Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

2 Berdasarkan beberapa penelitian, harmoni yang tenang, tajam, datar, cepat dan lambat dari musik Mozart menstimulasi otak tetapi merelaksasikan otot. Penelitian ini menggunakan musik klasik karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2 nd movement. Jenis musik Mozart ini memiliki keistimewaan yaitu terdapat pengulangan melodi yang memiliki panjang pengulangan sekitar 20-30 detik. Panjang pengulangan ini hampir seirama panjang gelombang otak manusia sehingga diharapkan dengan mendengarkan musik yang merupakan musik klasik dengan tempo lambat dan seirama dengan gelombang otak seperti karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2 nd movement dapat memengaruhi gelombang otak menjadi gelombang alpha yang akan mengaktifkan sistem parasimpatis yang menyebabkan penurunan curah jantung dan resistensi perifer total sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah Giannouli, Lytras, Syrmos, 2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2 nd Movement menurunkan tekanan darah.

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui efek musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D- Major 2 nd Movement terhadap penurunan tekanan darah.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik Menambah wawasan mahasiswa kedokteran dalam bidang fisiologi dan terapi alternatif bahwa musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D- Major 2 nd Movement dapat digunakan sebagai terapi musik untuk menurunkan tekanan darah. Universitas Kristen Maranatha 3 1.4.2 Manfaat praktis Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa mendengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2 nd Movement dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan terutama untuk menurunkan tekanan darah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Musik Mozart sebagai sumber suara akan masuk ke dalam telinga dan akan merangsang nervus cochlearis dan diteruskan ke jaras pendengaran menuju ke otak. Bagian dari otak yang akan terangsang adalah lobus temporalis korteks auditorius kemudian akan merangsang sistem limbik karena terdapat hubungan di antaranya. Impuls sensoris yang berasal dari neokorteks lobus temporalis terutama area asosiasi auditori area Brodmann 41 dan 42 dapat dijalarkan menuju sistem limbik. Bagian sistem limbik yang paling terstimulasi adalah amigdala. Rangsangan dari amigdala akan dijalarkan ke hipokampus dan hipotalamus secara bersamaan. Rangsangan yang diterima oleh hipokampus akan disalurkan lagi ke hipotalamus lewat forniks jaras penghubung utama. Rangsangan pada hipotalamus akan mengaktifkan gelombang α yang akan memicu dihasilkannya neurohormon seperti serotonin dan ß endorphin yang memberikan sensasi tenang. Serotonin dan ß endorphin akan merangsang sistem saraf otonom parasimpatis yang menghasilkan efek kronotropik negatif dan inotropik negatif. Kronotropik dan inotropik negatif akan menurunkan resistensi perifer total dan curah jantung sehingga tekanan darah akan turun Sherwood, 2013. Universitas Kristen Maranatha 4 Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1.6. Hipotesis