DI KAB. KEBUMEN DENGAN KONSEP EKOWISATA
IBTA ANUGRAHADI I 0205009 19
daerah lain pariwisata dalam negeri atau Negara-negara lain pariwisata luar negeri.
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pariwisata adalah apabila perjalanan tersebut memenuhi syarat
– syarat antara lain :
Dilakukan untuk sementara waktu Perjalanan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Harus berfikir sukarela, artinya hal ini tidak terjadi karena adanya paksaan
, dan dilakukan untuk bersenang – senang untuk keperluan pribadi , untuk
keperluan kesehatan dan lainnya. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah tempat yang dikunkunjunginya dan
seemata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut.
II.3 BENTUK – BENTUK PARIWISATA
Kepariwisataan tidak menggejala sebagai bentuk tunggal. Istilah ini umum sifatnya yang menggambarkan beberapa bentuk perjalanan dan penginapan sesuai
dengan motivasi yang mendasari kepergian tersebut. Orang melakukan perjalanan untuk memeperoleh berbagai tujuan dan memuaskan bermacam keinginan.
Sebenarnya pariwisata terwujud dalam beberapa bentuk sebagai berikut : II.3.1 Menurut Letak Geografisnya :
II.3.1.1 Pariwisata Lokal Local Tourism Yang dimaksudkan dengan jenis pariwisata semacam ini adalah pariwisata
setempat, yang mempunyai ruang lingkup relative sempit dan terbatas dalam tempat
– tempat tertentu saja. Misalnya kepariwisataan kota Bandung atau kepariwisataan di daerah DKI Jakarta saja.
II.3.1.2 Pariwisata Regional Regional Tourism Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang disuatu tempat atau
daerah yang ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan pariwisata local local tourism, tetapi lebih sempit bila dibandingkan
dengan kepariwisataan
nasional national
taourism. Misalnya
kepariwisataan Sumatera Utara, Bali dan lain-lain.
DI KAB. KEBUMEN DENGAN KONSEP EKOWISATA
IBTA ANUGRAHADI I 0205009 20
II.3.1.3 Kepariwisataan Nasional -
Kepariwisataan dalam arti sempit Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam suatu Negara.
Pengertian ini sinonim dengan pengertian wisata dalam negeri atau domestic tourism dimana titik beratnya orang yang melakukan
perjalanan wisata adalah warga Negara sendiri dan orang –orang asing
yang berdomisili di Negara tersebut -
Kepariwisataan nasional dalam arti luas Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu
negara, selain kegiatan domestic tourism juga dikembangkan foreign tourism dimana di dalamnya termasuk in bound tourism dan out going
tourism. Jadi disini selain adanya lalu lintas wisatawan di dalam negeri sendiri ,
juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri maupun dari dalam negeri ke luar negeri.
II.3.1.4 Regional – International Tourism
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah international yang terbatas , tetapi melewati batas
– batas lebih dari dua atau tiga Negara dalam wilayah tersebut. Misalnya kepariwisataan
ASEAN , Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Barat dan lain-lain. II.3.1.5 International Tourism
Pengertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia world tourism, yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang diseluruh Negara di dunia,
termasuk di dalamnya, selain regional – international tourism juga
kegiatan national tourism. II.3.2 Menurut Pengaruhnya Terhadap Neraca Pembayaran :
II.3.2.1 Pariwisata Aktif atau In Tourism Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya
wisatawan asing ke suatu Negara tertentu. Disebut sebagai pariwisata aktif, karena dengan masuknya wisatawan asing tersebut , berarti dapat
memasukan devisa bagi Negara yang dikunjungi yang dengan sendirinya
DI KAB. KEBUMEN DENGAN KONSEP EKOWISATA
IBTA ANUGRAHADI I 0205009 21
akan memperkuat posisi neraca pen bayaran Negara yang dikunjungi wisatawan tersebut.
II.3.2.2 Pariwisata Pasif atau Out Going Tourism Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan keluarnya warga
Negara sendiri berpergian keluar negeri sebagai wisatawan. Disebut sebagai pariwisata pasif, karena ditinjau dari segi pemasukan devisa bagi
Negara, kegiatan ini merugikan Negara asal wisatawan,karena uang yang seharusnya dibelanjakan di dalam negeri dibawa ke luar negeri dan tidak
ada arti ekonominya bagi Negara sendiri. Karena itu, jarang bagi suatu Negara berkeinginan untuk mengembangkan pariwisata semacam ini.
II.3.3 Menurut Jumlah Orang yang Berpergian : II.3.3.1 Pariwisata Individu
Yaitu hanya satu orang atau satu keluarga saja yang berpergian II.3.3.2 Pariwisata Rombongan
Yaitu sekelompok orang yang biasanya terikat oleh hubungan – hubungan
tertentu , kemudian melakukan perjalanan bersama – sama misalnya : klub
, sekolah atau suatu tour yang diorganisasi oleh suatu usaha perjalanan dan biasanya rombongan ini didampingi oleh seorang pemimpin perjalanan.
Jumlah peserta rombongan itu boleh bervariasi tetapi biasanya lebih dari 15 atau 20 orang peserta.
II.3.4 Menurut Maksud Berpergian II.3.4.1 Pariwisata Rekreasi atau Pariwisata Santai
Yang dimaksud kepergian ini untuk memulihkan kemampuan fisik dan mental setiap peserta wisata dan memberikan kesempatan rileks bagi
mereka dari kebosanan dan keletihan kerja selama di tempat rekreasi. II.3.4.2 Pariwisata Budaya
Maksudnya untuk memperkaya informasi dan pengetahuan tentang Negara lain dan atau memuaskan kebutuhan hiburan. Dalam hal ini
termasuk pula kunjungan ke pameran – pameran dan fair , perayaan adat ,
tempat – tempat cagar alam , cagar purbakala dan lain-lain.
DI KAB. KEBUMEN DENGAN KONSEP EKOWISATA
IBTA ANUGRAHADI I 0205009 22
II.3.4.3 Pariwisata Pulih Sehat Merupakan pariwisata yang memuaskan kebutuhan perawatan medis di
daerah atau tempat lain dengan fasilitas penyembuhan, misalnya sumber air panas , tempat kubangan lumpur yang berkhasiat, perawatan dengan air
mineral yang berkhasiat penyembuhan secara khusus, perawatan dengan pasir hangat dan lain-lain. Pariwisata ini memerlukan persyaratan
– persyaratan tertentu seperti misalnya kebersihan , ketenangan dan taraf
hidup yang pantas. II.3.4.4 Pariwisata Sport
Merupakan pariwisata yang akan memuaskan hobi orang – orang seperti
misalnya mengail ikan , berburu binatang liar , menyelam ke dasar laut , bermain ski bertanding dan mendaki gunung.
II.3.4.5 Pariwisata Temu Wicara Merupakan pariwisata konvensi yang mencakup pertemuan
– pertemuan ilmiah , seprofesi dan bahkan politik. Pariwisata sejenis ini memerlukan
tersedianya fasilitas pertemuan dinegara tujuan daan factor-faktor lain yang penting seperti letak yang strategis , tersedianya transportasi yang
mudah , iklim yang cerah dan sebagainya. Seseorang yang berperan serta di dalam konferensi itu akan meminta fasilitas wisata yang lain misalnya
tour dalam dan luar kota tempat – tempat membeli cenderamata dan lain-
lain. II.3.5 Menurut Alat Transportasi
II.3.5.1 Pariwisata Darat bus, mobil pribadi, kereta api Yaitu jenis pariwisata yang dalam kegiatannya menggunakan kendaraan
bus, taxi atau kereta api. Jadi dalam tour ini yang penyelenggaraan pengangkutan dari dan daerah tujuan juga menggunakan pengangkutan
darat. II.3.5.2 Pariwisata Tirta laut, danau , sungai
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang menggunakan kapal laut dan perahu untuk pesiar atau mengunjungi tempat
– tempat obyek wisata.
DI KAB. KEBUMEN DENGAN KONSEP EKOWISATA
IBTA ANUGRAHADI I 0205009 23
II.3.5.3 Pariwisata Dirgantara Yaitu jenis pariwisata yang menggunakan pengangkutan udara dari dan ke
daerah tujuan wisata yang hendak dikunjungi.
II.4 JENIS PARIWISATA