Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes 2011
10
Fokus:
a. Mendorong upaya pembuatan obat dan produk farmasi lain yang
terjangkau dengan tanpa mengabaikan masalah kualitas dan keamanan obat seperti yang telah dilakukan selama tiga tahun
terakhir. b.
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik.
c. Meningkatkan penggunaan obat rasional.
d. Meningkatkan keamanan, khasiat dan mutu obat dan makanan
yang beredar. e.
Mengembangkan peraturan dalam upaya harmonisasi standar termasuk dalam mengantisipasi pasar bebas.
f. Meningkatkan kualitas sarana produksi, distribusi dan sarana
pelayanan kefarmasian. g.
Meningkatkan pelayanan kefarmasian yang bermutu. h.
Meningkatkan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional Indonesia.
i. Meningkatkan penelitian di bidang obat dan makanan, kemandirian
di bidang produksi obat, bahan baku obat, obat tradisional, kosmetika dan alat kesehatan.
j. Penguatan sistem regulatori pengawasan obat dan makanan,
sistem laboratorium
obat dan
makanan serta
peningkatan kemampuan pengujian mutu obat dan makanan.
k. Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium pengujian serta
penerapan standar internasional laboratorium. l.
Penyusunan standar dan pedoman pengawasan obat dan makanan dan peningkatan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat
dan makanan.
6. SASARAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN
Sasaran hasil Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi
standar dan terjangkau oleh masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes 2011
11 Indikator tercapainya sasaran hasil pada tahun 2011 adalah:
Persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 85.
Untuk mencapai
sasaran hasil
Program Kefarmasian
dan Alat
Kesehatan, maka kegiatan yang dilakukan meliputi:
1. Peningkatan
Ketersediaan Obat
Publik dan
Perbekalan Kesehatan
Luaran: Meningkatnya ketersediaan Obat Esensial Generik di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar.
Indikator pencapaian luaran tersebut pada tahun 2011 adalah: a.
Persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 85; b.
Persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 65;
c. Persentase Instalasi Farmasi KabupatenKota sesuai standar
sebesar 65.
2. Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT
Luaran: Meningkatnya mutu dan keamanan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT.
Indikator pencapaian luaran tersebut pada tahun 2011 adalah: a.
Persentase produk alat kesehatan dan PKRT yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat sebesar
80; b.
Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi persyaratan cara produksi yang baik sebesar 45;
c. Persentase sarana distribusi alat kesehatan yang memenuhi
persyaratan distribusi sebesar 55.
3. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
Luaran: Meningkatnya penggunaan obat rasional melalui pelayanan kefarmasian
yang berkualitas
untuk tercapainya
pelayanan kesehatan yang optimal.