Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhdap Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014

(1)

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

DI PUSKESMAS BANDAR KHALIFAH MEDAN TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

YUNI HIJJAH REMENDA 135102149

POGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...24 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi ...32 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Emesis Gravidarum...33 Table 5.3 Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Menjelaskan Kepada Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian


(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konsep ... 23 Skema 4.1 Desain Penelitian ... 25


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar... ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA... ... .vii

ABSTRAK ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Perumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

4. Manfaat Penelitian ... 4

4.1 Bagi Tim Pelayanan Kesehatan... ... 4

4.2 Bagi Instansi Pendidikan... ... 5

4.3 Bagi Peneliti... ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

1. Kehamilan Trimester I ... 6

1.1. Pengertian... ... ... 6

1.2 Tanda-tanda Kehamilan... ... 6

1.3 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Pada Trimester Pertama ... 8

2. Emesis Gravidarum... ... 11

2.1 Pengertian... ... 11

2.2 Etiologi... ... 12

2.3 Patofisisologi... ... 13

2.4 Tanda dan Gejala... ... 13

2.5 Penanganan... 15

3. Keluarga... ... 15

3.1 Defenisi... ... 15

3.2 Tipe Bentuk Keluarga... ... 15

3.3 Dukungan Sosial Keluarga... ... 16

3.4 Komponen-komponen Dukungan Sosial Keluarga…... ... 16

3.5 Dukungan Sosial Keluarga... ... 17

BAB 3Kerangka Konsep... ... 20

1.Kerangka konsep... .... 20

2.Hipotesa Penelitian...21

3.3 Defenisi Operasional... ... 21

BAB 4 METODE pENELITIAN………...………...…. ... 22

1. Desain Penelitian……… ……….………..….. ... 22

2. Populasi dan Sampel………... ... 22

2.1 Populasi... ... 22


(12)

6.Instrumen Penelitian...23

7.Uji Validitas dan Reliabilitas...25

6.1Uji Validitas...25

6.2Uji Reliabilitas...25

8.Teknik Pengumpulan Data...25

9.Pengolaan Data...26

10.Analisa Data...27

BAB 5 Hasil dan Pembahasan...28

A. Hasil...28

B. Pembahasan...29

BAB 6 Kesimpulan dan Saran...30

A. Kesimpulan...30

B. Saran...31

1. Untuk Institusi pendidikan...3

1 2. Untuk Responden...31

3. Untuk Peneliti selanjutnya...31

DAFTAR PUSTAKA...35


(13)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan, pikiran yang jernih dan keterbukaan hati sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Daun Sirih Terhadap Penanganan Keputihan Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2014”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV Kebidanan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan..

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Hal ini karena pengetahuan peneliti yang masih terbatas, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Pada saat ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I, Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan II, Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan perhatian sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dr. Ichwanul Adenin, SpOG(K) selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan yang bermanfaat bagi peneliti. 6. Ibu Betty Mangkuji M.Keb selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan


(14)

yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan doa restunya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Spesial buat sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Buat rekan seperjuangan mahasiswi Diploma IV Kebidanan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, terima kasih atas semua dukungan canda, tawa, suka cita, kekeluargaan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini .

Akhirnya peneliti hanya dapat memohon kepada Allah SWT semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalannya dan harapan peneliti semoga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan manfaatnya berarti bagi kita semua Amin…..

Medan, 28 Juni 2014 Peneliti

135102. 149


(15)

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2008). Proses pembuahan tersebut yang akan terjadi berlangsung dengan sempurna dan memiliki faktor yang berpengaruh pada kesuburan (Rahmasari, 2012).

Setiap wanita akan mengakibatkan terjadinya perubahan seluruh sistem tubuh dimana perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai hormon dan di alami selama kehamilan (Huliana, 2011). Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidak seimbangan hormon progestrogen dan estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008).

Peristiwa kehamilan dikenal dengan istilah primigravida dan multigravida. Dalam proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fosiologi, selain perubahan tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti kelelahan, mual dan muntah , ngidam dan lain- lain (Elsa, 2012). Yang mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Gejala ini disebut

morning sickness. Dalam batas-batas yang wajar, kondisi ini dapat dianggap normal (Huliana, 2001).


(17)

Selama kehamilan perubahan psikologis dan emosional yang di alami wanita hamil tampak berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami selama kehamilan (Rukiyah, 2009).

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester pertama (Nursiah, 2012). Salah satu ciri khas yang terjadi pada masa awal kehamilan tidak terganggu dengan rasa mual dan muntah atau hanya sedikit terganggu dan rasa mualnya tidak menimbulkan keinginan untuk muntah, dan umumnya cenderung parah di pagi hari, tetapi jika mual dan muntah yang sangat berlebihan dan cukup parah sehingga aktifitasnnya terganggu yang akhirnya harus ditangani secara intensif dan melewati test laboratorium umumnya kondisi tersebut adalah hyperemesis gravidarum

(Andriani, 2012).

Menurut Setiawan (2012) Perasaan mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil sebanyak +75 -80 % pada trimester pertama kehamian. Sebanyak 50% diantaranya mengalami mual maupun muntah, sedangkan hanya 25% yang mengalami mual saja. Diawali pada minggu ke-5 setelah menstruasi terakhir, dan puncaknya dialami pada minggu ke-8 sampai 12, dan pada sebagian besar ibu hamil, keluhan tersebut hilang pada minggu ke-16 sampai 18.

Mual dan muntah 60-80 % terjadi pada primigravida dan 40-60 % terjadi pada multigravida adalah mengalami mual muntah yang biasa. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat (Nursiah, 2012).


(18)

Kehamilan dapat mempengaruhi seluruh anggota keluarga, sehingga setiap anggota keluarga dengan kedekatan hubungan terhadap wanita hamil diperlukan peran anggota keluarga yang membutuhkan penyesuaian kembali dalam dinamika keluarga (Susanti, 2008).

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial tiap anggota keluarga (Walsh, 2008). Dan diperlukan keterbukaan, keseimbangan, saling mencari bantuan dan perlunya dukungan keluarga selama masa kehamilan, ketersediaan dukungan untuk kesejahteraan psikososial wanita hamil dalam faktor yang sangat penting (Salmah, 2006).

Dukungan keluarga dapat diberikan agar kehamilan berjalan dengan lancar, menerima akan kehamilannya, dan memberikan dukungan untuk menerima dan mempersiapkan peran seorang ibu, menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap kehamilannya, dan menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang dikandung melalui perawatan kehamilan yang baik (Rukiyah, 2009).

Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Oleh karenanya, wanita hamil membutuhkan dukungan sosial dari orang sekitarnya. Dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, dan orang terdekat lainnya sehingga penerimaan dukungan merasa disayangi dan dihargai (Saloom, 2011).


(19)

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Sosial Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu hamil Trimester Pertama Di Puskesmas Bandar Khalifah Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Bandar Khalifah.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi adanya Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Bandar Khalifah Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi Dukungan sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.

b. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kejadian emesis gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tim Pelayanan Kesehatan

Diharapkan sebagai masukan untuk pelayanan kesehatan dengan mencegah tentang hubungan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.


(20)

2. Bagi Instansi Pendidikan

Untuk menambah pengetahuan para mahasiswa kebidanan tentang hubungan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.

3. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I


(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan Trimester Pertama 1. Pengertian

Kehamilan Trimester pertama adalah pembentukan yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma (Fauziah, 2012). Sedangkan menurut Rahmasari (2012) Kehamilan adalah suatu proses pembuahan yang terjadi dengan sempurna dengan mencakup usia kehamilan minggu 1 hingga minggu 12 masa kehamilan.

Terjadinya pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan (Rukiyah, 2009).

2. Tanda – tanda Kehamilan

Kehamilan dapat dilihat dari beberapa tanda kehamilan yaitu.

a. Berhenti Menstruasi merupakan berhentinya menstruasi dapat dilihat sebagai salah satu tanda kehamilan. Apabila saat tidak hamil, sebelumnya menstruasi datang secara teratur. Dimana, setiap bulan ovarium mengeluarkan sel telur yang matang. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mengalami proses peluruhan yang dibarengi oleh pendarahan. Yang


(22)

b. diakibatkan oleh pembuluh darah di dinding rahim yang terkikis. Jika terjadi pembuahan anatar sel telur yang matang dengan sperma.

c. Mual, muntah atau Morning Sickness merupakan tanda awal kehamilan yang biasa ditemukan pada ibu hamil. Tanda awal ditemukan pada awal kehamilan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan. Rasa mual dan muntah yang dikarenakan aliran darah menerima peningkatan hormon yang tiba-tiba. Yang dapat dirasakan pagi hari hari atau malam hari, atau malah sepanjang hari.

d. Flek Pink akan dapat hilang setelah berhenti menstruasi, ibu mungkin akan mengalami sedikit perdarahan atau flek pink di awal kehamila. Biasanya terjadi saat implantasi, yaitu sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim yang terjadi sekitar seminggu hingga sepuluh hari setelah pembuahan terjadi.

e. Perubahan pada Payudara yang di alami oleh ibu hamil terdapat di daerah berwarna hitam di sekitar puting (areola) akan berubah menjadi lebih gelap. Payudarah akan membesar karena adanya peningkatan hormon progesteron dan estrogen yang dapat berpengaruh pada siklus menstruasi dan kehamilan.

f. Sembelit sering mengalami sembelit yang diakibatkan oleh hormon progesteron yang menyebabkan kendurnya otot-otot rahim dan dapat juga mengendurkan otot-otot usus, sehingga daya dorongnya terhadap sisa makanan menjadi berkurang.


(23)

g. Sering berkemih disebabkan oleh tertekannya kandung kemih. Letak rahim dan kandung kemih yang bersebelahan membuat kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar pada trimester pertama.

h. Sakit Punggung saat hamil bisa terjadi karena adanya perubahan otot punggung. Rahim menjadi semakin besar akibat pertambahan berat janin dan cairan ketuban.

i. Mudah letih disebabkan oleh keadaan tubuh yang menyesuaikan diri dengan adanya janin, biasa ditandai oleh adanya rasa pening.

j. Rasa lelah akan muncul pada awal kehamilan, terjadi karena tubuh ibu sedang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal yang terjadi daam tubuh ibu.

k. Hasil Tes Pack Positif untuk mendapatkan kepastian hamil atau tidak, dapat dilakukan dengan menggunakan alat tes kehamilan. Tes dilakukan dengan menggunakan urin yang dilakukan jika kehamilan sudah memasuki usia 10-14 hari (Rahmasari, 2012).

3. Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester I :

a. Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi

Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan nutrisi dan perlindungan bagi janin yang akan berkembang dan tumbuh di dalamnya. Secara fisiologis perubahan yang dapat digambarkan pada masa konsepsi.

b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler

Perubahan sistem kardiovaskuler terjadi selama masa kehamilan dan sangat perlu dipahami bahwa perhatian pada wanita hamil normal


(24)

sangatlah pentingnya dengan perhatian kepada wanita dengan kelainan kardiovaskuler saat hamil.

c. Perubahan pada sistem respirasi

Kehamilan sangat sedikit mempengaruhi sistem respirasi dibandingkan dengan sistem kardiovaskuler. Tetapi perubahan tang terjadi menyebabkan ketidaknyamanan dan keadaan yang tidak menyenangkan pada kehamian dan penyakit sistem respirasi bis menjadi lebih parah karena kehamilan.

d. Perubahan pada sistem urinaria

Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi sampai kehamilan 30 minggu. Setelah itu menurun secara perlahan. Walaupun masih diatas level wanita tidak hamil sebagai hasilnya, ginjal mengalami pembesaran dan fitrasi glomelural, yang dapat dilihat dengan uji klirens kreatinin meningkat 45% pada kehamilan 8 minggu.

e. Perubahan pada sistem gastrointestinal

Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat hamil, kemungkinan karena efek estrogen yang bisa mengarah pada perdarahan karena trauma atau karena sakit gigi. Tidak ada bukti yang otentik bahwa kehamilan mengakibatkan pembusukan gigi, masalah dental ( gigi ) biasanya terjadi karena gingivitis.

f. Perubahan pada metabolisme

Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung + 200 – 300 kkal/hari. Membuat system gastrointestinal berubah selama


(25)

masa kehamilan disertai juga perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan yang terjadi karena human placental lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu dari defisiensi nutrisi.

g. Perubahan muskuloskeletal

Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvik pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.

h. Perubahan kulit

Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan pituitary melanin stimulating hormone yang menyebabkan bermacam – macam tingkat pigmentasi. Hal ini dapat dijumpai hampir pada seluruh wanita hamil, walaupun pigmentasinya bervariasi menurut warna kulit dan ras, kulit terasa seperti terbakar selama kehamilan akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang lain.

i. Perubahan payudara

Karena adanya peningkatan supali darah bawah pengaruh aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih turvarkularisasi dan mampu bersekresi.


(26)

j. Perubahan pada sistem endokrin

Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteoid dan steroid, dan akibatnya plasma yang mngandung hormon –hormon ini akan meningkat jumlahnya, tetapi kadar hormon bebas tdak mengalami peningkatan yang berat (Salmah, 2006).

4. Pada Kehamilan trimester pertama perubahan psikologis juga terjadi pada wanita hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya rasa kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan perasaan panic (Rukiyah, 2009).

5. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan trimester pertama normal adalah 1 – 2,5 kg (Rahmasari, 2012).

B. Emesis Gravidarum 1. Pengertian

Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Hal ini disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal kehamilan (Andriana, 2012).


(27)

Gejala-gejala kurang lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Nursiah, 2012). Biasanya rasa mual ini akan pergi seiring wanita memasuki trimester II (Harjana, 2013).

2. Etiologi

Penyebab terjadinya mual dan muntah pada masa kehamilan tidak diketahui secara pasti (Setiawan, 2012). Gejala yang mengganggu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6 – 12 minggu kemudian (Anggraini, dkk, 2011).

Faktor predisposisi dan faktor – faktor lain penyebab mual muntah adalah : a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,

molahidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan ini HCG dibentuk berlebihan (Prawihardjo, 2002).

b. Masuknya Vili Khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik (Prawihardjo, 2002).

c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik (Prawihardjo, 2002).

d. Faktor Psikologik dalam kehamilan memegang peranan yang penting. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap


(28)

kehamilan dan persalinan, takut tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan

konflik mental yang dapat mempererat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup (Prawihardjo, 2002).

e. Sosial ekonomi juga menjadi faktor dan penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Dengan ekonomi yang cukup, maka dapat memeriksa kehamilan dan melakukan persiapan yang baik. Persiapan yang baik awal kehamilan akan membuat proses kehamilan

berlangsung dengan baik (Prawihardjo, 2002).

3. Patofisiologi

Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester pertama yang ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan. Disebabkan karena peningkatan hormon estrogen (Rahmasari, 2012). Pengaruh estrogen dan progesteron yang terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan terutama di pagi hari (Rukiyah, 2009).

4. Tanda dan Gejala

Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba, 2010). Akibat mual dan muntah dengan berkurangnya nafsu makan (Ai yeyeh, 2010).


(29)

Tanda – tanda emesis gravidarum berupa : a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah

Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap hari.

b. Nafsu makan berkurang c. Barat badan menurun

5. Penanganan

Wanita dapat mengatasi mual-mual dengan cara sederhana. Komposisi makanan seharusnya disesuaikan dengan tidak memakan yang mengandung lemak. Makanan dengan karbohidrat rendah sebaiknya dimakan lebih sering, ini terdiri atas biscuit dan teh (Rahmasari, 2012). Diet yang disesuaikan untuk ibu hamil ketika bangun : seiris toast atau 2 biskuit kering cracker, dengan minuman teh encer.

8.00 : Sarapan ringan dengan sereal atau toast dengan serial atau madu, dan mungkin teh ringan.

10.00 : Toast dengan segelas susu, teh atau sari buah.

12.30 : Makanan siang sop degan tost atau cream cracker, beras atau mie dengan sayuran.

15.30 : Teh, toast selai, jus buah, dan kue basah.

18.30 : Makan malam. Daging atau ayam, sayuran hijau, kentang, salad dan puding beras.


(30)

21.30 : Minum teh, susu hangat

Hal diatas merupakan sebuah contoh. Jika mual terasa mengganggu, ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus mual-muntah, obat-obatan dapat membantu calon ibumerasa lebih enak dan mengatasinya dengan lebih mudah. Jika mual-mual terasa, obat anti-histamin

(seperti cydizine atau meclozine) akan membantu. Jika muntah-muntahnya yang mengganggu dan lebih parah maka, obat dapat diberikan dengan metoclopramide yang diminum 3 kali sehari (Llewellyn Derek, 2005).

C. Defenisi Keluarga 1. pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling keterantungan (Dion, 2013).

Keluarga bisa dianggap sebagai organisme hidup dengan struktur yang konkrit dan simbolik. Sebagai suatu sistem sosial keluarga berupaya mempertahankan kestabilan dan keutuhan keluarga (Rukiyah, 2009).

2. Tipe Bentuk Keluarga

a. Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak

b. Keluarga Besar (Extended Family), keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya. c. Keluarga Berantai (Serial Family), keluarga yang terdiri atas wanita dan

pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.

d. Keluarga Duda atau Janda (Singel Family), keluarga ini terjadi karena adanya perceraian dan kematian.


(31)

f. Keluarga Berkomposisi yaitu, keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.

g. Keluarga Kabitas yaitu, dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

D. Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga selama kehamilan dapat diberikan oleh pasagan wanita atau keluarga dengan teman-temannya, juga dukungan khusus yang diberikan oleh bidan, dan profesional asuhan kesehatan lain (Salmah, 2006).

Dukungan sosial keluarga adalah merupakan informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subyek didalam lingkungan sosialnya atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya. Sedangkan dukungan sosial menurut Setyawan (2012) suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya.

Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan biasanya diikuti oleh stres dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau tidak (Susanti, 2008). Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikologis ibu hamil adalah faktor penting. Jaringan sosial sering kali dipakai sebagai sumber terbesar mendapatkan nasehat kehamilan (Salmah, 2006).


(32)

E. Komponen-komponen Dukungan Sosial Keluarga

Kuntjoro (2002) mengemukakan 6 Komponen Dukungan Sosial yang disebut dengan “The Social Provision Scale” yaitu :

a.Kerekatan Emosional (Emotional Attachment) b.Integrasi Sosial (Scsial Integration )

c.Adanya Pengakuan (reassurance of worth)

d.Ketergantungan yang dapat di andalkan (Reliable Reliance) e.Bimbingan (Guidance)

f. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nuturance)

F. Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga dibagi menjadi : 1. Dukungan Nyata

Jenis dukungan ini meliputi jenis penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan bantuan financial, material yang dapat membantu memecahkan masalah. Meskipun sebenarnya setiap orang dengan sumber-sumber yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian, dukungan nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan ketidakadekuatan dan berhutang akan benar-benar menambah stress individu (Niven, 2002).

2. Dukungan Pengharapan

Dukungan pengharapan meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian stress lebih baik juga sumber stress strategi koping


(33)

yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman. Dukungan sosial menyangga orang-orang untuk melawan stress dengan membantu mereka mendefenisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil.

Dukungan ini dapat dilakukan dengan mengarahkan pada orang yang sama yang telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasehat dan bantuan (Niven, 2002).

3. Dukungan Emosional

Selama stress berlangsung, individu lebih sering mengalami emosional, depresi, sedih, ansietas dan kehilangan harga diri. Dukungan emosional memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai, bantuan dalam bentuk semanagat, empati, sehingga individu yang menerimanya (Niven, 2002).

4. Dukungan Informasi

Kelarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi


(34)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

1. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul hubugan dukungan sosial kelurga terhadap emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama terdiri dari variabel bebas (variabel independent) yaitu dukungan sosial keluarga, variabel bebas tersebut dinilai ada tidaknya hubungan dengan variabel terikat (variabel independent). Untuk itu kerangka konsep dijelaskan dalam bentuk skema sebagai berikut :

Variabel Independent

Variabel Dependent

Keterangan :

: Yang diteliti Dukungan Sosial Keluarga Pada Kehamilan Trimester I

1. Dukungan Nyata

2. Dukungan Pengharapan 3. Dukungan Emosional 4. Dukungan Informasi

Emesis Gravidarum

Faktor Yang Mempengaruhi - Faktor predisposisi - Alergi

- Masukan vili korialis - Sosial ekonomi


(35)

2. Hipotesa Penelitian

Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu ada Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah.

3. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Opoerasional

Alat Ukur Cara Ukur

Hasil Ukur Skala

1. Dukungan Sosial Dukungan sosial adalah kemampuan penyesuaian terhadap permasalahan-permasalahan dalam kehidupan yang penuh dengan stress

Kuesioner Kuesioner

1. Dukung 0-10 0. Tidak didukung 11-20 Ordinal

2. Emesis Gravidarum Emesis Gravidarum adalah keluhan umu yang dirasakan ibu hamil pada trimester pertama berupa mual, muntah dan pusing yang merupakan bagian dari respon fisiologis dimana penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Kuesioner Mengisi kuesioner 4. Adanya emesis gravidarum 5. Tidak adanya emesis gravidarum Nominal


(36)

BAB 4

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif corelation dengan pendekatan

crossectional yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga emesis gravidarum pada kehamilan trimester I.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester I yang datang berobat melakukan pemeriksaan kehamilan dari bulan Februari- Desember 2013 ke wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalifah yaitu sebanyak 24 orang.

2. Sampel

Pengambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Khalifah dengan pertimbangan keterbatasan waktu, jarak dapat dijangkau peneliti dan belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum

pada kehamilan trimester pertama.

D. Waktu Penelitian


(37)

E. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari kepala Puskesmas Bandar Khalifah. Peneliti memulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepala calon responden. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian kepada calon responden. Jika calon responden terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan data (confidentiality) responden, peneliti tidak mencantumkan nama (anomymous) tetapi hanya dengan memberi kode tertentu pada instrumen penelitian dan data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan peneliti, agar dapat memaksimalkan hasil yang bermanfaat (beneficience) dan meminimalkan hal yang merugikan (maleficience)

F. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner. Kuesioner data demografi yang terdiri atas nomor, kode responden, umur, pendidikan terakhir , pekerjaan, yang berisi 20 pernyataan yang dibuat berdasarkan dengan dukungan keluarga dan disertai dengan 4 dukungan yaitu dukungan nyata, perpengharapan, emosional, dan informasi dengan pilihan jawaban dukung dan tidak mendukung dengan memakai skala guttman

Kuesioner ini terbagi atas 2 kategori dukungan keluarga sosial, yaitu :


(38)

b). Kategori dengan tidak mendukung yang berisi 10 pernyataan diwakili oleh No. 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

Kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan jawaban dukung dan tidak didukung, pernyataan positif, jika jawaban “dukung” akan diberi skor 2 dan jawaban “tidak mendukung”, akan diberi skor 1 , sebaliknya untuk pernyataan negatif, jika jawaban “dukung” maka diberi skor 2 dan jika jawaban “tidak mendukung ” akan diberi skor 1.

Untuk mendapatkan kriteria pengukuran digunakan perhitungan panjang kelas (i) dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2005), yaitu sebagai berikut :

Intrerval = nilai tertinggi – nilai terendah

I =

kelas 10 – 0

I = 2 10

Keterangan

= 5 2

a. Positif : Jika responden mendapat total score/ nilai 0-10 b. Negatif : Jika responden mendapat total score/ nilai 11-20

G. Validitas Dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Uji validitas ini yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi. Uji ini dilakukan oleh ahli dalam penelitian yaitu dosen Kebidanan yang memiliki strata pendidikan S2.


(39)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap kejadian yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas telah dilakukan pada tanggal 12 april 2014, yang diberikan kepada 10 responden. Dengan mengukur ini dapat dilakukan dengan nilai pengharapan 0,9 di klinik Rahmat dengan rumus Alpha Cronbach.

H. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui teknik wawancara langsung dengan responden yang berpedoman pada kuesioner penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi kunjungan ibu hamil khusus trimester pertama di Puskesmas Bandar Khalifah.

I. Pengolaan Data

Menurut Budiarto (2002), Proses pengolahan data dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu seagai berikut :

1. Editing

Hasil dari wawancara, kuesioner, atau pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan harus dilakukan penyuntingan (pengeditan) terlebih dahulu. Hal-hal yang dilihat dalam proses pengeditan misalnya, kelengkapan semua pertanyaan dalam kuesioner, apakah jawaban atau tulisan dalam kuesioner jelas atau terbaca, relevan, dan lain sebagainya.


(40)

Merupakan tahap lanjutan dari proses editing atau penyuntingan yang selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

3. Data Entry atau Processing

Setelah jawaban-jawaban dari responden sudah berbentuk “kode” (angka atau huruf) kemudian mengisi kolon-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode dengan jawaban masing-msing pertanyaan.

4. Tabulating

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

J. Analisa data

Dasar pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p) yang didapatkan dari perhitungan uji chi square dengan taraf nyata (

α

) sebesar 5 %. Menurut Harsono (2001), dari uji tersebut akan diperoleh nilai p yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (probabilitas). Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha (

α

=

0,05%). Bila nilai p < 0,05 maka Ha diterima, dan apabila > maka Ho ditolak.


(41)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan dukungan sosial keluarga tentang emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah. Jumlah responden 24 orang yang terbagi atas 12 terjadi emesis dan 12 tidak terjadi emesis pada ibu hamil.

1. Analisis univariat

Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini meliputi karakteristik demografi yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas. Data bersifat kategori dicari dengan frekuensi dan presentase.

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014

No Karakteristik Emesis

F %

1. Umur

a. <20 b. 20-35 c. >35 8 10 6

33, 3 % 41, 6 % 25, 0 %

1. Pendidikan

a. SD b. SMP c. SMA

d. PT (Perguruan Tinggi)

6 7 8 3

25, 0 % 29, 1 % 33,3 % 12,5 % 2. Pekerjaan a. IRT b. Wiraswasta 11 6

45, 8 % 25, 0 %


(42)

Berdasarkan tabel 5.1diperoleh bahwa pada kelompok responden dengan kejadian emesis, mayoritas responden bardasarkan umur yaitu 20-35 tahun yaitu sebanyak 10 orang (41, 6%) , berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA yaitu sebanyak 8 orag (33, 3%), dan berdasarkan pekerjaan mayoritas responden bekerja sebagai IRT sebanya 11 orang (45, 8%).

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi berdasarkan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum Di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014.

Kategori F %

Dukung 6 33,3 %

Tidak didukung 18 66,6 %

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh bahwa dengan responden kejadian emesis gravidarum, mayoritas responden dengan berdasarkan kategori pada tidak didukung yaitu sebanyak 16 orang (66,6%).

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan dukungan dengan emesis gravidarum di Puskesmas Bandar Khalifah Medan. Dalam menganalisa data secara bivariat, digunakan uji chi square.


(43)

Tabel 5.3.

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah Medan

Tahun 2014

Kelompok

Variabel

Dukung Tidak

didukung

Total OR

95% CI

P Value

N % N % N %

Emesis Tidak emesis 5 4 41,7 33,3 7 8 58,3 66,7 12 12 100,0 100,0

1,429 0,500

Jumlah

9

37,5

15

62,5

24 100,0

Hasil analisis antara dukungan dengan emesis dapat diperoleh bahwa ada sebanyak 7 dari 12 (41,7%) ibu hamil dikelompokkan tidak didukung. Sedangkan diantara yang tidak emesis, ada 8 dari 12 (37,5%) juga pada ibu hamil di kategorikan tidak didukung. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,500 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan dukungan dengan kejadian emesis pada ibu hamil.

Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=1,429, ibu yang mempunyai dukungan sosial mempunyai peluang 1,429 kali tidak mengalami emesis dibandingkan ibu yang emesis.


(44)

B.PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini peneliti menguraikan karakteristik responden, dukungan keluarga dan emesis gravidarum serta hubungan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik ibu hamil trimester I, sebagian besar responden berada pada rentang umur, pendidikan, pekerjaan pada kejadian emesis gravidarum adalah sebagai berikut.

Umur dapat mengalami emesis gravidarum dimana dari penelitian ini didapatkan bahwa dengan kejadian emesis mayorita responden sebanyak 10 0rang (41,6%) pada umur 20-35 tahun. Seseorang yang memasuki usia dewasa memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman yang dapat mempengaruhi sikap dan perbuatan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Nursalam, 2001). Demikian juga dengan kemampuan dukungan keluarga pada kejadian emesis gravidarum seperti yang terdapat dalam penelitian Mursyida (2001), yang bertujuan untuk hubungan dukungan umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian eremesis gravidarum di RS. Muhammadiyah Kota Palembang didapatkan hasil sebagian ibu yang >30 tahun sebanyak 53 orang (94,64%). Dimana usia tersebut merupakan usia yang produktif dalam melakukan reproduksi sehingga ibu sudah siap dan matang dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis yang terjadi saat kehamilan dan persalinan termasuk perubahan fisik setelah menjalani kehamilan.

Tingkat pendidikan sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang yaitu SMA didapatkan dari kejadian emesis gravidarum mayoritas sebanyak 8 orang (33,3%). Menurut Notoadmodjo (2007) pendidikan mempengaruhi prose belajar, dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut untuk


(45)

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula dan pengalaman. Pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan dan pengalaman, itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sehingga semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, maka informasi yang di dapatkan semakin baik.

Berdasarkan pekerjaan diperoleh 11 orang (45,8%) tidak bekerja (IRT) pada kejadian emesis gravidarum. Demikian menurut Mursyida (2012) pada hubungan umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian emesis gravidarum di RS. Mumhammadiyah Kota Padang 87 (43,5%) diperoleh pada tidak bekerja (IRT). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia (2008), bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu penghasilan keuntungan dan pekerjaan keluarga tanpa upaya yang membantu dalam suatu usaha di keluarga, kegiatan ekonomi keluarga.

Perjalanan ketempat kerja yang mungkin terburu-buru dipagi hari tanpa waktu yang cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan muntah. Tergantung pada sifat perkerjaan seperti, aroma, zat kimia, atau lingkungan dapat menambah rasa ingin mual dan dapat menyebabkan terjadinya muntah.

b. Dukungan sosial keluarga

Dukungan sosial keluarga memberikan peran yang sangat penting dalam menentukan status kesehatan ibu khususnya dengan kejadian emesis. Oleh karena hendaknya keluarga dapat memberikan dukungan positif terhadap ibu, baik yang bersifat fisik maupun


(46)

psikologis sehingga ibu merasa lebih nyaman percaya diri dan bahagia dalam menjalani masa kehamilan.

Ibu hamil sangat memerlukan dukungan jasmaniah seperti pelayanan bantuan financial, dan memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian, pada dukungan nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat.

Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan biasanya diikuti oleh strees dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau tidak. Kestersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikologis ibu hamil adalah faktor penting. Jaringan sosial sering kali dipakai sebgai sumber terbesar mendapatkan nasehat kehamilan.

c. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kejadian emesis gravidarum sebanyak 9 responden (37,5%) yang tidak mengalami emesis gravidarum. Dapat disimpulkan pada kuesioner tidak ada hubungan dukungan dengan kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil. Dimana lebih banyak ibu hamil masih kurang dukungannya dari keluarganya. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2010), hasil penelitian yang telah mempengaruhi emesis gravidarum menunujukan bahwa tidak adanya hubungan dukungan sosial terhadap emesis gravidarum di instalasi kebidanan rumah sakit muhammadiyah kota palembang tahun (2012) sebanyak (68,3%). Dan masih diperlukan bahwa ibu hamil sangat memerlukan dukungan dari keluarga dan sekitarnya. Karena faktor fisik dan psikologinya saat hamil masih belum stabil ataupun belum bisa diterima dengan keadaan pada dirinya. Dan dapat dilakukan dengan mengarahkan pada ibu yang telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasehat dan bantuan. Keluarga harus memberikan informasi kepada ibu hamil dengan cara verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan


(47)

subyek didalam lingkungan sosialnya atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam pelaksanaan di lapangan

1. Penelitian ini menggunakan kelompok emesis dan tidak emesis sehingga menghubungkan antara yang mendukung dengan tidak mendukung pada ibu hamil. 2. Jumlah sampel kurang besra sehingga kurang representatif secara menyeluruh.

3. Dan lokasi penelitian jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke lokasi.


(48)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 24 responden, dapat disimpulkan bahwa pada kelompok emesis mayoritas responden 20-35 tahun sebanyak 10 orang (41,6%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA yaitu sebanyak 8 orag (33,3%), berdasarkan pekerjaan mayoritas responden bekerja IRT sebanyak 11 orang (45,8%). Pada kejadian emesis gravidarum mayoritas responden terdapat pada kejadian tidak emesis sebanyak 16 orang (66,6%).

2. Berdasarkan kategori dukungan dengan emesis dapat diperoleh bahwa ada sebanyak 5 dari 12 orang (41,7%) ibu hamil emesis. Sedangkan diantara yang tidak emesis, ada 4 dari 12 orang (37,5%) yang dapat dukungan positif.

3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,500 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan dengan kejadian emesis pada ibu hamil, sedangkan hasil analisis diperoleh dari nilai OR=1,429, ibu yang mempunyai dukungan positif mempunyai peluang 1,429 kali tidak mengalami emesis dibandingkan ibu yang emesis di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014.


(49)

B.Saran

a. Bagi institusi pendidikan Universitas sumatera utara

Untuk lebih memperbanyak referensi tentang emesis gravidarum sehingga peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini

b. Bagi Responden selanjutnya

Untuk dapat digunakan sebagai alternative dalam menunjang keberhasilan dalam belajar khususnya dalam mengembangkan dukungan sosial terhadap emesis gravidarum

c. Bagi peneliti selanjutnya

Mengingat kelemahan – kelemahan pada penelitian ini diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut dan diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah dukungan sosial lainnya terhadap emesis gravidarum sebagai perbandingan.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Evariny. (2012) Mencerdaskan Anak Sejak Dalam Kandungan, Jakarta :

Kelompok Gramedia

Dion. (2013) Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Praktik, Yogyakarta : Nuha

Medika

Elsa, Vicki. W. (2012) Hubungan Paritas Ibu Hamil Trimester I Dengan Kejadian Emesis

Gravidarum Di Puskesmas Teras

Fauziah, Siti. ( 2012) Keperawatan Materitas Kehamilan, Jakarta : Media Group

Huliana. (2006), Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Sari

Harjana. (2013), Gejala Penyakit, Bogor : PT. Herbawahidatama

Llewellyn Derek. (2005), Seiap Wanita, Delaptrasa Publishing

Mandriwati. (2008), Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Jakarta : EGC

Musyida. A. (2012) Umur dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum

Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan (Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2001). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan Pedoman

Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika

Prawihardjo. (2002), Pelayanan Kebidanan , Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rukiyah, Ai, Yeyeh. (2009). Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan), Jakarta Timur : CV. Trans

Info Media

Rahmasari, Gartika. (2012), 9 Bulan 10 Hari Yang Istimewa dan Menakjubkan Selama

Kehamilan, Jakarta : New Agogos

Rosyiana, Hesty. (2012) Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis

Gravidarum Di BPS Mitra Ibu


(51)

Setyawan, E. (2012), Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan, Surabaya : PT. ISFI PENERBITAN

Susanti. (2008) Psikologi Kehamilan, Jakarta : EGC

Yusuf. (2010) Panduan Lengkap Menjalani Kehamilan Secara Alamiah, Jakarta : Pustaka


(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

KUISIONER HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

DI PUSKESMAS BANDAR KHALIFAH TAHUN 2014

Biodata Responden

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk :

• Jawablah pertanyaan dibawah pada jawaban yang anda anggap benar • Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat

merupakan gambaran diri anda yang sebenarnya.

a. Kuesioner Hubugan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.


(60)

1. Mual dan muntah gejala yang wajar dan sering terjadi pada trimester I

2. Perasaan mual muntah pada saat kehamilan disebabkan karena peningkatan hormon

3. Istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal normal

4. Tanda dari emesis gravidarum berupa berat badan menurun, nafsu makan berkurang dan merasakan mual hingga muntah

5. Ibu yang mengalami mual muntah makan dengan porsi kecil tapi sering

6. Kehamilan merupakan tantangan dari kehidupan keluarga

7. Keluarga memberikan dukungan dengan memberikan dorongan dengan menguatkan ibu agar tetap mempertahankan kehamilannya

8. Dukungan sosial sangat dibutuhkan di sekeliling ibu hamil dengan memberikan dukungan yang lebih banyak berupa dukungan nyata, penghararapan, emosional, dan informasi

9. Situasi yang menyebabkan tidak memahami dengan keadaan maka timbulnya emosi pada ibu hamil

10. Pengobatan tradisional yang dapat mengurangi dengan minum jamu

11. Mual muntah sering terjadi pada ibu hamil di siang hari

12. Setiap bulan ibu mengalami peningkatan berat badan selama hamil dengan normal 1,5-4 kg

13. Ibu sangat nyaman dengan perubahan fisiologisnya.

14. Faktor terjadinya mual muntah karena alergi dan stres


(61)

15. Gejala terjadinya mual muntah tidak diketahui secara pasti dan sering terjadi pada hamil tua

16. Istri yang mengalami mual muntah dengan kondisi lemah, kulit kering, bibir pecah-pecah segera dibawa ke rumah sakit

17. Kehamilan hanya didukung oleh suami

18. Keluarga merupakan unit terbesar dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga itu sendiri

19. Makanan yang tidak dianjurkan pada ibu hamil yang mual muntah dengan makanan yang berlemak dan berminyak

20. Dukungan yang berikan pada ibu hamil hanya dalam bentuk memberikan uang


(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Yuni Hijjah Remenda

Tempat, Tanggal Lahir : Padangsidempuan. 10 Juni 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : P.sidempuan, Jl. STN, SR, PD Mulia Gg

Melati 10

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri

2. Tahun 2004-2007 : MTS Darul Mursyid 3. Tahun 2007-2010 : YPKS

4. Tahun 2010-2013 :Program D-III Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

5. Tahun 2013-2014 :Sedang Menjalani Program D-IV Bidan Pendidik

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Deli Serdang, . . . Juli 2014 Penulis


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Nama Lengkap : Yuni Hijjah Remenda

Tempat, Tanggal Lahir : Padangsidempuan. 10 Juni 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : P.sidempuan, Jl. STN, SR, PD Mulia Gg

Melati 10

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri

2. Tahun 2004-2007 : MTS Darul Mursyid 3. Tahun 2007-2010 : YPKS

4. Tahun 2010-2013 :Program D-III Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

5. Tahun 2013-2014 :Sedang Menjalani Program D-IV Bidan Pendidik

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Deli Serdang, . . . Juli 2014 Penulis