Contoh dari penelitian analitis termasuk analisis konsep dan analisis sejarah. Analisis konsep adalah merupakan studi konsep kependidikan seperti –
“pembelajaran”, “kelompok kemampuan”, dan “kepemimpinan” untuk menguraikan makna yang berbeda dan penggunaan yang sesuai dari konsep itu.
Analisis sejarah meliputi kumpulan sistem dan kritisme dokumen yang dijelaskan setelah kejadian. Sejarahwan pendidikan mempelajari program kependidikan,
praktek, institusi, orang-orang, kebijakan, dan pergerakan. Hal ini ditafsirkan yang biasanya dalam konteks sejarah, ekonomi, sosial, militer, kecenderungan
teknologi, dan politik. Pengujian analisis menyebabkan tindakan lebih lanjut, sering dikaitkan antara kejadian sekarang.
B. Definisi Operasional
Untuk memperoleh suatu kesamaan pandangan dari penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini, maka peneliti perlu membuat batasan definisi yang
akan dipergunakan dalam penelitian ini.
1. Pembelajaran Berbasis Biografis
Pembelajaran berbasis biografis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses pembelajaran yang berusaha mengangkat sejarah dan nilai-
nilai kejuangan biografi dari seorang tokoh atau pahlawan untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran sejarah dalam hal ini sejarah lokal. Hal ini bertujuan agar
peserta didik dapat memetik pelajaran atau makna dibalik perjuangan para tokoh dimaksud untuk diaplikasikan dalam konteks kekinian.
2. Nilai-Nilai Kejuangan
Nilai adalah sesuatu yang berharga, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia. Menurut Bambang Daroeso 1986 sifat-sifat nilai antara lain: a
Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah
objek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang
dapat kita indra adalah kejujuran itu.
b Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita,
dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal das sollen. Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam
bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
c Nilai berfungsi sebagai daya dorongmotivator dan manusia adalah
pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan
semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
Dari uraian diatas, maka yang dimaksud dengan nilai-nilai kejuangan dalam penelitian ini adalah nilai-nilai yang dilandasi oleh semangat juang atau
semangat kepahlawanan, seperti: ikhlas, rela berkorban, teguh, percaya diri dll.
3. Sultan Babullah