5
Mengingat semakin meningkatnya jumlah kendaraan dan meningkat pula adanya penyalahgunaan perparkiran yang mengganggu rencana detail tata
ruang kota, dan masih terdapat petugas parkir yang tidak resmi. Serta tempat- tempat parkir yang tidak ditunjuk digunakan untuk lokasi parkir. Sehingga
mengganggu fasilitas pejalan kaki, perlu adanya penanganan lebih lanjut agar pendapatan asli daerah dapat dikaji dengan maksimal, guna mencukupi
kebutuhan rumah tangganya sendiri.
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dalam pelaksanaan Peraturan Daerah nomor 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. Diharapkan
dengan adanya peraturan daerah i n i dapat meningkatkan efektifitas dari sumber pendapatan asli daerah. Sistem pengelolaan parkir,
termasuk tempat-tempatnya sering mengalami kesulitan, di lapangan juga beresiko, karena adanya beberapa oknum yang
melanggar peraturan daerah tersebut, yaitu berupa penarikan uang parkir yang lebih dari ketentuan yang t e l a h ditetapkan. Dan
adanya faktor penghambat dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Parkir
di Tepi Jalan Umum antara lain adalah : a.
Pelaksanaan intensifikasi retribusi parkir oleh Unit Pelaksana Daerah Pengelola Perparkiran Kota Semarang.
6
b. Kendala atau hambatan yang dihadapi oleh Unit Pelaksana Daerah
Pengelola Perparkiran Kota Semarang dalam melaksanakan intensifikasi retribusi parkir.
c. Upaya Unit Pelaksana Daerah Pengelola Perparkiran Kota Semarang
dalam mengatasi kendala dalam melaksanakan intensifikasi retribusi parkir.
d. Pengawasan terhadap pengelolaan parkir yang belum optimal.
e. Masih banyaknya petugas-petugas parkir yang ilegal atau tidak resmi.
f. Aspek lokasi dan lahan parkir yang kurang memadai.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Agar masalah yang akan penulis bahas tidak meluas sehingga dapat mengakibatkan ketidak jelasan pembahasan masalah maka penulis akan
membatasi masalah yang akan di teliti, antara lain : 1.
Bagaimana pelaksanaan intensifikasi retribusi parkir oleh Unit Pelaksana Daerah Pengelola Perparkiran Kota Semarang.
2. Bagaimana kendala atau hambatan yang dihadapi oleh Unit Pelaksana
Daerah Pengelola Perparkiran Kota Semarang dalam melaksanakan intensifikasi retribusi parkir.
3. Bagaimana upaya Unit Pelaksana Daerah Pengelola Perparkiran Kota
Semarang dalam mengatasi kendala dalam melaksanakan intensifikasi retribusi parkir.
1.3 Perumusan Masalah