Dalam penelitian
kualitatif karena
tidak bertujuan
menggeneralisasikan hasil penelitiannya, maka yang diteliti adalah hal-hal yang bersifat khusus atau spesifik, dan analisisnya bersifat tematik.
Misalnya tindak kekerasan terhadap perempuan, masalah-masalah jender: perjuangan perempuan mendapatkan perlakuan yang adil dalam lapangan
pekerjaan, kasus-kasus perilaku menyimpang, masalah kesulitan belajar bagi anak-anak yang tidak normal learning-disabilities, dan lain-lain.
h. Peneliti terlibat
Berbeda dengan penelitian kuantitatif di mana peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti agar dapat menjaga objektivitas atau
menghindari subjektivitas dari yang diteliti, maka sebaliknya penelitian kualitatif peneliti tidak mengambil jarak, agar peneliti benar-benar
memahami persepsi subjek yang diteliti terhadap suatu fenomena. Untuk itu peneliti dapat melakukan misalnya observasi terlibat participant
observation. Dengan observasi terlibat pemahaman terhadap subjek dapat mendalam.
Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan tesis ini adalah penelitian kualitaif.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Landasan berpikir dalam pendekatan kualitatif adalah
pemikiran Max Weber yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukan hanya gejala-gejala sosial, tetapi juga makna-makna yang terdapat
di balik tindakan-tindakan perorangan yang mendorong terwujudnya gejala-gejala sosial tersebut. Oleh karena itu, metode yang utama dalam
sosiologi dari Max Weber adalah Verstehen atau pemahaman jadi bukan Erklaren atau penjelasan. Agar dapat memahami makna yang ada dalam
suatu gejala sosial, maka seorang peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan harus dapat memahami para pelaku yang
ditelitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman yang sempurna
mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yang diamatinya.
91
Dengan mempergunakan
pendekatan ini
peneliti dapat
mengeksplorasi, mamahami serta mendeskripsikan pola atau budaya kerja pelayanan pendidikan yang diterapkan disuatu sekolahmadrasah.
Dengan kata lain peneliti mengetahui suatu fenomena yang terjadi pada sekolahmadrasah yang berada di Kota Medan khususnya Kecamatan
Medan Tembung. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Spradley bahwa penelitian kualitatif lebih tepat digunakan pada penelitian
prilakubudaya dan situasi sosial.
92
Situasi sosial yang sesuai dengan konteks ini dilakukan sampai pada penemuan makna meaning perilaku
para aktor yang dijadikan subjek penelitian yaitu pengawas sekolahmadrasah, kepala sekolahmadrasah, dan guru-guru dalam
aktivitasnya memberikan layanan pendidikan pada sekolahmadrasah se Kecamatan Medan Tembung.
Metodologi kualitatif
adalah prosedur
penelitian yang
menghasilkan data dan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku actor-aktor yang diamati.
93
Selain itu penelitian kualitatif berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam terminology respon-
respon individual, kesimpulan deskriptif, atau keduanya. Dari pendapat tersebut diketahui bahwa untuk mendapatkan data
dalam penelitian kualitatif perlu mempelajari perilaku manusia secara mendalam sampai keprilaku intinya inner behavior secara holistic dari
sudut pandang pelakunya. Melalui penelitian kualitatif, orang subjek secara pribadi dapat dilihat bagaimana mereka mengembangkan
defenisinya sendiri tentang berbagai kegiatan yang mereka alami, disamping mempelajari konsep-konsep atau menjadi kebudayaan mereka.
91
Suparlan. P, Paradigma Naturalistik dalam Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan Penggunaannya Majalah Antropologi Indonesia. No. 53. Vol.
21. Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia, 1997, h. 95.
92
James P. Spardley, Participant Observation, New York: Rinehart and Wiston, 1980, h. 35.
93
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, h. 3.
C. Teknik Pengumpul Data