Dalam memahami hakekat kesalahan dalam menjalankan profesi atau malpraktek, kita harus meletakkannya berhadapan dengan kewajiban dalam
menjalankan profesi. Sebab kesalahan itu timbul karena adanya kewajiban – kewajiban yang harus dilakukan dokter.Berdasarkan pengertian malpraktek
maka dapat disimpulkan bahwa malpraktek terdiri dari unsur – unsur sebagai berikut :
1. Adanya unsur kesalahan kelalaian dokter 2. Adanya wujud perbuatan tertentu mengobati pasien
3. Adanya akibat luka berat atau matinya orang lain yaitu pasien . 4. Adanya hubungan kausal
c. Tentang merampas nyawa orang lain atas permintaan orang lain tersebut atau keluarganya
Pasal 575 Konsep KUHP 2008 Setiap orang yang merampas nyawa orang lain atas permintaan orang
lain tersebut yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati atau atas permintaan keluarganya dalam halo rang lain tersebut tidak
sadar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 Sembilan tahun
Pasal 576 Konsep KUHP 2008
Dokter yang melakukan tindak pidana sebagaimna dimaksud dalam Pasal 575 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 dua belas
tahun
Tindak Pidana dalam Pasal 575 dan Pasal 576 Konsep KUHP 2008 ini merupakan tindak pidana yang dikenal dengan euthanasia . Euthanasia
sendiri merupakan suatu tindakan yang dilarang dilakukan, walaupun atas permintaan orang yang bersangkutan atau atas permintaan keluarganya
dalam hal orang yang bersangkutan tidak sadar. Tindak pidana dalam Pasal 575 Konsep KUHP 2008 sama dengan
tindak pidana dalam Pasal 344 KUHP yang telah disebutkan di atas .
56
Sistem perumusan pidananya sama keduanya secara tunggal , yaitu pidana penjara, namun yang membedakannya adalah mengenai ancaman
pidananya. Pasal 576 Konsep merupakan hal yang baru , yang belum diatur dalam KUHP, dimana seorang dokter yang melakukan tindak pidana
euthanasia, dipidana lebih berat daripada pelaku yang bukan dokter . Dalam KUHP , Baik dokter maupun bukan dokter yang melakukan tindak pidana
tersebut , ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling lama 12 tahun . Dalam Konsep apabila tindak pidana dilakukan oleh orang yang bukan
dokter , ancaman pidananya lebih ringan yaitu paling lama 9 Sembilan tahun , sedangkan oleh dokter , ancaman pidananya adalah pidana penjara
12 dua belas tahun. Berarti pidana untuk dokter diperberat atau ditambah 13 Sepertiga
56
Pasal 344 KUHP menyatakan barangsiapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara dua belas
tahun.
Konsep KUHP 2008 KUHP
Pasal 575 Setiap orang yang merampas nyawa
orang lain atas permintaan orang lain tersebut yang jelas dinyatakan
dengan kesungguhan hati atau atas permintaan keluarganya dalam halo
rang lain tersebut tidak sadar, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 9 Sembilan tahun Pasal 344
Barangsiapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri
yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun
Pasal tersebut di atas mirip dengan tindakan euthanasia aktif, karena ada tindakan menghilangkan nyawa orang lain . Tindakan tersebut dapat
diancam dengan pidana meskipun dilakukan atas permintaan sendiri yang dinyatakan dengan nyata dan sungguh-sungguh
Penulis melihat bahwa ancaman pidana dalam konsep bagi dokter lebih berat dari pada yang bukan dokter, Pasal – pasal kejahatan terhadap nyawa tersebut di atas
dapat dikaitkan dengan Euthanasia yaitu Pasal 338, 340 , 344, 345 , 359 KUHP jika dihubungkan dengan dunia kesehatan sebagai upaya penanggulangan tindak pidana
malpraktik di Indonesia menegaskan bahwa euthanasia baik aktif maupun pasif tanpa permintaan adalah dilarang . Demikian pula dengan euthanasia aktif dengan
permintaan. Ini merupakan suatu bentuk penanggulan tindak pidana malpraktik kedokteran yang baik yang dapat dipakai dalam rangka pembaharuan hukum pidana
di masa yang akan datang.
2. Perbandingan KUHP Indonesia dengan KUHP KUHP Singapura