Pengertian Kas SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Kas

Hampir setiap transaksi dalam perusahaan melibatkan perkiraan kas.Bagi perusahaan, kas menjadi alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari serta untuk investasi aktiva tetap. Kas merupakan alat pertukaran yang baku serta menjadi dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua perkiraan. Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi, 2008:320 pengertian kas adalah: “Kas cash meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank; hal ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel, dan uang yang disimpan dibank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan.” Sedangkan Menurut Kieso dan Weygandt dalam buku Akuntansi Intermediate, 2008:342 yang menyebutkan bahwa kas adalah sebagai berikut: “Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari 32 Universitas Sumatera Utara uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada deposito bank. Instrument yang dapat dinegoisasikan seperti pos wesel money order, cek yang disahkan certified check, cek kasir chasier check, cek pribadi, dan wesel bank bank draft juga dipandang sebagai kas. Menurut Soemarso dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar, 2002:296 kas didefinisikan sebagai berikut: “Kas adalah segala sesuatu baik berbentuk uang atau logam yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.” Dari definisi definisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah segala sesuatu yang dapat segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan. Yang termasuk sebagai kas adalah uang logam dan uang logam yang ada di perusahaan dan rekening giro yang ada di bank. Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid dibandingkan aktiva lancar lainnya. Likuiditas merupakan salah satu indikasi kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penting bagi perusahaan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tidak memadai cenderung memiliki resiko kegagalan, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain itu, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, karena kas tidak dapat dikembangkan atau ditambah kecuali diubah menjadi aktiva lainnya. Banyaknya transaksi secara langsung atau tidak mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Kas juga mudan untuk diselewengkan oleh siapa saja. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, perusahaan harus merancang sistem akuntansi kas yang didalamnya terdapat prosedur-prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat digunakan sebagai sarana unruk pengendalian terhadap kas.

B. Pengertian Sistem Akuntansi