RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
II - 9
B. Masalah
1. Bencana banjir di sekitar sungai bengawan solo diakibatkan oleh
terdapatnya penggunaan lahan pada kawasan konservasi yaitu di tepi sungai.
2. Tidak terdapatnya penghijauan di sepanjang tepi sungai.
3. Daerah lereng Gunung Lawu terutama Kecamatan Kendal merupakan
daerah rawan longsor dan di Kecamatan Karangannyar karena berdekatan dengan hutan gundul dan lahan kritis.
C. Prospek Pengembangan
1. Pada kawasan rawan banjir dapat ditingkatkan fungsinya menjadi
kawasan lindung jika pada kawasan tersebut memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana banjir.
2. Pengelolaan kawasan yang terkena banjir dapat diantisipasi dengan
melakukan reboisasi pada sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. 3.
Peningkatan peranserta
masyarakat dalam
program hutan
kemasyarakatan melalui berbagai program kerjasama.
2.2.2. Kawasan Budidaya 2.2.2.1.Pertanian
A. Potensi
1. Potensi sawah cukup besar yakni seluas 44,668 Ha. Sawah ini tersebar
di kawasan perkotaan maupun perdesaan. 2.
Komoditi pertanian terbesar di Kabupaten Ngawi adalah padi, jagung dan kedelai yang terkonsentrasi di beberapa lokasi yakni di sebagian
wilayah Kecamatan Padas, sebagian wilayah Kecamatan Kasreman, sebagian wilayah Kecamatan Kedunggalar, sebagian wilayah Kecamatan
Paron, sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe. 3.
Potensi ini cukup besar karena pertanian di Kabupaten Ngawi selain untuk memenuhi kebutuhan penduduk wilayah Kabupaten Ngawi
sendiri juga untuk kebutuhan daerah lainnya seperti ke Madiun, Sragen dan Solo dan beberapa komoditas telah di eksport.
4. Kawasan perdesaan masih sangat luas dan memiliki berbagai produk
pertanian.
B. Masalah
1. Banyak terjadi alih fungsi lahan khususnya sawah menjadi kawasan
terbangun, yang berarti bahwa semakin berkurangnya lahan pertanian. 2.
Kualitas dan hasil pengolahan belum optimal. 3.
Banyaknya lahan sawah yang dilanda banjir sehingga sering kali mengakibatkan gagal panen dan hasil panen yang kurang maksimal
sehingga berpengaruh terhadap produksi pertanian.
C. Prospek Pengembangan
1. Pengembangan produksi pertanian dilakukan dengan mempertahankan
luasan sawah yang ada, setidaknya melalui peningkatan sistem irigasi bila terjadi alih fungsi sawah. Hal ini didukung oleh peningkatan
pelayanan irigasi di wilayah yang potensial. 2.
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan, melalui penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan.
3. Hasil produk pertanian mempunyai peluang pemasaran yang signifikan.
Prospek pengembangan kawasan untuk pertanian di Kabupaten Ngawi sangat diharapkan. Dalam pengembangan kawasan pertanian ini dapat
diprioritaskan pada kawasan agropolitan di Kecamatan Paron dan wilayah-wilayah lainnya.
4. Peningkatan keterampilan masyarakat yang bertujuan untuk menjaga
areal persawahan dari ancaman banjir dan hama yang menyerang tanaman.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
II - 10
2.2.2.2.Perkebunan A. Potensi
1. Luas Perkebunan di Kabupaten Ngawi adalah 5.837,66 ha yang tersebar
dengan jenis produksinya antara lain : kelapa di Kecamatan Sine, Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Paron dan Kecamatan Widodaren,
tebu, tembakau virginia, tembakau rakyat, cengkeh dan melinjo yang mempunyai nilai jual cukup tinggi. Komoditas unggulan ini sebagian
besar untuk diolah dan dieksport seperti ke Madiun, Kediri dan Sragen.
2. Komoditi perkebunan sudah diolah dari daun menjadi rajangan, hal
merupakan peningkatan produksi dengan merubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi.
B. Masalah