Strategi Peningkatan Retribusi Pasar Dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Yani. 2004. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.

David, Fred R. 2009.ManajemenStrategis: konsep, Edisi 12.Jakarta : SalembaEmpat.

Dirgantoro, Crow. 2001. Manajemen Strategik. Jakarta : Gramedia Widia Sarana. Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Stratejik. Malang : UMM Press.

Kesit Bambang Prakosa. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta : UII Press.

Kotler, Philip, dkk, 2000, Manajemen Pemasaran dengan pemasaran efektikf dan Pofitable, cetakan Kedua. Jakarta : Gramedia Pusat Utama.

Kuncoro, Mudriyad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta : Erlangga.

Mardiasmo. 2002. PerRetribusian : Edisi Revisi.Yogyakarta : ANDI.

Mintzberg, Henry, Bruce Ahlstrand, and Joseph Lampel. 1998. Strategy Safari: a guided tour through the wilds of strategic management. New York, NY : The Free Press.

Moleong, Lexy. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rangkuti, Freedy. 2006. Kebijakan Strategi. Jakarta : Penerbit ISBN.

Salusu J. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik danOrganisasi Non Profit. Jakarta : PT Grasindo.

Siagian, P. Sondang. 2004. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Siahaan, P, Marihot, 2005. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada.

Simamora, Bilson, 2001.Memenangkan Pasar : Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri dan Efendi Sofian. 1997. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Kencana Prenada Media Group.

Thompson. John L. 2008. A Strategic Perspective of Entrepreneurship.UK : Huddersfield University Business School.

Tripmo, Tedjo & Udan. 2005. Manajemen Strategi. Bandung. Rekayasa Sains. Wahyudi, Agustinus Sri. 1996. Manajemen Stratejik Pengantar Proses Berpikir


(2)

Waluyo. 2002. PerRetribusian Indonesia : Pembahasan sesuai dengan Ketentuan Pelaksanaan Perundang-undangan PerRetribusian Terbaru, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

Sumber Undang-Undang :

Undang-Undang No.34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang No. 33 tahun 2004 Tentang Pendapatan Asli Daerah

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2001TentangRetribusi Pasar

Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah

Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 5 Tahun 2014

Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 08 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.

Keputusan Walikota Pematangsiantar Nomor 900/060/II/Wk-Tahun 2016 tentang Pengesahan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya. Keputusan Walikota Pematangsiantar Nomor 900/344/IV/Wk-Tahun2016 tentang Tarif Pelayanan Pasar pada Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.

Jurnal :

Jupe UNS, Strategi Optimalisasi Retribusi Daerah Dalam RangkaMeningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi pada Dinas Pasar Kabupaten Sleman), Vol 2,No 1, Hal 1 s/d 10. Juli, 2013.

Jurnal Studi Pembangunan, Strategi Peningkatan PAD Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah(Studi tentang Perusahaan Daerah Pasar untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kota Medan), Volume 1, Nomor 1 Oktober 2005. Jurnal Strategi Optimalisasi Penerimaan Retribusi Pasar di Kabupaten Rokan Hilir. JOM Fisip Vol. 2 Nomor 2. Oktober 2015

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Analisis Strategi Peningkatan Penerimaan Retribusi Pasar Di Kabupaten Jayawijaya Propinsi Papua. Volume 14 Nomor 2. Mei 2014

Jurnal Magister Manajemen, Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Lampung Barat. Vol.01, No.1 Januari 2015


(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat PD Pasar Horas Jaya

Secara geografis, Kota Pematangsiantar terletak di Provinsi Sumatera Utara pada garis 3o 01' 09'' – 2o 54' 40'' Lintang Utara dan 99o 6' 23'' – 99o 1' 10'' Bujur Timur yang berada di tengah-tengah Kabupaten Simalungun, dengan jarak ke Ibukota Provinsi yaitu Kota Medan sejauh 128 Km. Wilayah Kota Pematangsiantar memiliki luas dataran sebesar 79,97 km2 atau sekitar 0,11% dari luas Provinsi Sumatera Utara yang terletak 400-500 meter di atas permukaan laut.

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kota Pematangsiantar mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, namun inflasi belum relatif stabil. Hal ini merupakan dampak dari berbagai kenaikan harga berbagai komoditas, terutama transportasi dan energi yang berdampak mengurangi daya beli masyarakat.

Selain itu pertumbuhan ekonomi Kota Pematangsiantar sampai tahun 2014 juga mengalami kenaikan. Hal ini dibuktikan dengan laju pertumbuhan PDRB atas harga konstan Kota Pematangsiantar yang terus meningkat. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.


(4)

Dalam jangka panjang, sektor perdagangan dan jasa diperkirakan akan menjadi sektor penyumbang PDRB dengan proporsi terbesar dalam perekonomian Kota Pematangsiantar, sementara sektor industri, bangunan, bank dan lembaga keuangan menjadi penopang bagi kedua sektor tersebut. Struktur lapangan usaha utama di Kota Pematangsiantar menunjukkan bahwa sektor perdagangan merupakan penyerap tenaga kerja yang dominan yang diikuti oleh sektor jasa, sektor angkutan dan komunikasi dan konstruksi.

Kota Pematangsiantar masih menghadapi berbagai permasalahan sosial sebagaimana umumnya yang dihadapi oleh kota-kota besar lainnya yang dimungkinkan terjadi sebagai dampak urbanisasi maupun komuter yang masuk ke wilayah Kota Pematangsiantar, antara lain pedagang kaki lima, pengangguran, criminal, gelandangan dan berbagai permasalahan sosial lainnya seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan semakin kompetitifnya persaingan terutama pada era globalisasi. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman bagi masyarakat Kota Pematangsiantar .

Kota Pematangsiantar sebagai pusat kegiatan wilayah Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi strategis bagi pembangunan daerah, termasuk pembangunan di bidang ekonomi. Sektor perdagangan memegang peranan penting dan menjadi sektor dengan pertumbuhan paling pesat selama satu decade terakhir. Sektor perdagangan memiliki arti penting bagi Kota Pematangsiantar yaitu :


(5)

a. Sektor ini menjadikan Kota Pematangsiantar sebagai pusat koleksi dan distribusi komoditas pertanian dan industri bagi wilayah dataran tinggi Sumatera Utara terutama Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara.

b. Sektor perdagangan ini menjadi mata pencaharian terbesar penduduk Kota Pematangsiantar. Pada tahun 2013, sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sebesar 77.375 jiwa atau 38,76 % dari total tenaga kerja.

c. Sektor perdagangan meliputi kegiatan perdagangan kaki lima yang memilki elastisitas penyerapan tenaga kerja yang tinggi.

Perubahan status pengelolaan pasar dari Dinas Pasar menjadi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya, merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan kinerja perpasaran dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan manajemen pasar yang profesional guna mendukung program, visi dan misi Kota Pematangsiantar sebagai kota sub pusat perdagangan dan distribusi regional di Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan hal inilah pada bulan Oktober tahun 2014 dibentuk perusahaan daerah yaitu Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya yang dimaksudkan sebagai perusahaan yang mengelola pasar dengan lebih fleksibel di Kota Pematangsiantar untuk lebih mengembangkan perekonomian daerah. Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya


(6)

Pematangsiantar diawali dengan Studi Kelayakan, yang menyimpulkan bahwa proyek pembentukan layak dilakukan. Akhirnya, walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus, S.E. dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pematangsiantar menetapkan Perda Nomor 5 Tanggal 20 Oktober Tahun 2014 tentang pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Pematangsiantar.

3.2 Dasar Hukum

Dasar hukum dalam pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Pematangsiantar adalah Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 5 Tahun 2014, yang ditetapkan pada tanggal 20 Oktober Tahun 2014., maka untuk kontiniutas pelayanan kepada masyarakat khususnya pelayanan pasar pada, untuk memenuhi itu diatur dalam :

a. Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 08 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.

b. Keputusan Walikota Pematangsiantar Nomor 900/060/II/Wk-Tahun 2016 tentang Pengesahan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.

c. Keputusan Walikota Pematangsiantar Nomor 900/344/IV/Wk-Tahun2016 tentang Tarif Pelayanan Pasar pada Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.


(7)

Adapun maksud dan tujuan pendirian Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar ini adalah :

a. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan lingkup usahanya.

b. Turut serta melaksanakan pembagunan daerah dan menunjang kebijakan program pemerintah dalam pelayanan umum di bidang ekonomi.

c. Pembangunan di bidang pengelolaan pasar serta di bidang usaha barang dan jasa yang berkaitan dengan pengelolaan pasar dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen perusahaan yang baik.

d. Memanfaatkan sumber daya dan asset yang dimiliki Perusahaan Daerah guna meningkatkan produktivitas barang dan jasa yang bermutu tinggi.

e. Memanfaatkan sumber daya lokal yang dihasilkan masyarakat Kota Pematangsiantar guna meningkatkan nilai tambah barang dan jasa.

3.3 Visi dan Misi 3.3.1 Visi

Visi adalah suatu keadaan yang akan diwujudkan pada masa mendatang. Setiap penyusunan rencana harus memperhatikan visi itu, agar perjalanan operasional selalu diarahkan menuju keadaan yang akan


(8)

diwujudkan itu. Visi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar adalah : Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Jasa Pasar untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan percepatan pembangunan serta mengembangkan Kota Pematangsiantar sebagai pusat perdagangan dan distribusi regional.

3.3.2 Misi

Misi adalah usaha, upaya, metode maupun cara yang harus dilakukan untuk mewujudkan suatu keadaaan yang akan diwujudkan pada masa mendatang itu. Dalam mewujudkan suatu Visi, makan perlu disusun misi-misi sebagai peta jalan menuju visi. Misi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar adalah :

1. Meningkatkan profesionalisme dan SDM Personil PD. Pasar. 2. Menigkatkan sistem manajemen kepegawaian, manajemen

keuangan, dan menajemen pengawasan.

3. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pasar yang tersedia dalam rangka peningkatan pelayanan jasa perpasaran kepada masyarakat (Pedagang dan Pengunjung).

4. Menciptakan kondisi dan lingkungan pasar yang bersih, tertib, aman, nyaman, dan indah.

5. Optimalisasi potensi pendapatan (Sumber Kontribusi bagi perusahaan untuk mendukung pembangunan di Kota Pematangsiantar


(9)

6. Mengadakan Analisis/Penelitian dalam rangka pengembangan pasar untk mengantisipasi jumlah pertumbuhan pedagang setiap tahunnya.

7. Mengadakan Pendidikan dan Pelatihan bagi pedagang tentang manajemen usaha.

3.4 Struktur Organisasi

Agar arus perintah, wewenang dan pertanggung jawaban dari siapa, oleh siapa dan kepada siapa tergambar dengan jelas, beban tugas pokok dan fungsi organisasi mempunyai batasan yang diembankan kepada setiap pegawai terlihat dengan jelas, maka disusun struktur organisasi dan tata kerja (SOTK). Legalitas STOK PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dituangkan dalam Surat Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 8 Tahun 2015. Sebagaimana terlihat pada gambar 2 yang disajikan pada halaman berikut.

Sesuai dengan perkembangan Perusahaan dan Lingkungan SOTK tersebut bersifat adaktif dan dinamis, dapat dikembangkan agar dapat menampung perkembangan usaha dan kemajuan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Berdasarkan Struktur Organisasi PD. Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tahun 2015 tergambar tugas-tugas pokok personil yang bekerja di dalamnya, yaitu :


(10)

Susunan Organisasi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya terdiri dari : a. Badan Pengawas

b. Direktur Utama

c. Direktur Pengembangan Dan Sumber Daya Manusia 1. Bagian Kepegawaian

1.1 Sub Bagian Administrasi dan Pengembangan SDM 1.2 Sub Bagian Penggajian dan Kesejahteraan

2. Bagian Perencanaan dan Pengembangan 2.1 Sub Bagian Perencanaan

2.2 Sub Bagian Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Manajemen.

d. Direktur Administrasi Dan Keuangan 1. Bagian Umum dan Humas

1.1 Sub Bagian Pengadaan dan Rumah Tangga 1.2 Sub Bagian Hukum dan Humas

2. Bagian Keuangan

2.1 Sub Bagian Anggaran

2.2 Sub Bagian Akuntansi, Kas dan Pajak 2.3 Sub Bagian Administrasi Penagihan e. Direktur Operasional

1. Bagian Usaha

1.1 Sub Bagian Pemasaran dan Perizinan 1.2 Sub Bagian Perawatan/Pemeliharaan


(11)

2. Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan 2.1 Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban 2.2 Sub Bagian Kebersihan

f. Kepala Pasar

1. Kepala Pasar Horas 2. Kepala Pasar Dwikora

Susunan Tugas Pokok dan Fungsi setiap organ yang ada pada Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut :

1. Badan Pengawas

Badan Pengawas mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mengawasi kegiatan operasional Perusahaan Daerah ; b. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap

pengangkatan dan pemberhentian Direksi ;

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap program kerja yang diajukan Direksi ;

d. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap laporan neraca dan perhitungan laba/rugi ;

e. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota atas laporan kinerja Perusahaan Daerah.


(12)

2. Direktur Utama

a. Direktur Utama mempunyai tugas :

1. Membuat, Merumuskan, Menyusun, Menetapkan Konsep dan Rencana Umum Perusahaan, Mengarahkan, dan Memberikan Kebijakan / Keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi Perusahaan ke arah Pertumbuhan dan Perkembangan Perusahaan.

2. Mengarahkan Karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan.

3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan Perusahaan.

4. Mengatur Seluruh Sistem Manajemen Perusahaan bagi perkembangan dan kemajuan Perusahaan.

5. Melakukan Pengawasan dan Pengendalian atas seluruh kinerja Perusahaan.

6. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

7. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional, efisien dan efektif.

8. Merealisasikan dan Melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-prosedur yang diterapkan melalui


(13)

pendelegasian wewenang pada Departemen/Divisi di bawah tanggungjawabnya.

9. Membuat Laporan Kegiatan kepada Walikota Pematangsiantar melalui Badan Pengawas.

b. Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Direktur yakni Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia, Direktur Administrasi dan Keuangan dan Direktur Operasional.

c. Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Badan Pengawas.

3. Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia

a. Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas:

1. Mengkoordinasikan dan membantu Direktur Utama dalam membuat Keputusan, Kebijaksanaan, Strategi dalam Pengembangan Perusahaan dan Melaksanakan Tugas sesuai dengan Bidangnya.

2. Merencanakan, Mengendalikan Program Kerja di bagian Pengembangan Pasar dan Sumber Daya Manusia dan Melakukan Kerja Sama dengan Direktur Operasional maupun Direktur Administrasi Keuangan


(14)

3. Membuat Perencanaan, Pendidikan dan Pelatihan, Pengembangan serta melakukan pemuhtahiran data sumber daya manusia

4. Menyusun Kebijakan Strategi Perusahaan dalam Bidang Pengembangan Pasar menyangkut tata ruang, estetika, arsitektur, konstruksi pemetaan, pengolahan data pasar dan pengadaan serta pembagian sumber daya manusia berdasarkan perimbangan beban kerja dengan produktivitas.

5. Memberikan Laporan tertulis bulanan kepada Direktur Utama atas pengembangan dan pelaksanaan program kerja.

6. Mengawasi, Mengevaluasi dan Melakukan Pembinaan Pelaksanaan Tugas unit kerja bawahan.

b. Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Bagian yakni :

1. Kepala Bagian Kepegawaian 2. Kepala Bagian Perencanaan

c. Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur Utama.


(15)

4. Direktur Administrasi dan Keuangan

a. Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas : 1. Mengalokasikan dan menata kelola sumber dana yang

tersedia untuk keperluan modal kerja (biaya operasional), angsuran utang jatuh tempo dan pembiayaan investasi sesuai dengan anggaran yang telah disetujui.

2. Mengkoordinir inmplementasi anggaran tahunan dengan Direktur lainnya guna mencegah defisit kas agar perusahaan mampu mencatat laba sesuai target.

3. Bersama Direktur Operasional untuk mempercepat taguhan/perolehan kegiatan penjualan jasa sebagai mana telah ditetapkan dalam anggaran cash flow dan utilisasi atas kelebiahan dan jika ada dengan melakukan investasi pada bidang yang mengahasilkan pendapatan dengan resiko yang minimal.

4. Mendapatkan dana sencara kompetitif dari sumber-sumber yang guna mengatasi kesulitan pendapatan operasional(modal Kerja).

5. Mengimplementasikan kegiatan preventif bisnis risk dalam lingkungan peraturan keungan dan tata cara pengamanan monetary aset juga dokumen-dokumen berharga.


(16)

6. Meyakinkan validasi dan akurasi atas perjanjian maupun kontrak dengan pihak ke-3 juga melaksanakan pembinaan community lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

b. Direktur Administrasi dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh (dua) orang Kepala Bagian yakni: 1. Kepala Bagian Umum dan Humas

2. Kepala Bagian Keuangan

c. Direktur Administrasi dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Utama

5. Direktur Operasional

a. Direktur Operasional mempunyai tugas :

1. Melaksanakan tugas berdasarkan arahan Direktur Utama

2. Menyusun Program kegiatan, kebijakan dan strategi perusahaan dalam bidang usaha dan penertiban/kebersihan serta berkerjasama dengan Direktur Pengembangan dan SDM serta Direktur Administrasi dan Keuangan untuk mewujudkan pasar bersih, tertib, aman, rapi dan indah (lestari).

3. Mengawasi, mengevaluasi dan melakukan pembinaan atas pelaksanaan tugas unit kerja bawahannya.


(17)

4. Melakukan pendataan sumber-sumber pendapatan dalam upaya peningkatan pendapatan perusahaan.

5. Menemukan dan mengali potensi sumber pendapatan perusahaan.

6. Memimpin dan mengkoordinasikan perwatan pasar, mempromosikan tempat usaha, penertiban/kebersihan pasar dan pengelolaan kawasan dan fasilitas pasar serta prasarana lainnya.

7. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang dibeikan Direktur Utama.

b. Direktur Operasional dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh (dua) orang Kepala Bagian yakni:

1. Kepala Bagian Usaha

2. Kepala Bagian Keamanan, Ketertiban dan kebersihan. c. Direktur Operasional dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

6. Kepala Bagian Kepegawaian

a. Kepala Bagian Kepegawaian mempunyai tugas:

1. Mengkoordinasikan dan membantu Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya.


(18)

2. Membuat perencanaan informasi, rekruimen dan penempatan pegawai sesuai kebutuhan.

3. Melaksanakan Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

4. Memproses dan menetapkan daftar gaji rutin, kenaikan gaji berkala, honorarium, insentif potongan dan PPh untuk pegawai Tetap. Badan Pengawas dan instansi terkait, serta uang duka saku.

5. Menyusun Program Kesejahterahan Pegawai, kesehatan dan keselamatan kerja, Promosi/mutasi menetapkan biaya perjalanan Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Menyusun Program Pembinanan Pegawai dalam rangka penegakan disiplin kerja berdasarkan administrasi unit kerja (cuti, sanksi, pemberhentian).

7. Membuat analisis dan evaluasi berdasarkan database pegawai dan kegiatan dan pelatihan dari informasi yang diterima dari bagian-bagian unit kerja yang terkait. b. Bagian kepegawaian dipimpin oleh Kepala Bagian yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia.

c. Bagian Kepegawaian di bantu oleh :


(19)

2. Sub Bagian Pengkajian dan Kesejahterahan

Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seseorang kepala sub bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian.

7. Sub Bagian Administrasi Pengembangan dan Sumber Daya Manusia

Sub Bagian Administrasi Pengembangan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasi dan Membantu Kepala Kepegawaian dengan Sub Bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya.

b. Merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian, antara lain cuti pegawai, biaya yang berkaitan dengan kepegawaian dan mengevaluasi absensi seluruh pegawai untuk diteruskan kepada Kepala Bagian Kepegawaian.

c. Memberikan penilaian prestasi konduite pegawai, mengajukan usulan penjatuhan sanksi, mutasi dan promosi pegawai serta mngusulkan penerimaan dan pemberhentian pegawai (termasuk pensiun).


(20)

d. Menginventarisir biodata seluruh pegawai serta continue, menyimpan dan mengamankan seluruh arsip perusahaan yang berhubungan dengan pegawai.

e. Membuat daftar penilaian pelaksanaan perkerjaan dan keangkatan sebagai alat objektivitas pengangkatan dalam suatu jabatan.

f. Merencanakan dan Menyusun Sistem Pemetaan dalam Pembinaan Karier (SPPK) yang jelas dan efektif mengarah kepada keterampilan dan kompetensi yang tinggi dengan parameter, yaitu memenuhi lingkungan operasional, fungsi dan keahlian operasional.

g. Menyelenggarakan dan melaporkan Program Pendidikan dan Pelatihan kepada Kepala Bagian Kepegawaian.

8. Sub Bagian Penggajian dan Kesejahteraan

Sub Bagian Penggajian dan Kesejahteraan mempunyai tugas : a. Mengkoordinasikan dan Membantu Kepala Bagian

Kepegawaian dengan Sub Bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya.

b. Mengusulkan Daftar Gaji rutin, kenaikan gaji berkala, honorarium, insentif, potongan dan PPh untuk Pegawai Tetap serta mengusulkan uang duka cita dan bantuan pendidikan formal.


(21)

c. Mengusulkan Proses Penyusunan tingkat Pendidikan terhadap jenjang karir dan pemberian penghargaan dalam bentuk tanda jasa dan bentuk penghargaan lainnya terhadap pegawai yang berprestasi tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Merekomendasi permohonan pegawai untuk mendapat pinjaman/kredit kepada pihak perbankan dan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

e. Mengusulkan uang perumahan maupun representatif lainnya kepada Direksi sesuai peraturan yang berlaku.

f. Mengajukan uang perjalanan dinas sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku kepada kepala bagian.

9. Kepala Bagian Perencanaan

a. Kepala Bagian Perencanaan mempunyai tugas :

1. Berkoordinasi dengan sub bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya dan membantu Direktur Pengembangan dan SDM.

2. Menyusun corporate planperusahaan bekerja sama dengan bagian lainnya untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.


(22)

3. Mempersiapkan data yang diperlukan untuk keperluan rapat, baik internal maupun eksternal dan membuat laporan bulanan tentang perkembangan perusahaan.

4. Melaksanakan pengembangan sistem informasi manajemen dengan memanfaatkan program komputerisasi.

5. Mengusulkan kepada Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan atau instansi lainnya.

6. Melaksanakan evaluasi terhadap pengembangan dan penyempurnaan sistem pengelolaan pasar.

7. Menyiapkan dan mengumpulkan data-data harga barang dagangan guna pengawasan dan stabilitas harga dengan berkoordinasi dengan instansi eksternal.

b. Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Perencanaan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia.

c. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan dibantu oleh :


(23)

2. Kepala Sub Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi Manajemen

Tiap-tiap sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan.

10. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas :

a. Merencanakan dan mengendalikan program kerja serta melakukan koordinasi horizontal dengan unit-unit kerja yang lain sehubungan dengan kegiatan yang ada di sub bagiannya.

b. Merencanakan, membangun dan memelihara bangunan pasar dan menyusun program penelitian maupun pengembangan pasar.

c. Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap sistem dan proogram kerja perusahaan.

d. Menyusun studi kelayakan untuk kegiatan pengembangan pasar dan perusahaan.

e. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap peningkatan penggunaan teknologi.


(24)

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan.

11. Sub Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi Manajemen Sub Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas :

a. Melalakukan koordinasi terhadap program kerja dengan bagian lainnya berhubungan dengan sub bagiannya.

b. Melaksanakan perbaikan atas kerusakan yang bersifat insidentil terhadap perangkat dan media pengolahan data elektronik disemua unit kerja.

c. Menyusun petunjuk prosedur dan jadwal pemeliharaan perangkat dan media pengolahan data elektronok, menginventarisir program dan mengananlisis kebutuhan hardware maupun software disemua unit kerja.

d. Merencanakan, membuat dan mengembangkan program-program secara terpadu yang dibutuhkan perusahaan serta menyusun petunjuk prosedur dan standarisasi pengembangan program.

e. Menerima, mendistribusikan , dan memelihara data elektronik administrasi dan kepegawaian serta mencetak dan menyerahkan data pegawai seta tenaga harian lepas


(25)

yang berada di pasar kepada Kepala Bagian Perencanaan dan pengembangan.

f. Mengumpul, mengolah data dan menyajikan data konstribusi dan tempat berjualan serta data permsalahan pasar dan fasilitas perpasaran; dan

g. Membuat rekapitulasi hasil pengolahan data setiap bulan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberi Kepala Bagian Perencanaan sesuai dengan Sub-Bagiannya

12. Kepala Bagian Umum dan Humas

a. Kepala Bagian Umum dan Humas mempunyai tugas:

1. Berkoordianasi dengan bagian lain yang berhubugan dengan tugasnya dan membantu Direktur Administrasi dan Keunagan;

2. Merencanakan progaram kerja dengan bagian-bagian yang terkait.

3. Menyelengarakan dan menata sistem dokumentasi, pengarsipan surat menyurat perusahaan.

4. Mencacat, menyimpan, mengamankan dan memelihara dokumen perusahaan dan barang-barang keperluaan operasional tangga perusahaan.

5. Menyelengarakan rapat-rapat dan pertemuan internal/external yang dibutuhka.


(26)

6. Membuat dan memproses uang koordianasi dengan instansi terkait.

7. Membuat dan memproses biaya-biaya operasional perusahaan meliputi kendaraan, peralatan komunikasi, kebersihan, keamanan, sarana dan prasarana pasar dan rumah tangga serta biaya lainnya.

8. Mengkoordinir dan menginformasikan internal dan eksternal pelaksanaan, penyelenggaraan rumusan, penyusunan, penetapan dan pembinaan kebijakan koordinasi teknis analisis dan pengkajian produk hukum dan peraturan-peraturan daerah serta peraturan perusahaan, fasilitas dan pembinaan pemasalahan hukum serta pelayanan dokumentasi / humas.

9. Mengkoordinir penanganan kebijakan perusahaan dan memonitoring aktivitas sub bagian yang berada di bawahnya dalam menciptakan iklim kerja kondusif dan dinamis guna mewujudkan stabilitas keamanan.

10. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

b. Bagian Umum dan Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Administrasi dan Keuangan.


(27)

1. Sub Bagian Pengadaan dan Rumah Tangga 2. Sub Bagian Hukum dan Humas

Tiap-tiap sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum dan Humas.

13. Sub Bagian Pengadaan dan Rumah Tangga

Sub Bagian Pengadaan dan Rumah Tangga mempunyai tugas : a. Melakukan koordinasi dengan sub bagian lain yang

berhubungan dengan sub bagiannya.

b. Merencanakan program kerja sub bagiannya dan menyusun rencana kebutuhan rumah tangga perusahaan.

c. Membantu Kepala Bagian Umum dan Humas

melaksanakan pembelian / pemesanan barang-barang tertentu dan penyerahannya untuk kebutuhan perusahaan. d. Menyediakan dan mengatur fasilitas transportasi disertai

bahan bakar, ruangan peralatan yang dibutuhkan, berikut pemeliharaannya.

e. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan pengamanan gedung-gedung perusahaan.

f. Mengurus dan menyimpan surat-surat kepemilikan tanah, pembayaran-pembayaran, kewajiban-kewajiban perusahaan terkait beban telepon, listrik, air PBB dan lain-lain.


(28)

g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Kepala Bagian Umum dan Humas, ataupun tugas-tugas lainnya yang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

14. Sub Bagian Hukum dan Humas

Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas :

a. Mengkoodinasikan dan membantu Kepala Bagian Umum dan Humas dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya.

b. Membantu Kepala Bagian Umum dan Humas untuk mempersiapkan penyelesaian setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan aspek hukum dan perundang-undangan, mengumpulkan, menyiapkan dan memelihara produk-produk hukum dan peraturan perundang-undangan tentang perpasaran serta menyiapkan bahan penyuluhan hukum yang menyangkut perpasaran. c. Memberikan saran dan petimbangan hukum kepada Kepala

Bagian Umum dan Humas serta menerima, meneliti, mengolah dan menilai serta memberikan saran pertimbangan atas laporan pengaduan.

d. Menyelenggarakan pembinaan administratif analisis dan pengkajian produk hukum dan peraturan-peraturan daerah


(29)

serta peraturan perusahaan, fasilitasi dan pembinaan permasalahan hukum serta pelayanan dokumentasi hukum. e. Mengamankan kebijakan perusahaan, menyimpan arsip

yang aman untuk selanjutnya disosialisasikan serta meberikan pelayanan, menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan yang dibuat serta program kerja perusahaan kepada pihak terkait.

f. Menjadi komunikator dan mediator yang poaktif dalam menjembatani kepentingan perusahaan, serta menampung aspirasi dan memperhatikan apa yang diinginkan pihak terkait.

g. Membantu Kepala Bagian Umum dan Humas menyiapkan penyelenggaraan pameran, kegiatan hari besar keagamaan, hari besar nasional dan kegiatan kehumasan lainnya.

h. Melaksanakan pembinaan pedagang melalui bimbingan, penyuluhan dan pendidikan dan menyediakan data kegiatan humas untuk bagian laporan Kepala Bagian Umum dan Humas.

i. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan tugas poko dan fungsinya.


(30)

15. Kepala Bagian Keuangan

a. Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Mengkoordinasikan dan menbantu Direktur Administrasi dan Keuangan dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya.

2. Memprediksi perbulan dan mengalokasikan sumber dana yang tersedia untuk keperluan modal kerja (biaya operasional) unit-unit, angsuran hutang yang sudah jatuh tempo dan pembiayaan investasi sesuai dengan anggaran yang telah disetujui.

3. Menjalankan petunjuk kerja implementasi anggaran tahunan sesuai petunjuk Direktur Administrasi dan Keuangan dan koordinasi dengan Kepala Bagian lainnya guna mencegah defisit kas agar perusahaan mampu mencatat laba, efisiensi biaya, juga upaya penekanan biaya operasional pada unit-unit.

4. Bekerjasama dengan Direktur Administrasi dan Keuangan untuk mempercepat pengumpulan pendapatan dari kegitan penjualan jasa telah ditetapkann dalam anggaran cash flow.

5. Melakukan analisis dan utilisasi atas kelebihan dana jika ada dengan melakukan deposito pada bidang yang menghasilkan pendapatan dengan resiko minimal.


(31)

6. Mengelola bukti-bukti dasar penerimaan dana dan pembayaran secara baik dan akurasi atas data-data transaksi untuk informasi keuangan dan sistem pelaporan keuangan (terutama untuk laporan arus kas mingguan dan bulanan)

7. Menyusun dan membuat prediksi arus kas guna proyeksi cash flow untuk jangka pendek maupun jangka panjang sebagai informasi kepada Direktur Administrasi dan Keuangan dan Direktur Utama.

b. Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Bagian yang melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Administrasi dan Keuangan.

c. Bagian Keuangan dibantu oleh : 1. Sub Bagian Anggaran

2. Sub Bagian Akuntansi, Kas dan Pajak

Tiap-tiap sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan.


(32)

16. Sub Bagian Anggaran

Sub Bagian Anggaran mempunyai tugas :

a. Meneliti usulan budget tahunan untuk lingkup biaya operasional, belanja dan belanja lainnya, baang modal yang diajukan oleh semua bagian.

b. Menyusun poposal budget berikut poyeksi penerimaan dan pengeluaran dana dalam setiap tahun.

c. Meneliti permintaan realisasi budget, mencheck SPMU dan membandingkan dengan harga satuan / jumlah harga yang diminta agar sesuai dengan harga standart budget, serta analisis dengan data statistik yang relevan, bahwa permintaan anggaran telah wajar untuk disetujui dan telah sesuai dengan persetujuan Badan Pengawas.

d. Menyusun rincian unsur-unsur beban operasional untuk bahan analisis kegiatan anggaran.

e. Bekerja sama dengan sub bagian lainnya dalam mengendalikan cash flow dan melaporkan hasil analisis / deviasi yang terjadi dan data lain yang perlu untuk bahan menentukan langkah-langkah koreksi bagi atasan dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai instruksi atasan. f. Menyusun laporan realisasi budget setiap bulan untuk


(33)

17. Sub Bagian Akuntansi, Kas dan Pajak

Sub Bagian Akuntansi, Kas dan Pajak mempunyai tugas :

a. Melakukan koordinasi penerimaan dan pembayaran kas dengan sub bagian lain yang berhubungan dengan sub bagiannya.

b. Menerima dan menyimpan hasil penerimaan perusahaan dan dokumen pendukung penerimaan.

c. Melaksanakan pembayaran berdasarkan bukti yang sah setelah diverifikasi sekaligus menyimpan dokumen pembayaran secara rapi dan teratur.

d. Mengelola buku kas induk, buku bank dan membuat rekonsiliasi bank dan laporan arus kas mingguan dan bulanan dan disampaikan ke Kepala Bagian Keuangan untuk diteruskan kepada Direktur Administrasi dan Keuangan dan lainnya.

e. Menghitung, memungut dan membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku juga mengurus hal-hal yang berhubungan dengan perpajakan.

18. Sub Bagian Administrasi Penagihan

Sub Bagian Administrasi Penagihan mempunyai tugas :

a. Melakukan koordinasi antar sub bagian yang berhubungan dengan bidang tugasnya.


(34)

b. Melakukan penagihan dan pelayanan kepada pedagang dan calon pedagang, memonitoring dan mengendalikan realisasi tagihan piutang yang masih tertunggak.

c. Menyimpan dan menjaga seluruh arsip dan bukti-bukti penagihan peusahaan.

d. Membantu Kepala Bagian Usaha untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

e. Meminta pertanggungjawaban dari pasar-pasar atas pungutan kontribusi dengan pengembalian pertinggal fisik kwitansi yang belum tertagih.

f. Membuat laporan harian dan bulanan administrasi penagihan.

19. Kepala Bagian Usaha

a. Kepala Bagian Usaha mempunyai tugas :

1. Mengkoordinasikan pengelolaan kawasan dan fasilitas pasar

2. Menyusun program dan laporan kegiatan pomosi usaha, pemasaran tempat usaha, penggunaan izin tempat usaha, pendistribusian tempat jualan dan pembinaan pedagang serta sistem informasi pemasaran.


(35)

3. Menjalin kemitraan dengan pihak swasta dalam pengutipan kontribusi, pengendalian kontribusi dan pengelolaan sarana dan prasarana pasar.

4. Melaksanakan proses pembatalan dan pencabutan tempat berjualan dan pengusulan kelayakan harga jual tempat usaha yang telah dibatalkan dan dicabut.

5. Melaksanakan pendistribusian dan penerbitan karcis. 6. Melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi penerimaan

pendapatan dengan fisik karcis dan kwitansi yang dikeluarkan

7. Membuat laporan pendapatan harian, bulanan dan tahunan perusahaan.

b. Bagian Usaha dipimpin oleh Kepala Bagian Usaha yang dalam melaksanakan tugasnya betanggung jawab kepada Direktur Operasional.

c. Bagian Usaha dibantu oleh :

1. Sub Bagian Pemasaran dan Perizinan 2. Sub Bagian Perawatan / Pemeliharaan

Tiap-tiap sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Usaha.


(36)

20. Sub Bagian Pemasaran dan Perizinan

Sub Bagian Pemasaran dan Perizinan mempunyai tugas :

a. Melakukan koordinasi antar sub bagian lain yang berhubungan dengan sub bagiannya.

b. Melakukan kegiatan tugas pemasaran serta pelayanan kepada masyarakat dan pedagang.

c. Melakukan inventarisasi pedagang di pasar-pasar.

d. Menetapkan dan mengusulkan perubahan kontribusi dan tarif kontribusi berdasarkan jenis jualan.

e. Mengusulkan dan menetapkan harga penjualan tempat usaha, baik pada bangunan baru maupun tempat berjualan dibatalkan / dicabut.

f. Menghitung anggaran pembayaran dan syarat-syarat pembayaran.

g. Menghitung potensi sumber penerimaan seluruh pasar dan menyusun / membuat target seluruh pasar maupun perubahan target seluruh pasar.

h. Membuat laporan bulanan bagian pemasaran.

i. Membantu Kepala Bagian Usaha untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Usaha sesuai dengan sub bagian tugasnya.


(37)

k. Memonitor, mengendalikan, melayani proses permohonan baru perpanjangan Surat Izin Pemakaian Tempat Berjualan (SIPTB), balik nama, penggolongan dan perubahan jenis jualan, surat yang berkenan dengan perizinan dan lain-lain yang berhubungan dengan pelayanan terhadap pedagang. l. Memproses pengelakan dan pembatalan / pencabutan izin

hak sewa atas tempat berjualan.

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian sesuai dengan sub bagiannya.

21. Sub Bagian Perawatan / Pemeliharaan

Sub Bagian Perawatan / Pemeliharaan mempunyai tugas : a. Melaksanakan koordinasi dengan kepala pasar menyangkut

perawatan / pemeliharaan atas sarana pasar yang ada.

b. Melakukan perawatan / pemeliharaan dan perbaikan seluruh sarana dan prasarana pasar, kantor, sistem drainase, kelistrikan dan alat pengangkutan.

c. Memberi saran kepada atasan sesuai bidang tugasnya dan melaksanakan tugas lain yang diperintahkan Kepala Bagian Usaha.

d. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


(38)

22. Kepala Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan

a. Kepala Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan mempunyai tugas :

1. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tanggung jawab bagiannya.

2. Melakukan perawatan, pemeliharaan dan pebaikan seluruh sarana dan prasarana pasar, kantor, sistem drainase, kelistrikan dan alat pengangkutan.

3. Mengatur dan melaksanakan pengamanan fisik kantor, pasar dan fasilitas perusahaan serta ketertiban umum pada siang dan malam hari.

4. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengamanan aset perusahaan, barang milik pedagang dan pengunjung pasar.

5. Mengkoordionasikan pengelolaan keamanan dan ketertiban / kebersihan pasar.

6. Membuat laporan bulanan kegiatan bidang keamanan dan ketetiban / kebersihan.

b. Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan dipimpin oleh Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.

c. Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan dibantu oleh :


(39)

1. Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban 2. Sub Bagian Kebersihan

Tiap-tiap sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tuganya betanggung jawab kepada Kepala Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan.

23. Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban

Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pembinaan, pengaturan dan penertiban keamanan pasar.

b. Melaksanakan pemusnahan barang dagangan dan peralatan yang ditinggalkan atau ditempatkan di tempat yang dilarang.

c. Menyelenggarakan usaha pengamanan dan kegiatan lainnya yang berkenan dengan pencegahan kebakaran dan tindakan pemadaman kebakaran.

d. Melaporkan segera kepada atasan jika terjadi tindak pidana di kantor dan pasar.

e. Melaksanakan pedoman kerja satuan pengamanan sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan Kepolisian Republik Indonesia.


(40)

f. Memberikan saran kepada atasan menyangkut pelaksanaan tugas pada sub bagiannya.

g. Membuat laporan bulanan kegiatan bagian pengamanan dan penertiban.

24. Sub Bagian Kebersihan

Sub Bagian Kebersihan mempunyai tugas :

a. Melaksanakan koordinasi dengan kepala pasar menyangkut kebersihan di pasar-pasar.

b. Mewujudkan dan menjaga kebersihan lingkungan kantor, pasar fasilitas dan asset perusahaan.

c. Melaksanakan kebersihan dan keindahan pasar dengan mengikutsertakan pedagang pasar.

d. Membuat registrasi buruh, supir dan angkutan sampah dan rekapitulasi gaji kernet truk kebersihan.

e. Mengawasi pengangkutan sampah di seluruh pasar.

f. Membuat laporan bulanan jadwal pengangkutan sampah, volume sampah serta kendala dalam melaksanakan pekerjaan pelayanan kebersihan kepada Kepala Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan.

g. Memberi saran kepada atasan sesuai bidang tugasnya dan melaksanakan tugas lain yang diperintahkan Kepala Bagian Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan.


(41)

25. Kepala Pasar

a. Kepala Pasar mempunyai tugas :

1. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan dan pengawasan pasar, antara lain : administrasi umum dan kepegawaian, pemasaran, perizinan tempat usaha, keuangan, membina, membantu kelancaran dan ketertiban / keamanan pasar serta pembangunan dan perawatan pasar.

2. Membantu pedagang dalam mendapatkan kredit bantuan modal.

3. Melakukan inventarisasi barang milik pasar dan alat kebersihan.

4. Menyusun rencana kerja serta membuat laporan pengelolaan pasar.

b. Kepala Pasar dalam melaksanakan tugasnya

bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

Struktur Organisasi PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar sesuai Peraturan Walikota No. 8 Tanggal 28 April 2015 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya dapat terlihat pada gambar halaman berikutnya.


(42)

(43)

3.5 Kondisi Pegawai

Jumlah pegawai PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tahun 2015 adalah 270 orang. Perekrutan pegawai dilakukan setelah menganalisis beban kerja sehingga menghasilkan formasi yang baik. Perekrutan pegawai dilakukan dengan mengutamakan sumber daya manusia local yang berkompeten. Perekrutan pegawai secara terbuka dilakukan dengan maksud membuka peluang masuknya tenaga profesional terdidik yang berasal dari luar daerah.

Kondisi pegawai PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar berdasarkan pendidikan formal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Kondisi pegawai PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar

Sumber : PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar 2016

NO. PENDIDIKAN JUMLAH

1 S1 89

2 D3 30

3 SMA 141

4 SMP 9

5 SD 1


(44)

3.6 Data Kios PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar

Data Kios PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6 Data Kios PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar

Lokasi Kios Kelas I

Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Jumlah

Pasar Horas 1.269 841 584 965 3.659

Wandelfad - - - 48 48

Dwikora dan Balairung

636 1.471 - 1 2.108

Jumlah 1.905 2.312 584 1.014 5.815 Sumber : PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar 2015


(45)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Dalam sub bab ini peneliti akan menguraikan data yang telah diperoleh selama penelitian tentang Strategi Peningkatan Retribusi Pasar Dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah Pada Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Data yang diperoleh tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya yang kemudian akan diinterpretasikan, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Berikut ini adalah penyajian data-data yang dapat digambarkan sebagai berikut :

4.1 Pelaksanaan Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan di Kantor Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Umum, Kepala Sub Bagian Penagihan, Kepala Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban, Kepala Pasar Horas Kota Pematangsiantar, Kepala Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar, kolektor Pasar Horas Jaya dan sebagian masyarakat pedagang. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tipe wawancara terstruktur.


(46)

4.2 Informan Penelitian

Identitas informan penelitian yang dilakukan di Kantor Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.2. Informan Penelitian

No. Nama Jabatan/ Pekerjaan Pendidikan

1. Dearman Saragih, S.Sos Kepala Bagian Perencanaan Sarjana (S1) 2. Suriah Zuraidah, S.E Kepala Bagian Keuangan Sarjana (S1) 3. Arniati Purba, S.E Kepala Bagian Umum Sarjana (S1) 4. Lusiana Tambunan, A.Md Kepala Sub Bagian Penagihan D3 5. Masmur Sembiring, S.E Kepala Sub Bagian Keamanan

dan Ketertiban

Sarjana (S1)

6. Togar Situmorang Kepala Pasar Horas SMA

7. Jahurung Sinaga Kepala Pasar Dwikora SMA

8. Ramidah Kolektor Pasar Horas Jaya SMA

9. Buler Sijabat Pedagang Daging SMA

10. Hasna Sipayung Pedagang Pakaian SMA

11. Karimin Pedagang Sepatu SMP

12. Ati Pedagang PKL (Tomat) SD

13. Misnah Pedagang PKL (Sayur) SD


(47)

4.3 Hasil Wawancara

Metode wawancara yang dipilih oleh penulis adalah metode wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang diajukan. Namun, di dalam prosesnya tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

4.3.1 Fungsi Retribusi Pasar

Kota Pematangsiantar memiliki banyak pasar tradisional yang berfungsi sebagai tujuan akhir dari pendistribusian barang dagangan sebelum ditawarkan kepada pembeli atau konsumen. Banyaknya jumlah pasar tradisional tersebut berpengaruh pula pada peningkatan jumlah penerimaan retribusi pasar, sehingga retribusi pasar ini menjadi potensi penerimaan retribusi yang paling besar diantara jenis retribusi lainnya di Kota Pematangsiantar. Keberadaan retribusi pasar memang memberikan kontribusi tidak sedikit bagi penerimaan PAD Kota Pematangsiantar. Pada akhirnya hasil retribusi tersebut secara tidak langsung akan dimanfaatkan untuk pembangunan dan pemeliharaan pasar tradisional.

Menurut Ibu Lusiana Tambunan bahwa retribusi dipungut untuk pencapaian PAD Kota Pematangsiantar, yang dimana retribusi nantinya akan dikembalikan atau dinikmati dalam bentuk pembangunan atau renovasi pasar dan penambahan sarana prasarana Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh Bapak Togar Situmorang yang mengatakan bahwa


(48)

pada dasarnya retribusi mrupakan sejumlah uang yang wajib disetor pedagang yang berfungsi sebagai kewajiban pedagang dalam rangka sumbangsih berupa sejumlah rupiah yang harus disetor yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan dan keperluan pasar. Hal yang tidak berbeda juga disampaikan oleh Bapak Jahurung Sinaga bahwa retribusi sebenarnya berfungsi sebagai kewajiban pedagang dalam membayar berupa sejumlah uang yang akan digunakan untuk pembangunan pasar. Dalam pemaparan beberapa pendapat menurut narasumber diatas telah sesuai dengan maksud dan tujuan akan fungsi retribusi pasar pada umumnya yang dimana hasil retribusi tersebut secara tidak langsung akan dimanfaatkan untuk pembangunan dan pemeliharaan pasar tradisional.

4.3.2 Perencanaan

Perencanaan diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan hal tersebut agar dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah. Untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan pemungutan jasa retribusi Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar maka perlu adanya perumusan perencanaan dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Perencanaan memegang peranan penting dalam upaya pencapaian tujuan yang di tetapkan dalam suatu organisasi. Adapun perencanaan yang akan oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota


(49)

Pematangsiantar dalam meningkatkan retribusi atau jasa pasar seperti dalam pembahasan dibawah melalui observasi langsung sebagai berikut :

4.3.2.1 Penentuan Target

Target penerimaan merupakan tolak ukur realisasi penerimaan tahunan yang seyogyanya harus dicapai dalam realisasi penerimaan retribusi pasar di Kota Pematangsiantar. Yang dimaksud disini adalah tahapan-tahapan atau proses penentuan target penerimaan yang ingin dicapai dalam satu tahun anggaran.

Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar menyusun target penerimaan jasa pasar dengan cara turun langsung ke pasar melakukan uji petik potensi-potensi yang ada di pasar setiap tahunnya. Maksudnya disini yaitu dengan mendata ulang setiap tahun potensi yang ada di pasar yaitu berapa jumlah pedagang yang masih aktif dengan yang sudah tidak aktif karena setiap tahunnya jumlah pedagang yang masih aktif atau sudah tidak aktif selalu berubah. Dengan melakukan pendataan ulang terhadap potensi dipasar setiap tahunnya diharapkan terjadi peningkatan setiap tahunnya.

Menurut keterangan Ibu Lusiana Tambunan penentuan target setiap tahunnya didasarkan pada pendataan potensi-potensi pasar setiap tahunnya dengan cara turun langsung ke pasar mendata jumlah pedagang yang menempati pasar berjualan, dimana dengan


(50)

melakukan pendataan setiap tahunnya maka akan dapat mengetahui berapa jumlah pedagang yang masih aktif atau sudah tidak aktif. Selanjutnya Ibu Arniati menambahkan bahwa penentuan target setiap tahunnya dilihat dari jumlah global dari keseluruhan retrtibusi dan kebersihan per kios (luas kios x tarif per meter / hari. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Suriah Zuraidah yang mengatakan penentuan target setiap tahunnya diukur dengan menggali semua potensi-potensi lain yang ada di setiap pasar yang dijadikan target untuk kedepannya yang lebih besar untuk menambah penghasilan dan pendapatan setiap pasar.

Dalam beberapa tahun terakhir penentuan target yang telah ditentukan tidak sesuai dengan hasil realisasi pencapaian target yang diharapkan. Ada beberapa masalah yang menyebabkan tidak tercapainya target yang telah ditentukan. Hal ini disampaikan oleh Bapak Dearman Saragih yang menerangkan bahwa yang menyebabkan tidak tercapainya target setiap tahunnya dikarenakan faktor iklim yaitu musim hujan yang menjadi faktor eksternal dimana dengan musim hujan menyebabkan penjual malas berjualan dan kurangnya pembeli yang menyebabkan sebagian pedagang tidak mau membayar tagihan jasa retribusi sementara bila melihat kondisi prasarana dan sarana bidang pengelolaan pasar sudah cukup memadai. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Arniati yang mengatakan bahwa kendala dalam memungut


(51)

retribusi disebabkan karena sebagian pedagang (wajib retribusi) banyak yang tidak mau membayar jasa retribusi karena pedagang kurang pembeli dan kurangnya kesadaran para pedagang terhadap Peraturan Daerah. Maka dengan tidak terealisasi target yang telah ditentukan diperlukan sebuah solusi. Dimana menurut Ibu Lusiana Tambunan solusi yang dapat dilakukan dalam menanggapi tidak tercapainya target kontribusi retribusi pasar yang melihat kepada pedagang yang tidak membayar akan dikenakan penyegelan kios ataupun denda. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat sadar akan kewajibannya dalam membayar retribusi pasar.

4.3.2.2 Penentuan Tarif Retribusi

Penentuan tarif retribusi merupakan besaran pembayaran yang harus dibayar oleh pedagang yang telah menggunakan fasilitas pasar yang disediakan. Berkenaan dengan tarif retribusi pasar khususnya pasar-pasar yang dikelola oleh pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar, Bapak Dearman Saragih Kepala Bagian Perencanaan mengatakan bahwa penentuan tarif retribusi dibedakan menjadi dua yaitu tarif bulanan yang didasarkan pada tempat, kebesihan dan jaga malam. Sementara harian diterima dari pendapatan tarif kamar mandi, bongkar muat, parkir. Menurut beliau sebenarnya tarifnya sudah sangat murah dan tidak memberatkan pedagang dan tarifnya telah diatur berdasarkan


(52)

peraturan daerah. Untuk melengkapi penyajian data mengenai penentuan tarif dan membuktikannya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pedagang. Menurut salah satu pedagang di Pasar Horas yaitu Bapak Buler Sijabat seorang pedagang daging menyatakan hal yang sama bahwa retribusi yang ditarik sudah sesuai dengan fasilitas yang didapat dan tidak membebani dirinya. Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Ibu Hasna Sipayung salah satu pedagang pakaian bahwa retribusi yang dipungut sudah murah akan tetapi menurut beliau banyak juga pedagang yang tidak membayar retribusi pasar dengan alasan tertentu. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Karimin seorang pedagang sepatu yang mengatakan tarif retribusi yang ditentukan sudah sewajarnya dan sesuai dengan peraturan. Pendapat berbeda disampaikan oleh salah satu pedagang PKL Ibu Ati yang menjual tomat bahwa pada dasarnya retribusi yang beliau bayar hanya berkisar Rp 1.500 - Rp 2.000 setiap hari sesuai dengan penghasilan yang didapatnya dan beliau mengatakan bahwa pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak memaksa dalam hal pembayaran tarif bagi pedagang PKL. Hal yang sedikit berbeda dengan pedagang PKL lainnya yaitu Ibu Misnah pedagang sayuran, yang mengungkapkan bahwa penentuan tarif sebaiknya tidak perlu dipungut dari pedagang PKL karena melihat kepada


(53)

besar penghasilan yang didapat dan tidak menetapnya tempat jualannya.

Untuk menanggapi pernyataan beberapa pedagang tersebut, Ibu Lusiana Tambunan menambahkan bahwa untuk pedagang PKL, pihak dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak memaksa dalam menentukan tarif karena bagi mereka pedagang PKL merupakan keluarga dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Tarif yang dibayar oleh pedagang PKL biasanya berkisar Rp 1.000 - Rp 2.000 per hari.

4.4 Peorganisasian (Pembagian Tugas)

Agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik maka harus ada pembagian tugas yang baik agar dalam pelaksanaan pemungutan dapat berjalan dengan efektif dan lancar sehingga pemungutan retribusi atau jasa harian Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar akan terkoordinir dengan baik seperti yang dikatakan oleh Ibu Arniati pembagian tugas digunakan untuk lebih memudahkan pekerjaan petugas/kolektor mereka dibagi sesuai dengan jenis lokasi tagihan yang ada di pasar, yaitu untuk ruko, toko, kios, lods dan PKL dan bongkaran. Sejalan dengan pendapat diatas Ibu Ramidah mengungkapkan dalam melaksanakan tugas mereka ditugaskan sesuai dengan bagiannya agar masing-masing individu mudah dalam menjalankan tugas dan dipastikan tidak ada yang tidak mereka pungut


(54)

jasanya. Dalam hal ini dari segi pembagian tugas dapat dikatakan telah sesuai dengan maksud dan tujuan dari pengorganisasian yang pada dasarnya ditujukan untuk memudah spesifikasi tugas dan fungsi masing-masing pegawai yang telah ditentukan.

4.5 Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dimaksud disini adalah bagaimana sumber daya manusia dalam memegang peranan penting dalam suatu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu kualitas pegawai dalam melakukan tugasnya seharusnya menguasai apa yang dikerjakannya agar tujuan dari pelaksanaan tugasnya dapat dikerjakan dengan baik dan secara kuantitas. semestinya dalam suatu organisai jumlah pegawai harus seimbang dengan jumlah pekerjaan dalam organisasi tersebut dengan maksud bahwa jumlah pegawai tidak berlebihan agar tidak terjadi pemborosan dan tidak kurang agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.

Dari jumlah pegawai dalam pelaksanaan pemungutan Ibu Lusiana Tambunan mengatakan bahwa secara kuantitas jumlah personil Pasar Horas Jaya sudah memadai, untuk saat ini jumlah kolektor berjumlah 6 orang yang setiap harinya melakukan pemungutan jasa harian pasar kepada pedagang yang ada di Pasar Horas Jaya dan yang bertugas melakukan pemungutan bulanan di loket berjumlah 5 orang. Selanjutnya keterangan menurut Ibu Lusiana Tambunan menerangkan bahwa yang


(55)

menjadi penyebab tidak tercapainya target di karenakan pemungutan jasa yang belum optimal atau belum berjalan efektif dan efisien karena masih banyak wajib retribusi yang tidak mau membayar jasa karena kurangnya kesadaran pedagang terhadap peraturan daerah

4.6 Metode Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pemungutan jasa harian setiap pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dilakukan setiap hari. Adapun metode pelaksanaan pemungutan seperti yang dikatakan oleh Ibu Lusiana Tambunan adalah para petugas atau kolektor mendatangi langsung para pedagang atau wajib retribusi di tempat masing-masing pedagang menjual sehingga para wajib retribusi tidak perlu meninggalkan dagangannya untuk membayar retribusi di kantor pasar. Hal sama di kemukakan oleh Ibu Ramidah yang menjelaskan bahwa metode pemungutan jasa pasar berupa penagihan secara langsung yang dilakukan oleh pegawai yang disebut dengan kolektor. Selanjutnya Ibu Ramidah menambahkan bahwa selama ini proses pembayaran jasa yang mereka lakukan sangatlah mudah, dimana dalam hal ini pedagang datang langsung ketempat untuk membayar kontribusi dan untuk yang harian mereka turun langsung ke tempat untuk melakukan pemungutan retribusi.


(56)

4.7 Pengawasan

Pengawasan bertujuan untuk mengawasi setiap tindakan dan proses kinerja yang dilakukan oleh setiap individu-individu yang berada di dalamnya. Dari bentuk pengawasan yang telah dilakukan Ibu Lusiana Tambunan mengatakan bahwa pengawasan dilakukan kepada setiap pegawai, begitu juga dengan petugas pemungutan kontribusi, bila ada tindak kesalahan yang disengaja akan dikenakan sanksi. Di mana hal ini diawasi oleh setiap kepala sub bagian dan kepala pasar. Selanjutnya Ibu menambahkan bahwa pengawasan di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar ini juga diawasi oleh Badan Pengawas yang mengawasi dan memeriksa laporan hasil kinerja pegawai, dimana Badan Pengawas datang per triwulan dalam setahun. Kemudian Bapak Masmur Sembiring menambahkan bahwa pengawasan juga dilakukan terhadap pemilik kios, toko atau ruko berupa adanya jaga malam yang dilakukan oleh pihak bagian operasional yaitu petugas keamanan dan ketertiban. Menurut beberapa pendapat diatas, pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan maksud dan tujuan dari pengawasan itu berupa adanya tindak pemeriksaan terhadap kinerja masing-masing pegawai maupun dalam bentuk pengawasan terhadap perusahaan.


(57)

BAB V ANALISIS DATA

5.1 Fungsi Retribusi Pasar

Fungsi retribusi dapat disimpulkan bahwa retribusi pasar merupakan kewajiban yang dibebankan kepada para pedagang pasar dan berfungsi sebagai pendukung pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang nantinya akan dikembalikan lagi kepada para pedagang dalam bentuk pembangunan atau renovasi pasar. Dengan adanya pasar, maka akan tercipta suatu siklus perputaran uang yang akan berguna bagi peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat Kota Pematangsiantar. Peningkatan perekonomian hal itu juga secara tidak langsung akan berdampak bagi Pemerintah Kota Pematangsiantar khususnya Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar untuk mengembangkan pasar-pasar yang lain, yang belum sepenuhnya mendapat pengelolaan seperti Pasar Tojai, Pasar Sutomo Square, dan Pasar Stasiun Kereta Api, yang nanti akan berguna untuk meningkatkan pendapatan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebagai tanda telah membayar retribusi, pedagang akan mendapatkan kartu atau karcis retribusi dari petugas. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan penerimaan retribusi pasar, Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar sebagai penggali harus mempunyai beberapa strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi atau upaya yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota


(58)

Pematangsiantar dalam meningkatkan penerimaan retribusi pasar berupa perencanaan, peorganisasian (pembagian tugas), pelaksanaan, pengawasan.

5.2 Perencanaan

Perencanaan adalah merupakan usaha merumuskan program yang didalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan. Perencanaan meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan yang diikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan pemungutan jasa retribusi Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar, maka perlu adanya perumusan perencanaan dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Perencanaan memegang peranan penting dalam upaya pencapaian tujuan yang di tetapkan dalam suatu organisasi, yaitu :

5.2.1 Penentuan Target

Target penerimaan merupakan tolak ukur realisasi penerimaan tahunan. Sesuai keterangan hasil wawancara sebelumnya mengenai penentuan target, penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan dalam hal penentuan target senantiasa mengacu kepada pendataan pedagang yang tidak menentu jumlahnya, dan melihat semua potensi-potensi yang ada pada pasar-pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya. Penentuan target jasa pasar sangat bergantung terhadap realisasi pertahun


(59)

yang dapat tercapai. Namun target yang ditentukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar belum sepenuhnya tercapai karena disebabkan kurangnya kesadaran wajib retribusi dalam membayar jasa retribusi. Sedangkan dengan melihat potensi-potensi pasar yang ada di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya seharusnya dapat meningkatkan penerimaan jasa pasar.

Tabel 5.2.1 Pencapaian Target dan Realisasi Pendapatan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar Tahun 2015

Tahun 2015

Kontribusi Pelayanan Pasar Bulanan

Kontribusi Pelayanan Pasar Harian

Total

Persentase Realisasi

92,99 % 48,40 % 62,90 %

Target 813.303.468 1.686.696.532 2.500.000.000 Realisasi 756.260.539 816.284.000 1.572.544.539

Sumber:Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar 2015

Berdasarkan keterangan tabel di atas, target yang ditentukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar belum sepenuhnya tercapai. Hal yang paling disoroti adalah kontribusi pasar harian yang hanya 48,40 % terealisasi. Hal ini dikarenakan kurangnya


(60)

kesadaran pedagang PKL akan wajib retribusi dalam membayar jasa retribusi. Hal ini tentu tidak terlepas dari tingkat perekonomian pedagang yang berbeda-beda. Sementara melihat potensi-potensi pasar yang ada di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya seharusnya dapat meningkatkan penerimaan jasa pasar melalui pasar yang belum dikelola secara menyeluruh oleh pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar.

5.2.2 Penentuan Tarif Retribusi

Penentuan tarif retribusi pada dasarnya merupakan pembayaran akan tarif yang harus dibayar oleh pedagang yang telah menggunakan fasilitas pasar yang disediakan. Penentuan tarif retribusi dilihat dari aspek usaha pedagang yang dihitung berdasarkan tarif tiap m2 sesuai pada kelas masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dan wawancara penulis dengan beberapa pedagang, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tarif retribusi sudah sangat murah dan tidak memberatkan pedagang dan pemungutan retribusi tiap pasar di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. Hanya saja bagi pedagang PKL tarif yang dibayar hanya berkisar rata-rata Rp 2000,00 setiap pedagang. Hal ini dikarenakan PKL yang tidak menetap waktu dan tempat usahanya serta hasil penjualannya. Sementara dari pihak


(61)

Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak dapat memaksa kepada pedagang PKL.

5.3 Peorganisasian (Pembagian Tugas)

Peorganisasian di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dapat dilihat dari pembagian tugas dan jumlahpegawai kolektor. Dilihat dari segi pembagian tugas kantor sudah sesuai dan terlaksana dengan baik karena setiap pegawai telah mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing. Hanya saja jumlah pegawai kolektor harian yang ada di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak cukup seimbang dengan wajibjasa harian pasar dengan pedagang yang cukup banyak. Dengan demikianpemungutan jasa harian pasar belum berjalan efektif dan efisian. Sehinggaterjadi beberapa kendala dalam pemungutan retribusi atau jasa harian pasaryang menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya target yang telahditentukan. Masalah ini yang biasa dihadapi oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar, karena kembali lagi kepada tingkat perekonomian pedagang khususnya PKL yang berbeda. Tetapi menurut merka bagi pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak dapat berbuat banyak karnea bagi mereka pedagang PKL tersebut sudah merupakan bagian dan saudara dari pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar.


(62)

Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pemungutan jasa harian pasar belum efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena petugas kolektor harian tidak bisa melakukan pendekatan kepada setiap wajib retribusi di karenakan kurangnya jumlah kolektor yang melaksanakan pemungutan retribusi harian di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar.Pelaksanaan dari segi peningkatan pelayanan pasar berupa peningkatan sistem keamanan pasar sejauh ini sudah cukup baik dengan adanya sub bagian keamanan dan ketertiban yang selalu bekerja dengan baik hingga pada waktu malam hari dengan adanya sistem jaga malam. Sistem pelaksanaan keamanan dan ketertiban juga didukung dengan adanya patroli yang bertugas dengan berpatroli 2x dalam sehari yakni pagi dan sore hari. Pelaksanaan terhadap kebersihan juga cukup baik dengan adanya sarana pengangkutan sampah dan TPS yang memadai. Hanya saja penulis masih melihat beberapa pedagang maupun elemen masyarakat pembeli terkadang membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga terkadang menimbulkan suasana tempat yang kurang bersih. Berdasarkan pemaparan tersebut hal yang paling mendapat perhatian adalah pemungutan retribusi pasar yang belum terealisasi dengan efektif. Sehingga perlunya penanganan serius dari pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar dengan adanya sanksi bagi wajib retribusi yang tidak membayar kewajiban.


(63)

5.5 Metode Pelaksanaan

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode pemungutan retribusi jasa harian pasar dan bulanan yang dilakukan pegawai Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar yang di sebut kolektor harian mendatangi langsung para pedagang atau wajib retribusi di tempat masing-masing. Ini dilakukan agar pelaksanaan pemungutan retribusi atau jasa terkoordinir dengan baik dan para wajib retribusi bulanan mendatangi kantor pasar untuk menyerahkan penghasilan mereka dan memastikan bahwa semua pedagang membayar retribusi meskipun masih ada sebagian pedagang yang tidak membayar retribusi karena kurangnya kesadaran mereka terhadap peraturan daerah. Setelah semua hasil setoran wajib retribusi terkumpul petugas/kolektor langsung menyerahkan penghasilan mereka ke kas Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar setiap harinya yang kemudian Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar yang mengelola dari hasil retribusi.

Dalam pelaksanaan alur pemungutan retribusi, pertama-tama petugas pemungut pada masing-masing pasar mengumpulkan retribusi dari para pedagang, kemudian hasil pemungutan dihitung dan diserahkan kepada pemegang kas pasar, setelah semua terkumpul maka dibuatkan laporan penyetoran berupa bentuk laporan nominal dan bentuk laporan pembukuan. Penerimaan retribusi pasar yang harian akan disetorkan ke pihak bank sebagai tempat pengumpulan seluruh retribusi yang ada di


(64)

Kota Pematangsiantar yang dimana ada pihak orang dari bank yang setiap hari datang sebelum waktu pulang kerja untuk menerima hasil harian retribusi pasar. Dalam hal ini tentu telah ada kerja sama dengan pihak bank.

5.6 Pengawasan

Pengawasan dilakukan kepada setiap pegawai untuk mengawasi kinerja baik kinerja pegawai maupun kinerja perusahaan sudah baik. Begitu juga dengan pengawasan yang dilakukan terhadap petugas pemungutan kontribusi, apabila ada tindak kesalahan yang disengaja akan dikenakan sanksi. Bentuk pengawasan ini dilakukan dan diawasi oleh setiap kepala sub bagian dan kepala pasar. Pengawasan di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar ini juga diawasi oleh Badan Pengawas yang mengawasi dan memeriksa laporan hasil kinerja pegawai. Dengan adanya Badan Pengawas maka hasil kerja dari pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar lebih efektif, walaupun Badan Pengawas datang per triwulan dalam setahun. Tentu dengan adanya Badan Pengawas ini akan lebih meningkatkan pertanggungjawaban kinerja dari pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Pengawasan yang juga dilakukan terhadap pemilik kios, toko atau ruko berupa adanya jaga malam yang dilakukan oleh pihak bagian operasional yaitu petugas keamanan dan ketertiban sudah baik dngan terciptanya keamanan di tiap-tiap pasar.


(65)

5.7 Upaya Peningkatan Retribusi Pasar

Dalam pelaksanaan pungutan terhadap jasa pasar sebagai sumber PAD Kota Pematangsiantar masih mengalami berbagai hambatan, baik hambatan dari dalam yaitu pihak petugas pemungut maupun dari luar yakni masyarakat sebagai wajib retribusi. Untuk meningkatkan pemungutan retribusi pasar di Kota Pematangsiantar maka perencanaan harus efektif dan pelaksanaan pemungutannya harus optimal, karena dengan perencanaan yang efektif dan pelaksanaan pemungutan yang optimal maka target penerimaan retribusi pasar dapat terealisasi.

Jika pemungutan retribusi pasar khususnya pasar-pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar berjalan optimal maka penerimaan retribusi pasar terhadap pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat. Tapi kenyataan yang ada pemungutan retribusi pasar belum optimal karena tidak mencapai target dan realisasi.

Pencapaian realisasi pendapatan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar Tahun 2015 sebesar Rp 1.572.544.539,00 (62,90 %) dari target yang ditentukan sebesar Rp 2.500.000.000,00 yang terdiri dari realisasi kontribusi pasar bulanan sebesar Rp 756.260.539,00 (92,99 %) dan realisasi kontribusi pasar harian sebesar Rp 816.284.000,00 (48,40 %).

Dengan melihat data diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pemungutan retribusi pasar di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya


(66)

Kota Pematangsiantar belum maksimal karena penerimaan target dan realisasi retribusi pasar di Kota Pematangsiantar tidak mencapai target. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target yaitu sebagai berikut :

a. Faktor umum terdiri dari :

1. Belum maksimalnya penagihan yang dilakukan oleh petugas/kolektorpasar terhadap wajib retribusi jasa pasar.

2. Tidak kontiniunya sosialisasi oleh setiap unit kapala pasar,koordinator pasar dan petugas/kolektor penagih retribusi kepadasemua pedagang (wajib retribusi) akan kewajibannya dalam membayar tagihan pasar.

3. Masalah pembangunan pasar dan potnsi pasar yang belum dikelola seperti Pasar Tojai, Pasar Sutomo Square, dan Pasar Stasiun Kereta Api.

4. Masalah kuangan dan Sumber Daya Manusia.

b. Faktor khusus yaitu faktor cuaca yaitu musim hujan menjadi salah satu faktor penyebab tidak tercapainya target penerimaan setiap tahunnya yangmenyebabkan sebagian pedagang malas berjualan dengan alasanbecek dan kurangnya pembeli sehingga setoran penerimaan retribusi berpengaruh terhadap pencapaian target karena dengan sedikitnya setoran akan menyebabkan kurangnya penerimaan dan mengakibatkan tidak tercapainya target .


(67)

Dengan melihat kondisi penerimaan target dan realisasi retribusi pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar yang tidak mencapai target maka perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, yang meliputi :

a. Mengoptimalkan pendapatan dengan menggali potensi-potensi yangada seperti pengelolaan terhadap aset yang belum dikelola seperti Pasar Tojai, Pasar Sutomo Square, dan Pasar Stasiun Kereta Api

b. Meningkatkan citra pengelolaan pasar baik mengenai perawatan fisik bangunan, kebersihan, pelayanan dan sumber daya manusia, sehingga dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan swalayan.

c. Meningkatkan mutu SDM dengan melakukan pendidikan danpelatihan (diklat) dan pemberian sanksi bagi pegawai yang melanggar aturan serta pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi dan tertib. d. Melakukan upaya yang mengarah kepada penyehatan keuangan

perusahaan dengan berpatokan kepada prinsip hasil guna.

e. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh wajib retribusi terhadapperaturan pemerintah daerah dan kewajibannya masing-masingdalam membayar tagihan.

f. Penyesuaian tarif retribusi pasar kepada semua pedagang,baik yang menempati ruko, toko, kios, lods dan pelataran.

g. Koordinasi yang terpadu dan sinkron serta berkelanjutan mengenai penanganan ketertiban dan kebersihan.


(68)

h. Menetapkan standarisasi harga eceran tertinggi dan terendah dan pelayanan pasar bersama lembaga terkait.

i. Bantuan dana dari APBD Pemerintah Daerah Kota Pematangsiantar untuk investasi pembangunan pasar.

j. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangkapembangunan, rehabilitasi, dan peremajaan sarana dan prasarana pasar yang sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada.


(69)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Perencanaan dalam hal penentuan target dan penentuan tarif retribusi pasar sudah maksimal, dimana proses perencanaan dalam hal penentuan target dan penentuan tarif retribusi pasar senantiasa mengacu kepada pendataan pedagang setiap tahunnya. Hanya saja pada perencanaan pencapaian target belum terealisasi secara maksimal yang disebabkan oleh kesadaran para pedagang sebagai wajib retribusi belum seluruhnya secara ruten dan sepnuhnya membayar serta masih adanya potensi-potensi aset pasar yang dapat digunakan sebagai lahan ekstensifikasi usaha belum dikelola secara sempurna.

b. Peorganisasian yang dilihat dari segi pembagian tugas kantor sudah sesuai dan terlaksana dengan baik karena setiap pegawai telah mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing. Hanya saja jumlah pegawai kolektor harian yang ada di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak cukup seimbang dengan wajib jasa harian pasar dengan pedagang yang cukup


(70)

banyak. Dengan demikian pemungutan jasa harian pasar belum berjalan efektif dan efisien.

c. Pelaksanaan dalam hal pencapaian targt belum maksimal dan efektif karena dengan melihat kualitas petugas atau kolektor dalam memungut retribusi pasar tidak pernah mencapai target. Hal ini diakibatkan karena masih banyak sebagian wajib retribusi yang belum membayar tagihan retribusi bulanan ataupun harian pasar, ini dikarenakan karena petugas atau kolektor kurang pendekatan dalam melakukan penagihan kepada wajib retribusi.

d. Pengawasan yang dilakukan kepada setiap pegawai untuk mengawasi kinerja baik kinerja pegawai maupun kinerja perusahaan sudah baik. Hal ini didukung apabila ada tindak kesalahan yang disengaja akan dikenakan sanksi, yang diawasi oleh setiap kepala sub bagian dan kepala pasar. Pengawasan juga diawasi oleh Badan Pengawas yang mengawasi dan memeriksa laporan hasil kinerja pegawai sehingga lebih efektif serta adanya pengawasan terhadap pemilik kios, toko atau ruko berupa adanya jaga malam yang dilakukan oleh pihak bagian keamanan dan ketertiban.


(71)

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, melalui wawancara dan observasi maka peneliti memberikan beberapa saran, yaitu :

a. Mengoptimalkan pendapatan dengan menggali potensi-potensi yang ada seperti pengelolaan terhadap aset yang belum dikelola seperti Pasar Tojai, Pasar Sutomo Square dan Pasar Stasiun Kereta Api.

b. Meningkatkan citra pengelolaan pasar baik mengenai perawatan fisik bangunan, kebersihan, pelayanan dan sumber daya manusia, sehingga dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan swalayan. c. Meningkatkan mutu SDM dengan melakukan pendidikan dan

pelatihan (diklat) dan pemberian sanksi bagi pegawai yang melanggar aturan serta pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi dan tertib.

d. Melakukan upaya yang mengarah kepada penyehatan keuangan perusahaan dengan berpatokan kepada prinsip hasil guna dan koordinasi berkelanjutan mengenai penanganan ketertiban dan kebersihan.

e. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh wajib retribusi terhadap peraturan pemerintah daerah dan kewajibannya masing-masing dalam membayar tagihan dan penyesuaian tarif retribusi pasar kepada semua pedagang


(72)

f. Menetapkan standarisasi harga eceran tertinggi dan terendah dan pelayanan pasar bersama lembaga terkait.

g. Mencari bantuan dana dari APBD Pemerintah Daerah Kota Pematangsiantar untuk investasi pembangunan pasar.

h. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pembangunan, rehabilitasi, dan peremajaan sarana dan prasarana pasar yang sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada.


(73)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi (2005: 64) bahwa bentuk deskriptif yaitu bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.

Dalam pendekatan kualitatif peneliti berusaha mengamati dan mengungkap realitas yang terjadi di lapangan dan ingin mengetahui serta melihat langsung secara mendalam bagaimana strategi peningkatan retribusi pasar dalam menunjang Pendapatan Asli Daerah di Kota Pematangsiantar. Maka dari itu penulis akan berusaha menganalisis dan menggambarkan situasi pada objek tersebut sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang jelas mengenai penelitian ini.


(74)

2.2 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini obyek yang peneliti pilih adalah di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar di Jalan Imam Bonjol No. 1 Pasar Horas Kota Pematangsiantar.

2.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal dengan adanya populasi dan sampel (Bagong Suyanto, 2005: 171). Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.

Adapun informan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informan kunci yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Bagian Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. 2. Informan utama yaitu mereka terlibat langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah staf dan pegawai Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar.


(1)

9. Untuk kakak peneliti yakni kak Dian yang baik dan kak Mega yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan.

10. Terima kasih buat kawan main “Danga-Danga”, Andro, Wahyu, Jonathan, Roberto, Dian, Josua dan Erwin, terimakasih atas pengalaman yang luar biasa dan keseruan yang telah diberikan.

11. Terima kasih untuk kawan-kawan kelompok magang, Wahyu, Andro, Jonathan, Josua, Sani, Jesika dan Nia.

12. Terima kasih untuk teman-teman saya yang berada di mana saja, yang tidak bisa saya sebutkan semuanya untuk setiap dukungan dan semangat yang diberikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa skripsi ini bukan merupakan suatu hal yang instant, tetapi buah dari suatu proses yang relativ panjang menyita segenap tenaga dan pikiran, namun atas bantuan dan dorongan yang diberikan berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan baik isi maupun bahasanya. Oleh sebab itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.

Medan, November 2016 Peneliti


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Kerangka Teori ... 8

1.6.1 Strategi ... 9

1.6.1.1 Pengertian Strategi ... 9

1.6.1.2 Ciri - Ciri Strategi... 10

1.6.1.3 Perumusan Strategi ... 13

1.6.1.4 Manfaat Strategi ... 15

1.6.1.5 Tingkatan Strategi ... 17

1.6.2 Fungsi-Fungsi Manajemen ... 18

1.6.2.1 Perencanaan (Planning) ... 18

1.6.2.2 Pengorganisasian (Organizing) ... 20

1.6.2.3 Pelaksanaan (Actuating) ... 21

1.6.2.4 Pengawasan (Controling) ... 22

1.6.3 Manajemen Strategi ... 23

1.6.3.1 Pengertian Manajemen Strategi ... 23

1.6.3.2 Tahap Manajemen Strategi ... 25

1.6.3.3 Manfaat Manajemen Strategi ... 26

1.6.4 Analisis SWOT ... 27

1.6.4.1 Pengertian Analisis SWOT ... 27

1.6.4.2 Matriks SWOT ... 29

1.6.5 Retribusi Pasar ... 31

1.6.5.1 Pengertian Retribusi ... 31

1.6.5.2 Pengertian Pasar ... 32

1.6.5.3 Pengertian Retribusi Pasar ... 34

1.6.6 Pendapatan Asli Daerah ... 37

1.6.6.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 37

1.6.6.2 Sumber Pendapatan Asli Daerah ... 40

1.6.7 Penelitian Terdahulu ... 43


(3)

1.8 Sistematika Penulisan ... 48

BAB II METODE PENELITIAN ... 50

2.1 Bentuk Penelitian ... .. 50

2.2 Lokasi Penelitian ... 51

2.3 Informan Penelitian ... 51

2.4 Teknik Pengumpulan Data ... ... 52

2.5 Teknik Analisis Data ... .. 53

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 55

3.1 Sejarah Singkat PD Pasar Horas Jaya ... 55

3.2 Dasar Hukum ... 58

3.3 Visi dan Misi ... 59

3.3.1 Visi ... 59

3.3.2 Misi ... 60

3.4 Struktur Organisasi ... 61

3.5 Kondisi Pegawai ... 95

3.6 Data Kios ... 96

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 97

4.1 Pelaksanaan Wawancara ... 97

4.2 Informan Penelitian ... 98

4.3 Hasil Wawancara ... 99

4.3.1 Fungsi Retribusi Pasar ... 99

4.3.2 Perencanaan ... 100

4.3.2.1 Penentuan Target ... 101

4.3.2.2 Penentuan Tarif Retribusi ... 103

4.4 Peorganisasian (Pembagian Tugas) ... 105

4.5 Pelaksanaan ... 106

4.6 Metode Pelaksanaan ... 107

4.7 Pengawasan ... 108

BAB V ANALISIS DATA ... 109

5.1 Fungsi Retribusi Pasar ... 109

5.2 Perencanaan ... 110

5.2.1 Penentuan Target ... 110

5.2.2 Penentuan Tarif Retribusi ... 112

5.3 Peorganisasian (Pembagian Tugas) ... 113

5.4 Pelaksanaan ... 114

5.5 Metode Pelaksanaan ... 115


(4)

5.7 Upaya Peningkatan Retribusi Pasar ... 117

BAB VI PENUTUP ... 121

6.1 Kesimpulan ... 121

6.2 Saran ... 123


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Pendapatan, Biaya Operasional dan Surplus- Defisit Dinas Pasar dibanding PD. Pasar Horas Jaya Pematangsiantar

Tabel 1.6.4.2 Matriks SWOT ... 29 Tabel 3.5 Kondisi pegawai PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar ... 79 Tabel 3.6 Data Kios PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar ... 80 Tabel Pencapaian Target dan Realisasi Pendapatan Perusahaan Daerah


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.6.1.3 Perumusan Strategi ... 14 Gambar 1.7 Kerangka Konsep ... 47 Gambar 3.4 Struktur Organisasi PD Pasar Horas Jaya