Pendekatan dan Metode Penelitian

Ingki Puspita Sari, 2013 Implementasi Program Bimbingan Pribadi –Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Akademik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif ini pada dasarnya adalah pendekatan yang digunakan untuk mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Menurut Moleong 2001:5 “pendekatan kualitatif dianggap sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti dengan pertimbangan, yaitu 1 lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan, 2 menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dan responden, 3 lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi”. Pendekatan kualitatif memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan pendekatan-pendekatan lainnya. Menurut Sudjana dan Ibrahim 2001:197, ciri- ciri pokok dari pendekatan kualitatif, yaitu: 1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung. Ingki Puspita Sari, 2013 Implementasi Program Bimbingan Pribadi –Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan statistik. 3. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. 4. Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan, yakni fakta empiris atau induktif. 5. Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Penelitian kualitatif mengutamakan kepada bagaimana orang mengartikan hidupnya, dalam pengertian participant perspective. Makna yang diungkap berkisar pada asumsi-asumsi apa yang dimiliki orang mengenai hidupnya. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitaian kualitatif lebih memperhatikan fenomena- fenomena yang terjadi di lapangan yang kemudian ditafsirkan dan diberi makna sesuai apa adanya dan berdasarkan ciri-ciri yang diuraikan di atas. Penggunaan pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat menghasilkan suatu gambaran mengenai permasalahan yang sedang diteliti sedalam-dalamnya secara utuh. Adapun alasan lain penggunaan pendekatan ini adalah: 1 peneliti mampu mengumpulkan data atau informasi implementasi program bimbingan pribadi- sosial untuk meningkatkan penyesuaian sosial anak berbakat akademik di SMPN Ingki Puspita Sari, 2013 Implementasi Program Bimbingan Pribadi –Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Baleendah Kabupaten Bandung, 2 penulis dapat mempelajari subjek penelitian secara lebih mendalam sehingga memungkinkan untuk mendapat informasi secara menyeluruh dan lengkap dari masing-masing subjek yang diteliti. Untuk dapat menggunakan pendekatan kualitatif secara tepat, diperlukan sebuah metode. Menurut Surakhmad 1982:131, “metode adalah suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan”. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode studi kasus merupakan metode yang cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa- peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. Sevila, et al. 1993:73 mengemukakan bahwa : “bila kita melakukan penelitian terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu, kita melakukan apa yang disebut studi kasus. Metode studi kasus ini digunakan untuk mengungkapkan kenyataan yang ada atau terjadi di lapangan untuk dipahami secara mendalam, sehingga pada akhirnya diperoleh temuan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Yin 1997:1, “Metode penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu studi kasus eksplanatoris, eksploratoris d an deskriptif”. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode studi kasus deskriptif. Alasan penulis menggunakan metode studi kasus deskriptif karena penulis melihat adanya kesesuaian antara sifat penelitian dengan permasalahan yang diungkapkan. Dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif ini, peneliti Ingki Puspita Sari, 2013 Implementasi Program Bimbingan Pribadi –Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berupaya untuk memperoleh dan mengumpulkan serta mendeskripsikan data sebagaimana yang terjadi di lapangan secara alami.

B. Situasi Sosial dan Lokasi Penelitian