Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan membutuhkan berbagai sumber
daya, seperti modal, material dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumber
daya manusia, yaitu para karyawan. Sumber daya manusialah yang paling penting
dan sangat menentukan, karena tanpa sumber daya manusia yang bagus maka
perusahaan itu tidak akan berjalan dengan baik pula. Karyawan merupakan
sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki akal, bakat, tenaga,
keinginan, pengetahuan, perasaan, dan kreatifitas yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Peranan

sumber

daya

manusia

dalam


proses

produksi

banyak

diperbincangkan, sehingga berbagai cara diusahakan untuk mengembangkan kerja
dan meningkatkan taraf hidup manusia. Peranan manajemen perusahaan dalam
mengarahkan, membimbing serta menciptakan iklim industri yang sehat kepada
perusahaan adalah untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kuat dan
seimbang. Hal ini sejalan dengan pengertian manajemen personalia itu sendiri
yaitu seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja
sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna
dan berhasil guna dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja (Manullang,
2001;7).

1
Universitas Sumatera Utara


Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih serta
munculnya inovasi-inovasi baru dibidang teknik produksi, telah mendorong
perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi .
Perusahaan berupaya untuk meningkatkan Kinerja seluruh karyawannya
agar mampu bersaing dengan perusahaan lain karena dapat menghasilkan suatu
barang atau jasa dengan cara yang lebih efisiensi. Kinerja merupakan tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan dalam periode tertentu didalam
melaksanakan tugas dibanding dengan berbagai kemungkinan seperti standart
hasil kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Pentingnya Kinerja bagi perusahaan adalah memberikan citra yang positif
kepada perusahaan. Sehingga, perusahaan dianggap kompetitif dan memberikan
rasa

optimis

dalam

melaksanakan


terobosan-terobosan

pengembangan

perusahaan, baik untuk marger, ekspansi, maupun mengakuisis perusahaan lain.
Sedangkan pentingnya Kinerja bagi karyawan adalah dengan tercapainya target
Kinerja yang di tentukan oleh perusahaan karyawan akan mendapat timbal balik
dari perusaaan seperti pemberian kompensasi dan pemberian promosi kerja bagi
karyawan yang berprestasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja keryawan sangat besar dalam
menentukan berkembangnya Kinerja karyawan dengan baik, sehingga dapat
meningkatkan prestasi kerja dan pencapaian tujuan organisasi. Kinerja

2
Universitas Sumatera Utara

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dikemukakan oleh Pasolong (2008:186)
diantaranya Motivasi dan keamanan.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu

kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut
Motivasi. Motivasi karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana
dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia
mudah untuk diMotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya.
Masalah Motivasi dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana apa
yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang
belum tentu penting bagi orang lain.
Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk
mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu
akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam
arah yang dikehendaki organisasi.
Unsur kebutuhan berarti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasilhasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan akan
menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan di dalam diri
individu. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku pencarian untuk menemukan
tujuan-tujuan tertentu yang apabila tercapai akan memenuhi kebutuhan itu dan
mendorong ke pengurangan tegangan.
Menurut Luthans (2006;270) Motivasi adalah proses sebagai langkah awal
seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan


3
Universitas Sumatera Utara

tertentu. Apabila nilai ini tidak terjadi, maka akan terwakili individu-individu
yang mengeluarkan tingkat biaya tinggi, yang sebenarnya berlawanan dengan
kepentingan organisasi. Rendahnya Kinerja karyawan dan Motivasi karyawan
yang dihadapi sebenarnya merupakan permasalahan klasik namun selalu update
untuk didiskusikan.
Keselamatan dan kesehan kerja juga berkaitan dengan Motivasi serta
Kinerja karyawan, dengan menjamin Keselamatan dan Kesehatan kerja dapat
menumbuhkan semangat kerja pada karyawan. Mangkunegara menyatakan
(2002:162), “Selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam proses
produksi perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan kerja juga bertujuan untuk
meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan pertisipasi kerja karyawan”.
Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, karena dampaknya tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan yang baik
adalah perusahaan yang benar-benar menjaga Keselamatan dan Kesehatan
karyawannya dengan membuat aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Selain itu,

dalam mewujudkan usaha-usaha meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan kerja
karyawan, pemberian sarana dan fasilitas pendukung sangatlah diperlukan.
Dengan memberikan perlindungan bagi para karyawan, karyawan dapat terhindar
dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan.
Keselamatan dan Kesehatan kerja para karyawan secara langsung memberikan
perasaan yang aman sehingga karyawan dapat bekerja tanpa adanya perasaan

4
Universitas Sumatera Utara

tertekan dengan kondisi atau keadaan di sekitarnya dan dapat meningkatkan
Motivasi sehingga pada nantinya dapat menghasilkan Kinerja yang diharapkan
oleh perusahaan.
Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan Hak Asasi Manusia (HAM).
Untuk itu, kesadararan mengenai pentingnya K3 harus selalu digugah, diingatkan,
serta dibudidayakan di kalangan para pekerja. Pemahaman dan pelaksanaan K3
diperusahaan sangat diperlukan, terutama dalam perbaikan syarat-syarat kerja. Hal
ini berkaitan dengan masalah perlindungan tenaga kerja terhadap kecelakaan
kerja, guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, perlu
pemahaman dan pelaksanaan K3 secara baik dan benar.

Pemerintah sudah lama merasakan perlunya melaksanakan usaha-usaha
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan kerja karyawan. Kebijaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan kerja sangat diperlukan sebagaimana ditegaskan
dalam Tap MPR No. 11/MPR/1993 yang menyatakan bahwa : Perlindungan
tenaga kerja meliputi hak berserikat dan berunding bersama, Keselamatan dan
Kesehatan kerja, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dan syaratsyarat kerja lainnya, perlu dikembangkan secara terpadu dan bertahap dengan
mempertimbangkan dampak ekonomi dan moneter, kesiapan sektor terkait,
kondisi pemberian lapangan kerja dan kemampuan tenaga kerja. Dalam UndangUndang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa “Setiapwarga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), sebagai perusahaan minuman
ringan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan

5
Universitas Sumatera Utara

produkproduk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan dalam proses
produksinya menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan
yang digunakan kemungkinan besar dapat menyebabkan kecelakaan bagi pekerja
apabila tidak digunakan secara tepat yang dapat mempengaruhi Kinerja

karyawannya.

Kecelakaan

kerja

berhubungan

dengan

hubungan

kerja

diperusahaan. Hubungan kerja disini dimaksudkan adalah kecelakaan kerja yang
terjadidikarenakan oleh pekerja pada waktu melaksanakan pekerjaan. Ada banyak
faktordalam

melakukan


hubungannya

dengan

pekerjaan

yang

dapat

mendatangkankecelakaan bagi pekerja selain mesin dan peralatan yang
digunakan, antara lainbahan dan cara pengolahan, keadaan tempat kerja, dan
lingkungan serta caramelakukan pekerjaan tersebut.
Tabel 1.1
Data Kecelakaan Kerja
PT.Coca-Cola Amatil Indonesia(CCAI) Unit Medan
Tahun
Jumlah Kecelakaan Kerja
2009


4

2010

2

2011

2

2012

1

2013

0

Jumlah


9

Sumber : PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Jalan Medan Belawan Km14
Martubung Medan

6
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa program Kesehatan dan Keselamatan kerja
yang ada di PT Coca-ColaAmatil Indonesia (CCAI) sudah berjalan baik, terlihat
adanya penurunan angka kecelakaan kerja dari tahun 2009 sampai tahun 2013.
Pada tahun 2009 yang terjadi sebanyak 4 orang karyawan mengalami kecelakaan
kerja ringan, seperti terkena

pecahan beling kaca dari botol, terluka akibat

peralatan produksi yang ada. Dan pada tahun-tahun seterusnya kecelakaan mulai
berkurang, pada tahun 2010 sebanyak 2 orang,

pada tahun 2011sebanyak 1

orangdan pada tahun 2013 tidak pernah terjadi kecelakaan kerja ringan
Tabel 1.2
Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan
No

Biaya-Biaya

2010 (Rp)
127.891.123

Periode
2011 (Rp)
151.130.075

2012 (Rp)
Alat Pelindung Diri
174.009.118
Alat Pemadam
2
28.236.340
33.714.190
40.254.743
48.064.163
Kebakaran
3 P3K
24.979.020
29.874.908
35.730.390
42.733.546
4 Pembinaan K3L
124.859.020 149.206.529 178.301.802 213.070.653
5 Pengelolaan Lingkungan
53.510.820
63.998.941
76.542.733
91.545.109
6 Safety Audit
17.741.680
21.219.049
25.377.983
30.352.068
356.348.740 425.904.739 507.337.725 599.774.658
Total
19,52%
19,12%
18,22%
% Perubahan total
Sumber : PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Jalan Medan Belawan Km14 Martubung
Medan
1

2009 (Rp)
107.021.860

2013(Rp)
195.349.907
57.388.611
51.109.321
254.619.431
109.487.950
36.301.073
704.255.403
17,42%

Tabel 1.2 menunjukkan adanya penurunan persentasi anggaran dari tahun
ketahun. Hal ini terjadi karena PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Medan ingin
mengurangi anggaran dan juga perusahaan melihat laporan kecelakaan yang terus
menurun.
Akan tetapi perusahaan juga harus mengerti Keselamatan dan kesehan kerja
juga berkaitan dengan Motivasi serta Kinerja karyawan, dengan menjamin dan
meningkatkan anggaran Keselamatan dan Kesehatan kerja dapat menumbuhkan

7
Universitas Sumatera Utara

semangat kerja pada karyawan. Mangkunegara menyatakan (2002:162) “Selain
bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam proses produksi perusahaan,
Keselamatan dan Kesehatan kerja juga bertujuan untuk meningkatkan kegairahan,
keserasian kerja dan pertisipasi kerja karyawan”.
Dengan memberikan perlindungan bagi para karyawan, karyawan dapat
terhindar dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari kegiatan operasional
perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan kerja para karyawan secara langsung
memberikan perasaan yang aman.
Untuk mengetahui sejauh mana Kinerja karyawan pada PT. CocaColaAmatil Indonesia Medan, maka dapat dilihat dari tingkat keberhasilan
perusahaan dalam mengelola sumber daya yang perusahaan miliki, dalam hal ini
sumber daya manusia khususnya karena Kinerja yang dicapai sumber daya
manusia atau karyawan pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang besar
terhadap Kinerja perusahaan.
Tabel 1.3
Jumlah Penjualan dan Laba Bersih
PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan
Tahun

Penjualan (Rp)

% Perubahan
penjualan

Laba Bersih (Rp)

% Perubahan
Laba Bersih

2009

171.476.914.000

-

4.882.336.000

-

2010

208.910.324.000

21,83%

5.875.968.000

20,35%

2011

258.282.749.000

23,63%

7.182.431.000

22,23%

2012

311.492.422.000

20,60%

8.571.174.000

19,34%

2013

374.575.342.000

20,25%

10.311.592.000

20,31%

Sumber : Annual Report 2013 PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan (Data
diolah)

8
Universitas Sumatera Utara

Kinerja perusahaan salah satunya dapat di lihat dengan informasi
penjualan dan laba yang diperoleh Luis dan Prima (2009;48) . Pada Tabel 1.2
dapat dilihat dari tahun 2009-2011 Kinerja perusahaan meningkat dilihat dari
penjualan dan laba bersih yang meningkat dari tahun ketahun. Namun pada tahun
2012 tejadi penurunan persentasi penjualan an laba bersih hal ini disebabkan
banyak konsumen yang khawatir tentang isu-isu Kesehatan dan terus munculnya
produk minuman lain seperti Jus, teh, air mineral, dan minuman non karbonasi
lainnya sehingga Coca-cola juga ikut serta memproduksi produk-produk tersebut.
Permasalahannya karena produk-produk tersebut merupakan termasuk produk
baru bagi perusahaan maka perusahaan butuhkan biaya iklan yang tinggi sehingga
mengakibatkan laba perusahaan ikut alami tekanan.
Tabel 1.4
Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan
PT.Coca-Cola Amatil Indonesia(CCAI) Unit Medan
Tahun 2009-2014
Tahun

Kehadiran

Tidak hadir tanpa

Cuti

Sakit

keteranagn
2009

94%

1%

3%

2%

2010

95%

1%

2%

2%

2011

96%

1%

3%

1%

2012

95%

1%

3%

1%

2013

96%

1%

1%

2%

Sumber : PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Jalan Medan Belawan Km14

9
Universitas Sumatera Utara

Martubung Medan

Tabel 1.3 menunjukkan tingkat ketidakhadiran tanpa keterangan karyawan
tidak terjadi peningkatan,

hal ini dikarenakan perusahaan akan langsung

memberikan surat peringatan kepada karyawan yang tidak hadir tanpa adanya
keterangan. Tujuan dari peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan
kedisiplinan para karyawan dan juga memberikan efek jera bagi karywan yang
sering bolos kerja tanpa keterangan pada PT Coca-ColaAmatil Indonesia (CCAI)
Unit Medan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
dalam bentuk skripsi yang berjudul“Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-ColaAmatil Indonesia (CCAI) Unit
Medan dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berpengaruh signifikan
Terhadap Motivasi Karyawan
2. Apakah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berpengaruh signifikan
Secara Langsung Terhadap Kinerja Karyawan
3. Apakah Motivasi Berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
4. Apakah Kesehatan Motivasi Keselamatan Kerja Berpengaruh Terhadap
Kinerja Karyawan Secara Tidak Langsung
1.3 Tujuan Penelitian

10
Universitas Sumatera Utara

Adapun

tujuan

penelitian

ini

adalah

untuk

mengetahui

dan

menganalisispengaruh Keselamatan dan Kesehatan kerja terhadap moivasi
karyawan dan dampaknya terhadap Kinerja karyawan pada PT.Coca-Cola Amatil
Indonesia (CCAI) Unit Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain:
a. Bagi PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan, sebagai bahan
masukan dalam membuat kebijakan di dalam sistem Keselamatan dan
Kesehatan kerja terhadap Motivasi dan dampaknya terhadap Kinerja
karyawan di PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan.
b. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang
diteliti secara teoritis maupun aplikasi.
c. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang
akan melakukan penelitian selanjutnya.

11
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pdam Tirtanadi Cabang Padang Bulan medan

5 107 126

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

4 56 167

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT DI PT.COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) MEDAN.

13 58 18

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 44

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 4

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 24