PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU BAHASA INGGRIS DI SMP SWASTA SE-KABUPATEN GARUT.
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA
MENGAJAR GURU BAHASA INGGRIS DI SMP SWASTA
SE-KABUPATEN GARUT
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
HASAN TAUFAN RAHMAN NIM: 1007094
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul: “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di Di Smp Swasta Se-Kabupaten Garut” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudin adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Garut, Januari 2014
HASAN TAUFAN RAHMAN NIM: 1007094
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di SMP Swasta Se-Kabupaten Garut
Oleh:
Hasan Taufan Rahman NIM: 1007094
Disahkan dan Disetujui oleh: Pembimbing I
Dr.H. Endang Herawan, M.Pd.
Pembimbing II
Dr. Asep Suryana, M.Pd.
Mengetahui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
(4)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut Hasan Taufan Rahman
NIM: 1007094
Penelitian ini didasari dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang salah satunya merupakan indikator tingkat kesuksesan, motivasi, kemajuan dan tolak ukur atas keberhasilan kepemimpinan pendidikan, khususnya kepala sekolah dituntut agar dapat memenuhi standar kinerjanya yang salah satunya adalah tuntutan kebutuhan guru didalam melaksanakan sistem pembelajaran disekolah. Namun dalam prakteknya sekolah belum mampu menerapkan konsep perilaku kepemimpinan kepala sekolah untuk membangun sekolah yang berkualitas, hal ini terlihat dari ketimpangan yang dibuktikan terjadinya disharmonisasi antara kepemimpinan pendidikan dan guru disekolah. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di SMP swasta se-kabupaten Garut?. Untuk membuktikan hipotesis, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan cara teknik penggalian data menggunakan angket. Populasi penelitian berjumlah 100 SMP Swasta se-kabupaten Garut dan 2014 orang guru diambil sebagai responden berdasarkan teknik probability samples.
Hasil penelitian menghasilkan beberapa temuan bahwa gambaran aktual perilaku kepemimpinan kepala sekolah SMP Swasta di Kabupaten Garut secara umum baik. Gambaran aktual dari iklim sekolah di SMP Swasta di Kabupaten Garut berkriteria sangat baik. Gambaran aktual dari kinerja mengajar guru Bahasa Inggris secara umum sangat baik. Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris SMP Swasta di Kabupaten Garut adalah rendah dan signifikan artinya, semakin kondusif orientasi tugas dan orientasi hubungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik tingkat kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kabupaten Garut adalah sangat tinggi dan signifikan artinya, semakin kondusif iklim sekolah maka akan semakin memberikan dorongan bagi peningkatan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Pegaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kabupaten Garut adalah sedang/cukup dan tinggi serta signifikan artinya, semakin kondusif orientasi tugas dan orientasi hubungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah akan meningkatan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
Hasil dari studi penelitian ini merekomendasikan pemerintah atau lembaga penyelenggara dan pengelola sekolah perlu memperhatikan dan menindaklanjuti upaya pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana fisik pembelajaran di sekolah yang bersangkutan serta diadakannya pelatihan, workshop, MKKS, MGMP, dan kegiatan lainnya.
(5)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata Kunci: Perilaku Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Iklim Sekolah, Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris
(6)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu Wata’ala, karena atas karunia-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis
ini merupakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di SMP Swasta Se-Kabupaten Garut.” Sangat sulit untuk menyatakan bahwa tesis ini sebagai karya pribadi semata-mata, sebab sejak penyusunan desain hingga mencapai bentuk seperti sekarang ini, begitu banyak pihak yang terlibat dan berjasa membantu.
Tesis penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu: bab I pendahuluan,bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis, bab III metode penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan, dan bab V kesimpulan dan saran. Di samping lima bab tersebut, laporan inipun dilengkapi dengan berbagai lampiran terkait dengan penelitian termasuk kisi-kisi, instrument dan hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan SPSS Statistics v.20.
Pada Bab I : Berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari tesis dan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis.
Bab II : Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Pada bab ini akan disajikan landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, serta hipotesis penelitian.
(7)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab III : Metode Penelitian. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, lokasi penelitian, populasi/sampel penelitian, serta teknik pengolahan data penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu; a). Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, b). Pembahasan atau analisis temuan yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam bab kajian pusataka dan temuan sebelumnya.
Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian tesis ini. Saran dan kritik pembaca menjadi penting untuk perbaikan selanjutnya. Penulis
merasa berhutang budi, dan hanya ucapan terima kasih yang tulus disertai do’a
dapat penulis sampaikan, semoga semua pihak yang telah dengan kerelaan memberi bantuan tersebut memperoleh pahala dan kedudukan yang terpuji
dihadapan Allah Subhannahu Wata’ala.
Garut, Januari 2013
HasanTaufan Rahman NIM : 1007094
(8)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Maha Suci Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga studi program magister dan penyelesaiannya selalu dilindungi Allah Yang Maha Kuasa. Semoga tesis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran di bidang administrasi pendidikan, khususnya kualitas kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah yang menunjang, dan peningkatan kinerja mengajar guru, penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan dorongan positif dalam diri, orang-orang terdekat dan praktisi di sekolah untuk bisa lebih baik lagi dan lebih maju dalam setiap karya di tempat pekerjaannya.
Dengan keterbatasan pengetahuan penulis sebagai manusia, penyusunan karya tulis ini tidak luput dari sumbangsih berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pelaksanaanya, peneliti telah berupaya untuk membawakan karya terbaik, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Endang Herawan, M. Pd., selaku pembimbing I, yang dengan sabar dan bijaksana, walaupun ditengah kesibukannya beliau selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan terhadap penulis. Teguran dan sapaan beliau memacu penulis untuk dapat secepatnya
(9)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyelesaikan studi. Masukan dan arahan beliau begitu berharga bagi penulis untuk menyelesaikan Tesis ini.
2. Bapak Dr. Asep Suryana, M. Pd,, selaku pembimbing II, ditengah kesibukannya beliau dengan sabar selalu menyempatkan untuk memberikan bimbingan terhadap penulis. Masukan dan arahan beliau begitu berharga bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Kesabaran dan kebijaksanaan beliau sangat membantu penulis sehingga dapat segera menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan yang telah memberi fasilitas dan kemudahan kepada penulis selama menempuh perkuliahan dalam program studi ini. Kebijaksanaan dan kesabaran beliau membuat penulis selalu termotivasi untuk segera menyelesaikan studi.
4. Direktur Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini
5. Bapak dan Ibu Dosen, pada Program Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan bimbinganan dan pengajaran kepada penulis selama menempuh perkuliahan pada Program Studi ini.
6. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang telah memberikan izin kepada penulis melakukan penelitian di sekolah-sekolah swasta. 7. Para Kepala Sekolah SMP Swasta se-kabupaten Garut beserta jajarannya,
yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam setiap urusan, yang telah membantu dalam menggali data penelitian.
(10)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Seluruh Karyawan dan Staf, di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan bantuan selama penulis mengikuti studi di Universitas Pendidikan Indonesia.
9. Seluruh Staf/Civitas Akademika Yayasan Al-Ghifari yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis dalam menempuh perkuliahan pada Program Studi ini.
10.Istri dan Anak tercinta: Dini Kartika Sari, S. Pd., dan Raihan Muhammad
Rahman, Humaira Nabila Rahman “semoga istri dan anak-anak kami selalu ada dalam lindungan Alloh SWT dan semoga menjadi anak yang
berguna bagi agama, bangsa dan negara” yang dengan sabar membantu
penulis dalam berbagai hal, khususnya dalam menempuh perkuliahan. 11.Almarhum Ayah, Ibu, sekeluarga, yang dengan ikhlas selalu mendoakan
kepada penulis selama menempuh studi ini serta segala kebaikan yang telah di berikan kepada penulis semoga Alloh membalas-Nya.
12.Teman-teman kuliah seperjuangan, S2 Reguler 2010 yang telah bersama-sama memberikan kenangan manis kepada penulis selama menempuh perkuliahan.
13.Semua pihak yang telah membantu penelitian ini, yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu, semoga Alloh SWT memberikan kebaikan di dunia dan juga di akhirat
Akhirnya kepada Alloh SWT, segalanya dikembalikan, semoga rahmat dan hidayah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada semua pihak yang telah ikhlas membantu dalam menyelesaikan studi ini.
Garut, November 2013 Penulis,
(11)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HASAN TAUFAN RAHMAN NIM: 1007094
(12)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... LEMBAR PENGESAHAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH………
DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR...
BAB I PENDAHULUAN ……….
A.Latar Belakang Masalah... B.Identifikasi dan Perumusan Masalah...
1. Identifikasi Masalah.………... 2. Perumusan Masalah.………. C.Tujuan Penelitian ... D.Manfaat Penelitian...
1. Manfaat Praktis………
2. Manfaat Teoritis………..
E. Penelitian yang Relavan………
F. Struktur Organisasi Tesis…...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS………... Hal i ii iii iv vi ix xiii xvi 1 1 1 8 8 9 10 11 11 11 12
(13)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.Konsep Kinerja Mengajar Guru………
1. Konsep Guru………..……….
2. Pengertian Kinerja Guru……….………. 3. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru…. 4. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP ……… B.Konsep Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah... 1. Pengertian Kepemimpinan... 2. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan... 3. Konsep Kepala Sekolah... 4. Kinerja dan Peran Kepala Sekolah... C. Konsep Iklim Sekolah………...……….
1. Iklim Sekolah..……….
2. Dimensi-Dimensi Iklim Sekolah………..……… 3. Jenis-Jenis Iklim Sekolah…………..………... 4. Iklim Sekolah yang Kondusif..……… D.Kerangka Berpikir Penelitian.……… E. Hipotesis Penelitian ….………..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ……….
B.Populasi Dan Sampel Penelitian... C.Teknik Pengumpulan Data ... D.Operasional Variabel Penelitian.……… E. Proses Penelitian Dan Pengumpulan Data...
15 15 18 18 31 32 32 34 38 39 40 40 45 48 51 52 54 55 56 59 62 65
(14)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Persiapan ……….
2. Studi Awal Lokasi Penelitian……….. 3. Penyusunan Instrumen Penelitian………...
4. Uji Instrumen………...
a. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian…..……….. b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian…..…………... F. Pelaksanaan Pengumpulan Data.……… G. Pengembangan Instrumen Penelitian ……… H.Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... I. Uji Hipotesis …... 1. Analisis Deskriptif ……… 2. Uji Normalitas Data……….. 3. Analisis Korelasi ……….. 4. Menentukan Model Regresi……….. 5. Uji Keberartian Koefisien X dalam Model Regresi………….. 6. Uji Linearitas Model Regresi……….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….
A. Hasil Penelitian ….………... 1. Gambaran Kondisi Data Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah ………
2. Gambaran Kondisi Data Iklim Sekolah ……… 3. Gambaran Data Kondisi Kinerja Mengajar Guru Bahasa
Inggris………. 65 65 65 66 67 73 74 75 77 79 79 80 81 82 83 83 85 85 86 87 89
(15)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pengujian Hipotesis ……… a. Besar Pengaruh Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris di SMP Swasta se-Kabupaten Garut………. b. Besar Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja
Mengajar Guru Bahasa Inggris SMP Swasta
se-Kabupaten Garut ………. c. Besar Pengaruh Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap
Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris SMP Swasta
se-Kabupaten Garut ………
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Perilaku Kepemimpinan Kepala SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut ……… 2. Iklim Sekolah Terhadap SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut ……… 3. Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Terhadap SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut ………
BAB V KESIMPULAN, DAN SARAN ……….
A.Kesimpulan ... B.Rekomendasi ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN–LAMPIRAN ……….
91
93
98
104 109
109
110
112 114 114 117 120
(16)
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
(17)
1 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari semua sendi kehidupan manusia, baik pendidikan dalam arti makro maupun pendidikan dalam arti mikro, karena setiap individu manusia mengalami proses pendidikan. Fenomena tersebut memberikan indikasi bahwa pendidikan memegang peranan kunci dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Secara lebih arif dapat dikatakan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang bermutu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan juga kemampuan pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan kualitas manusia yang mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal yang saling berkaitan selain komponen-komponen yang memang terdapat dalam sistem
(18)
2 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan itu sendiri. Salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional adalah peran kepala sekolah.
Perbaikan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan yang mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif dan kepala sekolah juga merupakan motor penggerak bagi semua sumber daya sekolah secara lebih spesifik kepala sekolah dituntut untuk mampu menggerakan guru secara efektif, membina hubungan baik antar warga sekolah agar terciptanya suasana kondusif, menggairahkan, produktif, kompak serta mampu melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien yang semua diarahkan untuk menghasilkan produk atau lulusan yang berkualitas.
Keberhasilan dalam upaya mengembangkan kinerja guru juga sangat ditentukan oleh kepala sekolah mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengawasi atau mengendalikan serta menyelarasakan semua sumber daya pendidikan. Guru mempunyai peranan dalam mentransformasikan input pendidikan sehingga menghasilkan output yang baik tentunya dengan proses yang baik seperti kegiatan belajar yang sesuai dengan kurikulum, dan adanya kompetensi dari guru, sehingga diharapkan adanya peningkatan kualitas dalam proses belajar mengajar. Hal ini berarti, pendidikan yang baik dan unggul tetap akan bergantung pada kondisi kompetensi guru.
(19)
3 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Disamping kepimpinan kepala sekolah faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah iklim sekolah. Adapun menurut Hadiyanto (2004: 153) mengemukakan bahwa iklim sekolah adalah produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-guru dan para pegawai tata usaha (administrator) yang bekerja untuk mencapai keseimbangan antara dimensi organisasi (sekolah) dengan dimensi individu. Di duga munculnya iklim sekolah yang baik dari warga sekolah akan melahirkan kinerja yang baik pula. Oleh karenanya, itu akan menjadi salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah.
Sekolah adalah lembaga yang bersifat komplek dan unik, bersifat komplek karena sekolah sebagai organisasi yang didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah, karena itu kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mewujudkan suatu tujuan.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal, dengan bahasa kita dapat mengungkapkan ide, perasaan, pesan kepada orang lain. Dalam hal ini, Tarigan (2008:1) mengatakan keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah bisanya mencakup empat segi yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs
(20)
4 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Bahasa memiliki peranan sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kata kunci penentu keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan siswa untuk mencapai kompetensi yang membuat siswa mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna.
Pengertian Bahasa Inggris itu sendiri adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk meningkatkan interaksi global dimana dalam interaksi itu memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, metode mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
(21)
5 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standard Isi mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Sekolah Menengah Pertama merupakan suatu organisasi atau lembaga yang memerlukan pengelolaan terpadu baik oleh guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar di kelas maupun oleh kepala sekolah sebagai pengendali kegiatan di sekolah. Koordinasi yang baik oleh kepala sekolah melahirkan pencapaian tujuan sekolah, serta tujuan individu yang ada pada lingkungan sekolah. Sekolah Menengah Pertama Swasta di kabupaten Garut mempunyai tujuan yang sama dengan sekolah lain, yang menuntut para pemimpinnya dalam hal ini kepala sekolah dan yang dipimpinnya dalam hal ini guru dan staff sekolah mempunyai motivasi tinggi dan memperhatikan kualitas pemimpin sekolah yang baik bagi di lingkungan sekolahnya masing-masing, dalam upaya pencapaian tujuan sekolah.
Berdasarkan kenyataan, bahwa penyelenggaraan pendidikan khususnya Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kab Garut, dalam pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana pendidikan dasar sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai kebutuhan dan
(22)
6 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
potensi daerah yang ingin dikembangkan masih jauh dari yang diharapkan hal ini di buktikan dengan masih banyaknya sekolah yang di bawah standar pelayanan minimal. Kondisi tersebut selalu jadi bahan perbincangan dalam berbagai forum termasuk dikalangan media masa. Dengan keadaan seperti ini sudah tentu tidak harus menjadi alasan, untuk tidak berusaha meningkatkan pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tetapi bagaimana caranya agar penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan kondisi yang ada sekarang. Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli yang mengatakan bahwa pengelolaan sistem pendidikan nasional apabila tidak dikelola dengan sebaik- baiknya maka bukan hanya tidak efektif tetapi juga tidak efisien.
Ada beberapa hal yang menjadi fenomena di dunia pendidikan dewasa ini sehingga menghambat tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Dari hasil observasi awal yang penulis lakukan, fenomena yang terjadi antara lain : (1) sampai sekarang bidang pendidikan masih belum professional, hal ini ditandai dengan masih banyaknya guru yang mengajar bukan bidangnya serta peran kepemimpinan kepala sekolah yang kurang maksimal; (2) Kinerja guru bahasa Inggris yang masih rendah yang mungkin disebabkan oleh lemahnya pembinaan dan iklim sekolah yang kurang kondusif; (3) masih banyaknya kepala sekolah yang belum mengetahui cara memimpin sekolah dengan efektif.
(23)
7 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap sejumlah SMPS di Kab Garut menemukan bahwa masih terdapat keberagaman capaian prestasi sekolah dalam Ujian Nasional. Dari hasil ujian nasional tersebut, SMPS di Kab. Garut berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kab. Garut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni SMP Swasta dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. SMPS berkategori tinggi ialah sekolah yang memperoleh peringkat tertinggi dalam ujian nasional di Kab. Garut, salah satunya adalah SMPS PGRI Limbangan dengan rata-rata nilai 8.93. SMPS berkategori sedang ialah sekolah yang berada pada tingkat pertengahan dalam ujian nasional di Kab. Garut, salah satunya adalah SMPS Islam terpadu Siliwangi dengan rata-rata nilai 7.42. Sedangkan SMPS dengan kategori rendah ialah sekolah yang memperoleh peringkat terendah dalam ujian nasional di Kab. Garut, salah satunya adalah SMPS Yapissa Selaawi dengan rata-rata nilai 5.93. (Terlampir)
Hal ini dipertegas oleh Kasi PMPTK (Kepala Seksi Peningkatan Mutu dan Tenaga Pendidik) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa di sejumlah SMPS di Kabupaten Garut setiap tahunnya tidak mengalami kemajuan yang signifikan, terutama pada mata pelajaran yang diujikan secara nasional (Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris). Kondisi tersebut tidak lepas dari kinerja guru yang kurang optimal, kurang dinamis, kreatif, inovatif, penggunaan metode pembelajaran yang cenderung statis, ditambah kinerja kepala sekolah yang belum terprogram dengan baik (Hanafi : 2012).
(24)
8 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menghadapi kondisi seperti itu perlu dilakukan langkah-langkah penataan kembali kegiatan administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah mengusahakan terwujudnya efisiensi dan efektivitas yang tinggi dalam penyelenggaraan tugas-tugas operasional kependidikan yang bersifat teknis edukatif dalam mencapai tujuan pendidikan di lingkungan tertentu. Pencapaian tujuan dan target pendidikan, senantiasa memerlukan suatu upaya keras dari para pelaksana pendidikan, baik guru, kepala sekolah, maupun instansi yang berada di atasnya. Guru yang dibutuhkan adalah guru yang memiliki kinerja yang sangat tinggi dalam mengemban jabatannya, yaitu guru yang memiliki kompetensi tersendiri.
Disamping iklim sekolah dan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris itu sendiri kepala sekolah sebagai pemimpin dituntut untuk mampu memberikan perilaku yang mendorong guru tersebut dapat bekerja dengan optimal. Dan hal yang demikian bisa sangat berpengaruh dari perilaku kepemimpinan seseorang. Yang jadi pertanyaan berapa besar pengaruhnya tersebut? Betulkah iklim sekolah dapat meningkatkan kinerja guru? Berapa besar pengaruhnya? Hal ini memerlukan penelitian atau pengkajian baik secara teoritis maupun pengujian dilapangan. Oleh karenanya, berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masalah tersebut dengan judul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja mengajar guru Bahasa Inggrisdi SMP Swasta Se-Kabupaten Garut”.
(25)
9 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Kepala sekolah adalah seorang tenaga profesional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam memberikan kompetensi, komitmen dan motivasi dalam meningkatkan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Sedangkan iklim sekolah memegang peranan penting dalam standar disiplin, lingkungan fisik yang mendukung, aman dan nyaman untuk proses PMB, penghargaan dan insentif guru, harapan yang tinggi dari komunitas sekolah, menciptakan suasana harmonis dengan personil sekolah.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru dan banyak pula kajian tentang kinerja guru dalam hal kaitannya dengan tugas yang diembannya. Karena itu penulis membatasi pembahasan kinerja guru yang berkaitan dengan salah satu tugasnya yakni mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi akan dikaji dalam penelitian ini meliputi perilaku kepemimpinan dan iklim sekolah. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
2. Perumusan Masalah
Secara lebih rinci pokok masalah di atas dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
(26)
10 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana gambaran aktual perilaku kepemimpinan kepala Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
2. Bagaimana gambaran aktual iklim sekolah di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
3. Bagaimana gambaran aktual kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
4. Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
5. Seberapa besar pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
6. Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran aktual perilaku kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
(27)
11 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran aktual iklim sekolah di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran aktual kinerja mengajar guru Bahasa Inggrisdi Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut. 4. Untuk mengetahui Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
5. Untuk mengetahui Pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut 6. Untuk mengetahui Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
D. Manfaat Penelitian
Bila tujuan penelitian diatas dapat dicapai, setidaknya penelitian ini akan memberikan manfaat praktis dan teoritik.
(28)
12 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara praktis penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi para pemimpin kepala sekolah untuk dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, sehingga faktor-faktor kepemimpinan dan iklim sekolah dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, disamping itu mencegah timbulnya masalah. Bagi para pelaku pendidikan hasil penelitian ini merupakan sumbangan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pendidikan. Sedangkan bagi para pengambil keputusan, merupakan bahan masukan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan yang berakar dari kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
2. Manfaat Teoritis
Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi ilmu administrasi pendidikan, dan teori organisasi atau lembaga khususnya berkaitan dengan perilaku individu dalam organisasi atau lembaga. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif.
E. Penelitian yang Relavan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
(29)
13 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian Syukri (2012) mengenai Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru Smk Negeri Kabupaten Lima Puluh Kota menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan; 13. 6% dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru, 27. 1% dari motivasi kerja guru terhadap disiplin kerja guru, dan 35,5% dari kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara kolektif terhadap disiplin kerja guru. Ini berarti bahwa disiplin kerja guru SMK di Lima Puluh Kota Kabupaten dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru.
Penelitian yang lainnya juga dilakukan oleh Kadi (2010) dalam riset penelitiannya tentang Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Partisipasi Kerja Guru di SMK NEGERI 1 Purwosari Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa prilaku kepemimpinan Kepala Sekolah dalam peningkatan Partisipasi Kerja Guru, dengan cara demokratis dan transformasional kharismatik, dengan beberapa indikator antara lain : adanya rasa persaudaraan, adanya kebebasan berkreasi dan beraktifitas, senang menerima ide, saran maupun kritik, adanya komunikasi yang terbuka dalam setiap pengambilan kebijakan, membangun gairah kerja dan terbukanya kesempatan yang luas untuk meningkatkan keilmuan dan ketrampilan, mengedepankan partisipasi aktif dalam mencapai tujuan sekolah/lembaga itu sendiri. Dengan kepemimpinan yang demokratis dan senantiasa memperhatikan komunikasi antar Kepala Sekolah
(30)
14 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan bawahan yang juga dengan berbagai strategi (strategie collaborative) sangat bermanfaat dan signifikan dalam peningkatan partisipasi kerja guru.
Dalam hasil penelitiannya Sri Surachmi (2012) Kajian Efektivitas Perilaku Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas aspek perilaku kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah terhadap pengelolaan pendidikan di SMP Negeri 2 Banyuwangi, dilihat dari lima indikator, tergolong sangat efektif. Persentase efektivitas dari indikator perilaku teknis, indikator perilaku hubungan antarmanusia, indikator perilaku edukasional, indikator perilaku simbolik, dan indikator perilaku kultural adalah berturut-turut: 87,23%; 90,60%; 87,04%; 91,13%; dan 92,89%. Rata-rata efektivitas perilaku kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah adalah sebesar 89,78% dan ini menunjukan Efektivitas Perilaku Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah tergolong sangat efektif dan signifikan.
F. Struktur Organisasi Tesis
Tesis terdiri dari 5 bagian, setiap bagian disebut bab, sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
Bab I: Berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari tesis dan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis.
(31)
15 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab II: Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Pada bab ini akan disajikan landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, serta hipotesis penelitian.
Bab III: Metode Penelitian. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, lokasi penelitian, populasi/sampel penelitian, serta teknik pengolahan data penelitian.
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu; a).Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, b).Pembahasan atau analisis temuan yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam bab kajian pusataka dan temuan sebelumnya.
Bab V : Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
(32)
55
55 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variable-variabel tersebut. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi.
Metode survey menurut Sangarimbun dan Effendi (1989:3) adalah: “Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Pengertian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gall (2003:638) bahwa:”Survey research. The use of questionnaires or interviews to collect data about the characteristics, experiences, knowledge, or opinions of a sample or a population”. Dengan demikian penelitian ini memiliki karakteristik sebagaimana diungkapkan Singleton and Straits (1999: 239) yaitu: 1) sejumlah besar responden dipilih melalui prosedur sampling probabilitas mewakili populasi. 2) kuesioner sistematik digunakan bertanya sesuatu mengenai responden, dan mencatat jawaban-jawaban
(33)
56
56 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mereka. 3) jawaban tersebut dikode secara numerik dan dianalisis dengan bantuan teknik statistik. Selain itu menurut Millan Mc & Schumacher S (2001:22) Pendekatan kuantitatif memiliki tujuan mengembangkan hubungan antara dua variabel terukur, dan proses penelitiannya dikembangkan sebelum studi dimulai. Pendekatan kuantitatif memiliki konsep kunci dengan adanya peubah. Untuk mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni; analisis deskripsi dan analisis korelasi serta regresi. Makna atau kesimpulan yang dihasilkan, selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan positif.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Garut yaitu di Sekolah Menengah Pertama Swasta yang ada di Kabupaten Garut. Populasi di dalam penelitian ini yaitu, keseluruhan guru SMPS Kabupaten Garut yakni sebanyak 2014 orang guru (Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, 2012). Dari sejumlah sekolah SMPS yang ada di Kabupaten Garut, peneliti menetapkan tiga sekolah yang dijadikan sebagai sampel penelitian, yakni SMPS PGRI Limbangan, SMPS Islam terpadu Siliwangi, dan SMPS Yapissa Selaawi. Adapun alasan mengapa memilih 3 sekolah tersebut sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut:
(34)
57
57 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mewakili SMPS yang ada di Kabupaten Garut dari sisi tingkatan kualitas (tinggi, sedang, rendah).
2. Dari sisi Iklim Sekolah, ketiga sekolah tersebut bisa mewakili sekolah swasta yang lainnya.
3. Dilihat Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, ketiga sekolah tersebut terdapat perbedaan dalam peningkatan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
4. Rekomendasi dari dinas Pendidikan bahwa 3 sekolah tersebut akan mewakili heterogenitas SMPS di Kabupaten Garut.
Penetapan ketiga sekolah tersebut sebagai populasi penelitian karena dapat mewakili dari sejumlah SMPS yang ada baik dari segi karakteristik maupun kondisi lingkungannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara sederhana tanpa memperhatikan strata yang terhadap dalam populasi (Sugiyono, 2002:93).
Sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka peneliti menetapkan sampel penelitian sebagai berikut:
1. Guru yang memiliki masa jabatan lebih dari 5 tahun. 2. Kualifikasi pendidikan minimal S1
3. Memilik Surat Keputusan sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY)
(35)
58
58 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang terkumpul dapat menjawab rumusan masalah yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya, populasi dan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Sekolah Jumlah
guru
5
Tahun GTY S1
Jumlah Sampel
1. SMPS PGRI Limbangan 20 15 13 19 4
2. SMPS IT Siliwangi 23 18 11 23 4
3. SMPS Yapissa Selaawi 28 23 10 27 4
4 SMP Nurul Amien
Leuwigoong
13 10 10 12 2
5 SMP Al Fatah Bl.
Limbangan
11 6 4 10
2
6 SMP Muhammadiyah
Pamengpeuk
12 9 8 9
2
7 SMP Yaspri Maripari 13 12 11 12 2
8 SMP YPI Sukawening 17 15 14 17 3
9 SMP Gilang Kencana 10 8 7 10 2
10 SMP Yaspri Maripari 13 12 11 12 2
11 SMP Al- Ghifari
Banyuresmi 31 15 12 28 4
12 SMP IT Al- Mutaqien
Tarogong Kaler 25 25 14 20 4
13 SMP Asshidiqiyah 26 20 11 25 4
14 SMP Islam As-syarief 25 18 10 25 4
15 SMP Karya Muda
Garut 29 27 10 28 4
16 SMP Islam Terpadu Al-
Masduki 27 15 8 25 4
17 SMP PGRI selaawi 26 19 10 25 4
18 SMP Bani Ahmad
Banyuresmi 24 16 11 22 3
19 SMP Nurul Amin
leuwigoong 26 15 8 20 4
20 SMP Darul Aitam
Cibatu 28 24 13 26 4
21 SMP Al- Halim
Tarogong Kaler 19 16 6 16 3
22 SMP Islam
Al-khaeriyyah Cibatu 23 16 11 23 4
(36)
59
59 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Sekolah Jumlah
guru
5
Tahun GTY S1
Jumlah Sampel
24 SMP Pasundan 1 Garut 29 20 13 26 4
25 SMP PGRI Wanaraja 27 24 11 25 4
26 SMP PGRI Kadungora 26 20 11 25 3
27 SMP Islam As-syarief 25 18 10 25 4
28 SMP Al- Madinah
Cibatu 26 19 9 22 3
29 SMP Fauzaniyyah 18 13 8 16 2
Total Sampel 100
Total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang guru SMP Swasta di Kabupaten Garut yang memenuhi tiga kriteria yang telah ditetapkan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner mengenai pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Untuk perolehan data mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dibuat dengan bentuk skala sikap dengan menggunakan SSHA (Survey of Study of Habits and
Attitudes).) dari Brown dan holtzman. Pola skala terdiri dari Selalu, sering,
Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. Jawaban diberi bobot nilai 5 untuk selalu, sering bobotnya 4, Kadang-kadang bobotnya 3, Jarang bobotnya 2 dan tidak pernah bootnya 1.Adapun untuk kinerja mengajar guru Bahasa Inggris penilaian angket yang digunakan adalah skala lima kategori model likert (Sugiono, 2002), tiap alternatif jawaban diberi skor yang terentang dari 1 sampai dengan 5.
(37)
60
60 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Bobot Nilai Angket
Jawaban Pilihan Bobot Nilai (Positif)
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
Dalam menjawab kuesioner responden dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan yang dirasakan mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kab. Garut . Angket ini dikembangkan oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang mendasarinya. Dari teori tersebut, kemudian disusun kisi-kisi yang selanjutnya dijabarkan ke dalam item pertanyaan sebagai alat pengumpul data yang didasarkan masing-masing variabel penelitian. Adapun kisi-kisi yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal 1 Perilaku
Kepemimp inan Kepala Sekolah (X1)
1. Orientasi Tugas (Task Oriented)
a. Menjelaskan peran dan fungsi.
b. Merencanakan dan
mengorganisasikan.
(38)
61
61 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal 2. Orientasi Hubungan (Relationship Oriented) 1.Dukungan 2.Pengembangan 3.Menghargai 4.Konsultasi
5.Pengurusan Konflik
16-31
2 Iklim
Sekolah (X₂)
1. Struktur a.Kebebasan mengembangkan ide sebagai bagian dari fleksibilitas organisasi.
1-10
b.Guru mendapat job desk yang jelas dari
kepala sekolah.
c.Adanya system penghargaan bagi guru
sebagai bagian dari pengembangan system dan struktur organisasi.
d.Kebebasan mengembangkan ide
sebagai bagian dari fleksibilitas organisasi.
2. Sarana dan Prasarana
a. Rancang bangun sekolah sesuai
dengan system pendidikan yang dilaksanakan
11-20
b. Suasana dan kondisi sekolah yang
kondusif, bersih dan nyaman membuat saya meraya nyaman dan damai dalam mengajar.
c. Sekolah/Lembaga / Yayasan
mendukung terbentuknya kreatifitas guru dalam PBM melalui pengunaan Sistem Informasi dan Teknologi
d. Bapak/Ibu bersosialisasi dengan rekan
seprofesi dan melakukan kerjasama serta tukar informasi Mengenai pentingngya penggunaan IT
3. Sosial Budaya a. Bapak/ibu mengutamakan kerja sama tim dalam penyelesaian pekerjaan.
21-29
b. Hubungan antara guru dan kepala
sekolah berangkat dari azas kebersamaan.
c. Budaya saling menasehati menjadi
kebiasaan di sekolah sebagai bagian dari upaya membangun kedisiplinan dan kesuksesan anak anak.
d. Adanya budaya sekolah yang
disepakati bersama seperti selalu dating tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya dan hal
(39)
62
62 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal lainya
3 Kinerja
Mengajar Guru Bahasa Inggris (Y)
1. Perencanaan Pembelajaran
a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.
b. Membuat perangkat pembelajaran.
c. Menentukan metode pembelajaran
sesuai karakter siswa.
d. Mempersiapkan materi dengan
membaca sumber yang relevan.
1-10
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Adanya pengelolaan kelas.
b. Penggunaan media dan sumber
belajar yang relevan.
c. Pengunaan metode pembelajaran
yang menarik.
11-20
3. Evaluasi Pembelajaran
a. Adanya pendekatan penilaian
b. Menyusun alat-alat tes.
c. Pengolahan dan penggunaan hasil
d. Menyusun dan melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan.
(40)
63
63 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek lainnya (Hatch dan Farhadi dikutip oleh Sugiyono, 2000:20). Variasi nilai dari konsep disebut variabel yang dalam setiap penelitian selalu didefinisikan atau dibatasi pengertianya secara operasional. Variabel-variabel yang dioperasionalisasikan adalah semua variabel yang terkandung dalam hipotesis-hipotesis penelitian yang dirumuskan, yaitu dengan cara menjelaskan pengertian-pengertian konkret dari setiap variabel sehingga dimensi dan indikator-indikatornya serta kemungkinan derajat nilai atau ukurannya dapat ditetapkan. Dalam penelitian ini, variabel yang dimaksud ialah Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2) sebagai variabel bebas dan Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris sebagai variabel terikat (Y). Operasional dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah kemampuan seorang kepala sekolah yang meliputi kemampuan personal, professional, sosial dan motivasi yang meliputi bakat, minat, pengetahuan, keahlian, serta pengembangan visi melalui motivasi bagi implementasi visi sekolah.
(41)
64
64 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Variabel Iklim Sekolah (X2)
Iklim organisasi atau iklim sekolah didefinisikan sebagai suasana di dalam lembaga pendidikan yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi, baik hubungan antara kepala sekolah dengan guru maupun hubungan antara sesama pendidik serta dengan para siswa dan suasana yang terjadi akibat dari pengaruh sistem yang ditetapkan oleh lembaga tersebut serta pengaruh kepemimpinan kepala sekolah beserta lingkungan secara fisik. Pengukuran terhadap iklim organisasi akan dilakukan melalui penilaian guru terhadap suasana tempat ia bekerja yang ia lihat, dipikirkan dan dirasakan. Indikator yang digunakan adalah kualitas kepemimpinan, hubungan sosial, dan struktur tugas.
c. Variabel Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris(Y)
Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris didefinisikan sebagai sekolah yang menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik (a place for a
better learning) yang menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi
siswa. Hasil belajar yang memuaskan bagi semua pihak dengan komprehensifnya hasil belajar yang diperoleh atau sekolah yang menunjukkan hasil belajar yang bermutu pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Efektifitas sekolah dalam penenlitian ini adalah dengan melihat bebagai upaya yang dilakuka sekolah dalam meningkatkan konsep sekolah bemutu. Kriteria Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris dikembangkan secara spesifik berdasarkan beberapa dimensi
(42)
65
65 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang meliputi supporting input (input pendukung) yang terdiri dari dukungan orangtua dan masyarakat, lingkungan belajar yang sehat, dukungan sistem pendidikan yang efektif dan kelengkapan sumber belajar. Enabling condition (kondisi utama) yang meliputi kepemimpinan yang efektif, tenaga guru yang kompeten, fleksibel dan otonomi, serta waktu belajar yang lama. School Climate (iklim sekolah) yang positif dengan adanya harapan siswa yag tinggi, sikap guru yang efektif, keteraturan dan disiplin, kurikulum terorganisir, serta sistem reward dan punishment bagi siswa dan guru. Teaching learning process (proses pembelajaran) yang terdiri dari tuntutan waktu belajar tinggi, strategi pembelajaran variatif, pekerjaan rumah dan penilaian secara berkesinambungan, partisipasi (kehadiran) dan penyelesaian studi tepat waktu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survei. Penelitian survei merupakan penelitian normative atau penelitian status yang tidak membatasi pada satu atau beberapa variabel, yang mana para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.
Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan diolah ialah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2003:14). Peneltian ini akan diketahui pengaruh X1 dan X2 terhadap Y yang akan diteliti. Nawawi (1993:75) menyatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan bentuk korelasi antara variabel
(43)
66
66 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang akan diteliti. Intensitas pengaruh atau kontribusi tersebut diukur dengan menyatakan koefisien korelasinya.
E. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data
Sebagai suatu rangkaian kegiatan yang sistematis dalam penelitian ini dilakukan tahap- tahap sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu (a) konsultasi dengan dosen pembimbing, pembuatan kisi-kisi instrumuen penelitian dan desain penelitian,(b) mempersiapkan administrasi berupa catatan-catatan untuk survey awal penelitian.
2. Studi Awal Lokasi Penelitian
Pada tahap ini dilakukan observasi pendahuluan dan melakukan konsultasi dengan pihak terkait seperti unsur pimpinan di kantor dinas pendidikan ataupun kepala sekolah, serta pihak lain yang relevan dengan kebutuhan informasi penelitian. Termasuk dalam tahap ini adalah kegiatan memproses izin penelitian.
3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Pada tahap penyusunan instrumen penelitian dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu (a) menyusun kisi-kisi secara sistematis sesuai dengan variabel penelitian,(b) merumuskan masalah penelitian dengan variabel disertai dengan indikator yang akan dijadikan pertanyaan,(c) menyusun
(44)
pertanyaan-67
67 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan beserta alternatif jawabannya sesuai dengan masalah penelitian dan disertai petunjuk pengisian,(d) melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk diujicobakan. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mempeorleh data lapangan dapat dilihat pada lampiran 4 penelitian.
4. Uji Instrumen
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih dahulu diujicobakan terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan responden yang telah ditetapkan. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan tingkat reliabilitas instrument. Pentingnya ujicoba ini diungkapkan Faisal (1982:38) yaitu :
“Setelah angket ini disusun lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (Tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun”.
Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk mengukur tingkat validitas dan tingkat reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Klasifikasi koefisien validitas tes menurut J.P Guilford (Suherman, 2003:113) yaitu:
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Validitas
Nilai Interpretasi
(45)
68
68 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tinggi (baik) Sedang (cukup) Rendah (kurang)
Sangat rendah Tidak valid
Klasifikasi koefisien reliabilitas tes menurut J.P Guilford (Suherman, 2003:139) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Nilai Interpretasi
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
a) Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
1) Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Variabel Perilaku kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari 31 item pertanyaan yang dibagi ke dalam dua indikator, yakni pada orientasi tugas yang terdiri dari 15 item pernyataan. Indikator orientasi hubungan terdiri dari 16 item pernyataan. Hasil uji validitas terhadap ke-31 pertanyaan tersebut dapat dilihat seperti pada tabel 3.6 dibawah ini.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,606 Sedang
Signifikansi 0,017
(46)
69
69 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,011
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,641 Sedang
Signifikansi 0,010
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,586 Sedang
Signifikansi 0,022
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,549 Sedang
Signifikansi 0,034
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,581 Sedang
Signifikansi 0,023
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,717 Tinggi
Signifikansi 0,003
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,603 Sedang
Signifikansi 0,017
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,669 Sedang
Signifikansi 0,006
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,540 Sedang
Signifikansi 0,038
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,548 Sedang
Signifikansi 0,034
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,650 Sedang
Signifikansi 0,009
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,627 Sedang
Signifikansi 0,012
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,810 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,637 Sedang
Signifikansi 0,011
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,668 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,701 Tinggi
Signifikansi 0,004
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,640 Sedang
Signifikansi 0,010
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,505 Sedang
Signifikansi 0,045
Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,646 Sedang
Signifikansi 0,009
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,509 Sedang
Signifikansi 0,043
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,589 Sedang
(47)
70
70 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,565 Sedang
Signifikansi 0,028
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,684 Sedang
Signifikansi 0,005
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,548 Sedang
Signifikansi 0,034
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,574 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,551 Sedang
Signifikansi 0,033
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,596 Sedang
Signifikansi 0,019
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,536 Sedang
Signifikansi 0,040
Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,779 Tinggi
Signifikansi 0,001
Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,712 Tinggi
Signifikansi 0,003
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31 item pernyataan variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah seluruhnya valid dikarenakan nilai Signifikansilebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 5 soal yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
2) Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah (X2)
Jumlah item pertanyaan pada variabel Iklim Sekolah berjumlah 29 item pertanyaan yang dibagi menjadi tiga indikator. Untuk indikator strukutur terdiri dari 10 item pernyataan, indikator sarana dan prasarana terdiri dari 8 item pernyataan sedangkan indikator sosial budaya terdiri dari 11 item pernyataan. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini.
(48)
71
71 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel: 3.7
Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,657 Sedang
Signifikansi 0,008
Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,570 Sedang
Signifikansi 0,026
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,903 Sangat Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,723 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,718 Tinggi
Signifikansi 0,003
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,728 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,576 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,753 Tinggi
Signifikansi 0,001
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,677 Sedang
Signifikansi 0,006
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553 Sedang
Signifikansi 0,033
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,803 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,573 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,741 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,787 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,740 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,665 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,613 Sedang
Signifikansi 0,015
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,652 Sedang
Signifikansi 0,008
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,538 Sedang
Signifikansi 0,039
(49)
72
72 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,015
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,653 Sedang
Signifikansi 0,008
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,640 Sedang
Signifikansi 0,010
Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,580 Sedang
Signifikansi 0,030
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,661 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,680 Sedang
Signifikansi 0,005
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,690 Sedang
Signifikansi 0,004
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,575 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,572 Sedang
Signifikansi 0,026
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,583 Sedang
Signifikansi 0,023
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 29 item pernyataan variabel iklim sekolah seluruhnya valid dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 8 soal yang memiliki validitas tinggi, 1 soal memiliki validitas sangat tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
3) Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Y
Item pertanyaan variabel kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada penelitian ini berjumlah 31 item pernyataan yang terbagi ke dalam tiga indikator. Indikator perencanaan pembelajaran terdiri dari 11 item pernyataan, 13 item pernyataan pada indikitor pelaksanaan pembelajaran, dan 7 item pernyataan pada
(1)
120
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Burhanudin. (1990). Analisis Administrasi Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Darningsih. (2005). Peningkatan Penguasaan Kosakata untuk Memahami Wacana Bahasa Inggris Melalui Penggunaan Media Permainan Scrabble Pada Siswa Kelas I SMPN 2 Ampel Boyolali. Skripsi UNS. [Online]. Tersedia di : http://www.docstoc.com. [13 Agustus 2013]
Depdiknas. (2006). Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Balitbang Depdiknas. [Online]. Tersedia di: curricsri.blogspot.com [23 Mei 2013]
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa. Puskur Balitbang Depdiknas. [Online]. Tersedia di : www.puskur.net [23 Mei 2013]
Faustino, C, G. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Fattah, Nanang. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah. Jakarta: Uhamka Press.
Gibson, Ivancevich. (1997). Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hadiyanto. (2004). Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia. Bandung: PT. Rineka Cipta
(2)
121
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasibuan (2010). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hoy & Miskel. (2001). Educational Administration: Theory. Reseach, and Practice. (Sixth Edition). New York. McGraw Hill.
Indrajaya & Ibrahim. (2000). Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru.
Kadi. (2010). Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Partisipasi Kerja Guru di SMK NEGERI 1 Purwosari Kabupaten Pasuruan. Thesis. Malang: UIN Malang ditebitkan. [Online]. Tersedia di: http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=08710042 [2 November 2013].
Koontz & O’Donnell. (1994). Principle of Management: An Analysis of Managerial Function, 5th Edition. Tokyo: McGraw-Hill, Kogakusha Ltd. Millan Mc & Schumacher S. (2008). Research in Education. London: Longman. Majid, A. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Milner, Karen dan Khoza, Harriet. (2008). A Comparison of Teacher Stress and School. Climate Across Schools with Different Matric Success Rates. South African. Journal of. Education. 28. 155-173. [Online]. Tersedia di: http://www.ajol.info/index.php/saje/article/viewFile/25151/4350. [2 November 2013]
Mulyasa, E. (2012). Manajemen dan kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya
(3)
122
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: kemnadirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyadi. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budya Mutu. Malang : UIN Maliki Press.
Marshall, Megan L. (2002). Examining School Climate: Defining Factors And Educational Influences. Center for Research on School Safety, School Climate and Classroom Management Georgia State University. [Online]. Tersedia di: http://schoolsafety.education.gsu.edu/wp-content/blogs.dir/277/files/2013/10/whitepaper_marshall.pdf. [2 Agustus 2013]
Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Bumi Aksara.
Nawawi. H. (1994). Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta : Masagung.
Permendiknas Nomor 13 tahun 2007. Standar Kepala Sekolah atau Mdrasah. [Online]. Tersedia di: http://pengawas20.files.wordpress.com/2009/04/52-permen-13_2007-standar-kepala-sekolah.pdf [20 September 2013]
Permendiknas Nomor 19 tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. [Online]. Tersedia di: http://pengawas20.files.wordpress.com/2009/04/52-permen-13_2007-standar-kepala-sekolah.pdf [14 Juni 2013]
Permendiknas Nomor 19 tahun 2005. Guru dan Dosen. [Online]. Tersedia di:http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf [14 Juni 2013]
(4)
123
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purwanto, N. (2008). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bnadung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pinkus, Lyndsay M. (2009). Moving Beyond AYP: High School Performance Indicators. Alliance for Excellent Education. 1-20. [Online]. Tersedia di: http://www.all4ed.org/files/SPIMovingBeyondAYP.pdf. [2 Juli 2013].
Pretorius, Stephanus dan Villiers, Elsabe de. (2009). Educators’ Perceptions of School Climate and Health in Selected Primary Schools. South African Journal of Education. (29). 33-52. [Online]. Tersedia di: http://www.scielo.org.za/pdf/saje/v29n1/a03v29n1.pdf [24 November 2013]
Rivai. (2007). Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Ruhiyat, Y. (2012). Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Tesis. Bandung: UPI Tidak diterbitkan
Sorenson, Richard. (2008). The Principal's Guide to Managing School Personnel. California: SAGE Publications
Styron, R. A., & Nyman, T. R. (2008). Key characteristics of middle school
performance. [Online]. Tersedia di:
http://www.amle.org/portals/0/pdf/rmle/rmle_vol31_no5.pdf. [12 juli 2013].
Syamsuddin, A. (2003). Psikologi Kependidikan; Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Simanjuntak. Payaman J. (2011).Manajemen dan Evaluasi Kinerja (Edisi
(5)
124
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Syukri, M. (2012) mengenai Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru Smk Negeri Kabupaten Lima Puluh Kota. Tesis. Padang : UNP Tidak diterbitkan
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (2009). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Surachmi, S. (2012) Kajian Efektivitas Perilaku Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 45, Nomor 1, April 2012, hlm.11-19. [Online]. Tersedia di: http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/1778 [4 Desember 2013]
Tarigan, H. (2008). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Dosen. (2002). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.
Tubbs, J.E., dan Garner, M., (2008). The Impact Of School Climate On School Outcomes. Journal of College Teaching & Learningi. 5 (9); 17-26. [Online].
Tersedia di:
http://digitalcommons.kennesaw.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1615&con text=facpubs. 1778. [24 November 2013]
(6)
125
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Usman. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wahjosumidjo. (2011). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.