perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang maupun perangkat hukum yang lebih mantap dan memadai.
B. Identifikasi Masalah
Berhubungan dengan hal perlindungan anak, anak harus mendapatkan perlakuan yang berbeda dimata hukum, karena anak mempunyai potensi dan
penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, anak memerlukan pembinaan dan perlindungan
dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, maupun mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang. Karena itu harus ada perangakat hukum yang
lebih mantap dan memadai dalam perlindungan anak. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dikemukakan beberapa
permasalahan antara lain, bagaimana proses perlindungan hukum terhadap anak, baik anak yang menjadi korban atau pelaku kejahatan, serta prosedur dan
perlakuan aparat penegak hukum dalam menangani kasus kriminalitas yang dilakukan anak menurut hukum positif Indonesia, dan bagaimana proses peradilan
anak apakah sudah sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Undang-Undang perlindungan anak yang terkait kasus pidana atau kriminalitas, dan bagaimana
hukum yang berlaku apabila seorang anak melakukan kenakalan yang dilarang undang-undang apakah anak tersebut akan disidangkan di pengadilan yang sama
seperti orang dewasa dan apakah mendapatkan hukuman yang sama seperti kejahatan yang dilakukan orang dewasa.
Bertolak dari uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai. Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Menurut Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 dan Proses Peradilan Anak Dalam Hukum Positif Di Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin dari banyaknya permasalahan yang ada dapat dijangkau dan
terselesaikan semua. Karena itu perlu adanya pembatasan masalah, selain itu guna menghindari adanya kesalahpahaman sehingga timbul penafsiran yang berbeda-
beda dan akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul di atas, sehingga persoalan yang diteliti pun menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari.
Dalam hal ini ruang lingkup dan fokus masalah dibatasi sebagai berikut: 1.
Objek penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi
sasaran penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah: a.
Perlindungan hukum terhadap anak menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 dalam hukum positif di Indonesia.
b. Proses peradilan anak dalam hukum positif di Indonesia. 2.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah Anak yang menjalani proses peradilan di
Pengadilan Negeri.
D. Perumusan Masalah