118
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan modul bordir sasak melalui beberapa tahap; a analisis kebutuhan produk, dengan melakukan analisis terhadap kebutuhan
pengembangan modul, melalui wawancara dan oservasi dengan menganalisis kurikulum dan silabus yang digunakan; b pengembangan
produk awal dengan menetapkan judul modul yaitu “Bordir Sasak”, dan
penyusunan modul disesuaikan draft yang disusun. Tahap pengembangan produk berupa modul bordir sasak berisi materi yang disusun secara runtut
dan utuh disajikan dalam 3 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 berisi; 1 pengertian menghias kain, 2 pengertian bordir, 3 pengertian bordir sasak.
Kegiatan belajar 2, berisi; 1 alat untuk membordir, 2 bahan untuk membordir, 3 mesin jahit untuk membordir, 4 persiapan membordir.
Kegiatan belajar 3, berisi; 1 macam-macam teknik bordir sasak, 2 cara membuat bordir sasak kombinasi, 3 cara membuat bordir sasak kombinasi
dengan batas 4 cara membuat bordir sasak tiga warna 5 cara membuat bordir sasak isi kapas dan 6 cara membuat bordir sasak tumpuk.
2. Kelayakan modul bordir sasak dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut: a validasi oleh para ahli judgment expert meliputi validasi media oleh 3 ahli
skor rerata 25, validasi materi oleh 3 ahli skor rerata 15, dan validasi evaluasi oleh 1 ahli skor rerata 30, hasil dari semua ahli judgment expert
119 menyatakan layak digunakan untuk penelitian; b uji coba skala kecil
dilakukan oleh 5 siswa, secara keseluruhan aspek modul bordir sasak termasuk dalam kategori “sangat baik” sebesar 40 2 siswa, dan kategori
“baik” 30 3 siswa dengan rerata responden sebesar 99; c uji coba skala besar dilakukan oleh 20 siswa, secara keseluruhan aspek modul bordir
sasak termasuk dalam ka tegori “sangat baik” sebesar 70 14 siswa, dan
kategori “baik” 30 6 siswa dengan skor rerata responden adalah 107,8 atau dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat
memahami materi, bahasa pada modul dan sangat tertarik dengan modul bordir sasak dari semua aspek, yaitu fungsi dan manfaat modul, tampilan
modul, karakteristik modul dan materi bordir sasak. Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran berupa modul
bordir sasak yang secara keseluruhan telah dinyatakan layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran menghias kain
bagi siswa kelas XII di SMKN 1 Ngawen.
B. Keterbatasan Produk