91
2. Sampel penelitian
Pada penelitian ini menggunakan stratified random sample. Sesuai pendapat Nazir 1983: 346, bahwa: “stratified random sample adalah sampel
yang yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok- kelompok yang tidak overlapping yang disebut strata, dan kemudian memilih
sebuah sampel secara random dari tiap stratum”. Sedangkan menurut Donald Ary dalam Nazir 1983:332, bahwa:”sample
berlapis secara proporsional proportional stratified sampling artinya di dalam sample, lapisan tersebut diwakili sesuai dengan perbandingan proporsi
frekuensinya di dalam populasi keseluruhahan”. Selanjutnya bahwa:”… penarikan sample berlapis akan dapat menghasilkan sampel yang lebih representatif dari
pada sampel acak sederhana simple random sampling”. Penentuan sampel berlapis, berstrata, atau berpetala menurut Sudjana
1975: 173, menggunakan rumus sebagai sebagai berikut: n
i
= N
i
x n N
Keterangan: N
=
Jumlah populasi N
i
= Jumlah populasi suatu strata n
= Jumlah sampel, dimana n = N x 15 n
i
= Jumlah sampel suatu strata Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka besarnya
sample guru PNS SMPN se-Kabupaten Sumedang sebesar 195. Sehingga stratum A guru SMP Negeri yang nilai akreditasinya A sampelnya 97 guru PNS,
sedangkan stratum B sampelnya 98 guru PNS. Langkah pengambilan 97 sampel
92
dari 649 populasi dilakukan secara acak, begitu pula dengan sampel 98 dari 651 populasi, seperti tabel 3.5.
Tabel 3.5 Sampel Guru PNS SMP Negeri Se-Kabupaten Sumedang
Nomor Nilai Akreditasi
Sampel Guru PNS Jumlah Sampel
SMPN
1 A
97 3
2 B
98 6
Jumlah sampel 195
9
Selanjutnya penarikan sampel secara acak, sesuai pendapat Donald Ary dalam Furchan 1995: 192, bahwa: ”prosedur penarikan sample yang paling
banyak dikenal orang adalah penarikan sample acak random sampling. Ciri dasar penarikan sample acak ialah bahwa semua anggota populasi mempunyai
peluang yang sama dan tidak terikat untuk dimasukan ke dalam sample. Artinya, bagi setiap pasangan unsure X dan Y, peluang X untuk dipilih sebagai sample
sama dengan peluang Y, dan pemilihan X sama sekali tidak mempengaruhi peluang pemilihan Y”. Hasil penarikan sampel secara acak baik SMPN maupun
guru PNS, seperti tabel 3.6 dan 3.7.
Tabel 3.6 Sampel Guru PNS SMPN Akreditasi A
Se-Kabupaten Sumedang Nomor
Sampel SMPN Jumlah Sampel Guru PNS
1 SMPN 1 Tanjungsari
32
93
2 SMPN 4 Sumedang
33 3
SMPN 1 Cimalaka 32
Jumlah sampel 97
Tabel 3.7 Sampel Guru PNS SMPN Akreditasi B
Se-Kabupaten Sumedang
Nomor Sampel SMPN
Jumlah Sampel Guru PNS
1 SMPN 1 Cibugel
16 2
SMPN 2 Tanjungsari 16
3 SMPN 1 Ganeas
16 4
SMPN 2 Tanjungkerta 17
5 SMPN 4 Situraja
16 6
SMPN 1 Ujungjaya 17
Jumlah sampel 98
D. Operasional Variabel