121
menandakan kuatnya solidaritas antara orang Banjar dalam pelaksanakaan komunikasi sesama warga Banjar.
Bentuk pemberian uang kepada orang-orang yang membantu menshalatkan simayit menurut Abdul Rahman
128
“ pemberian uang tersebut hanya sekedar menghargai orang yang membantu pelaksanaan shalat jenazah, dimana
mereka telah meninggalkan pekerjaan karena mendapat undangan untuk memberikan bantuan shalat kepada si mayit makanya pihak yang mendapat
musibah merasakan mendapat bantuan untuk si mayit, jadi hal ini dilakukan hanya saling memberikan penghargaan terhadap pelaksanaan tersebut”.
Pelaksanaan melawat ini lebih diutamakan apabila yang meninggal dunia orang dewasa, dan kerabat keluarga yang hadirpun biasanya lebih banyak, dalam
kegiatan melawat ini bagi peserta takziah diberikan makan biasanya yang selalu disuguhkan dalam pelaksanaan melawat sayurnya terdiri dari embut kelapa sebagai
ciri masakan orang Banjar ketika ada kemalangan. Artinya hubungan kekerabatan yang ada pada masyarakat Banjar di Perbaungan sebagai bentuk kebersamaan
dalam menghadapi musibah kemalangan, sesama warga masyarakat Banjar turut merasakan dan kebersamaan yang dialami oleh mereka yang mendapat musibah
tersebut.
D. Koordinasi Manajemen Komunikasi PMKK Dalam Pembinaan Agama
Koordinasi selalu diperlukan dalam setiap organisasi kecil maupun organisasi besar, baik organisasi sederhana maupun yang komplek. Dalam
pencapaian tujuan organisasi selalu ada saja hal-hal yang saling berkaitan dan perlu untuk dikoordinasikan. Semenjak organisasi dibentuk, orang-orang yang ada di
dalam organisasi melakukan kegiatan sesuai dengan pembagian tugasnya masing- masing untuk mencapai tujuan organisasi. Usaha mereka untuk mencapai tujuan
organisasi secara efesien dan efektif memerlukan koordinasi. Dengan adanya koordinasi ini diharapkan tidak terjadi pekerjaan yang tumpang tindih. Karena
128
Abdul Rahman, Wakil Sekretaris PMKK Serdang Bedagai, Wawancara, di Desa Suka Jadi Perbaungan, tanggal 29 Maret 2012.
122
tanpa koordinasi sulit diharapkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien.
Koordinasi adalah mekanisme yang menyatukan kegiatan departemen menjadi satu kesatuan dan memantau efektivitas integrasi tersebut. Itu sebabnya
koordinasi diperlukan untuk menghilangkan rasa menang atau rasa benar sendiri dalam satu departemen. Demikian juga berguna untuk menyelaraskan pencapaian
tugas lintas departemen.
129
Fungsi koordinasi dalam organisasi dapat diibaratkan seperti orkes simponi yang menghasilkan suatu melodi yang merdu. Masing-
masing anggota orkes memainkan alat musiknya sesuai dengan fungsinya.
130
Dalam koordinasi tentunya terjadi negosiasi-negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan. Salah satu tugas manajer adalah mengkoordinasikan pekerjaan
individu, kelompok, dan organisasi melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya. Koordinasi dalam kenyataannya mudah diucapkan akan tetapi sulit untuk
dilakukan. Koordinasi
adalah sebagai
proses motivasi
memimpin serta
mengkomunikasikan antara bawahan untuk mencapai tujuan organisasi, mempersatukan sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan dan sumber-
sumber lain kearah tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan. Dimana koordinasi sebagai suatu sistem dan proses interaksi untuk mewujudkan
keterpaduan, keserasian, dan kesederhanaan berbagai kegiatan inter dan antar institusi di masyarakat melalui komunikasi dan dialog-dialog antar berbagai
individu dengan menggunakan sistem informasi manajemen komunikasi. Koordinasi sebagai proses mengintegrasikan, mensinkronisasikan, dan
menyederhanakan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus menerus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Tanpa adanya koordinasi,
individu-individu dan bagian-bagian tidak akan dapat melihat peran mereka dalam suatu organisasi. Mereka akan terbawa untuk mengikuti kepentingan-kepentingan
129
Sentot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi …h. 18.
130
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Edisi 3. Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 438.
123
sendiri ego sektoral dan bahkan sampai mengorbankan sasaran-sasaran organisasi yang lebih luas.
Pendekatan yang digunakan dalam koordinasi adalah pendekatan sistem. Dengan pendekatan sistem memandang koordinasi sebagai pengintegrasian,
pensinkronisasian, dan penyederhanaan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus menerus oleh sejumlah individu atau unit sehingga semuanya bersatu
dalam jumlah yang tepat, mutu yang tepat, tempat yang tepat, dan waktu yang tepat dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Dengan koordinasi terjadi
keseimbangan sejumlah bagian yang berlainan dengan menyelaraskan interaksinya sehingga keseluruhan organisasi bergerak satu tujuan yang sudah ditentukan secara
efektif dan efesien sebagai suatu sistem. Koordinasi adalah bagian penting diantara anggota-anggota atau unit-unit
organisasi yang pekerjaannya saling bergantung. Semakin banyak pekerjaan indvidu-individu atau unit-unit yang berlainan tetapi erat hubungannya, semakin
besar pula kemungkinan terjadinya masalah-masalah koordinasi. Koordinasi antar institusi pembinaan agama terhadap umat Islam yang dilakukan sebagai bagian dari
kegiatan manajemen komunikasi organisai PMKK Serdang Bedagai. Hal ini dimaksudkan agar terbentuk hubungan kerja sama yang baik antara institusi
organisasi. Dengan koordinasi yang baik dalam rangka pembinaan keagamaan terhadap umat Islam diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan
pembinaan tersebut. Hasil wawancara penulis dengan Ibrahim Khalil
131
sebagai Ketua PMKK Serdang Bedagai. Dalam rangka pembinaan keagamaan umat Islam di Perbaungan,
PMKK Serdang Bedagai melakukan koordinasi dengan instansi yang terkait. Koordinasi dilakukan dengan pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui
Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Ka. Kesbangpolinmas. Selanjutnya melakukan koordinasi dengan ormas Islam seperti;
131
Ibrahim Khalil, Ketua PMKK Serdang Bedagai,Wawancara, di Sukajadi Perbaungan, tanggal 10 Pebruari 2012.
124
Al Washliyah, Nahdathul Ulama, Muhamadiyah Majelis Ulama Indonesia dan sebagainya.
Wawancara dengan Drs Jamaluddin, S.PdI
132
bahwa dalam pelaksanaan pembinaan terhadap umat PMKK Serdang Bedagai juga melakukan koordinasi
kepada Kementrian Agama Republik Indonesia Kabupaten Serdang Bedagai sebagai instansi pemerintah yang mengurusi masalah-masalah agama. Selanjutnya
yang paling penting adalah koordinasi yang dilakukan PMKK Serdang Bedagai dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan umat dengan PMKK Sumatera Utara.
PMKK Serdang Bedagai melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok aruh yang 22 kelompok dalam melakukan pembinaan
keagamaan terhadap umat di daerah Perbaungan yang dilakukan kepada masyarakat Banjar.
E. Pengawasan Komunikasi PMKK Dalam Pembinaan Agama