Dampak Komitmen Organisasional Komitmen

1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dll. 2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dll. 3. Karakteristik struktur, misalnya besarkecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. 4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen berlainan.

C. Dampak Komitmen Organisasional

Komitmen karyawan terhadap organisasi adalah bertingkat, dari tingkatan yang sangat rendah hingga tingkatan yang sangat tinggi. Menurut Kanter dalam Newstroom, mengemukakan bahwa manajer akan memilih karyawan yang bisa dipercaya dan mengabaikan karyawan yang kurang memiliki komitmen organisasional. Ditinjau dari segi organisasi, karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada turn over dan tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja dan kurangnya intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di organisasi tersebut Sopiah, 2008:166. Ditinjau dari sudut karyawan, komitmen karyawan yang tinggi akan berdampak pada peningkatan karir karyawan itu sendiri. Whyte dalam Sopiah 2008:166 membuat semacam jargon : “Loyallah pada perusahaan maka Universitas Sumatera Utara perusahaan akan loyal pada Anda.” Komitmen karyawan, baik yang tinggi maupun yang rendah, akan berdampak pada karyawan itu sendiri, misalnya terhadap perkembangan karir karyawan itu di organisasiperusahaan dan pada organisasi. Karyawan yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja organisasi yang tinggi, tingkat absensi berkurang dan loyalitas karyawan. Pada dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan menjalankan kewajiban, tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Artinya apabila seseorang sudah punya komitmen, maka ia harus mendahulukan apa yang sudah dijanjikan untuk organisasinya ketimbang untuk hanya kepentingan dirinya. Semakin tinggi derajat komitmen karyawan semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya. Namun dalam prakteknya tidak semua karyawan melaksanakan komitmen seutuhnya. Ada komitmen yang sangat tinggi dan ada yang sangat rendah. Komitmen organisasi yaitu teori dukungan organisasi digunakan untuk menjelaskan yaitu kelekatan emosional karyawan dengan organisasi. Ketika karyawan merasa bahwa mereka mendapatkan dukungan dari organisasi yang baik maka karyawan akan merasa bertanggung jawab untuk membalas kepedulian yang telah diberikan organisasi kepada mereka. Perasaan bertanggung jawab berkewajiban ini akan meningkatkan tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi http:sdm-teori.blogspot.comkomitmen-pegawai_27.html. 20 Januari 2012.. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan teori dukungan organisasi, komitmen diidentifikasikan sebagai dampak dari persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi Rhoades, 2001. http:sdm-teori.blogspot.comkomitmen-pegawai_27.html. 20 Januari 2012. Diketahui bahwa karyawan yang merasa bahwa dirinya mendapatkan dukungan dari organisasi akan memiliki rasa kebermaknaan dalam diri karyawan tersebut. Hal inilah yang akan meningkatkan komitmen pada diri karyawan. Komitmen inilah yang pada akhirnya akan mendorong karyawan untuk berusaha membantu organisasi mencapai tujuannya, dan meningkatkan harapan bahwa performa kerja akan diperhatikan dan dihargai oleh organisasi .

2.2. Penelitian Terdahulu

Fitri Ariani 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaji terhadap Komitmen Guru Honor Pada Sekolah Menengah Atas SMA Swasta Josua Medan” Melalui uji t menyimpulkan bahwa pengaruh gaji searah dengan komitmen. Dengan kata lain gaji berpengaruh ositif dan signifikan terhadap komitmen, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t hitung 5,481 t tabel 1,96 artinya jika ditingkatkan variabel gaji X sebesar satu satuan maka komitmen Y akan meningkat sebesar 0,782. M. Wahyu Nugroho 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pada Karyawan Kontrak Universitas Islam Negeri UIN Malang” menyimpulkan bahwa kepuasan kerja X berpengaruh signifikan dan positif terhadap komitmen Y hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 4,934 dan nilai signifikansinya 0.000 dengan kata lain Universitas Sumatera Utara semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi tingkat komitmen karyawan kontrak.

2.3. Kerangka Konseptual

Kepuasan kerja yang dipelihara secara terus menerus akan menimbulkan komitmen terhadap organisasi. Apalagi jika seorang karyawan merasa lebih puas dengan supervisornya, lebih puas dengan penilaian prestasi kerja, dan juga mereka merasakan bahwa organisasi mereka memperhatikan kesejahteraannya, maka semakin tinggi pula tingkat komitmennya terhadap organisasi. Dengan kata lain, seorang karyawan akan berkomitmen terhadap organisasi jika benar-benar merasa dilibatkan sebagai bagian dari organisasi kemudian ia akan bekerja keras lebih dari yang diharapkan. Hal ini dapat tercapai apabila karyawan tersebut memandang positif terhadap pekerjaan dan organisasinya. Robbins dalam Fathoni 2006 : 498 mengartikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap individu bisa menyangkut puas dan tidak puas pada seluruh dimensi dari pekerjaannya yaitu : pekerjaan yang secara mental menantang, imbalan yang setimpal, kondisi kerja yang mendukung dan mitra kerja yang mendukung. Menurut Sunarto 2005:25, komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari: penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi, dan kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Robbins dalam Fathoni 2006:498 dan Sunarto 2005:25, diolah. 2.4.Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Karyawan pada PT. Adhi Karya Persero Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant AMP Kawasan Medan”. Kepuasan Kerja X : 1. Penempatan kerja 2. Gaji yang layak 3. Lingkungan kerja 4. Fasilitas 5. Sikap pimpinan 6. Pengembangan dan peningkatan diri Komitmen Y Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada tingkat eksplanasi peneltian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu Kepuasan Kerja X berpengaruh terhadap Komitmen Karyawan Y. Sugiyono, 2007:11.

3.2. Tempat Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant AMP Kawasan Medan di Basecamp Patumbak Pasar V. Waktu penelitian dimulai bulan April 2012 sampai dengan Juni 2012.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh variabel bebas independent yang merupakan kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan PT. Adhi Karya sebagai variabel terikat dependent. Universitas Sumatera Utara

3.4 Operasionalisasi Variabel

Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian, diberikan definisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian yaitu Kepuasan Kerja X sebagai variabel bebas independent variable dan Komitmen Y sebagai variabel terikat dependent variable. Adapun uraian dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas X : Kepuasan Kerja Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya Situmorang 2010:8. Robbins dalam Fathoni 2006 : 498 mengartikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap individu bisa menyangkut puas dan tidak puas pada seluruh dimensi dari pekerjaannya yaitu : pekerjaan yang secara mental menantang, imbalan yang setimpal, kondisi kerja yang mendukung dan mitra kerja yang mendukung. b. Variabel Terikat Y : Komitmen Variabel terikat atau variabel dependen variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya Situmorang 2010:8. Menurut Sunarto 2005:25, komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari : penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi, dan kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Kepuasan Kerja X Perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh karyawan PT. Adhi Karya, dari pekerjaannya dibandingan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas dan berhak bagi karyawan PT. Adhi Karya. Adanya kesesuaian dengan harapan dan realisasi. 1. Penempatan kerja. 2. Gaji yang layak. 3. Lingkungan kerja. 4. Fasilitas. 5. Sikap pimpinan. 6. Pengembangan dan peningkatan diri. Likert Komitmen Y Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk tetap memegang teguh visi misi serta kemauan untuk menyerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. 1. Penyatuan dengan tujuan dan nilai – nilai perusahaan. 2. Keinginan untuk tetap berada dalam organisasi. 3. Kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi. Likert Sumber : Menurut Robbins dalam Fathoni 2006:498 dan Sunarto 2005:25 diolah. Universitas Sumatera Utara

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel Sugiyono, 2008:132. Sebagai gambaran bila peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden maka skala yang digunakan adalah 1 sampai 5. Skala Likert menggunakan 5 lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono 2008 :132

3.6. Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya Sugiyono, 2005:72. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Aspalt Mixing Pant AMP Kawasan Medan yaitu sebanyak 113 orang. b. Sampel Universitas Sumatera Utara Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dengan rumus slovin Ginting, 2008:132. Sampel yang digunakan adalah 53 orang yang terdiri dari karyawan bagian Staff BC Patumbak, Operator dan Laboratorium. Dimana : n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi E = Batas kesalahan Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 53 orang yang terdiri dari karyawan Staff BC Patumbak, Operator dan Laboratorium.

3.7. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih dilokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan kuesioner dan melakukan wawancara interview. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan baik dari buku, jurnal, majalah dan situs internet yang mendukung penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.8. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data guna membahas masalah pada penelitian ini ada beberapa teknik yang digunakan yaitu terdiri dari : 1. Kuesioner Pengumpulan data dengan cara memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan tentang kepuasan kerja dan komitmen karyawan. 2. Wawancara Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak – pihak yang berkepentingan. 3. Studi Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengambil data sekunder.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

a. Uji Validitas Data Uji validitas data dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan dalam penelitian. Valid berarti pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2008:455. Uji validitas dilakukan di PT. Adhi Karya sebanyak 30 orang diluar sampel yang terdiri dari karyawan bagian AMP, dan Crew Stone Crusher dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for windows dengan kriteria sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama Sugiyono, 2008:456. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for windows dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau r tabel , maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negatif atau r tabel , maka pernyataan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliable berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono 2007:109.

3.10. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh analisis data, penulis menggunakan prosedur sampling untuk memperoleh sampel, maka metode analisis data yang digunakan adalah :

A. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah serta Universitas Sumatera Utara hubungan antar fenomena yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan. Data identitas responden dilihat dari segi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama bekerja.

B. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : Y = komitmen a = kostanta b = koefisien regresi X = kepuasan kerja

C. Uji Asumsi Klasik

Menurut Situmorang,et.al 2010:151 sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang efisien dan tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni data dengan Y= a + bX Universitas Sumatera Utara bentuk lonceng, data tersebut tidak menceng ke kiri dan ke kanan, dan titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal bedistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sign 2-tailed di atas nilai signifikan 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang,et.al, 2010:91.

D. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≥ 1 . Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Kepuasan Kerja X adalah besar terhadap variabel terikat yaitu Komitmen Karyawan Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Kepuasan Kerja X adalah besar terhadap variabel terikat yaitu Komitmen Karyawan Y semakin kecil Sugiyono, 2005:186. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Adhi Karya Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja pada tanggal 11 Maret 1960. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan menjadi Perseroan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga, berdasarkan PP yang sama Perseroan Bengunan bekas milik Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Perseroan. Tahun 2003, Anggaran Dasar Perseroan ADHI kembali mengalami perubahan pada saat penawaran saham kepada masyarakat, nama Perseroan diubah menjadi PT Adhi Karya Persero Tbk. seiring dengan dilepasnya saham ADHI sebesar 49 kepada umum dan menjadi BUMN Konstruksi pertama yang terdaftar dalam bursa.

4.1.2. VISI DAN MISI

Dokumen yang terkait

Uji Disolusi Tablet Parasetamol Produksi Pt. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan

54 299 55

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

4 55 89

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

33 162 116

Evaluasi Mutu Tablet Antalgin Produksi PT.Kimia Farma (PERSERO) Tbk.Plant Medan

1 48 36

I. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Sumber Daya Manusia (SDM) - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

0 0 14

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

0 6 11

I. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Sumber Daya Manusia (SDM) - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

0 0 14

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

0 1 11