Efek Dark Chocolate Terhadap Penurunan Tekanan Darah.
iv
ABSTRAK
EFEK DARK CHOCOLATE TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH
Natasya, 2013
Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes.,AIF
Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah hipertensi. Makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai penurun tekanan darah adalah cokelat.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah.
Metode Penelitian dilakukan terhadap 30 mahasiswi FK UKM yang berumur 18-24 tahun. Tekanan darah diukur dengan menghitung tekanan darah sistolik dan diastolic dalam mmHg setelah dan sebelum memakan dark chocolate. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α= 5%
Hasil Rerata tekanan darah setelah memakan dark chocolate 100.83/68.40 lebih rendah dari sebelum memakan dark chocolate 110.80/75 (p<0.01).
Simpulan Dark chocolate menurunkan tekanan darah. Kata kunci: dark chocolate, tekanan darah.
(2)
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF DARK CHOCOLATE ON
LOWERING BLOOD PRESSURE
Natasya, 2013
Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes.,AIF
Background Along with the development of the current era, there was a change in people's lifestyles become more practical. This raises numbers of health problems that cannot be avoided. One of them is hypertension. Food which has recently been studied on lowering blood pressure is chocolate.
Objective To find out if dark chocolate lowers blood pressure.
Methods The study was conducted on 30 FK-MCU students range from 18 -24 years of age. Blood pressure is measured by calculating systolic and diastolic blood pressure in mmHg after and before eats dark chocolate. Data analysis using paired t test with α = 0.05.
Results The mean of blood pressure after eating dark chocolate was 100.83/68.40 lower than before eating dark chocolate was 110.80/75 (p <0,01). Conclusion Dark chocolate lowers blood pressure.
(3)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penelitian ... 1
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran ... 2
1.6 Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cokelat ... 5
2.1.1Tanaman Cokelat ... 5
2.1.2 Taksonomi Tanaman Cokelat ... 6
2.1.3 Jenis-jenis Kakao ... 7
2.1.4 Proses Pembuatan Cokelat ... 8
2.1.5 Jenis-jenis Cokelat ... 9
2.1.6 Kandungan Dark Chocolate ... 10
(4)
ix
2.2. Tekanan Darah ... 14
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 16
2.2.2 Cara-cara Pengukuran Tekanan Darah ... 31
2.3. Hipertensi ... 35
2.3.1 Klasifikasi Hipertensi ... 35
2.3.2 Patogenesis Patofisiologi Hipertensi ... 38
2.3.3 Komplikasi Hipertensi ... 40
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 41
3.1.2 Subjek Penelitian ... 41
3.1.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 41
3.1.4 Ukuran Sampel ... 41
3.2. Metode Penelitian ... 42
3.2.1 Desain Penelitian ... 42
3.2.2 Data yang Diukur ... 42
3.2.3 Analisis Data ... 42
3.3 Variabel Penelitian ... 42
3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 42
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 43
3.4 Prosedur Kerja ... 43
3.4.1 Persiapan Sebelum Tes ... 43
3.4.2 Cara Pemeriksaan Tekanan Darah ... 43
3.4.3 Prosedur Penelitian ... 44
3.4.4 Uji Pendahuluan ... 45
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 46
(5)
x BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 49
5.2 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 52
(6)
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Bunyi Korotkoff ... 33 Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah
(7)
xii
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 3
Gambar 2.1 Theobroma cacao L ... 7
Gambar 2.2 Proses Pembuatan Cokelat ... 8
Gambar 2.3 Pengaturan Tekanan Darah ... 15
Gambar 2.4 Stimulasi Simpatis Terhadap Tekanan Darah ... 21
Gambar 2.5 Stimulasi Parasimpatis Terhadap Tekanan Darah ... 21
(8)
xiii
Daftar Lampiran
Halaman Lampiran 1 INFORMED CONSENT ... 52 Lampiran 2 Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Setelah dan Sebelum
Memakan Dark Chocolate ... 53 Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 54
(9)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Aktivitas yang begitu padat dan kesibukan membuat mereka mencari makanan yang praktis dan cepat dikonsumsi seperti “junk food”. Perubahan ini membuat masyarakat melupakan arti gaya hidup sehat. Hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi mempunyai angka prevalensi tertinggi dari penyakit kardiovaskular di dunia (WHO, 2012).
Para peneliti telah mengembangkan berbagai macam obat, bahan-bahan alamiah, serta jenis-jenis makanan di sekitar kita untuk menjadi penawar dari hipertensi (Schaffer, 2012). Salah satu makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai penurun tekanan darah adalah cokelat (Zubaida, Njike, Dutta, Ali, & Katz, 2008). Cokelat merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dunia dan dianggap memberi efek menenangkan setelah mengkonsumsinya. Efek tersebut didapat baik dari wangi maupun kandungan dalam cokelat sendiri (Health, 2012).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah.
1.3 Tujuan Penelitian
(10)
2
1.4 Manfaat penelitian
Memberikan informasi manfaat dark chocolate dalam menurunkan tekanan darah.
1.5 Kerangka pemikiran
Dark chocolate mempunyai bahan dasar cacao yang memiliki antioksidan yaitu flavonoid, terutama procyanidins (Zubaida, Njike, Dutta, Ali, & Katz, 2008). Procyanidin berperan dalam penurunan tekanan darah (Taubert, Roesen, Lehmann, Jung, & Schomig, 2007). Hal tersebut dikarenakan procyanidin mempunyai efek langsung yang meningkatkan endothelial nitric oxide synthase (eNOS). eNOS berperan dalam pembentukan nitric oxide (NO). Sehingga kadar eNOS yang meningkat dapat meningkatkan kadar NO. NO akan dikeluarkan dari sel endotel ke sel otot polos vaskuler sehingga cGMP (cyclic guanosine monophosphate) intraselular meningkat. Hal ini mampu memberi efek relaksasi pada sel otot polos vaskular sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah, sehingga total peripheral resistance menurun yang akhirnya menurunkan tekanan darah (Corti, Flammer, Hollenberg, & Luscher, 2007).
Procyanidin juga mempunyai efek sebagai ACE inhibitor (Angiotensin Converting Enzyme inhibitor). Di mana mengakibatkan penghambatan perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II secara lokal di endotel pembuluh darah (ACE inhibitor, 2012; Persson, Persson, Hagg, & Anderson, 2011).
(11)
3 Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
(12)
4 Berkurangnya produksi angiotensin II akan mengurangi kadar aldosteron dan ADH (anti diuretik hormon) yang mengakibatkan penurunan resistensi garam dan air melalui pemblokan transport aktif natrium melalui dinding tubulus ginjal sehingga natrium dan cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume cairan intravaskuler akan menurun. Hal ini menyebabkan venous return turun lalu stroke volume menurun dan penurunan cardiac output yang akan menurunkan tekanan darah. Penurunan angiotensin II pun dapat mengakibatkan vasodilatasi sehingga Total Peripheral Resistance turun sehingga tekanan darah turun. Procyanidin juga menyebabkan penghambatan degradasi bradikinin yang mempunyai efek vasodilatasi sehingga total peripheral resistance pun akan menurun lalu tekanan darah menurun (ACE inhibitor, 2012; Persson, Persson, Hagg, & Anderson, 2011).
1.6 Hipotesis Penelitian
(13)
49
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dark chocolate menurunkan tekanan darah
5.2 Saran
Diharapkan untuk mengganti cemilan seperti kue kering, permen, white chocolate, milk chocolate atau jenis cokelat lainnya dengan dark chocolate.
(14)
EFEK DARK CHOCOLATE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
Natasya1, Iwan Budiman2
1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2. Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah hipertensi. Makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai penurun tekanan darah adalah cokelat.
TujuanPenelitian Untuk mengetahui apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah. Metode Penelitian dilakukan terhadap 30 mahasiswi FK UKM yang berumur 18-24 tahun. Tekanan darah diukur dengan menghitung tekanan darah sistolik dan diastolic dalam mmHg setelah dan sebelum memakan dark chocolate. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α= 5%
Hasil Rerata tekanan darah setelah memakan dark chocolate 100.83/68.40 lebih rendah dari sebelum memakan dark chocolate 110.80/75 (p<0.01).
Simpulan Dark chocolate menurunkan tekanan darah. Kata kunci: dark chocolate, tekanan darah.
ABSTRACT
Background Along with the development of the current era, there was a change in people's lifestyles become more practical. This raises numbers of health problems that cannot be avoided. One of them is hypertension. Food which has recently been studied on lowering blood pressure is chocolate.
Objective To find out if dark chocolate lowers blood pressure.
Methods The study was conducted on 30 FK-MCU students range from 18 -24 years of age. Blood pressure is measured by calculating systolic and diastolic blood pressure in mmHg after and before eats dark chocolate. Data analysis using paired t test with α = 0.05.
Results The mean of blood pressure after eating dark chocolate was 100.83/68.40 lower than before eating dark chocolate was 110.80/75 (p <0,01).
Conclusion Dark chocolate lowers blood pressure. Keywords: dark chocolate, blood pressure
(15)
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Aktivitas yang begitu padat dan kesibukan membuat mereka mencari makanan yang praktis dan cepat dikonsumsi seperti “junk food”. Perubahan ini membuat masyarakat melupakan arti gaya hidup sehat. Hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi mempunyai angka prevalensi tertinggi dari penyakit kardiovaskular di dunia (1).
Para peneliti telah mencari berbagai macam obat, bahan-bahan alamiah, serta jenis-jenis makanan di sekitar kita untuk menjadi penawar dari hipertensi(2). Salah satu makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai penurun tekanan darah adalah cokelat (3).
Cokelat merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dunia dan dianggap memberi efek menenangkan setelah mengonsumsi cokelat. Efek tersebut didapat baik dari wangi maupun kandungan dalam cokelat sendiri (4).
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah.
BAHAN DAN CARA
Penelitian ini merupakan jenis eksperimental semu (Quasi).
Analisis data menggunakan uji t
berpasangan dengan α= 5%.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sphygmomanometer air
raksa, stetoskop, alat tulis, dark chocolate merk Frey 72% cacao, air minum, dan stopwatch.
Subjek penelitian terdiri dari 30 orang mahasiswa FK UKM yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
Jenis kelamin perempuan, usia 18-24 tahun
Bersedia menjadi SP secara sukarela dan menandatangani informed consent.
Sebelum penelitian, subjek penelitian diminta untuk:
Harus tidur cukup (minimal 8 jam)
Tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan dan berlebihan
Percobaan dilakukan saat perut kosong
Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dan alkohol
Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi tekanan darah
Tidak merokok sehari sebelumnya
Cara pengukuran tekanan darah
Subjek penelitian duduk istirahat dengan kedua telapak kaki menempel dan tidak menyilangkan kaki di lantai selama 5 menit.
Tangan kiri berada di atas paha dan tangan kanan ditaruh di atas meja.
Manset, pada bagian pertengahan lebar manset, dipasang di lengan kanan atas setinggi jantung (ICS IV). Manset dipasang mengelilingi lengan kanan sampai
(16)
satu jari dapat masuk dibawahnya.
Periksa tekanan darah sistolik dan diastolik subjek penelitian pada posisi seperti di atas dengan memakai cara gabungan. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada arteri brachialis pada fossa cubiti dextra.
Cari dan raba arteri radialis. Manset dipompa secepat mungkin sambil meraba arteri radialis. Perabaan dilakukan sampai denyut arteri radialis tidak teraba lagi. Lalu naikkan tekanan manset 30 mmHg di atas tekanan saat arteri radialis tidak teraba. Setelah itu turunkan tekanan manset secara perlahan 2 kecepatan 2 mmHg tiap detik hingga arteri radialis teraba kembali, menunjukkan tekanan arteri radialis.
Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brachialis (fossa cubiti). Lalu naikkan kembali tekanan manset, 30 mmHg di atas tekanan arteri radialis dan tekanan manset diturunkan secara perlahan kecepatan 2 mmHg tiap detik sampai bunyi hilang.
Bunyi yang terdengar pertama kali, bunyi Korotkoff I menunjukkan tekanan sistolik dan bunyi hilang adalah bunyi Korotkoff V menunjukkan tekanan diastolik.
Prosedur penelitian
Subjek penelitian duduk istirahat selama 5 menit.
Subjek penelitian diukur terlebih dahulu tekanan darahnya sebanyak 2 kali dengan selang waktu 5 menit lalu dihitung tekanan darah rata-rata yang
menunjukkan tekanan darah sebelum perlakuan.
Subjek penelitian diistirahatkan kembali 5 menit.
Subjek penelitian diminta memakan dark chocolate dalam waktu singkat.
Setelah 10 menit, tekanan kembali diukur.
Pengukuran tekanan darah dilakukan berulang dengan selang waktu 5 menit sampai hasil pengukuran 2 kali berturut-turut tidak berubah atau tekanan darah kembali naik yang menunjukkan tekanan darah setelah perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan
Sesudah Memakan Dark Chocolate
N Rerata
Std.
Deviasi Uji t
Sistol Post 30 100,83 7,621 p
<0,01
Pre 30 110,80 8,248
Diastol Post 30 68,40 8,904 p
<0,01
Pre 30 75,10 8,535
Dari Tabel 1 didapatkan bahwa rerata tekanan darah sistolik sesudah memakan dark chocolate sebesar 100,83 mmHg (SD=7,621) lebih rendah dari tekanan darah sistolik sebelum memakan dark chocolate sebesar 110,80 mmHg (SD=8,248) dengan penurunan sebesar 9,97 mmHg (p<0,01). Didapatkan pula rerata tekanan darah diastolik sesudah memakan dark chocolate sebesar 68,40 mmHg (SD=8,904) lebih rendah dari tekanan darah diastolik sebelum memakan dark chocolate sebesar 75,10 mmHg (SD=8,535) dengan penurunan sebesar 6,7 mmHg (p<0,01).
(17)
DISKUSI
Dark chocolate memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah sebagai suatu antioksidan. Kandungan antioksidan yang terdapat dalam dark chocolate berupa flavonoid, yang mempunyai oligomer yaitu procyanidin. Manfaat dari procyanidin adalah sebagai penurun tekanan darah. Alasan mengapa dark chocolate memiliki manfaat yang baik adalah dark chocolate memiliki kandungan antioksidan sebanyak 10% dari berat dark chocolate tersebut (5), (6).
Tekanan darah dapat didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah (7). Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung dan resistensi perifer total. Curah jantung sendiri dipengaruhi oleh denyut jantung dan volume sekuncup sedangkan resistensi perifer total ditentukan oleh jari-jari pembuluh darah dan viskositas darah (8).
Denyut jantung dipengaruhi oleh kerja dari saraf simpatis dan parasimpatis (8). Volume sekuncup adalah banyaknya darah yang dipompa setiap ventrikel per denyut (7), dipengaruhi oleh kerja simpatis dan aliran balik vena (8). Jari-jari pembuluh darah diatur oleh kontrol metabolik lokal dan kontrol vasokonstriksi lokal. Viskositas darah mengacu pada gesekan yang timbul antar molekul suatu cairan sewaktu cairan mengalir (9). (7). (8). SIMPULAN
Dark chocolate menurunkan tekanan darah.
SARAN
Diharapkan untuk mengganti cemilan seperti kue kering, permen, white chocolate, milk chocolate atau jenis cokelat lainnya dengan dark chocolate.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. cardiovascular disease. world health organization web site. [Online] 2012. www.who.int/cardiovascular_diseases/ guidelines/hypertension/en/.
2. Schaffer, Amanda. Science. The New York Times Web Site. [Online] June 12, 2012.
www.nytimes.com/2012/06/12/science
/experimental-surgery-targets- stubbornly-high-blood-pressure.html?_r=1&.
3. Zubaida, Faridi, et al., et al. Acute Dark Chocolate And Cocoa Ingestion And Endothelial Function. The American Journal of Clinical Nutrition Web site. [Online] March 20, 2008. ajcn.nutrition.org/content/88/1/58. 4. Health. Mail Online. [Online] 2012. www.dailymail.co.uk/health/article-3728/Eating-Chocolate-good-you.html. 5. Chocolate & Health. All Chocolate web site. [Online] 2012. www.allchocolate.com/health/basics/.
6. Corti, Roberto, et al., et al.
Circulation. American Heart Association Web site. [Online] 2007. circ.ahajournals.org/content/119/10/14 33.full.
7. Guyton , Arthur Clifton and Hall , John E. Textbook of Medical Physiology. Philadelphia : Elsevier Saunders, 2011.
8. Sherwood, Lauralee. Human
Physiology: From Cells to Systems. Belmont : Thomson Brooks/Cole, 2007. 9. Ganong, William F. Review of Medical Physiology. s.l. : McGraw Hill Medical, 2005
(18)
50
Daftar Pustaka
ACE inhibitor. 2012. Retrieved from Wikipedia:
en.wikipedia.org/wiki/ACE_inhibitor. Diunduh tanggal 18 Mei 2013. chocolate & health. 2012. Retrieved from all chocolate web site:
www.allchocolate.com. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Chocolate & Health. 2012. Retrieved from All Chocolate web site: www.allchocolate.com/health/basics/. Diunduh tanggal 18 Mei 2013. Health. 2012. Retrieved from Mail Online:
www.dailymail.co.uk/health/article-3728/Eating-Chocolate-good-you.html. Diunduh tanggal 18 Mei 2013. Healthy Eating. 2012. Retrieved from Fit Day:
www.fitday.com/fitness-articles/nutrition/health-eating/the-nutrition-of-dark-chocolate/html#b. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Plants Profile. 2012. Retrieved from United States Department of Agriculture
Natural Resource Conservation Service:
plants.usda.gov/java/profile?symbol=COES. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Chan, M. 2012. The Miracle of Chocolate. Surabaya: Tibbun Media.
Corti, R., Flammer, A. J., Hollenberg, N. K., & Luscher, T. F. 2007. Circulation. Retrieved from American Heart Association Web site: circ.ahajournals.org/content/119/10/1433.full. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Frese, E. M., Fick, A., & Sadowsky, H. S. 2011. Cardiopulmonary Physical Therapy Journal. Retrieved from The National Center for Biotechnology Information:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3104931/#app1. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Ganong, W. F. 2005. Review of Medical Physiology. McGraw Hill Medical. Guyton , A. C., & Hall , J. E. 2011. Textbook of Medical Physiology.
Philadelphia: Elsevier Saunders.
Hambly, P. 2000. Measuring The Blood Pressure. Retrieved from World Federation of Societies of Anaesthesiologists: www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u11/u1106_01.htm. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
(19)
51 Jahangir, E. 2011. Blood Pressure Assessment. Retrieved from Medscape:
emedicine.medscape.com/article/1948157-overview. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Madhur, M. S. 2012. Hypertension. Retrieved from Medscape: emedicine.medscape.com/article/241381-overview. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Persson, I., Persson, K., Hagg, S., & Anderson, R. 2011. Current Issues. Retrieved from The Journal of Cardiovascular Pharmacology: journals.lww.com/cardiovascularpharm/2011/0100/Effects_of_Cocoa_Ext ract_and_Dark_Chocolate_on.7.aspx. Diunduh tanggal 18 Mei 2013. Pickering, T. G., Hall, J. E., Appel, L. J., Falkner, B., Graves, J., Hill, M., et al.
2004. Hypertension. Retrieved from American Heart Association: http://hyper.ahajournals.org/content/45/1/142.full#content-block. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Schaffer, A. 2012. Science. Retrieved from The New York Times Web Site: www.nytimes.com/2012/06/12/science/experimental-surgery-targets-stubbornly-high-blood-pressure.html?_r=1&. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. Belmont, California, USA: Thomson Brooks/Cole.
Tanuhadi, L. 2012. Chocology. Jakarta: Gramedia.
Taubert, D., Roesen, R., Lehmann, C., Jung, N., & Schomig, E. 2007. Current Issues. Retrieved from The Journal of the American Medical Association: jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=207783#. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
WHO. 2012. cardiovascular disease. Retrieved from world health organization
web site:
www.who.int/cardiovascular_diseases/guidelines/hypertension/en/. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Zubaida, F., Njike, V. Y., Dutta, S., Ali, A., & Katz, D. L. 2008. Acute Dark Chocolate And Cocoa Ingestion And Endothelial Function. Retrieved from The American Journal of Clinical Nutrition Web site: ajcn.nutrition.org/content/88/1/58. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
(1)
EFEK
DARK CHOCOLATE
TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH
Natasya1, Iwan Budiman2
1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2. Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia ABSTRAK
Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah hipertensi. Makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai penurun tekanan darah adalah cokelat.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah. Metode Penelitian dilakukan terhadap 30 mahasiswi FK UKM yang berumur 18-24 tahun. Tekanan darah diukur dengan menghitung tekanan darah sistolik dan diastolic dalam mmHg setelah dan sebelum memakan dark chocolate. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α= 5%
Hasil Rerata tekanan darah setelah memakan dark chocolate 100.83/68.40 lebih rendah dari sebelum memakan dark chocolate 110.80/75 (p<0.01).
Simpulan Dark chocolate menurunkan tekanan darah. Kata kunci: dark chocolate, tekanan darah.
ABSTRACT
Background Along with the development of the current era, there was a change in people's lifestyles become more practical. This raises numbers of health problems that cannot be avoided. One of them is hypertension. Food which has recently been studied on lowering blood pressure is chocolate.
Objective To find out if dark chocolate lowers blood pressure.
Methods The study was conducted on 30 FK-MCU students range from 18 -24 years of age. Blood pressure is measured by calculating systolic and diastolic blood pressure in mmHg after and before eats dark chocolate. Data analysis using paired t test with α = 0.05.
Results The mean of blood pressure after eating dark chocolate was 100.83/68.40 lower than before eating dark chocolate was 110.80/75 (p <0,01).
Conclusion Dark chocolate lowers blood pressure. Keywords: dark chocolate, blood pressure
(2)
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Aktivitas yang begitu padat dan kesibukan membuat mereka mencari makanan yang praktis dan cepat dikonsumsi seperti
“junk food”. Perubahan ini membuat masyarakat melupakan arti gaya
hidup sehat. Hal tersebut
menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah
satunya adalah hipertensi.
Hipertensi mempunyai angka
prevalensi tertinggi dari penyakit kardiovaskular di dunia (1).
Para peneliti telah mencari berbagai macam obat, bahan-bahan alamiah, serta jenis-jenis makanan di sekitar kita untuk menjadi penawar dari hipertensi(2). Salah satu makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai penurun tekanan darah adalah cokelat (3).
Cokelat merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dunia dan dianggap memberi efek menenangkan setelah mengonsumsi cokelat. Efek tersebut didapat baik dari wangi maupun kandungan dalam cokelat sendiri (4).
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah ingin
mengetahui apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah.
BAHAN DAN CARA
Penelitian ini merupakan jenis eksperimental semu (Quasi).
Analisis data menggunakan uji t
berpasangan dengan α= 5%.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sphygmomanometer air
raksa, stetoskop, alat tulis, dark chocolate merk Frey 72% cacao, air minum, dan stopwatch.
Subjek penelitian terdiri dari 30 orang mahasiswa FK UKM yang mempunyai kriteria sebagai berikut: Jenis kelamin perempuan, usia 18-24 tahun
Bersedia menjadi SP secara sukarela dan menandatangani informed consent.
Sebelum penelitian, subjek penelitian diminta untuk:
Harus tidur cukup (minimal 8 jam)
Tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan dan berlebihan
Percobaan dilakukan saat perut kosong
Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dan alkohol
Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi tekanan darah
Tidak merokok sehari
sebelumnya
Cara pengukuran tekanan darah Subjek penelitian duduk istirahat
dengan kedua telapak kaki
menempel dan tidak
menyilangkan kaki di lantai selama 5 menit.
Tangan kiri berada di atas paha dan tangan kanan ditaruh di atas meja.
Manset, pada bagian pertengahan lebar manset, dipasang di lengan kanan atas setinggi jantung (ICS
IV). Manset dipasang
(3)
satu jari dapat masuk dibawahnya.
Periksa tekanan darah sistolik dan diastolik subjek penelitian pada posisi seperti di atas dengan
memakai cara gabungan.
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada arteri brachialis pada fossa cubiti dextra.
Cari dan raba arteri radialis.
Manset dipompa secepat
mungkin sambil meraba arteri radialis. Perabaan dilakukan sampai denyut arteri radialis tidak teraba lagi. Lalu naikkan tekanan manset 30 mmHg di atas tekanan saat arteri radialis tidak teraba. Setelah itu turunkan tekanan manset secara perlahan 2 kecepatan 2 mmHg tiap detik hingga arteri radialis teraba kembali, menunjukkan tekanan arteri radialis.
Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brachialis (fossa cubiti). Lalu naikkan kembali tekanan manset, 30 mmHg di atas tekanan arteri radialis dan tekanan manset diturunkan secara perlahan kecepatan 2 mmHg tiap detik sampai bunyi hilang.
Bunyi yang terdengar pertama kali, bunyi Korotkoff I menunjukkan tekanan sistolik dan bunyi hilang adalah bunyi
Korotkoff V menunjukkan
tekanan diastolik. Prosedur penelitian
Subjek penelitian duduk istirahat selama 5 menit.
Subjek penelitian diukur terlebih
dahulu tekanan darahnya
sebanyak 2 kali dengan selang waktu 5 menit lalu dihitung tekanan darah rata-rata yang
menunjukkan tekanan darah sebelum perlakuan.
Subjek penelitian diistirahatkan kembali 5 menit.
Subjek penelitian diminta memakan dark chocolate dalam waktu singkat.
Setelah 10 menit, tekanan kembali diukur.
Pengukuran tekanan darah
dilakukan berulang dengan selang waktu 5 menit sampai hasil pengukuran 2 kali berturut-turut tidak berubah atau tekanan darah kembali naik yang menunjukkan tekanan darah setelah perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan
Sesudah Memakan Dark Chocolate
N Rerata
Std.
Deviasi Uji t Sistol Post 30 100,83 7,621 p
<0,01 Pre 30 110,80 8,248
Diastol Post 30 68,40 8,904 p <0,01 Pre 30 75,10 8,535
Dari Tabel 1 didapatkan bahwa
rerata tekanan darah sistolik sesudah memakan dark chocolate sebesar 100,83 mmHg (SD=7,621) lebih rendah dari tekanan darah sistolik sebelum memakan dark chocolate sebesar 110,80 mmHg (SD=8,248) dengan penurunan sebesar 9,97 mmHg (p<0,01). Didapatkan pula rerata tekanan darah diastolik sesudah memakan dark chocolate sebesar 68,40 mmHg (SD=8,904) lebih rendah dari tekanan darah diastolik sebelum memakan dark chocolate sebesar 75,10 mmHg (SD=8,535) dengan penurunan sebesar 6,7 mmHg (p<0,01).
(4)
DISKUSI
Dark chocolate memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah
sebagai suatu antioksidan.
Kandungan antioksidan yang
terdapat dalam dark chocolate berupa flavonoid, yangmempunyai oligomer yaitu procyanidin. Manfaat dari procyanidin adalah sebagai penurun tekanan darah. Alasan mengapa dark chocolate memiliki manfaat yang baik adalah dark chocolate memiliki kandungan antioksidan sebanyak 10% dari berat dark chocolate tersebut (5), (6).
Tekanan darah dapat
didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah (7). Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung dan resistensi perifer total. Curah jantung sendiri dipengaruhi oleh denyut jantung dan volume sekuncup sedangkan resistensi perifer total ditentukan oleh jari-jari pembuluh darah dan viskositas darah (8).
Denyut jantung dipengaruhi oleh kerja dari saraf simpatis dan parasimpatis (8). Volume sekuncup adalah banyaknya darah yang dipompa setiap ventrikel per denyut (7), dipengaruhi oleh kerja simpatis dan aliran balik vena (8). Jari-jari pembuluh darah diatur oleh kontrol metabolik lokal dan kontrol vasokonstriksi lokal. Viskositas darah mengacu pada gesekan yang timbul antar molekul suatu cairan sewaktu cairan mengalir (9). (7). (8).
SIMPULAN
Dark chocolate menurunkan tekanan darah.
SARAN
Diharapkan untuk mengganti cemilan seperti kue kering, permen, white chocolate, milk chocolate atau jenis cokelat lainnya dengan dark chocolate.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. cardiovascular disease. world health organization web site. [Online] 2012. www.who.int/cardiovascular_diseases/ guidelines/hypertension/en/.
2. Schaffer, Amanda. Science. The New York Times Web Site. [Online] June 12, 2012.
www.nytimes.com/2012/06/12/science
/experimental-surgery-targets- stubbornly-high-blood-pressure.html?_r=1&.
3. Zubaida, Faridi, et al., et al. Acute Dark Chocolate And Cocoa Ingestion And Endothelial Function. The American Journal of Clinical Nutrition Web site.
[Online] March 20, 2008. ajcn.nutrition.org/content/88/1/58. 4. Health. Mail Online. [Online] 2012. www.dailymail.co.uk/health/article-3728/Eating-Chocolate-good-you.html. 5. Chocolate & Health. All Chocolate web
site. [Online] 2012.
www.allchocolate.com/health/basics/.
6. Corti, Roberto, et al., et al.
Circulation. American Heart Association Web site. [Online] 2007. circ.ahajournals.org/content/119/10/14 33.full.
7. Guyton , Arthur Clifton and Hall , John E. Textbook of Medical Physiology.
Philadelphia : Elsevier Saunders, 2011.
8. Sherwood, Lauralee. Human
Physiology: From Cells to Systems.
Belmont : Thomson Brooks/Cole, 2007.
9. Ganong, William F. Review of Medical
Physiology. s.l. : McGraw Hill Medical, 2005
(5)
50
Daftar Pustaka
ACE
inhibitor.
2012.
Retrieved
from
Wikipedia:
en.wikipedia.org/wiki/ACE_inhibitor. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
chocolate & health
. 2012. Retrieved from all chocolate web site:
www.allchocolate.com. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Chocolate & Health
. 2012. Retrieved from All Chocolate web site:
www.allchocolate.com/health/basics/. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Health.
2012. Retrieved from Mail Online:
www.dailymail.co.uk/health/article-3728/Eating-Chocolate-good-you.html. Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Healthy Eating
. 2012. Retrieved from Fit Day:
www.fitday.com/fitness-articles/nutrition/health-eating/the-nutrition-of-dark-chocolate/html#b.
Diunduh tanggal 18 Mei 2013.
Plants Profile.
2012. Retrieved from United States Department of Agriculture
Natural
Resource
Conservation
Service:
plants.usda.gov/java/profile?symbol=COES. Diunduh tanggal 18 Mei
2013.
Chan, M. 2012.
The Miracle of Chocolate.
Surabaya: Tibbun Media.
Corti, R., Flammer, A. J., Hollenberg, N. K., & Luscher, T. F. 2007.
Circulation.
Retrieved
from
American
Heart
Association
Web
site:
circ.ahajournals.org/content/119/10/1433.full. Diunduh tanggal 18 Mei
2013.
Frese, E. M., Fick, A., & Sadowsky, H. S. 2011.
Cardiopulmonary Physical
Therapy Journal.
Retrieved from The National Center for Biotechnology
Information:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3104931/#app1. Diunduh
tanggal 18 Mei 2013.
Ganong, W. F. 2005.
Review of Medical Physiology.
McGraw Hill Medical.
Guyton , A. C., & Hall , J. E. 2011.
Textbook of Medical Physiology.
Philadelphia: Elsevier Saunders.
Hambly, P. 2000.
Measuring The Blood Pressure.
Retrieved from World
Federation
of
Societies
of
Anaesthesiologists:
www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u11/u1106_01.htm. Diunduh tanggal 18 Mei
2013.
(6)
51