Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data seseungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2009:107

L. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis gambaran bias perilaku dalam keputusan investasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis diskriminan, yang merupakan teknik statistik untuk meneliti perbedaan antara dua kelompok atau lebih subjek yang berhubungan dengan beberapa variabel secara bersamaan. Secara teknis analisis dikriminan ditujukan untuk menghubungkan satu kriteria atau variabel dependen berskala nominal atau kategori, dengan satu atau beberapa variabel independen berskala interval atau rasio Sugiama, 2012:244. Untuk uji hipotesis dengan uji statistik menggunakan analisis diskriminan dapat dituliskan fungsi analisis diskriminan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dimana : D = Fungsi Diskriminan V = Bobot dari masing-masing variabel X 1-9 = Skore responden untuk masing-masing variabel a = Nilai konstanta Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis diskriminan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Uji signifikansi perbedaan Wilk’s Lambda dan Uji-F Pengujian signifikansi perbedaan Wilk’s lambda dan Uji-F, keputusannya dapat didasarkan pada angka Wilk’s Lambda. Untuk angka yang mendekati 0 maka data kedua grup tersebut cenderung berbeda, dan jika angka mendekati 1 maka data kedua grup cenderung sama. Angka Wilk’s Lambda ini akan setinggi-tingginya 1 dan paling rendah 0. Untuk uji-F keputusan dapat didasarkan pada angka F test. Jika Sig 0,05, maka tidak ada perbedaan antar grup dan jika Sig 0,05 maka terdapat perbedaan antar grup. 2. Uji kesamaan Matriks Varians-Kovarians Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis diskriminan Keputusan dalam uji kesamaan matriks varians-kovarian didasarkan pada tabel Test Results, jika Sig 0,05 kedua kelompok memiliki matriks varians-kovarians yang tidak sama. Jika Sig 0,05 kedua kelompok memiliki matriks varians-kovarians yang sama. Asumsi akan terpenuhi jika Sig 0,05 dan proses diskriminan dapat diteruskan. 3. Menentukan model fungsi klasifikasi diskriminan Fungsi diskriminan dapat diperoleh dari tabel Classification Function Coefficients 4. Menentukan ketepatan hasil klasifikasi fungsi diskriminan Hipotesis statistik dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1 H : Bias perilaku secara parsial laki-laki = bias perilaku secara parsial perempuan H a : Bias perilaku secara parsial laki-laki ≠ bias perilaku secara parsial perempuan 2 H : Bias perilaku secara simultan laki-laki = bias perilaku secara simultan perempuan H a : Bias perilaku secara simultan laki-laki ≠ bias perilaku secara simultan perempuan Fury Ratnadewi, 2014 Behavioral finance dalam keputusan investasi saham Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan berbagai uji statistik dan telah teoritis, serta merujuk kepada banyaknya penelitian terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran bias perilaku dalam keputusan investasi saham mahasiswa di kota Bandung, pada bias perilaku mental accounting berada pada kriteria kuat, dan 8 bias perilaku lainnya yaitu overconfidence, representativeness, herding, anchoring, regret aversion, cognitive dissonance, g ambler’s fallacy dan hindsight berada pada kriteria sedang. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa para mahasiswa mengalami bias perilaku dalam keputusan investasi saham. 2. Perbedaan bias perilaku secara parsial pervariabel dalam keputusan investasi saham mahasiswa yang dibedakan berdasarkan gender, terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada bias overconfidence, herding, dan hindsight. Kelompok mahasiswa laki-laki memiliki sifat overconfidence lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa perempuan. Kelompok mahasiswa perempuan memiliki sifat herding dan hindsight lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki. 3. Secara simultan terdapat perbedaan bias perilaku antara kelompok mahasiswa laki-laki dan kelompok mahasiswa perempuan dimana berdasarkan perhitungan analisis diskriminan kelompok mahasiswa perempuan memiliki bias perilaku yang lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki. Kelompok mahasiswa perempuan cenderung mengalami bias perilaku dalam keputusan investasinya dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki, hal ini mungkin disebabkan berdasarkan karakter ilmiah bagi gender perempuan dimana perempuan