Hari ke-1 Hari ke-2 Rata-rata
commit to user atas kompor listrik 300 W hingga volume
larutan sisa 15-20 ml. Setelah ditunggu beberapa
saat, larutan
disaring menggunakan kertas saring ke dalam labu
ukur 50 ml,kemudian ditambahkan akuades hingga garis batas, kemudian dibaca
absorbansinya pada SSA dengan panjang gelombang 213,90 nm.
4. Analisis
Total Koliform
dengan Menggunakan Metode
Most Probable Number
MPN tabung ganda a.
Uji Penduga
Presumptive test
Botol yang berisi sampel air dikocok terlebih dahulu dengan tujuan
agar homogen. Tabung reaksi steril yang berisi tabung Durham dengan
medium Lactose Broth LB disiapkan sebanyak 15 buah. Tabung reaksi
dibedakan menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5
tabung reaksi. Pada tabung kelompok pertama berisi 10 ml media
lactose broth triple strength
LBts, kelompok kedua terdiri dari 5 tabung reaksi yang
berisi 5 ml
lactose broth single strength
LBs, dan kelompok ketiga terdiri dari 5 tabung reaksi yang berisi
5 ml
Lactose Broth Single Strength
LBs. Dengan menggunakan pipet tetes yang telah disterilkan, sampel air
ditambahkan pada
masing-masing kelompok, 10 ml untuk kelompok
pertama, 1 ml untuk kelompok kedua dan 0,1 ml untuk kelompok ketiga.
Semua tabung reaksi diinkubasi pada suhu 37˚C selama 2x24 jam.
Setelah inkubasi selama 2x24 jam dilakukan pengamatan pada masing-
masing tabung Durham. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya gas pada
tabung Durham dan adanya perubahan warna. Untuk tabung yang positif
dilanjutkan
pada uji
penegasan
confirmed test
. Perlakuan dan cara yang sama dilakukan pada masing-
masing sampel.
b. Uji Penegasan
Confirmed test
. Sebanyak 1-2 ose medium pada
tabung yang positif dipindahkan ke dalam tabung konfirmatif yang berisi medium
brilliant green lactose bile broth
BGLB. Sebelum melakukan pemindahan sampel,
kawat ose terlebih dahulu disterilkan dengan cara membakarnya dan kemudian
didinginkan sebentar sebelum dipakai. Kemudian semua tabung diinkubasi pada
suhu 37˚C selama 2x24 jam. Setelah inkubasi selama 2x24 jam dilakukan
pembacaan dengan melihat jumlah tabung yang menunjukan positif gas. Selanjutnya
dicatat dan dibandingkan dengan tabel MPN Lampiran 2.
Analisis Data
Data dari hasil uji mikrobiologis dan kimiawi ditabulasi dan dibandingkan
dengan Persyaratan kualitas Air Minum sesuai
dengan PERMENKES
No.492MenkesPerIV2010. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kadar Besi
Kadar besi pada sampel masih berada
di bawah batas maksimum kualitas air minum yang ditentukan oleh Permenkes RI
NO. 492MENKESPERIV2010 yaitu 0,3 mgL Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengujian Kadar Besi Sampel Air “Sumber Lanang”
Menurut Mirza 2014, ada beberapa penyebab depot air minum isi ulang
DAMIU terkontaminasi di antaranya sumber air baku, wadah tempat distribusi
tidak memenuhi standar
hygiene
dan sanitasi DAMIU, juga proses filtrasi dan
desinfektan dengan teknologi yang rendah.
No Sampel
Satuan Hasil
Baku mutu