Nilai Slump Kuat Tekan Silinder Beton

67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Nilai Slump

Nilai slump selalu dihubungkan dengan kemudahan pengerjaan beton workabilitas, hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain :  Gradasi dan bentuk permukaan agregat  Faktor air semen  Volume udara pada adukan beton  Karakteristik semen  Bahan tambahan Hasil pengujian nilai slump dan penggantian beberapa persen Abu Boiler terhadap berat semen dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4. 1 Nilai Slump berbagai jenis beton Persentase pengagantian Abu terhadap berat Semen Nilai Slump cm 15 10 14 15 13 20 12 25 11 30 10 Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan meningkatnya persentase pemakaian Abu Boiler, maka nilai slump naik dengan signifikan, hal ini sesuai dengan sifat abu yang menyerap air. Pengaruh pemakaian abu boiler terhadap nilai slump dapat dilihat pada Grafik 4.1 Universitas Sumatera Utara 68 Grafik 4. 1 Grafik Nilai Slump Terhadap Persentase subsitusi Abu

4.2 Kuat Tekan Silinder Beton

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7,14 dan 28 hari yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran perkembangan kekuatan tekan beton dengan menggunakan abu boiler dan hasilnya dibandingkan dengan beton normal. Grafik 4. 2 Grafik Hubungan Kuat Tekan Beton Terhadap Subsitusi Abu Boiler terhadap Berat Semen 15 14 13 12 11 10 y = -23,81x 2 - 10x + 15,06 R² = 0,9966 9 11 13 15 10 20 30 nilai slump Poly. nilai slump 27,873 29,511 26,758 24,041 17,107 16,201 25,066 26,481 22,029 18,504 14,772 14,141 25,849 26,833 24,614 21,263 18,564 14,720 y = -189,98x 2 + 17,755x + 26,139 R² = 0,9856 10 12,5 15 17,5 20 22,5 25 27,5 30 0,1 0,2 0,3 K u a t Te k a n Be ton MP a Persentase Subsitusi Abu terhadap Berat Semen Umur 7 hari Umur 14 hari Umur 28 hari Power Umur 28 hari Poly. Umur 28 hari Poly. Umur 28 hari Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Variasi Penambah an Simbol Kuat Tekan Silinder Umur 7 Hari Kuat Tekan Silinder Umur 14 Hari Kuat Tekan Silinder Umur 28 Hari Berat Kuat Tekan MPa terhadap BN Berat Kuat Tekan MPa terhadap BN Berat Kuat Tekan MPa terhadap BN rata - rata kg rata - rata kg rata - rata kg BN 13,0 27,873 100,00 13,0 25,066 100,00 13,5 25,849 100,00 10 BAS 10 12,6 29,511 105,87 12,6 26,481 105,65 12,5 26,833 103,81 15 BAS 15 12,2 26,758 95,99 12,4 22,029 87,88 12,2 24,614 95,22 20 BAS 20 12,3 24,041 86,25 12,2 18,504 73,82 12,2 21,263 82,26 25 BAS 25 12,1 17,107 61,37 12,0 14,772 58,93 12,1 18,564 71,82 30 BAS 30 12,0 16,201 58,12 12,1 14,141 56,42 12,1 14,720 56,95 Universitas Sumatera Utara 70 Grafik 4.2 menunjukkan bahwa pada Umur beton 7,14 dan 28 hari dengan variasi pemakaian Abu Boiler 10 terhadap berat semen merupakan Kuat Tekan tertinggi, yaitu sebesar 29,511 Mpa, 26,481 Mpa dan 26,833 Mpa. Dan pada variasi pemakaian Abu Boiler 30 dari berat semen diperoleh Kuat Tekan terendah, yaitu 16,201 Mpa, 14,141 Mpa dan 14,720 Mpa. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa hubungan kuat tekan dengan persentase pemakaian abu terhadap berat semen memiliki kecenderungan menurun setelah variasi 10 penggantian abu terhadap semen. Pemakaian abu boiler pada campuran beton menyebabkan nilai kuat tekan beton yang dihasilkan lebih tinggi, karena nilai unsur SiO 2 pada abu boiler bereaksi dengan kapur mati CaOH 2 hasil hidrasi antara air dan semen. Dengan demikian terbentuk kapur hidrolis sebagai perekat yang menambah kekuatan dan kepadatan beton, meskipun reaksi ini cenderung berlangsung lambat. Sedangkan pemakaian abu boiler dalam jumlah yang banyak akan berpengaruh buruk terhadap campuran beton, karena nilai kuat tekan beton yang diperoleh akan menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena SiO 2 yang terdapat pada abu boiler tidak mampu bereaksi terhadap kapur bebas CaO maupun kapur mati CaOH. Penurunan kuat tekan beton terjadi seiring dengan bertambahnya pemakaian abu boiler pada campuran beton. Penambahan abu boiler pada campuran beton akan meningkatkan kadar SiO 2 untuk bereaksi dengan kapur mati CaOH 2 dan kapur bebas. Kelebihan kadar SiO 2 tersebut mengakibatkan kuat tekan beton dapat menurun karena tidak terbentuknya kapur hidrolis. Universitas Sumatera Utara 71 Peningkatanpenurunan Kuat Tekan Beton dengan pemakaian Abu Boiler sebagai bahan pengganti semen dalam campuran beton dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Grafik 4. 3 Grafik Persentase PeningkatanPenurunan Kuat Tekan Beton Terhadap Subsitusi Abu Boiler terhadap Berat Semen Dari hasil pengujian silinder diatas menunjukkan bahwa pemakaian Abu Boiler sebanyak 10 dapat meningkatkan nilai kuat tekan beton sebesar 1,64 pada umur 7 hari, 1,41 pada umur 14 hari dan 0,98 pada umur beton 28 hari. Sedangkan pemakaian abu boiler diatas 10 mengalami penurunan terhadap kuat tekan beton. Hal tersebut dikarenakan kelebihan unsur SiO 2 pada abu boiler yang tidak dapat bereaksi lagi dengan kapur bebas CaO maupun kapur mati CaOH 2 , sehingga mutu beton yang dihasilkan lebih rendah. 1,64 -1,11 -3,83 -10,76 -11,67 0,00 1,41 -3,04 -6,57 -10,30 -10,93 0,98 -1,24 -4,59 -7,29 -11,13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 P e n in g k a ta n pen u ru ra n K u a t Te k a n Be ton Persentase Subsitusi Abu terhadap Berat Semen Umur 7 hari Umur 14 hari Umur 28 hari Poly. Umur 7 hari Poly. Umur 14 hari Poly. Umur 28 hari Universitas Sumatera Utara 72

4.3 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan