cukup yaitu 21% setelah industry pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Karanganyar

· Kabupaten Karanganyar juga memiliki komoditas unggulan dalam sektor

tanaman pangan dan hortikulturaserta agrobisnis · Kabupaten Karanganyar mempunyai potensi hasil produksi pertanian

terutama pertanian tanaman pangan, perkebunan. · Komoditas unggulan dari sektor pertanian adalah sebagai berikut:

ü tanaman bahan makanan : padi, jagung, kacang tanah ü tanaman perkebunan : teh, karet, kelapa, mete, tebu &jahe

ü peternakan :sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, kambing, dll ü perikanan: kolam air tenang, sungai, dan waduk

e. Potensi Pariwisata · Kabupaten Karanganyar memiliki objek wisata yang mempunyai daya tarik

terhadap pengunjung yang cukup tinggi sehingga sektor ini juga mampu memberikan kontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Karanganyar.

· Potensi objek wisata antara lain: ü objek wisata alam : hutan wisata Grojogan Sewu, Wana Wisata Gunung Bromo, Bumi Perkemahan Sekipan dan Camping Lawu Resort, Pemandian Air Hangat (PAH) Cumpleng dan Pablengan.

ü objek wisata budaya : candi sukuh dan Cetho, situs Palanggatan dan

Menggung, makam Raja-raja Mangadeg dan Girilayu,dll. ü objek wisata buatan : Taman Ria Balekambang, Waduk Lalung &

Delingan, Agrowisata Sondokoro.

3.1.2.b. Permasalahan

Adapun beberapa permasalahan yang terdapat di Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:

a. Permasalahan Fisik Alam · Benteng alam daerah bencana di Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya

berupa lereng perbukitan Gunung Lawu bagian Barat dan Selatan dengan kemiringan bergelombang-terjal (25-40 ⁰).

· Kemiringan lereng yang terjal menyebabkan masa tanah mudah

bergerak/tanah longsor · Berkurangnya Daerah Tangkapan Air/kawasan lindung-peyangga

(konservasi hutan/lahan), yang disebabkan oleh tanaman (vegetasi) yang berakar kuat dan dalam berfungsi sebagai pengikat tanah yang berubah menjadi area lading sayuran dan juga tanaman tahunan.

b. Permasalahan Sektor Pertanian · Rata-rata lahan sawah yang mengalami alih fungsi per tahun meningkat. · Air irigasi yang diprediksi akan mengalami penurunan dalam kurun waktu

5(lima) tahun kedepan, karena terjadi persaingan penggunaan air untuk keperluan pertanian dan non pertanian.

· Sistem pertanian yang digunakan penduduk masih sangat sederhana atau

tradisional. · Hasil dari pertanian belum optimal, karena pengelolaan dan pengolahan

lahannya tidak disertai pemahaman /ilmu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi yang layak jual dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional.

· Sistem pemasaran produk pertanian yang kurang optimal sehingga perlu adanya sistem pemasaran yang lebih baik, seperti sistem kemitraan. · Kurangnya promosi akan produk-produk pertanian yang dihasilkan

Kabupaten Karanganyar.

c. Permasalahan Sektor Pariwisata · Kurangnya promosi akan objek wisata yang terdapat di Kabupaten

Karanganyar · Sarana dan prasarana yang masih terbatas sehingga kurang mampu

mendukung sektor pariwisata. · Sistem pengelolaan potensi-potensi wisata alam yang kurang optimal,

sehingga kurang mampu mendukung sektor pariwisata. · Bidang pariwisata belum dikemas secara menarik, seperti belum adanya

paket wisata dalam pengembangan objek wisata di Kabupaten Karanganyar · Pembagian kewenangan disektor pariwisata antara pemerintah Provinsi dengan pemerintah Kabupaten/Kota belum diatur secara jelas dan tegas. · Belum tersusunnya materpaln pariwisata Karanganyar.

d. Permasalahan Sektor Ekonomi dan Sosial Budaya · Belum ada fokus pengembangan potensi ekonomi dan kurangnya efektifitas

fungsi dan peranan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. · Masih tingginya tingkat pengangguran terbuka akibat rendahnya tingkat

pendidikan/ketrampilan/keahlian calon tenaga kerja.