D.1. Validitas Alat Ukur

59 Blue Print Butir-butir Skala Kesepian Sebelum Uji Coba NO Perasaan Ketika Kesepian Aitem Jlh Favorable Unfavorable 1. Desperation 28,31, 34,35,36,37 38,41,42,43, 50,51 24,40, 39,59,48,49, 57,58,64,65 74,75 24 2. Impatient Boredom 1,2, 3,4,7,10, 11,12,14,16, 19,21 5,6, 8,9,13,15, 17,18,19,20, 21,22 24 3. Self-Deprecation 26,27, 29,30,44, 45,53,54, 52,78 32,33 46,47,66, 67,70,71, 76,77 20 4. Depression 55,56, 68,69,62,63, 80,81,92,93, 85,86,87,88, 95,98 60,61, 72,73,79,82, 83,84,89,90, 91,94,96,97, 99,100 32 Jumlah 50 50 100

III. D.1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Dalam penelitian ini skala akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi dan validitas soal. Validitas isi ditentukan melaui pendapat profesional dalam proses telaah soal. Dalam penelitian ini, pendapat profesional adalah dosen pembimbing peneliti. Dengan mengunakan spesifikasi tes yang telah ada, orang melakukan analisis logis untuk menetapkan apakah aitem-aitem tersebut memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Azwar, 2002. Universitas Sumatera Utara 60 Skala dinyatakan memiliki validitas soal bila aitem-aitem tidak menyimpang dan mewakili konsep yang akan diukur Azwar, 2002. Validitas soal dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai-nilai tiap butir nilai totalnya. Dalam penelitian ini uji validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment Hadi, 1999. III.D.2. Uji Daya Beda Butir Pernyataan Uji daya beda butir pernyataan dilakukan untuk melihat sejauh mana skala itu mampu membedakan antara individu dan kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang dimaksudkan untuk diukur Azwar, 2000. Daya beda pada suatu skala dapat dilihat dengan menggunakan analisa aplikasi komputer SPSS versi 12.0 for Windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95. Peneliti menggunakan kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi sebesar 0,275. III.D.3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara 61 Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach, nantinya pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala kesepian. III.D.4. Hasil Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur penelitian dilakukan terhadap 30 orang wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal. Jumlah aitem yang digunakan adalah sebanyak 100 aitem, dengan pembagian aitem untuk setiap perasaan ketika kesepian yaitu 24 aitem untuk desperation, 24 aitem untuk impatient boredom, 20 aitem untuk self-deprecation, dan 32 aitem untuk depression. Berdasarkan hasil estimasi daya beda butir pernyataan dan reliabilitas terhadap data uji coba, maka diperoleh koefisien Alpha keseluruhan butir penyataan sebesar 0,869 yang bergerak dari 0,277 sampai 0,649, sedangkan berdasarkan daya beda butir pernyataan ditemukan 54 butir pernyataan yang memiliki daya beda rendah, sehingga jumlah pernyataan yang akan digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya adalah 46 butir pernyataan. Distribusi butir pernyataan setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 5 Blue Print Skala Kesepian Setelah Uji Coba NO Perasaan Ketika Kesepian Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Desperation 28,31, 34,35,36,37 38,41,42,43, 50,51 24,40, 39,59,48,49, 57,58,64,65 74,75 24 2. Impatient Boredom 1,2, 3,4,7,10, 11,12,14,16, 19,21 5,6, 8,9,13,15, 17,18,19,20, 22,23 24 3. Self-Deprecation 26,27, 29,30,44,45, 52,53, 54,78 32,33 46,47,66,67, 70,71,76,77 20 4. Depression 55,56, 62,63,68,69, 80,81,85,86, 87,88,92,93, 95,98 60,61, 72,73,79,82, 83,84,89,90, 91,94,96,97, 99,100 32 Jumlah 50 50 100 Keterangan: Penebalan: Aitem yang diterima memiliki daya beda tinggi. Selanjutnya, dari 46 aitem yang telah diperoleh, dilakukan penyusunan kembali nomor-nomor aitem untuk kemudian digunakan dalam pengambilan data penelitian. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 6 Perubahan Nomor Skala Kesepian Setelah Uji Coba Nomor Butir Pernyataan Skala Favorable Unfavorable Nomor Aitem Lama Nomor Aitem Baru Nomor Aitem Lama Nomor Aitem Baru 1 1 20 4 7 2 23 6 14 3 32 8 21 5 40 12 30 7 47 17 34 9 57 24 36 10 58 25 37 11 64 28 41 13 65 29 43 14 75 32 44 15 79 34 45 16 33 35 51 18 84 36 52 19 89 41 53 20 91 42 54 21 99 45 55 22 100 46 56 23 62 26 63 27 68 30 69 31 78 33 85 37 86 38 87 39 88 40 93 43 95 44 29 29 17 17 Distribusi aitem skala kesepian setelah penomoran ulang disajian pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Kesepian Untuk Penelitian NO Perasaan Ketika Kesepian Aitem Jlh Favorable Unfavorable 1. Desperation 9,10,11 13,14, 18 12, 24,25,28,29 32 12 2. Impatient Boredom 1,2 3,5 4, 6 6 3. Self-Deprecation 7,15 16,19,20 21,33 8, 17 9 4. Depression 22,23, 26,27,30,31 37,38,39,40 43,44 34,35 36,41,42 45,46 19 Jumlah 29 17 46 III.E. Prosedur Penelitian III.E.1. Persiapan Penelitian Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah persiapan dan pembuatan alat ukur serta uji coba alat ukur. Sebelum suatu alat ukur dibuat maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan aspek-aspek dari alat ukur tersebut. Kemudian dari aspek-aspek tersebut dibuat sejumlah butir-butir pernyataan atau aitem-aitem. Aitem-aitem yang dibuat kemudian dievaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan tiga arah, yaitu 1 dari segi bidang yang diuji, 2 dari segi format dan pertimbangan teknis penulisan aitem, dan 3 dari segi penerjemahan gagasan dalam bahasa Suryabrata, 2000. Evaluasi dari segi bidang yang diuji dilakukan dengan menelaah kembali bersama dosen pembimbing mengenai kejelasan akan konsep dasar dan kesesuaian aitem dengan empat jenis perasaan kesepian dari Rubeinstein dan Shaver dalam Brehm, 2002. Universitas Sumatera Utara 65 Evaluasi dari segi format dan teknis penulisan aitem dilakukan dengan membuat ukuran dan jenis tulisan serta tampilan luar skala sehingga dapat lebih mudah dibaca oleh subjek penelitian. Evaluasi dari segi penerjemahan gagasan dan bahasa dilakukan untuk mengetahui apakah kalimat-kalimat pernyataan dalam skala dapat dimengerti dan tidak memiliki makna yang ambigu. Evaluasi format dan teknis penulisan skala serta penerjemahan gagasan dan bahasa dilakukan dengan meminta pendapat beberapa mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sebelum melakukan uji coba alat ukur, peneliti terlebih dahulu menyiapkan alat ukur yang digunakan. Alat ukur berupa skala kesepian terdiri dari 100 aitem. Skala dibuat dengan tipe Likert dan dalam bentuk buku. Persiapan alat ukur dilakukan sejak tanggal 3 Agustus 2007 hingga 8 Agustus 2007. Uji coba skala dilakukan terhadap 30 orang responden wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggalnya pasangan. Pemberian skala dilakukan dari tanggal 9 Agustus 2007 hingga 3 September 2007. III.E.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal yang berada di kotamadya Medan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan terhadap 60 orang wanita yag berperan sebagai orangtua tunggal, dimana terdapat 40 orang wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena meninggalnya pasangan dan 20 orang wanita yang berperan sebagai orangtua Universitas Sumatera Utara 66 tunggal karena bercerai. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai tanggal 5 September hingga 5 Oktober 2007. III.F. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik, karena analisis statistik dapat menunjukkan generalisasi, bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif, menutup kemungkinan masuknya unsur-unsur subjektif yang dapat merubah keinginan menjadi kenyataan atau kebenaran, serta bersifat universal dalam arti dapat digunakan dalam semua bidang penelitian Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode analisis t-test untuk dua sampel independen dengan hipotesis dua arah two-tailed agar dapat dilihat apakah ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal yang bercerai dan meninggal pasangan. Sebelum dilakukan analisis statistik dengan uji t, data hasil penelitian akan dilakukan uji asumsi terlebih dahulu, yaitu: 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Uji normalitas pada penelitian dianalisa dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov. Universitas Sumatera Utara 67 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah homogen. Uji homogenitas pada penelitian ini dianalisa dengan menggunakan Anova melalui Lavene Test. Alasan menggunakan metode ini karena penelitian ini hanya untuk membandingkan dua varians saja. Data yang diperoleh akan diolah dengan analisa statistik dengan menggunakan program SPSS version 12 For Windows. Universitas Sumatera Utara 68

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA