8
Faizal Nur Iman, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar Kata
Beregu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate di SMA Negeri 1 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk proses pembelajaran Karate, misalnya proses kelompok dan keterampilan pembentukan tim,
pembelajaran antar rekan, pembelajaran bersifat aktif dan terindividualisasi, pembelajaran
berlangsung secara
bertahap, berorientasi
pada evaluasipertumbuhan, landasan pengujian untuk pengembangan professional
dan belajar cara belajar. Untuk siswa SMA Negeri 1 Baleendah dimana jumlah siswa yang
berlatih karate cukup banyak, yaitu berjumlah 48 orang tiap kelasnya, model pembelajaran Peer Teaching ini sangat cocok digunakan. Aktivitas ini
memberikan simulasi pada setiap kelompok untuk melatih setiap sub bab lebih baik. Selain itu diharapkan kerjasama siswa dapat meningkat sehingga hasil
belajar yang dicapai oleh siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal. Di mana kerjasama merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan
tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.
Sedangkan hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menerapkan model Pembelajaran Peer Teaching dalam pembelajaran Karate terhadap gerak
Kata Heian Shodan. Maka judul yang di ambil oleh penulis adalah “ Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar
Kata Beragu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate Di SMA Negeri 1
Baleendah”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Seperti yang telah dikemukakan diatas, bahwa dalam pembelajaran penjas dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka beberapa masalah yang timbul
dalam pembelajaran penjas dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Siswa kurang memahami materi kata yang diberikan.
2. Kurangnya kerjasama antar sesame teman sebaya.
9
Faizal Nur Iman, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar Kata
Beregu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate di SMA Negeri 1 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Tidak mendapatkan hasil yang maksimal ketika diberikan materi rangkaian kata beregu oleh guru.
4. Membutuhkan waktu yang lama untuk menyeragamkan rangkaian kata beregu.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut : “ 1. Apakah model Peer Teaching dalam pembelajaran kata beregu heian
shodan berpengaruh terhadap kerjasama siswa SMA Negeri 1 Baleendah?
2. Apakah model Peer Teaching dalam pembelajaran kata beregu heian shodan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Baleendah?
D. Tujuan penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mendapatkan data dan informasi yang jelas mengenai pengaruh model Peer Teaching
dalam pembelajaran kata beregu heian shodan terhadap kerjasama siswa SMA Negeri 1 Baleendah.
2. Ingin mendapatkan data dan informasi yang jelas mengenai pengaruh model Peer Teaching
dalam pembelajaran kata beregu heian shodan terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Baleendah.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menjadi bahan masukan serta pertimbangan dalam upaya pengembangan pembelajaran
pendidikan jasmani. Adapun mafaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
10
Faizal Nur Iman, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar Kata
Beregu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate di SMA Negeri 1 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini
diharapkan dapat
meberikan kontribusi
bagi pembelajaran di sekolah, meningkatkan ilmu pengetahuan, peningkatan
mutu pendidikan dalam aspek pembelajaran terutama pada pembelajaran penjas.
2. Manfaat praktis a. Bagi guru dapat dijadikan salah satu acuan oleh para guru pendidikan
jasmani guna memperbaiki pembelajaran di sekolah. b. Bagi sekolahlembaga memberikan keleluasan kepada guru untuk
menciptakan strategi, metoda, pendekatan dan teknik pembelajaran penjas.
c. Bagi siswa untuk memunculkan minat belajar penjas dan memberikan pembelajaran penjas yang inovatif.
F. Struktur Organisasi Skripsi