7
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa penelitian ini difokuskan pada pengembangan
media pembelajaran berupa modul bordir sasak. Media pembelajaran berupa modul yaitu satu satuan program
pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara perseorangan
sehingga memungkinkan
siswa untuk
belajar mandiri.
Pengembangan modul pada pembelajaran menghias kain ini meliputi pengetahuan bordir sasak, persiapan bordir, serta teknik bordir sasak secara
maksimal dari aspek pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, dan sikap afektif dengan judul modul bordir sasak.
Model pengembangan
yang digunakan
yaitu penelitian
dan pengembangan Reasearch and Development RD menggunakan model
pengembangan dari Borg and Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov 2008:11. Tahap-tahap yang dilakukan antara lain melakukan analisis
kebutuhan produk, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba skala kecil dan revisi, dan uji coba skala besar dan produk akhir.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :
1. Bagaimana mengembangkan modul bordir sasak bagi siswa kelas XII jurusan Tata Busana Butik di SMK Negeri 1 Ngawen?
2. Bagaimana mengetahui kelayakan modul bordir sasak bagi siswa kelas XII jurusan Tata Busana Butik di SMK Negeri 1 Ngawen?
8
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan modul bordir sasak bagi siswa kelas XII jurusan Tata Busana Butik di SMK Negeri 1 Ngawen.
2. Mengetahui kelayakan modul bordir sasak bagi siswa kelas XII jurusan Tata Busana Butik di SMK Negeri 1 Ngawen.
F. Spesifikasi Produk yang akan Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu sebuah modul bordir sasak bagi siswa kelas XII jurusan Tata Busana Butik di SMK Negeri 1 Ngawen.
Modul ini dicetak hard copy buku dengan menggunakan warna cover hijau, orange dan merah, jenis font MT Bold dan Century Gothic. Standar kompetensi
yang digunakan yaitu membuat hiasan pada busana embroidery dengan kompetensi dasar menjelaskan pengertian, identifikasi alat dan mesin bordir
serta cara membuat bordir sasak, kompetensi dasar tersebut disajikan dalam tiga 3 kegiatan belajar dan dibagi ke dalam 3 kali pertemuan.
Modul ini ditujukan untuk siswa sebagai penggunanya, oleh karena itu tampilan modul disajikan dalam bentuk teks dan gambar yang menarik dan
disusun secara sistematik, runtut, jelas serta bahasa lebih yang mudah dipahami oleh siswa, dan mendorong minat belajar sehingga siswa dapat belajar secara
mandiri. Secara garis besar modul ini terdiri dari 1 halaman sampul, 2 halaman francis, 3 peta kedudukan modul, 4 glosarium, 5 pendahuluan, 6 rencana
pembelajaran, 7 kegiatan pembelajaran, 8 evaluasi, 9 kriteria penilaian, 10 kunci jawaban, 11 penutup dan 12 daftar pustaka.
9
G. Manfaat Penelitian