cxvii kemudian ditarik suatu kesimpulan yang pada dasarnya merupakan jawaban atas
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
14
3.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di kantor-kantor notaris di Kota Semarang, dimana notaris yang diangkat berkedudukan di Kota Semarang dan mempunyai
wilayah jabatan yang meliputi seluruh wilayah Jawa Tengah dengan masa jabatan lebih dari 7 tujuh tahun, pertimbangannya adalah notaris dengan masa
jabatan demikian telah melakukan pengesahan pendirian Perseroan Terbatas secara manual dan SISMINBAKUM, serta yang memenuhi karakteristik
penelitian ini, dalam hal ini, yaitu: 1.
Kantor notaris Muhammad Hafidh, SH 2.
Kantor notaris Djoni Djohan, SH
BAB IV
Setelah dilakukan penelitian pada kantor-kantor notaris di kota Semarang, maka dapat disajikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut di bawah ini:
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1. Peranan Notaris Dalam Proses Pengesahan Pendirian Perseroan Terbatas
A. Peranan notaris dalam proses pengesahan pendirian Perseroan
Terbatas secara manual.
Sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas UUPT, maka Indonesia pada akhirnya memiliki
undang-undang khusus mengenai Perseroan Terbatas yang sebelumnya hanya diatur dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD,
14
lihat Burhan Ashshofa, Op.Cit, hlm 103
cxviii yang tentu saja sedikit banyak sudah tidak relevan dengan kondisi
Indonesia, terutama mengenai dunia usaha yang telah kian maju. UUPT tersebut secara spesifik mengatur tentang Perseroan Terbatas
khusunya prosedur pendirian Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar PT, Nama Perseroan, Modal Perseroan dan perlindungan modal dan kekayaan
perseroan. Menindaklanjuti UUPT tersebut, maka pemerintah mengeluarkan
Keputusan Menteri Nomor M.01-PR.08.01 Tahun 1996 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas, yang mengatur tata cara pendirian Perseroan Terbatas, karena UUPT sama sekali tidak mengatur hal tersebut.
Jika menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, pengesahan diberikan terhadap Akta Pendirian Perseroan Terbatas, maka menurut
UUPT melalui Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M. 01-PR.08.01 Tahun 1996 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas, pengesahan diberikan atas surat permohonan pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang
ditandatangani dan disampaikan langsung oleh para pendiri perseroan, yang diketahui oleh notaris dihadapan siapa akta pendirian tersebut dibuat,
adapun akta pendirian harus dilampirkan bersama-sama dengan berbagai lampiran pendukung lainnya sebagaimana ditentukan dalam lampiran
keputusan Menteri Kehakiman tersebut guna memenuhi ketentuan dalam UUPT.
1
1
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, 2003 Perseroan Terbatas, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, hlm 22
cxix Keputusan Menteri Kehakiman tersebut di atas menekankan pada
pentingnya peran notaris dalam proses pengajuan pengesahan Akta Pendirian ini.
2
Dalam sistem manual, pengesahan pendirian Perseroan Terbatas dapat pula dilakukan oleh para pendiri perseroandireksi Pasal 1
Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M. 01-PR.08.01 Tahun 1996 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas.
Berdasarkan wawancara dengan para responden, dapat diketahui bahwa pada sistem lama dalam proses pengesahan pendirian Perseroan
Terbatas seluruh pekerjaan dilakukan secara manual, mulai dari penerimaan berkas dari pihak notaris hingga kemudian hal-hal sebagai
berikut: 1.
Pengecekan kelengkapan dan nama, 2.
Pembayaran dan pembuatan kartu kendali, 3.
Setelah itu masuk ke dokumentasi dimana seluruh file masih berbentuk kertas laporan baik pendirian, persetujuan dan laporan,
4. Selanjutnya korektor memeriksa yang akan kembali diperiksa oleh
Kasi Teknis, Kasubdit Badan Hukum yang nantinya akan diklarifikasi oleh Direktur Perdata.Tata usaha merupakan bagian akhir dari proses
ini, pembuatan Draft Surat SK dan Laporan, klarifikasi final Surat Direktur Perdata,
5. Kemudian dilanjutkan Pencetakan SK yang akan ditandatangani oleh
Dirjen.
2
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja Ibid hlm 22
cxx 6.
Setelah jadi maka notaris akan mengambil dan dibuat dokumentasinya di bagian Tata Usaha.
Berikut ini adalah bagan cara kerja sistem manual atau Prosedur pengesahan pendirian Perseroan Terbatas:
3
3
Data base SISMINBAKUM di www.sisminbakum.com
akses tanggal 23 juni 2006 Pembayaran
Kartu Kendali Cek kelengkapan
Cek nama
DOKUMENTASI
Pendirian
Persetujuan Laporan
KOREKTOR
Pemeriksaan Korektor
Pemeriksaan Ulang Kasi Teknis
Penelitian Ulang Kasubdit Badan Hukum
Klarifikasi Direktur Perdata
Notaris
LOKET
TATA USAHA
Draft Surat SK Laporan
Klarifikasi Final Surat Direktur Perdata
Cetak SK Surat
Penandatanganan SK Surat oleh Dirjen
DOKUMENTASI Pengambilan SK Surat
cxxi
B. Peranan notaris dalam proses pengesahan pendirian Perseroan