Pengawasan Komunikasi PMKK Dalam Pembinaan Agama

124 Al Washliyah, Nahdathul Ulama, Muhamadiyah Majelis Ulama Indonesia dan sebagainya. Wawancara dengan Drs Jamaluddin, S.PdI 132 bahwa dalam pelaksanaan pembinaan terhadap umat PMKK Serdang Bedagai juga melakukan koordinasi kepada Kementrian Agama Republik Indonesia Kabupaten Serdang Bedagai sebagai instansi pemerintah yang mengurusi masalah-masalah agama. Selanjutnya yang paling penting adalah koordinasi yang dilakukan PMKK Serdang Bedagai dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan umat dengan PMKK Sumatera Utara. PMKK Serdang Bedagai melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok aruh yang 22 kelompok dalam melakukan pembinaan keagamaan terhadap umat di daerah Perbaungan yang dilakukan kepada masyarakat Banjar.

E. Pengawasan Komunikasi PMKK Dalam Pembinaan Agama

Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam manajemen. Pengawasan komunikasi PMKK dalam pembinaan agama ini menunjukkan adanya hubungan yang erat diantara fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan serta pengevaluasian. Karena rencana yang dibuat dengan baik belum tentu dapat menghasilkan atau ke jalan yang lebih baik pula tanpa adanya pengawasan yang benar. Pengawasan diperlukan dalam perencanaan komunikasi organisasi agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Sehingga diketahui faktor-faktor penghalang atau penyebab tidak terlaksananya rencana yang dibuat dan begitu pula faktor kebaikan untuk diteruskan dan dikembangkan lagi. Perlu diingat bahwa tujuan pengawasan itu bersifat positif artinya pengawasan dapat membantu pelaksanaan kegiatan- kegiatan pokok yang direncanakan sesuai dengan tujuan rencana itu sendiri. Dalam organisasi pengawasan berperan penting untuk membantu manajemen sebagai puncak dalam melakukan pengendalian organisasi untuk 132 Jamaluddin, Wakil Ketua PMKK Serdang Bedagai, wawancara, di Perbaungan, tanggal 8 Februari 2012. 125 mencapai tujuannnya. Pengawasan dilakukan manajemen sebagai satuan pengawas internal dengan dibantu teknologi informasi yang canggih sebagai kegiatan pemantauan. Pengawasan adalah segala upaya atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sudah sesuai dengan pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sudah sesuai dengan semestinya atau tidak. Supaya pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efesien, perlu adanya sistem yang baik sebagai berikut: 1. Harus memperhatikan atau sesuaikan dengan sifat kebutuhan dari organisasi. 2. Harus menjamin adanya tindakan perbaikan. 3. Harus fleksibel. 4. Harus memperhatikan faktor-faktor dan tata organisasi dimana pengawasan itu dilakukan. 5. Harus ekonomis dalam hubungan dengan biaya. 6. Harus diperhatikan prasyarat sebelum pengawasan dimulai. 133 Tujuan pengawasan supaya pelaksanaan semua kegiatan-kegiatan dikerjakan secara efektif dan efesien sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditentukan. Karena pengawasan harus mampu memberikan manfaat: a. Mengurangi dan bahkan menghilangkan pengyimpangan, juga penyelewengan. b. Mendorong ketaatan terhadap peraturan. c. Mendorong kearah bekerja secara efektif dan efesien. Pengawasan memiliki bermacam-macam antara lain adalah: a. Pengawasan intern kedalam b. Pengawasan eksteren keluar c. Pengawasan preventif sebelum d. Pengawasan represif sesudah. 134 133 Syaiful Bahri, Pengantar Manajemen, diktat Untuk Kalangan sendiri,Medan: UMA, 2004 h. 36. 134 Ibid, h. 37. 126 Selanjutnya indikator keberhasilan dalam pengawasan ditandai dengan meningkatknya disiplin, pertasi kerja dan pencapaian sasaran pelaksanaan tugas manajemen. Berkurangnya pemborosan dan kebocoran serta penyalagunaan wewenang, selanjutnya cepat dalam penyelesaian aturan-aturan dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Manfaat pengawasan antara lain; 1 menjembatani hubungan pimpinan dengan bawahan dalam rangka memperkecil ketimpangan informasi; 2 mendapatkan informasi keuangan dan penggunaan yang tepat dan dapat dipercaya; 3 menghindari atau mengurangi resiko organisasi; 4 memenuhi standar yang memuaskan; 5 mengetahui penerimaanketaatan terhadap kebijakan dan prosedur internal; 6 mengetahui efesiensi penggunaan sumber daya organisasi atau kepastian terwujudnya penghematan; 7 efektivitas pencapaian organisasi. 135 Dilihat dari permasalahan tersebut bahwa manfaat pengawasan untuk meningkatkan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan sebuah organisasi. Pelaksana pengawasan dilakukan dengan prinsip kemitraan partnership antara pengawasan dengan yang diawasi.

F. Pengevaluasian Manajemen Komunikasi PMKK Dalam Pembinaan Agama