PENGUKURAN KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes 2011 15 Pada awal tahun anggaran 2011 telah disusun pula penetapan kinerja Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang diserahkan kepada Kementerian PAN dan RB. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 satu tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang telah ditetapkan. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah sebagai berikut: Sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, telah ditetapkan satu indikator dalam mencapai sasaran hasil program, yaitu: Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin SASARAN Meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes 2011 16 Dalam mencapai indikator tersebut di atas, didukung oleh beberapa kegiatan dengan menghasilkan luaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya ketersediaan Obat Esensial Generik di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar. 2. Meningkatnya mutu dan keamanan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT. 3. Meningkatnya penggunaan obat rasional melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal. 4. Meningkatnya produksi bahan baku dan obat lokal serta mutu sarana produksi dan distribusi kefarmasian. 5. Meningkatnya kualitas produksi dan distribusi kefarmasian. 6. Meningkatnya produksi bahan baku obat dan obat tradisional produksi di dalam negeri. 7. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Tabel 3. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2011 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat Presentase ketersediaan obat dan vaksin IKU 85 87 102.35 Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes 2011 17

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2011 disusun menggunakan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010- 2014 dan Struktur Organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144MenkesPerVIII2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Indikator Kinerja Utama IKU Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah presentase ketersediaan obat dan vaksin. Indikator tercapainya sasaran hasil program kefarmasian dan alat kesehatan pada tahun 2011 adalah Kondisi yang dicapai: Persentase ketersediaan obat dan vaksin target 2011 sebesar 85, realisasi sebesar 87. Untuk menjamin ketersediaan obat dan vaksin, dilakukan pengadaan obat dan vaksin. Pengadaan tersebut meliputi pengadaanpenyediaan obat buffer stock provinsi, obat buffer stock pusat obat buffer bencanaKLB, obat P2M, obat Filariasis, obat AIDS dan PMS, obat Malaria, obat TB Paru, obatvaksin flu burung dan VAR, Reagen Screnning Darah, obat dan perbekkes haji dan obat emergensi, obat kesehatan ibu dan anak, obat gizi, obat poliklinik Depkes Pusat. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin CAPAIAN KINERJA: Capaian kinerja dari indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin adalah sebesar 102.35 Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes 2011 18 Capaian kinerja dari indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin tersebut berkat upaya yang dilakukan, yaitu : - Tersedianya alokasi dana obat dan vaksin baik di Pusat maupun Daerah - Tersedianya Dana Alokasi Khusus DAK - Advokasi kepada Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota untuk peningkatan alokasi anggaran obat. - Monitoring dan evaluasi ketersediaan obat serta harga obat - Bimbingan teknis pengelolaan obat - Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat Grafik di bawah ini merupakan persentase ketersediaan obat dan vaksin tahun 2011 di tiap Provinsi. Gambar 4. Grafik Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun 2011 KET : Ketersediaan obat dan vaksin di tiap provinsi bervariasi antara 85 s.d. 91. Dan rata-rata adalah 87 dengan persentase capaian sebesar 102. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun 2010, yaitu 82. Permasalahan: Secara nasional capaian kinerja dari indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin adalah sebesar 102, namun masih terjadi disparitas antar wilayah yang disebabkan antara lain :