Efek Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap Penurunan Tekanan Darah.

(1)

ABSTRAK

EFEK MOZART SONATA K 448 FOR TWO PIANOS IN D-MAJOR 2ND MOVEMENT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Kezia Natalia Daniast Susilo, 2015

Pembimbing I :Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Pembimbing II : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Musik selalu menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan berbagai efek terhadap tubuh baik secara emosi maupun fisik.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek musik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap penurunan tekanan darah.

Penelitian ini merupakan eksperimental quasi dengan rancangan pre-test dan post-test dengan analisis data menggunakan uji t berpasangan.

Hasil dari penelitian ini didapatkan rerata tekanan darah sistolik mengalami penurunan dari 116,33 mmHg (SD 4,611) menjadi 105,43 mmHg (SD 6,027) setelah diperdengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement. Penurunan tekanan darah sistolik yang terjadi sebesar 10,9 mmHg dan didapatkan p value uji t berpasangan adalah < 0,01 yang berarti adanya perbedaan yang sangat signifikan. Rerata tekanan darah diastolik didapatkan penurunan dari 74,13 mmHg ( SD 8,617 ) menjadi 65,87 mmHg ( SD 6,611 ) setelah diperdengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement. Penurunan tekanan darah diastolik yang terjadi sebesar 8,26 mmHg dengan p value uji t perpasangan sebesar < 0,01 yang berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan.

Simpulan dari penelitian ini adalah musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF MOZART SONATA K 448 FOR TWO PIANOS IN

D-MAJOR 2ND MOVEMENT IN DECREASING BLOOD PRESSURE

Kezia Natalia Daniast Susilo, 2015

Tutor I:Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Tutor II: Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Music has always been a part of daily life and may provide various effects against the body either emotionally or physically.

This study has done to know the effect of Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement in decreasing blood pressure.

This study was quasi experimental research, with pretest and post-test design and t-test paired for data analysis.

The result of this study is the mean systolic blood pressure after listening Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement (116,33 mmHg, SD 4,611) was highly significant decreased than before (105,43 mmHg, SD 6,027) with p value < 0,01.

The mean diastolic blood pressure after listening Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement (74,13 mmHg, SD 8,617 ) was highly significant decreased than before ( 65,87 mmHg, SD 6,611 ) with p value < 0,01.

The conclusion of this study is classic music Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement decreased blood pressure.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1. Manfaat Akademis ……….. 2

1.4.2. Manfaat Praktis ………... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ... 3

1.6. Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Musik Klasik ... 5

2.1.1 Sejarah Musik Klasik ... 5

2.1.2 Musik Klasik Mozart ... 6


(4)

2.2. Telinga ... 10

2.2.1 Anatomi Telinga... 10

2.2.2 Fisiologi Pendengaran ... 16

2.3. Otak ... 21

2.3.1 Anatomi otak ... 21

2.3.2 Jaras Persafaran Pendengaran ... 23

2.3.3 Neurohormon ... 25

2.3.4 Sistem Limbik ... 25

2.3.5 Gelombang Otak ... 26

2.4. Jantung ... 28

2.4.1 Anatomi jantung ... 28

2.4.2 Fisiologi Pompa Jantung ... 29

2.4.3 Tekanan Darah ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat Dan Subjek Penelitian ... 35

3.1.1 Alat Penelitian ... 35

3.1.2 Subjek Penelitian ... 35

3.1.3 Lokasi Dan Waktu ... 35

3.1.4 Ukuran Sampel ... 36

3.2. Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 36

3.2.2 Data Yang Diukur ... 36

3.2.3 Analisis Data ... 36

3.3. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 37

3.3.1 Variabel Penelitian ... 37

3.3.2 Definisi Operasional ... 37

3.4. Prosedur Pemeriksaan ... 37

3.4.1 Persiapan Sebelum Hari Penelitian ... 37


(5)

3.4.3 Prosedur Pada Hari Penelitian ... 39

3.5. Aspek Etik Penelitian ... 39

BAB IV PEMBAHASAN ... 40

4.1. Hasil dan Pembahasan ... 40

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1. Simpulan ………... 45

5.2. Saran ………. 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN 1 ... 48

LAMPIRAN 2 ... 49

LAMPIRAN 3 ... 50

LAMPIRAN 4 ... 51

LAMPIRAN 5 ... 52

LAMPIRAN 6 ... 54


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Joseph Haydn ... 6

Gambar 2.2 Wolfgang Amadeus Mozart ... 7

Gambar 2.3 Anatomi Telinga Luar, Tengah dan Dalam ... 10

Gambar 2.4 Anatomi Auris Externa ... 11

Gambar 2.5 Anatomi Membrana Tymphanica ... 12

Gambar 2.6 Batas-Batas Anatomi Auris Media ... 13

Gambar 2.7 Anatomi Auris Media dan Auris Interna ... 14

Gambar 2.8 Anatomi cochlea ... 15

Gambar 2.9 Anatomi Auris Media dan Interna ... 16

Gambar 2.10 Gambar Alur Penjalaran Getaran dari Ossicula menuju ke Cochlea ... 17

Gambar 2.11 Histologi Cochlea Potongan Melintang ... 19

Gambar 2.12 Histologi Organon Corti ... 20

Gambar 2.13 Stimulasi Sel-Sel Rambut ... 21

Gambar 2.14 Anatomi Lobus-Lobus Otak ... 22

Gambar 2.15 Jaras Pendengaran ... 23

Gambar 2.16 Bagian-Bagian Lobus Temporal ... 24

Gambar 2.17 Macam-Macam Gelombang Otak ... 27

Gambar 2.18 Anatomi Mediastinum ... 28

Gambar 2.19 Sirkulasi Darah ... 29

Gambar 2.20 Aliran Darah Arteri dan Vena ... 30

Gambar 2.21 Nervus Simpatis dan Parasimpatis Jantung ... 31

Gambar 2.22 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MAP ... 33

Gambar 2.23 Pengaruh Perangsangan Sistem Parasimpatis Terhadap Tekanan Darah ... 34


(8)

DAFTAR BAGAN


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Aspek Etik ... 48

LAMPIRAN 2 Lembar Informed Consent ... 49

LAMPIRAN 3 Data Hasil Percobaan ... 50

LAMPIRAN 4 Hasil Statistik ... 51

LAMPIRAN 5 Foto –Foto Percobaan ... 52

LAMPIRAN 6 Partitur Mozart Sonata K 448 For Two Pianos In D Major 2nd Movement ... 54


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia di segala umur dan tempat, musik adalah salah satu aspek yang tidak pernah terpisahkan. Pertunjukan orkestra, konser rock, lagu-lagu iklan, melodi yang sederhana seperti bunyi lonceng adalah musik, bahkan ketika seseorang bersenandung, itu juga dapat disebut sebagai musik. Banyak orang menggunakan musik sebagai salah satu cara mengungkapkan perasaan, emosi dan kegiatannya sehari-hari. Musik sering kali digunakan untuk menghibur ketika seseorang sedang sedih, memberikan semangat untuk melakukan aktivitas, dan menjadi hiburan ketika sedang melakukan pekerjaan (Tan, Pfordresher, & Harre, 2011).

Musik dapat memengaruhi kehidupan dalam segi fisik, emosi, dan mental seseorang. Tidak hanya ketika musik itu dimainkan atau digubah, tetapi dengan mendengarkan musik, menyenandungkan dan berayun mengikuti irama musik terbukti dapat mengaktifkan gelombang otak untuk berpikir, meningkatkan kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata, menciptakan kondisi mental yang positif, santai dan kreativitas yang ideal untuk belajar (Campbell, 2002).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chafin (2004) mendengarkan musik klasik dapat mengurangi kecemasan dan stres sehingga tubuh mengalami relaksasi yang berpengaruh pada penurunan tekanan darah. Musik klasik karya Mozart, Bach atau karya komposer Italia bukan hanya dapat meningkatkan kualitas hidup tetapi juga berefek pada denyut jantung dan memperpanjang umur (Trappe HJ, 2010) .

Musik klasik karya Mozart memiliki kemurnian dan keserderhanaan dalam bunyi-bunyi yang dimunculkan serta bersifat ringan, tidak rumit, tidak datar dan tidak membangkitkan gelombang otak naik turun secara tajam (Campbell, 2001).


(11)

Berdasarkan beberapa penelitian, harmoni yang tenang, tajam, datar, cepat dan lambat dari musik Mozart menstimulasi otak tetapi merelaksasikan otot.

Penelitian ini menggunakan musik klasik karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd movement. Jenis musik Mozart ini memiliki keistimewaan yaitu terdapat pengulangan melodi yang memiliki panjang pengulangan sekitar 20-30 detik. Panjang pengulangan ini hampir seirama panjang gelombang otak manusia sehingga diharapkan dengan mendengarkan musik yang merupakan musik klasik dengan tempo lambat dan seirama dengan gelombang otak seperti karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd movement dapat memengaruhi gelombang otak menjadi gelombang alpha yang akan mengaktifkan sistem parasimpatis yang menyebabkan penurunan curah jantung dan resistensi perifer total sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah (Giannouli, Lytras, & Syrmos, 2012).

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui efek musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap penurunan tekanan darah.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

Menambah wawasan mahasiswa kedokteran dalam bidang fisiologi dan terapi alternatif bahwa musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement dapat digunakan sebagai terapi musik untuk menurunkan tekanan darah.


(12)

1.4.2 Manfaat praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa mendengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan terutama untuk menurunkan tekanan darah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Musik Mozart sebagai sumber suara akan masuk ke dalam telinga dan akan merangsang nervus cochlearis dan diteruskan ke jaras pendengaran menuju ke otak. Bagian dari otak yang akan terangsang adalah lobus temporalis korteks auditorius kemudian akan merangsang sistem limbik karena terdapat hubungan di antaranya. Impuls sensoris yang berasal dari neokorteks lobus temporalis terutama area asosiasi auditori (area Brodmann 41 dan 42) dapat dijalarkan menuju sistem limbik. Bagian sistem limbik yang paling terstimulasi adalah amigdala. Rangsangan dari amigdala akan dijalarkan ke hipokampus dan hipotalamus secara bersamaan. Rangsangan yang diterima oleh hipokampus akan disalurkan lagi ke hipotalamus lewat forniks (jaras penghubung utama). Rangsangan pada hipotalamus akan mengaktifkan gelombang α yang akan memicu dihasilkannya neurohormon seperti serotonin dan ß endorphin yang memberikan sensasi tenang. Serotonin dan ß endorphin akan merangsang sistem saraf otonom parasimpatis yang menghasilkan efek kronotropik negatif dan inotropik negatif. Kronotropik dan inotropik negatif akan menurunkan resistensi perifer total dan curah jantung sehingga tekanan darah akan turun (Sherwood, 2013).


(13)

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1.6. Hipotesis

Musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

Tekanan darah turun

Resistensi perifer total turun, curah jantung turun Rangsang parasimpatis SSO

Kronotropik (-), Inotropik (-) Gelombang alpha

Serotonin Beta endorphine Hipotalamus

Hipokampus Amigdala

Limbik

Otak (lobus temporalis korteks auditorius, brodmann 41, 42) Jaras pendengaran

N VIII Telinga Suara (musik)


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

5.2.Saran

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement pada pasien hipertensi yang telah menerima terapi secara farmakologis.

2. Dapat dilakukan penelitian terapi musik dengan jenis musik yang berbeda atau dengan musik tradisional Indonesia.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Andrean, L. (n.d.). Wolfgang Amadeus Mozart. Retrieved April 17, 2015, from Center for Austrian Studies:

http://www.cas.umn.edu/assets/pdf/Mozart.pdf

Bennet, A., & Bennet, D. (2008). The human knowledge system: music and brain coherence. Emerald Insight, 277-295.

Campbell, D. G. (2001). The Mozart Effect : Tapping the Power of Music to Heal the Body, Strengthen the Mind, and Unlock the Creative Spirit.

HarperCollins.

Collins, S. (2014). Get Started in Classical Music. London: Cenveo Publisher Service.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchel, A. W. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. (V. P. Kalanjati, Ed.) Churchill, Livingstone, Singapore: Elsevier.

Ezenwa, M. (2012, march 9). Retrieved april 25, 2015, from INTECH: http://www.intechopen.com/books/howtoreference/genetics-and- pathophysiology-of-essential-hypertension/does-music-therapy-reduce-blood-pressure-in-patients-with-essential-hypertension

FKUI. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher (6th ed.). (E. A. Soepardi, N. Iskandar, J. Bashirrudin, & R. D. Restuti, Eds.) Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Giannouli, V., Lytras, N., & Syrmos, N. (2012). Is there a place for music in Nuclear Medicine? Hellenic Journal of Nuclear Medicine, 188-189. Goldschmidt, O., Joachim, J., Reinecke, C., Rudorff, E., & Waldersee, P. (Eds.).

(1990). IMSLP. Retrieved November 21, 2015, from IMSLP:

http://imslp.org/wiki/Sonata_for_Two_Pianos_in_D_major,_K.448/375a_( Mozart,_Wolfgang_Amadeus)

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Singapore: Elsevier.

Hartono, Y. D. (2011). Efek Musik Baroque Terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Denyut Nadi. Bandung.


(16)

Hinson, M., & Nelson, A. (2014). Mozart Sonata in D Major K 448 For Two Pianos, Four Hands. Alfred Masterwork Edition, 3-38.

Kelly, T. F. (2011). Early Music. A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press .

Rauscher, F. H., Shaw, G. L., & Ky, K. N. (1993). Music and spatial task performance. Nature, 365-611.

Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology (8th ed.). West Virginia: Yolanda Cossio.

Smith, T. (2002). The NRP Curious Listener's Guide to Classical Music. New York: The Berkley Publishing Group.

Tan, S. L., Pfordresher, P., & Harre, R. (2011). Psychology of Music. From Sound to Significance. New York: Psychology Press.

Wibowo, D. S. (2011). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. (S. Wahyudi, Y. Setyorini, & I. Basuki, Eds.) Bandung: Bayumedia Publishing.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia (1st ed.). (G. I. Publishing, Ed.) Singapore: Elsevier.

Woolson, R. F., & Clarke, W. R. (2002). Statistical methods for analysis of biomedical data. New York: John Wiley and Sona.


(1)

2

Berdasarkan beberapa penelitian, harmoni yang tenang, tajam, datar, cepat dan lambat dari musik Mozart menstimulasi otak tetapi merelaksasikan otot.

Penelitian ini menggunakan musik klasik karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd movement. Jenis musik Mozart ini memiliki keistimewaan yaitu terdapat pengulangan melodi yang memiliki panjang pengulangan sekitar 20-30 detik. Panjang pengulangan ini hampir seirama panjang gelombang otak manusia sehingga diharapkan dengan mendengarkan musik yang merupakan musik klasik dengan tempo lambat dan seirama dengan gelombang otak seperti karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd movement dapat memengaruhi gelombang otak menjadi gelombang alpha yang akan mengaktifkan sistem parasimpatis yang menyebabkan penurunan curah jantung dan resistensi perifer total sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah (Giannouli, Lytras, & Syrmos, 2012).

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui efek musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap penurunan tekanan darah.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

Menambah wawasan mahasiswa kedokteran dalam bidang fisiologi dan terapi alternatif bahwa musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement dapat digunakan sebagai terapi musik untuk menurunkan tekanan darah.


(2)

3 1.4.2 Manfaat praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa mendengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan terutama untuk menurunkan tekanan darah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Musik Mozart sebagai sumber suara akan masuk ke dalam telinga dan akan merangsang nervus cochlearis dan diteruskan ke jaras pendengaran menuju ke otak. Bagian dari otak yang akan terangsang adalah lobus temporalis korteks auditorius kemudian akan merangsang sistem limbik karena terdapat hubungan di antaranya. Impuls sensoris yang berasal dari neokorteks lobus temporalis terutama area asosiasi auditori (area Brodmann 41 dan 42) dapat dijalarkan menuju sistem limbik. Bagian sistem limbik yang paling terstimulasi adalah amigdala. Rangsangan dari amigdala akan dijalarkan ke hipokampus dan hipotalamus secara bersamaan. Rangsangan yang diterima oleh hipokampus akan disalurkan lagi ke hipotalamus lewat forniks (jaras penghubung utama). Rangsangan pada hipotalamus akan mengaktifkan gelombang α yang akan memicu dihasilkannya neurohormon seperti serotonin dan ß endorphin yang memberikan sensasi tenang. Serotonin dan ß endorphin akan merangsang sistem saraf otonom parasimpatis yang menghasilkan efek kronotropik negatif dan inotropik negatif. Kronotropik dan inotropik negatif akan menurunkan resistensi perifer total dan curah jantung sehingga tekanan darah akan turun (Sherwood, 2013).


(3)

4

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1.6. Hipotesis

Musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

Tekanan darah turun

Resistensi perifer total turun, curah jantung turun Rangsang parasimpatis SSO

Kronotropik (-), Inotropik (-)

Gelombang alpha

Serotonin Beta endorphine

Hipotalamus Hipokampus

Amigdala Limbik

Otak (lobus temporalis korteks auditorius, brodmann 41, 42) Jaras pendengaran

N VIII Telinga Suara (musik)


(4)

45 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

5.2.Saran

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement pada pasien hipertensi yang telah menerima terapi secara farmakologis.

2. Dapat dilakukan penelitian terapi musik dengan jenis musik yang berbeda atau dengan musik tradisional Indonesia.


(5)

46

DAFTAR PUSTAKA

Andrean, L. (n.d.). Wolfgang Amadeus Mozart. Retrieved April 17, 2015, from Center for Austrian Studies:

http://www.cas.umn.edu/assets/pdf/Mozart.pdf

Bennet, A., & Bennet, D. (2008). The human knowledge system: music and brain coherence. Emerald Insight, 277-295.

Campbell, D. G. (2001). The Mozart Effect : Tapping the Power of Music to Heal the Body, Strengthen the Mind, and Unlock the Creative Spirit.

HarperCollins.

Collins, S. (2014). Get Started in Classical Music. London: Cenveo Publisher Service.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchel, A. W. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. (V. P. Kalanjati, Ed.) Churchill, Livingstone, Singapore: Elsevier.

Ezenwa, M. (2012, march 9). Retrieved april 25, 2015, from INTECH: http://www.intechopen.com/books/howtoreference/genetics-and- pathophysiology-of-essential-hypertension/does-music-therapy-reduce-blood-pressure-in-patients-with-essential-hypertension

FKUI. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher (6th ed.). (E. A. Soepardi, N. Iskandar, J. Bashirrudin, & R. D. Restuti, Eds.) Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Giannouli, V., Lytras, N., & Syrmos, N. (2012). Is there a place for music in Nuclear Medicine? Hellenic Journal of Nuclear Medicine, 188-189.

Goldschmidt, O., Joachim, J., Reinecke, C., Rudorff, E., & Waldersee, P. (Eds.). (1990). IMSLP. Retrieved November 21, 2015, from IMSLP:

http://imslp.org/wiki/Sonata_for_Two_Pianos_in_D_major,_K.448/375a_( Mozart,_Wolfgang_Amadeus)

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Singapore: Elsevier.

Hartono, Y. D. (2011). Efek Musik Baroque Terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Denyut Nadi. Bandung.


(6)

47

Hinson, M., & Nelson, A. (2014). Mozart Sonata in D Major K 448 For Two Pianos, Four Hands. Alfred Masterwork Edition, 3-38.

Kelly, T. F. (2011). Early Music. A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press .

Rauscher, F. H., Shaw, G. L., & Ky, K. N. (1993). Music and spatial task performance. Nature, 365-611.

Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology (8th ed.). West Virginia: Yolanda Cossio.

Smith, T. (2002). The NRP Curious Listener's Guide to Classical Music. New York: The Berkley Publishing Group.

Tan, S. L., Pfordresher, P., & Harre, R. (2011). Psychology of Music. From Sound to Significance. New York: Psychology Press.

Wibowo, D. S. (2011). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. (S. Wahyudi, Y. Setyorini, & I. Basuki, Eds.) Bandung: Bayumedia Publishing.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia (1st ed.). (G. I. Publishing, Ed.) Singapore: Elsevier.

Woolson, R. F., & Clarke, W. R. (2002). Statistical methods for analysis of biomedical data. New York: John Wiley and Sona.