Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Nasution 1988 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Teknik observasi terdiri dari 4 empat macam yaitu 1 Observasi partisipatif, 2 Observasi terus
terang, 3 Observasi tersamar, 4 Observasi terstruktur. Secara umum observasi adalah tindakan mengamati dan mendengar perilaku seseorang selama beberapa
waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian serta mencatat penemuan yang memungkinkan atau memenuhi syarat untuk digunakan kedalam penafsiran
analisis.
2. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif, teknik observasi saja tidak cukup karena mengingat teknik observasi juga memiliki kekurangan, ”misalnya sering terjadi
kecenderungan terganggunya suasana, sehingga data tidak lagi alami dan mungkin beberapa responden merasa terancam karena perilakunya terdekumentasikan”
Alwasilah, 2002: 155. Pengambilan data harus juga dilakukan dengan wawancara demikian dikatakan Nasution 1988, itu sebabnya observasi harus
dilengkapi oleh wawancara. Dengan observasi saja tidak memadai dalam
melakukan wawancara peneliti dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan responden. Dengan demikian teknik wawancara semakin mempertegas data yang
telah diperoleh dari informan, tetapi juga dapat membuka informasi baru yang lebih akurat. Nasution menulis tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa
yang terkandung dalam hati dan pikiran orang lain, bagaimana pandangannya tetntang hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi Karnedi, 2006 :
66. Lincoln dan Guba Moleong, 2005 : 186 mengemukakan: “Manfaat wawancara adalah mengkonstruksikan mengenai orang,
kejadian, organisasi,
perasaan, motivasi,
tuntutan, kepedulian,
... merekonstruksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk
dialami pada masa yang akan datang ... memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain. Jadi apa yang sempat
teramati diharapkan dapat muncul dalam wawancara, begitu sebaliknya”.
Dan untuk lebih efektifnya hasil sebuah wawancara, peneliti akan
melengkapi diri dengan beberapa alat-alat bantu wawancara seperti buku catatan, tape recorder, komputer notebook, dan kamera.
3. Studi Dokumeneter