2.5 Modal
2.5.1 Pengertian Modal
Sejalan dengan perkembangan tekhnologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan, serta makin banyaknya perusahaan-
perusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang menonjol. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang
tidak akan pernah berakhir karena masalah modal mencakup berbagai macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi belum memiliki
kesamaan opini tentang pengertian modal. Menurut sejarahnya, pengertian modal pada mulanya adalah physical oriented. Artinya, modal
sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal mulai bersifat non-
physical oriented, artinya modal tersebut lebih ditekankan pada nilai dan daya beli pemakai yang terkandung dalam barang-barang modal.
Berikut adalah pengertian modal dari beberapa pandangan: 1.
Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja
menghasilkan barang-barang dan jasa baru. 2.
A. Amonn J.von Komorzynsky memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk
memenuhi harapan yang akan dicapainya. 3.
Meij mengartikan modal sebagai kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dineraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud
dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam
Universitas Sumatera Utara
rumah tangga perusahaan dalamfungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.
2.5.2 Jenis-Jenis Modal
Jenis-jenis modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan kepemilikan, serta berdasarkan sifatnya:
a. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua yakni modal
sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.
Sementara, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan, misalnya modal yang berasal dari pinjaman bank.
b. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkrit dan
modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, mobil dan
peralatan. Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya, hak paten,
nama baik, dan hak merek. c.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan
di bank. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contonya
Universitas Sumatera Utara
adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
d. Berdasarkan sifatnya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang relative lama dan tidak terpengaruh
oleh besar kecilnya jumlah produksi. Jenis modal ini dapat digunakan secara berulang-ulang, misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
Modal lancar adalah modal yang hanya memberikan jasa sekali dalam proses produksi baik dalam bentuk bahan-bahan baku dan kebutuhan
lain sebagai penunjang usaha tersebut.
2.5.3 Peranan Modal dalam Perekonomian
Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang modal. Dalam perekonomian yang sagat premitif sekalipun, barang modal
diperlukan. Modernisasi perekonomian tidak akan berlaku tanpa barang modal yang kompleks dan sangat tinggi produktifitasnya. Dalam perekonomian modern
perusahaan-perusahaan harus terus berusaha memperbaiki tekhnik memproduksinya supaya tetap dapat mempertahankan daya persaingannya dan
menjamin kelangsungan hidup usahanya Sukirno, 2005:376. Untuk menjamin agar tekhnik memproduksinya tetap mengalami
kemajuan dan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, investasi atau penanaman modal harus selalu dilakukan oleh perusahan. Untuk melakukan
penanaman modal para pengusaha memerlukan dana. Adakalanya dana tersebut bersumber dari tabungan perusahaan, yaitu dana yang diperoleh dari keuntungan
Universitas Sumatera Utara
yang tidak dibagikan. Disamping itu banyak pula perusahaan memperoleh dana tersebut dari meminjam dari pihak lain.
2.5.4 Pembentukan Modal
Pembentukan modal diartikan bahwa masyarakat tidak mempergunakan seluruh aktifitas produktifnya saat ini untuk kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
konsumsi, tetapi menggunakan sebagian saja untuk pembuatan barang modal: perkakas dan alat-alat, mesin dan fasilitas angkutan, pabrik dan perlengkapannya,
segala bentuk modal nyata yang dapat dengan cepat meningkatkan manfaat upaya produktif. Inti proses itu kemudian ialah pengalihan sebagian sumberdaya yang
sekarang ada pada masyarakat ke tujuan untuk meningkatkan persediaan barang modal begitu rupa sehingga memungkinkan perluasan output yang dapat
dikonsumsi pada masa depan Jhingan, 2008:337 . Pembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu
faktor dan sekaligus faktor utama didalam pembangunan ekonomi. Menurut Nurkse, lingkaran setan kemiskinan dinegara terbelakang dapat digunting melalui
pembentukan modal. Lebih jauh, pembentukan modal membuat pembangunan menjadi
mungkin, kendati dengan penduduk yang meningkat. Pembentukan modal juga mempengaruhi kesejahteraan ekonomi suatu bangsa. Ia membantu memenuhi
segala sesuatu yang diperlukan oleh penduduk yang makin meningkat. Kalau pembentukan modal menggunakan sumberdaya alam secara tepat dan pendirian
berbagai jenis industri, maka tingkat pendapatan bertambah dan berbagai macam kebutuhan rakyat terpenuhi. Mereka menikmati berbagai macam komoditi,
standar hidup meningkat, juga kesejahteraan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Jumlah Tanggungan Keluaraga