Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Ray Widy Anjarsari, 2014 Mengembangkan Nilai Karakter Peduli Sosial D alam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Reflektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam tahap ini, data-data yang telah di reduksi kemudian digolongkan kedalam beberapa kategori. Kategorisasi ini dilakukan agar data tidak tercampur dan analisis data dapat dilakukan secara optimal. Karena, dengan kategorisasi ini peneliti dapat melihat secara langsung apakah data dalam aspek tersebut sudah memenuhi aspek yang diharapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, kategori yang dibuat adalah : 1 Latar dan situasi kelas yang berisi informasi umum dan khusus mengenai kondisi fisik kelas dan pelaku pembelajaran. 2 proses pembelajaran yang berisi bagaimana model pembelajaran reflektif dengan menggunakan metode kooperatif diterapkan di dalam kelas dan bagaimana kinerja guru ketika dalam kegiatan pembelajaran. 3 Aktifitas di kelas yang berisi kegiatan siswa dalam pembelajaran untuk meningkatkan rasa peduli mereka. 3 Validasi data Pada tahap ini, validasi data ddigunakan sebagai pembukti kesesuaian antara yang telah diamati peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Hopkins dalam Wiriaatmadja 2010: 168 memberikan beberapa validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu member check, triangulasi, audit trail, expert opinion, dan key respondent review . a. Member Check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi apakah keterangan atau informasi yang didapat, atau penjelasan ini tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarnnya. b. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis yang ada dengan membandingkan hasil dari orang lain, misalnya mitra peneliti, yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru, siswa dan yang melakukan pengamatan atau observasi peneliti. Ray Widy Anjarsari, 2014 Mengembangkan Nilai Karakter Peduli Sosial D alam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Reflektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan mengkonfirmasikan buku-buku temuan yang diperiksa dan dicek kesahihannya kepada sumber data pertama guru dan siswa d. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir dilakukan terhadap temuan-temuan penelitian oleh pakar yang professional dibidang ini, yakni dosen pembimbing. Pada tahapan akhir ini dapat dilakukan perbaikan, modifiaksi, atau penghalusan berdasarkan arahan atau opini pakar pembimbing, selanjutnya analisis yang dilakukan akan meningkatkan derajat kepercayaan penelitian yang telah dilaksanakan. e. Key respondent review, yaitu meminta salah seorang atau beberapa mitra peneliti atau orang yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya. 4 Interpretasi data Tahap ini bertujuan untuk memberikan makna atas data-data yang telah diperoleh peneliti. Sehingga masalah yang ada ketika penelitian dapat dipecahkan atau dijawab. Tahap ini juga dilakukan untuk menafsirkan keseluruhan temuan dalam penelitian. Dalam interpretasi data ini, terdapat beberapa hal yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu: a. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus c. Mendeskripsikan hasil observasi aktifitas guru d. Menganalisis hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa. Ray Widy Anjarsari, 2014 Mengembangkan Nilai Karakter Peduli Sosial D alam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Reflektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelasyang telah dilaksanakan mulai dari pengamatan pra penelitian, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilakukan pada siklus ke-I sampai dengan siklus ke-III di kelas VIII-A SMP Negeri 1 Kuningan. Selain kesimpulan, bab ini pun berisi mengenai saran untuk peneliti yang melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran melalui model Reflektif dengan penggunaan metode yang berbeda dalam mata pelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan kerja sama antar siswa, kepedulian antar siswa dan sikap-sikap siswa yang mulai berubah menjadi lebih baik terhadap teman-teman di lingkungan kelas mapun di luar kelas di kelas VIII-A SMP Negeri 1 Kuningan. Adapun kesimpulan lain yang telah peneliti rumuskan yaitu: 1. Rancangan pembelajaran dengan menggunakan model Reflektif yang peneliti buat antara lain membuat rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran, silabus, serta media pembelajaran yang akan dipergunakan ketika pembelajaran dilaksanakan. Peneliti pun membuat instrumen yang dijadikan sebagai alat pengumpulan data hasil penelitian berupa lembar observasi guru dan siswa, buku jurnal sederhana, dokumentasi, dan catatan lapangan. 2. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan model Reflektif melalui metode kooperatif berbasis nilai yaitu dengan membagi siswa ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Masing- masing kelompok ditugaskan menyiapkan materi yang nantinya siswa diberi tugas untuk menganalisis nilai melalui media yang diberikan oleh guru peneliti. Masing- masing kelompok diminta untuk merealisasikan hasil dari pembelajaran dan refleksi diri mereka setelah pembelajaran selesai. Ray Widy Anjarsari, 2014 Mengembangkan Nilai Karakter Peduli Sosial D alam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Reflektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan kegiatan tersebut akan tumbuh rasa dimana siswa mengetahui mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang buruk selain itu siswa dapat mengetahui sikap apa saja yang telah mereka lakukan terhadap teman ataupun orang lain. Dalam kegiatan pembelajaran ini seluruh siswa ikut berkontribusi terhadap pembelajaran karena dalam pembelajaran ini siswa berperan langsung dalam pembelajaran ini dan guru hanya sebagai pendamping dalam pembelajaran. 3. Kegiatan refleksi dilakukan peneliti berkaitan dengan bagaimana peneliti dalam merencanakan dan melakukan perbaikan dari kekurangan pelaksanaan penelitian dan dampak yang dirasakan pada setiap siklusnya. Peneliti menggunakan lembar observasi guru dan siswa, buku jurnal sederhana, dokumentasi, dan catatan lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan pembelajaran di kelas. Kegiatan refleksi didiskusikan oleh peneliti dan observer untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Seperti terdapat beberapa kekurangan yang terjadi ketika pelaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus ke-I siswa masih belum memahami makna dari kegiatan pembelajaran, guru yang masih belum mampu mengelola kelas dengan baik, terdapat siswa yang tidak serius melakukan kegiatan pembelajaran. Sehingga permasalahan- permasalahan tersebut dapat teratasi pada pelaksanaan siklus ke-II dan seterusnya. 4. Dilihat dari ketercapaian seluruh indikator pembelajaran siswa, model pembelajaran Reflektif dapat meningkatkan kepedulian siswa dan keterampilan siswa dalam bersikap dan berprilaku antar siswa di kelas VIII-A. Perubahan sikap dan prilaku antar siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dituangkan melalui lembar observasi yang dibuat oleh observer dan peneliti. Seperti pada siklus ke-I kepedulian siswa hanya mendapat penilaian cukup, pada siklus ke-II terdapat peningkatan namun hanya saja masih dalam ruang lingkup kategori penilaian cukup. Untuk penilaian pada siklus ke-III sudah masuk pada kategori baik. Dengan

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 2 13

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN INDONESIA BAGUS DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Bandung kelas VIII-A dalam Pembelajaran IPS melalui pemanfaatan tayangan Indonesia Bagus NET TV).

1 9 79

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN HELLISON UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN SENAM: Studi Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 45 Bandung.

0 5 32

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN, MENCARI, MEMILIH, MENGOLAH, DAN MENGGUNAKAN INFORMASI MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-A SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 63

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CANTER ASERTIF DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI SPORTIFITAS : Studi Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII A di SMP Negeri 2 Katapang Kabupaten Bandung.

4 19 82

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OTENTIK (AUTHENTIC LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP NEGERI 7 BANDUNG.

4 8 40

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII-12 SMP Negeri 1 Bandung.

1 2 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

2 11 40

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A - repository UPI S IPS 1105092 Title

0 0 4