TINJAUAN PUSTAKA TIINJAUAN PUSTAKA

commit to user

BAB II TIINJAUAN PUSTAKA

DAN METODE PENGAMATAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pengelolaan Kata pengelolaan berasal dari kata yang mengandung arti proses, memelihara atau mengurus. Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling bersusulan. Pengelolaan adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. menurut HB Siswanto 2008 : 23 pengelolaan yang berdasarkan manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang yang ahli dalam suatu organisasi yang dijalani. Banyak orang orang yang mengertikan pengelolaan sama dengan arti manajemen. Karena antara manajemen dan pengelolaan memiliki satu tujuan yang sama yaitu tercapainya tujuan suatu organisasi. Manajemen sebagai proses, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” 1982 mengemukakan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut George Robert Terry dalam M. Manullang, 1988:16 manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan: a. Perencanaan planning T. Hani Handoko 1995 mengemukakan bahwa Perencanaan planning adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.” efisien dan 4 commit to user efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi. b. Pengorganisasian organizing menurut M. Mannullang 2006 : 8 Apabila serangkaian telah ditentukan, maka harus disusun organisasi untuk memberikan setiap bawahan suatu tugas khusus, membangun departemen, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, serta mengkoordinasikan kerja bawahan. Jika telah ditentukan bahwa fungsi-fungsi pegawai tentu akan membantu kearah tercapainya sasaran organisasi, maka struktur organisasi harus dibuat agar telihat jelas pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan yang akan melaksanakan tugas masing- masing c. Penggerakan actuating Menurut George Robert Terry dalam M. Manullang, 1988:16 Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab.Untuk itu maka semua Sumber Daya Manusia SDM yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. d. Pengendalian controlling Sujamto dikutip Silalahi, 2002:177 Pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki serta sesuai pula dengan segala ketentuan dan kebijakan yang berlaku. 5 commit to user Dalam pengelolaan digunakan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama- sama guna mencapai tujuan yang telah di tetukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok organisasi.Pengelolaan diartikan sebagai sebagai suat rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukam oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian ada dibagi dua yaitu statis dan dinamisMenurut Drs. M. Manullang 1987 : a. Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan- hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. b. Organisasi dalam arti statis adalah setiap gabungan yang bergerak ke arah tujuan bersama, dengan istilah populer adalah struktur organisasi atau bagan organisasi. Jadi organisasi dalah arti dinamis disebut pengorganisasian, dalam arti statis disebut organisasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut pengelolaan adalah suatu rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan ,pengorganisasian pengerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Pengertian asip Pengertian arsip menurut Zulkifli Amsyah 2003 : 3 Arsip adalah setiap catatan record atau warka yang tertulis, tercetak, atau ketikan dalam bentuk huruf, angka atau gambar yang mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang terekam pada kertas kartu, formulir, kertas film slide film-strip, micro-film, media 6 commit to user computer pita, tape, piringan, rekaman, disket, kertas copy, dan lain – lain. Menurut Gina Mediana dan Iwan Setiawan 1994 : 33 arsip dapat diartikan suatu tanda bukti, dokumen, atau warkat yang bertalian dengan bukti suatu keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa. Sedangkan LAN Lembaga Administrasi Negara merumuskan tentang arsip sebagai berikut:arsip adalah kertas, naskah, buku, foto, film, microfilm, rekaman suara, gambar peta,bagan atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, asli atau salinannya, serta dengan segala penciptaannya,dan dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti atau tujuan organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaan- kebijaksanaan. Keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan- pekerjaan atau kegiatan-kegiatanpemerintah yang lain,atau karena pentingnya informasi yang terkandung didalamnya.Ig. Wursanto, 1991:18. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa arsip adalah segala sesuatu yang memuat keterangan-keterangan baik yangberupa tulisan, gambar, maupun benda-bendaa lain yang dapat membantuingatan dan memiliki nilai informasi berupa sehingga mempunyai kegunaanbaik bagi kepentingan organisasi maupun kepentingan pribadi yang disimpansedemikian rupa sehingga mudah dan cepat ditemukan kembali apabiladiperlukan. 3. Klasifikasi arsip Badri M Sukoco 2007 : 8 dalam bukunya Manajemen Administrasi Perkantoran Modern mengklasifikasikan arsip sebagai berikut. 7 commit to user Gb. 2. 1. Klasifikasi Arsip 4. Pengelolaan arsip Pengelolaan arsip dari sejak pembuatan sampai tidak digunakan lagi. Drs. E. Martono mengatakan “Record Management secara singkat disebut juga manajemen warkat, tidak lain adalah seluruh mata rantai aktivitas penataan warkat sejak warkat dilahirkan hingga warkat tersebut dimusnahkan atau dilindungi secara permanent karena mempunyai nilai guna yang permanent” Drs. E. Martono, 1987:4. Pengelolaan arsip terdiri dari : 1. Penerimaan dan pencatatan arsip 2. Penyimpanan arsip 3. Pemeliharaan arsip 4. Penyusutan dan pemusnahan arsip Dari proses pengelolaan arsip diatas dapat diuraian sebagai berikut : a. Penerimaan dan pencatatan arsip Menurut Wagimin dan Endang Martini 2006:26-28 agar supaya surat-suratyang diterima oleh suatu kantor tidak mudah hilang, hendaknya penerimaan surat dipusatkan pada satu bagian, yaitu bagian loket. Dianjurkan kepada petugas pos atau petugas kantor yang lain untuk menyerahkan surat-surat pada loket. Arsip Dokumen Record Arsip Dinamis Aris Status Archives Aktif Inaktif 8 commit to user Dalam hal penerimaan surat masuk, petugas penerima surat harus mengumpulkandan menghitung surat-surat yang masuk serta meneliti ketepatan tujuan dari surattersebut. Tugas selanjutnya setelah penerimaan surat adalah menyortir surat-surat kedalam surat pribadi dan surat dinas, memisahkan surat pribadi untuk pimpinan,sekretaris atau pegawai lainnya, membagi surat dinas menjadi 3 golongan yaitudinas rutin, penting atau rahasia. Setelah itu membuka sampul amplop danmengeluarkan surat dari dalam sampul. Surat-surat yang telah terbuka kemudian diteliti tanda-tanda atau ciricirinya.Untuk memastikan apakah alamat dalam sesuai dengan sampulnya.Selanjutnya surat dibaca sepanjang itu merupakan wewenangnya. Membaca suratdisamping untuk mengetahui isinya juga untuk menentukan mana surat yangpenting dan mana surat yang biasa. Hal ini bertujuan untuk memisahkan surat-suratmana yang perlu disampaikan langsung kepada Pimpinan, dan surat-suratmana yang dapat disampaikan langsung kepada pejabat-pejabat atau unit- unitpengolah yang dimaksud oleh surat. Setelah surat yang diterima dan dibaca, kegiatan selanjutnya adalahpencatatan surat. Cara dan prasarana pencatatan surat disesuaikan dengan sifatsurat yaitu apakah termasuk surat penting, surat biasa atau surat rahasia. Saranapencatatan untuk surat penting berupa Kartu Kendali, sedangkan untuk surat rutinbiasa dan surat rahasia dicatat dalam Lembar Pengantar. Langkah berikutnya adalah pengarahan dan penerusan kepada yangberhak, yaitu: surat-surat diberikan kepada pejabat sesuai dengan pokok masalahyang dimaksud dalam surat, dengan dilengkapi lembar disposisi routing slip.Lembar disposisi berguna sebagai tempat pimpinan memberikan tanggapan atasisi surat dengan menegaskan berupa instruktur untuk bawahan atau informasiuntuk pimpinan sederajad. 9 commit to user b. Penyimpanan arsip 1 Asas Penyimpanan Arsip Penyelenggaraan penyimpanan arsip bagi setiap organisasi tentunyaberbeda-beda tetapi tetap harus menganut prinsip aman, awet, efisien dan luwesfleksibel. Ada tiga macam asas menurut “Ig Wursanto” yang dapat dipergunakandalam penyelenggaraan penyimpanan arsip, yaitu: a Asas Sentralisasi Penyimpanan warkat dengan mempergunakan asas sentralisasi adalahpenyimpanan warkat yang dipusatkan central filing pada unit tertentu. Jadi,penyimpanan warkat dari setiap unit yang ada di dalam organisasi kantordipusatkan pada unit tertentu. Keuntungan dari asas sentralisasi adalah: i. Tanggung jawab penyimpanan warkat ada dipusat dipusatkansehingga penyelenggaraan penyimpanan warkat lebih efektif. ii. Penyelenggaraan penyeragaman prosedur dan peralatan lebih mudah karena mereka itu terdiri dari tenaga-tenaga yang ahli atau paling tidak merekaitu mengerti tentang seluk beluk pengelolaan warkat, maka mereka akan lebihmudah mengembangkan kemampuan, kecakapan dan keahlian mereka dalambekerja. iii. Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah, lebih efisien dengaan prosedurpengawasan yang sederhana karena dalam asas sentralisasi itu hanya dikenal saluran tunggal, makakekeliruan-kekeliruan dalam penyelenggaran warkat dapat dicegah sekecil dansedini mungkin iv. Dapat diperoleh berbagai penghematan dalam masalah biaya, perlengkapan,peralatan, ruang dan pegawai. Kelemahan dari asas sentralisasi adalah: 10 commit to user v. Apabila masing-masing unit atau satuan kerja sewaktu- waktu membutuhkanwarkat, tidak dapat segera dipenuhi karena berbagai hal. vi. Dalam menentukan warkat penting atau tidak penting antara pusat denganmasing-masing unit satuan kerja kemungkinan berbeda, padahal pusatcenderung untuk menyingkirkan warkat-warkat yang dianggap tidak pentingdan tidak dipergunakan oleh semua unit satuan kerja. b Asas Desentralisasi Penyelenggaraan penyimpanan warkat dengan asas ini addalah denganmemberikan kewenangan kepada tiap-tiap unit satuan kerja untuk menguruspenyelenggaraan penyimpanan warkat sendiri-sendiri. Keuntungan dari asas desentralisasi adalah: i. Tiap-tiap unit satuan kerja diberi kebebasan dalam melaksanakan system penyimpanan warkat. ii. Masing-masing unit satuan kerja akan lebih mudah menyesuaikan sistem ataumetode kearsipan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi dari unitsatuan kerja masing-masing iii. Lebih menghemat waktu karena tidak telalu banyak prosedur iv. Penyingkiran dan penyusutan warkat dapat dilakukan dengan tepat karenapimpinan unit satuan kerja yang bersangkutan yang mengadakan penyusutan. Kelemahan asas desentralisasi adalah: v. Tidak ada keseragaman dalam pengurusan penyelenggaraan penyimpananwarkat vi. Tidak menghemat biaya vii. Kekembaran dalam penyimpanan warkat akan sering terjadi karena setiap unitsatuan kerjaa cenderng memerlukan dan 11 commit to user menyimpan warkat yang sama dalambentuk salinan atau fotocopy. c Asas Campuran Asas campuran merupakan asas kombinasi antara desentralisasi dengansentralisasi. Dalam asas campuran tiap- tiap unit satuan kerja dimungkinkanmenyelenggarakan sendiri- sendiri penyelenggaraan penyimpaanan warkatnyakarena mempunyai spesifikasi tersendiri: sedangkan penyimpanan warkat untukunit-unit satuan kerja yang tidak mempunyai spesifikasi tersendiridisentralisasikan. Tujuan penyimpanan warkat dengan asas campuran ini adalahuntuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam asas sentralisasidan asas desentralisasi.Ig. Wursanto, 1991:171-174 2 Sistem Penyimpanan Arsip Hal yang penting dalam penyimpanan arsip adalah dapat menemukannyadengan mudah dan cepat bila dibutuhkan. Seperti yang dikemukakan oleh Ig.Wursanto 1991:87-88, yaitu:Penyimpan arsip hendaknya dilakukan dengan mempergunakan suatusistem tertentu yang memungkinkan : a Penemuaan kembali dengan mudah dan cepat apabila diperlukan. b Pengambilan arsip dari tempat penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah. c Pengembalian arsip dari tempat penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah. Sistem penyimpanan arsip yang dilakukan oleh suatu organisasi belumtentu sama dengan organisassi yang lain. Hal ini karena : a Tujuan dari masing-masing organisasi berbeda-beda b Volume pekerjaan tidak sama c Jenis peralatan atau perlengkapan yang digunakan tidak sama 12 commit to user d Kurang tersedianya tenaga ahli kearsipan e Kondisi fisik dari masing-masing organisasi tidak sama Ig. Wursanto,1991:87 Oleh sebab itu sebelum suatu organisasi menetapkan sistem penyimpananyang akan dipakai hendaknya direncanakan terlebih dahulu dengan matang.Karena perencanaan merupakan suatu persiapan untuk tindakan-tindakanadministrasi atas tindakan selanjutnya. Seperti yang dikemukakan oleh Ig.Wursanto 1991:33-34, bahwa perencanaan tersebut dilakukan dengan maksudagar: a Jangan sampai kearsipan yang dilaksanakan tidak cocok dengan jenis dan luaslingkup kegiatan organisasi. b Jangan sampai sistem kearsipan yang dilaksanakan menimbulkan kesulitanbagi para pegawai kearsipan karena sulit dimengerti. c Jangan sampai sistem kearsipan yang dilaksanakan menyulitkan dalam halpenyimpanan, penemuan kembali, pemeliharaan dan perawatan arsip. d Jangan sampai sistem kearsipan yang dilaksanakan menimbukan pemborosan,baik dalam hal tenaga, biaya, atau dana maupun peralatan atau perlengkapanyang dipergunakan. e Jangan sampai arsip yang masih mempunyai nilai guna atau nilai pakai danperlu disimpan terus dalam jangka waktu yang cukup lama, atau mungkindisimpan secara permanen, tetap ikut dipindahkan dari arsip aktif ke arsiptidak aktif kemudian dimusnahkan. Sistem penyimpanan arsip menurut Ig. Wursanto 1995:49- 204 adalah: 13 commit to user a Sistem Abjad Alphabetic filing system Adalah sistem penyimpanan arsip menurut sistem abjad. Penyimpanan iniberarti arsip yang dihasilkan atau yang dibuat dan diterima oleh suatu organisasiatau kantor yang didalamnya termuat nama-nama, seperti nama organisasi, namatempat atau nama wilayah atau nama pokok soal disimpan menurut tata urutansusunan abjad. Abjad yang digunakan adalah abjad huruf pertama dari suatu nama setelahnama-nama itu di indeks menurut aturan dan ketentuan yang berlaku bagi masing-masingnama. b Sistem Subjek Subject filing system Merupakan tatacara menyusun arsip-arsip dengan mempergunakan pokokmasalah sebagai pedoman untuk mengaturnya.Arsip-arsip disimpan dan diaturmenurut pokok masalah yang terdapat dalam suatu arsip; misalnya arsip- arsipyang memuat masalah keuangan dihimpun dan disimpan menjadi satu dalamberkas tersendiri. c Sistem Nomor Numeric filing system Adalah tatacara menyusun arsip-arsip dengan mempergunakan urutanangka sebagai pedoman untuk mengaturnya.Dalam sistem filing nomor setiapsurat diberi nomor yang sudah ditentukan sebagai kode penyimpananya dandisimpan berdasarkan ketentuan nomor yang telah ditentukan itu.Semua arsipyang menyangkut hal-hal yang saling berkaitan ditempatkan dalam suatu folderdengan nomor tersendiri. d Sistem Ilmu Bumi Geograpic filing system Adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah ataudaerah. Arsip-arsip yang akan disimpan, penyusunannya diatur menurut satuanwilayah atau daerah yang menjadi alamat surat. Dalam filing sistem wilayah 14 commit to user harusditentukan lebih dahulu satuan wilayah atau daerahnya.Susunan itu dapat berupasatuan-satuan wilayah atau daerah menurut sistem ketatanegaraan. e Sistem Kronologis Chronological filing system Adalah penyusunan arsip-arsip mempergunakan ururtan tanggal yangtercantum dalam surat. Tanggal dalam surat tersebut menunjukkan : i. Waktu surat itu ditandatangani; ii. Mulai berlakunya surat tersebut; iii. Saat dikeluarkannya surat tersebut; iv. Saat yang menunjukkan hari, bulan, dan tahun dari berlangsungnya peristiwaatau ditulisnya suatu surat. v. Proses Penyimpanan Arsip Yang dimaksud dengan proses adalah tahap-tahap atau langkah-langkahyang harus dilalui dalam usaha mencapai tujuan. Tahap-tahap atau langkah-langkahitu satu dengan yang lain saling berkaitan, sehingga merupakan suaturangkaian kegiatan. Proses penyimpanan arsip meliputi kegiatan-kegiatan sebagaiberikut: vi. Memisah-misahkan segregating arsip Memisah-misahkan arsip berarti mengadakan pensortiran terhadap arsip-arsipyang akan disimpan, untuk dikelompokkan menurut subjek-subjek sepertiyang dicantumkan dalam kartu kendali atau menurut daftar indeks, yang telah ditentukan. vii. Meneliti examining arsip Meneliti arsip-arsip yang akan disimpan perlu untuk mengetaahui apakaharsip yang disimpan di-file itu sudah ada tanda-tanda persetujuan disposisi daripejabat yang berwenang membenarkan bahwa arsip tersebut boleh disimpan.Arsip-arsip yang belum diberi tanda persetujuan 15 commit to user disposisi untuk disimpansebaiknya dikembalikan kepada yang berwenang untuk mendapatkan penjelasanlebih lanjut. viii. Memadukan assembling arsip Arsip-arsip yang merupakan bagian-bagian langsung atas persoalan yangsama dijadikan satu dan disusun menurut susuna kronologis tanggal surat. ix. Mengklasifikasi classification arsip Mengklasifikasikan arsip-arsip berarti menggolongkan arsip atas dasarperbedaan-perbedaan yang ada serta mengelompokkan arsip atas dasarpersamaan- persamaan yang ada untuk menentukan kelasnya sub-sub subjekbeserta kodeenya secara cermat. Kode dicantumkan pada bagian ujung kananbawah surat. x. Mengindeks indexing arsip Kegiatan mengindeks meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Membaca secara cermat untuk menentukan isi surat. b. Menentukan judul atau caption arsip secara tepat. c. Memberikan tanda-tanda keterangan lain yang dapat menjadi petunjukindeks. d. Membubuhkan caption utama berikut kode masalah sub subjek pada arsipyang bersangkutan. e. Mempersiapkan tunjuk silang cross referenceTunjuk silang dipergunakan apabila terdapat dua caption. Caption pertamadipergunakan sebagai caption utama, sedangkan caption kedua dicantumkan padatunjuk silang. f. Menyusun arsip. Arsip-arsip yang sudah diberi judul atau caption disusun sesuai dengansistem susunan yang digunakan dalam sistem penyimpanan; misalnya system 16 commit to user abjad, sistem angka, sistem tanggal, sistem perihal dan lain sebagainya. g. Memfile arsip. Memfile arsip berarti mengatur pembentukan arsip-arsip sesuai denganpola klasifikasi dan mengatur susunan arsip-arsip di dalam file-file atau folder-folderpada tempatnya yang benar. Oleh karena itu perlengkapan yangdipergunakan dalam filing dan penempatanmnya dalam penyimpanan harusdisiapkan lebih dahulu. Ig. Wursanto,1995:16-18 c. Pemeliharaan Arsip Menurut Ig. Wursanto 1991:220, yang dimaksud dengan pemeliharaanarsip adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga arsip-arsip dari segalakerusakan dan kemusnahan. Usaha pemeliharaan arsip berupa melindungi, mengatasi, mencegah danmengambil langkah-langkah tindakan yang bertujuan untuk menyelamatkan arsip-arsipberikut informasinya serta menjamin kelangsungan hidup arsip daripemusnahan yang sebenarnya tidak diinginkan. Pemeliharaan arsip dapat dilakukan dengan usaha-usaha sebagai berikut: 1 Pengaturan Ruangan Yang dimaksud dengan ruangan dalam hal ini adalah ruangan penyimpananarsip. 2 Kebersihan Kebersihan yang dimaksud disini meliputi kebersiha ruangan penyimpanan arsipdan kebersihan kertas-kertas arsip. 3 Pemeliharaan Tempat Penyimpanan Arsip Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip antara lain rak arsip dan lemariarsip. 17 commit to user 4 Penyusutan dan pemusnahan arsip Arsip-arsip yang dimiliki oleh suatu organisasi tidak selamanya memilikinilai kegunaan yang abadi. Arsip yang sudah tidak mempunyai kegunaan, apabiladisimpan terus menerus akan menimbulkan masalah tersendiri, baik bagi parapegawai maupun pimpinan organisasi itu sendiri; karena arsip-arsip itu tersebutmembutuhkan tenaga, biaya, dan peralatan yang tidak sedikit bagi perawatannya. Untuk mengatasi masalah tersebut antara lain perlu diadakan penyusutan terhadaparsip-arsip yang benar-benar tidak mempunyai nilai kegunaan lagi baik untukmasa sekarang atau masa yang akan datang. Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia penyusutan arsip berartipemindahan arsip-arsip dari file aktif ke file inaktif, atau pemindahan arsip dariUnit Pengolah ke Pusat Penyimpanan Arsip. d. Penyusutan dan Pemusnahan Arsip Penyusutan arsip termasuk pemusnahan arsip dalam praktekpelaksanaannya didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan arsip, yang dimaksud dengan penyusutan arsip adalahkegiatan pengamanan arsip dengan cara: 1 Memindahan arsip inaktif dari Unit Pengolahan ke Unit Kearsipan dalamlingkungan organisasi masing-masing; 2 Pemusnahan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3 Menyerahkan arsip-arsip statis ke Unit Kearsipan kepada Arsip Nasional. Ig.Wursanto, 1995:208 Pemusnahan atau disporal arsip adalah tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya serta yang tidakmemiliki nilai guna. Ig. Wursanto,1995:207ada 4 metode pemusnahan arsip: 18 commit to user 1 Pencacahan Metode ini lazim digunakan di Indonesia, yaitu memusnahkan arsip denganmenggunakan alat pencacah yang dinamakan shredden.Alat ini menggunakanberbagai metode untuk memotong, menarik, dan merobek kertas menjadipotongan- potongan kecil. 2 Pembakaran Metode ini banyak digunakan pada masa lampau karena dianggap palingaman, walaupun terkadang arsip yang dibakar terlempar dari api pembakaransehingga mungkin saja ada arsip rahasia yang dapat diketahui pesaing. Saat inimetode ini dianggap kurang bersahabat dengan lingkungan. 3 Pemusnahan kimiawi Metode ini menggunakan bahan kimiawi yang dapat melunakkan kertas danmelenyapkan tulisan. 4 Pembuburan Metode ini merupakan metode yang ekonomis, aman, bersih, nyaman, dan takterulangkan: walaupun kurang begitu populer di Indonesia. Arsip yang akandimusnahkan dimasukkan ke bak penampungan yang diisi air, kemudiandicacah dan dialirkan melalui saringan. dikutip Badri Munir Sukoco,2007:105-106. Berdasarkan uraianmengenai proses pengelolaan arsip penulis menitik beratkan pada: 1. Penerimaan dan pencatatan arsip 2. Penyimpanan arsip 3. Pemeliharaan arsip 4. Penyusutan dan pemusnahan arsip 19 commit to user

B. Metode Pengamatan