Aplikasi Pelaksanaan Ergonomi Kerja

mampu melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan aktivitas otot pada periode waktu tertentu. kemampuan kerja fisik seseorang ditentukan oleh kekuatan otot dan ketahanan otot. b. Tuntutan tugas Pekerja melakukan pekerjaannya untuk memenuhi tuntutan tugas yang diberikan. Tuntutan tugas pekerjaan tergantung pada task and material characteristics yang ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe, kecepatan, dan irama kerja. Organization characteristics, yang berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat, kerja malam dan bergilir, cuti, dan libur, manajemen. Environment characteristics, yang berkaitan dengan manusia yaitu teman setugas, suhu dan kelembaban, bising, dan getaran, penerangan, sosio budaya, norma, adat dan kebiasaan, bahan-bahan pencemar Elyas, 2012.

2.2.5 Aplikasi Pelaksanaan Ergonomi Kerja

Ergonomi harus dilaksanakan agar keluhan muskuloskeletal dalam bekerja dapat dikurangi sehingga tidak terjadi cedera dalam bekerja. Menurut International Labour Organisation ILO mengeluarkan panduan bagi pekerja dalam melakukan aktivitasnya. Panduan tersebut ditujukan untuk pekerja dengan posisi duduk dan berdiri. Berikut adalah panduan ergonomis untuk bekerja dalam posisi duduk menurut ILO 2004: a. Pekerja dapat menjangkau seluruh area kerja tanpa adanya peregangan atau tidak memutar. b. Posisi duduk yang baik adalah dengan duduk lurus dan dekat dengan pekerjaan. c. Meja dan kursi harus dirancang sehingga permukaan tempat kerja kira- kira pada tingkat yang sama dengan siku. d. Bagian belakang harus lurus dan bahu rileks. e. Jika memungkinkan, harus ada beberapa bentuk topangan yang sesuai untuk lengan bawah siku atau tangan. Sedangkan panduan ergonomis dalam posisi berdiri adalah: a. Menurut tinggi kepala 1. Sediakan tempat yang memadai untuk pekerja yang paling tinggi. 2. Posisi kepala pada atau dibawah level mata karena orang secara alami melihat sedikit ke bawah b. Tinggi bahu 1. Pusat kontrol harus ditempatkan antara bahu dan setinggi pinggang. 2. Hindari menempatkan benda di atas ketinggian bahu, tempatkan sesuatu yang sering digunakan dan dapat dijangkau oleh lengan. 3. Posisikan alat atau fasilitas sesuai dengan kondisi pekerja sehingga pekerja yang paling tinggi tidak perlu membungkuk. c. Tinggi siku Sesuaikan tinggi permukaan pekerjaan sesuai dengan tinggi siku atau di bawah tinggi siku untuk tugas-tugas pekerjaan yang paling sering dilakukan. d. Panjang kaki 1. Sesuaikan tinggi kursi sesuai dengan panjang kaki dan tinggi permukaan kerja. 2. Sediakan tempat sehingga kaki bisa terentang, dengan cukup ruang untuk kaki panjang. Memberikan pijakan kaki disesuaikan sehingga kaki tidak menggantung dan untuk membantu posisi pekerja perubahan tubuh.

2.2.6 Posisi Tubuh Saat Melakukan Tindakan Keperawatan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN RISIKO PATIENT HANDLING DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA Hubungan Risiko Patient Handling Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Bagian IGD RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 5 15

HUBUNGAN RISIKO PATIENT HANDLING DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA Hubungan Risiko Patient Handling Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Bagian IGD RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 5 16

PENDAHULUAN Hubungan Risiko Patient Handling Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Bagian IGD RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta.

1 6 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Risiko Patient Handling Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Bagian IGD RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 8 4

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Pengepakan Di PT. Djitoe Indonesia Tobako.

0 4 16

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Pengepakan Di PT. Djitoe Indonesia Tobako.

2 10 17

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT DI Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Moewardi.

0 2 18

PENDAHULUAN Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Moewardi.

0 3 6

DAFTAR PUSTAKA Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Moewardi.

0 3 4

143448 ID hubungan posisi kerja dengan keluhan mus

0 1 10