Pengertian Malpraktik Malpraktik Medik

pelayanan pengobatan yang diberikan. Dibawah ini beberapa cara berakhirnya hubungan dokter – pasien tersebut yaitu : a. Sembuhnya pasien dari keadaan sakit yang diderita dan sang dokter menganggap tidak diperlukan lagi pengobatan, sehingga tidak ada manfaatnya lagi bagi pasien untuk meneruskannya b. Dokternya mengundurkan diri dari hubungan dokter – pasien dengan syarat pasien menyetujuinya. c. Pasien meninggal dunia d. Sudah selesainya kewajiban dokter seperti ditentukan dalam kontrak.

B. Malpraktik Medik

Malapraktik telah digunakan secara luas di Indonesia sebagai terjemahan ” malpractice ” , sedangkan kelalaian adalah terjemahan untuk ” Negligence ”

1. Pengertian Malpraktik

Ada beberapa pendapat sarjana mengenai pengertian malpraktik : a. Veronica mengemukakan malapraktik yaitu kesalahan dalam menjalankan profesi yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban – kewajiban yang harus dilakukan oleh dokter. 3 b. Danny Wiradharma memandang malpraktek dari sudut tanggung jawab dokter yang berada dalam suatu perikatan dengan pasien, yaitu dokter tersebut melakukan praktik yang buruk. 4 3 Veronika Komalawati, Hukum dan Etika dalam Praktik Dokter, Sinar Harapan,Jakarta 1989. 4 Danny Wiradharma, Penuntun Kuliah Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Egc,Jakarta,1999. c. Ngesti Lestari mengartikan malpraktek secara harfiah sebagai pelaksanaan atau tindakan yang salah. 5 Dari beberapa pengertian tentang malpraktik medik di atas semua sarjana sepakat untuk mengartikan malpraktik medik sebagai kesalahan dokter yang karena tidak menggunakan ilmu pengetahuan dan tingkat ketrampilan sesuai dengan standar profesinya yang akhirnya mengakibatkan pasien terluka atau cacat bahkan meninggal. Setiap tindakan medis harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara etik maupun secara hukum, Kode Etik Kedokteran Indonesia KODEKI memberikan pedoman kepada dokter di dalam memutuskan untuk melakukan tindakan medisnya tidak boleh bertentangan dengan : b. Kode Etik Kedokteran Indonesia KODEKI c. Asas – asas Etika kedokteran Indonesia yaitu : 6 1. Tidak merugikan Non – Maleficence 2. Membawa kebaikan Benevicence 3. Menjaga kerahasiaan Confidencsialitas 4. Otonomi pasien Informed Consent 5. Berkata benar Veracity 6. Berlaku adil Justice 5 Ngesti Lestari, ”Masalah Malpraktek Etik Dalam Praktek Dokter ”, Kumpulan Makalah Seminar tentang Etika dan Hukum Kedokteran diselenggarakan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar , Malang, 2001 . 6 Ibid. hal. 87-88. 7. Menghormati privacy Agar seorang dokter tidak dipandang melakukan praktik yang buruk menurut Danny Wiradharma, maka setiap tindakan medis yang dilakukan harus memenuhi tiga syarat : 1. Memiliki indikasi medis ke arah suatu tujuan perawatan yang kongkrit. 2. Dilakukan menurut ketentuan yang berlaku di dalam ilmu kedokteran 3. Telah mendapat persetujuan tindakan pasien . 7 Dari uraian – uraian di atas jelas bagaimana seorang dokter dituntut melaksanakan kewajibannya yaitu : 1. Kewajiban Primer Memberikan pelayanan medis yang benar dan layak , berdasarkan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya . 2. Kewajiban Sekunder a. Memberikan informasi medis mengenai penyakit pasien b. Memberikan informasi tindakan medis yang akan dilakukan c. Memberikan surat keterangan dokter bagi berbagai kepentingan pasien yang bersifat yustisial .

2. Malpraktik ditinjau dari hukum pidana

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA TERORISME DENGAN HUKUM PIDANA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 213

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 149

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 165

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA TERHADAP PENANGGULANGAN CYBERPORN DALAM RANGKA PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 338

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 211

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA DI WANG PERBANKAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 197

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEJAHATAN PEDOFILIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

5 21 193

Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Terhadap Penanggulangan Delik Agama Dalam Rangka Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 136

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MALPRAKTIK KEDOKTERAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 23