Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Berdasarkan permasalahan yang
muncul di dalam kelas, peneliti akan berusaha mengkaji dan merefleksi pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi permasalahan yang muncul. Elliot
dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2011, hlm. 192 menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di dalamnya. Seluruh prosesnya, yang meliputi penelaahan, pendiagnosaan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
dampak yang diperlukan. Selanjutnya Paizaluddin dan Ermalinda, 2013, hlm. 6 mengartikan PTK
sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti
dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau
penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Secara lebih luas penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian
yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat
keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan
situasi sehingga diperoleh hasil yang baik. Tindakan yang secara sengaja diberikan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru kemudian
dilakukan oleh peserta didik Suharsimi, 2010, hlm. 17. Dengan demikian dapat disimpulkan, penelitian tindakan kelas adalah
suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang
bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan.
26
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Terdapat beberapa alasan mengapa PTK ini digunakan sebagai metode pemecahan masalah dalam penelitian ini. Supardi, 2009, hlm. 110
mengemukakan penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu sebagai berikut.
1 Inkuiri reflektif. PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang
sehari-hari dihadapi oleh guru dan peserta didiknya. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas practice driven dan pengambilan
tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi action driven. 2
Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar sekolah guru, tetapi ia berkolaborasi
dengan guru. 3
Reflektif. PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan
pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
Prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan penelitian tindakan model Suharsimi Arikunto Erma dan Paizaluddin, 2013, hlm. 34. Alur
penelitiannya sebagai berikut.
Refleksi
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
? Pelaksanaan
Pelaksanaan Perencanaan
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keempat langkah atau tahap tersebut merupakan satu siklus yang artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskpun sifatnya
berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Namun, apabila pelaksana merupakan pengamat juga, maka
pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau.
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui langkah atau tahapan berikut.
Tahap 1 Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2 Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam
kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pada tahap ini pelaksana harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula
berlaku wajar. Modifikasi diperbolehkan selama tidak mengubah prinsip, dan hindari kekakuan.
Tahap 3 Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Tahap 4 Refleksi atau pantulan, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
B. Subjek Penelitian