Analisis Data Jalannya Penelitian 1. Populasi dan Sampel

9

A. Demografi Pengunjung Apotek

Sebanyak 276 kuesioner disebarkan di 12 apotek dan ditujukan kepada pengunjung apotek. Kuesioner yang harus diisi tersebut terdiri dari data diri, asal informasi antibiotik, pengetahuan tentang antibiotik. Data yang diambil dari pengunjung apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, dan tingkat pengetahuan tentang antibiotik. Tabel 1. Demografi Pengunjung Apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta Karakteristik responden Jumlah responden Persentase N=276 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 118 158 42,75 57,25 Tingkat Pendidikan Terakhir a. SD b. SMP c. SMA d. PT 14 41 100 121 5,07 14,86 36,23 43,84 Pekerjaan a. Pelajar b. Mahasiswa c. Swasta d. Ibu rumah tangga e. PNS 16 62 123 42 33 5,80 22,46 44,57 15,22 11,96 Umur a. Remajaakhir17-25 tahun b. Dewasaawal26-35 tahun c. Dewasa akhir 36-45 tahun d. Lansia awal 46-55 tahun e. Lansia akhir 55-65 tahun 102 75 44 34 21 36,96 27,17 15,94 12,32 7,61 Berdasarkan tabel 1, dari jumlah sampel sebanyak 276 responden, responden perempuan 57,25 lebih banyak daripada responden laki-laki 42,75. Responden yang berpendidikan terakhir perguruan tinggi adalah responden terbanyak, dan responden berpendidikan terakhir SD adalah responden yang paling sedikit. Responden berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 121 orang 43,84, dan SD berjumlah 14 orang 5,07. Kebanyakan responden bekerja di sektor swasta, lalu mahasiswa, ibu rumah tangga, PNS dan terakhir adalah pelajar. Pengunjung yang bekerja swasta berjumlah 123 orang, dan pelajar berjumlah 16 orang 5,80. Responden yang bekerja di sektor swasta adalah responden terbanyak karena meliputi banyak kategori seperti karyawan, buruh pabrik, pedagang, pembantu rumah tangga, tukang parkir, pengamen, dan lain-lain. Responden mahasiswa adalah responden kedua terbanyak, hal ini dikarenakan lokasi apotek yang berdekatan dengan Universitas, sehingga banyak pengunjung dari kalangan mahasiswa. Responden pelajar adalah responden yang paling sedikit, hal ini dikarenakan pelajar belum banyak yang tahu tentang obat. 10 Responden terbanyak adalah remaja akhir 17-25 tahun yaitu berjumlah 102 orang atau 36,96, 26-35 tahun berjumlah 75 orang 27,17, 36-45 tahun berjumlah 44 orang 15,94, 46-55 tahun berjumlah 34 orang 12,32, 55-65 tahun berjumlah 21 orang 7,61.

B. Karakteristik Lain

Tabel 2.Distribusi Responden Berdasar Asal Informasi tentang Antibiotik Asal informasi tentang antibiotik Jumlah responden Persentase N=276 a. Dokter b. Buku, majalah, koran, TV c. Keluarga, teman d. Apoteker e. Internet f. Lainnya pelajaran, perawat, pekerjaan 175 72 64 57 49 18 63,41 26,09 23,19 20,65 17,75 6,52 Berdasarkan tabel 2, dari jumlah sampel sebanyak 276 responden, responden yang mendapat informasi dari dokter berjumlah 175 orang 63,41, dan dari selain pilihan kuesioner yaitu berjumlah 18 orang 6,52. Informasi yang didapat pengunjung terbanyak berasal dari dokter, hal ini dikarenakan setiap pasien yang memeriksakan kesehatan ke dokter dan mendapat resep antibiotik akan mendapatkan informasi tentang cara penggunaan antibiotik dari dokter. Asal informasi yang paling sedikit adalah selain dari pilihan pada kuesioner, seperti dari pelajaran, perawat, materi kuliah, pekerjaan.

C. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Antibiotik

Tabel 3.Tingkat pengetahuan tentang Antibiotik secara umum Kategori Jumlah responden Persentase N=276 Pembelian antibiotik tanpa resep dokter a. Pernah b. Tidak pernah 179 97 64,86 35,14 Tingkat pengetahuan a. Pengetahuan rendah b. Pengetahuan sedang c. Pengetahuan tinggi 102 120 54 36,96 43,48 19,57 Berdasarkan tabel 3, dari jumlah sampel sebanyak 276 responden, pengunjung yang pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter berjumlah 179 orang 64,86, pengunjung yang tidak pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter berjumlah 97 orang 35,14. Hal ini mencerminkan masih banyaknya masyarakat yang membeli antibiotik tanpa resep dokter. Ketidakpatuhan ini bisa dikarenakan dari beberapa apotek yang menjual dengan bebas obat antibiotik tanpa resep dokter Sulistiyani, 2013. Berdasarkan tabel 3, juga didapatkan hasil dari jumlah sampel sebanyak 276 responden, responden yang berpengetahuan rendah berjumlah 102 orang 36,96, berpengetahuan sedang berjumlah 120 orang 43,48, berpengetahuan tinggi berjumlah 54 orang 19,57. Sebagian besar pengunjung apotek di Kecamatan Jebres Kota

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA PENGUNJUNG APOTEK DI KECAMATAN JEBRES Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotik pada Pengunjung Apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 3 11

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotik pada Pengunjung Apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 3 10

KESIAPSIAGAAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Kesiapsiagaan Dan Tingkat Pendidikan Bencana Banjir Di Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 2 17

KESIAPSIAGAAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Kesiapsiagaan Dan Tingkat Pendidikan Bencana Banjir Di Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 2 10

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT KECAMATAN PRINGKUKU KABUPATEN Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotik Pada Masyarakat Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 2 11

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotik Pada Masyarakat Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 4 9

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT KECAMATAN X KABUPATEN X Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotik Pada Masyarakat Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

1 6 18

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi terhadap Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi pada Pengunjung di Apotek "X" Kota Pangkalpinang.

1 12 23

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG IRASIONAL PADA RESEP DOKTER DARI APOTEK-APOTEK DI KOTA SURAKARTA.

0 5 25

Satiti Setiyo Siwi

0 1 59