Analisa Bivariat Hasil Penelitian

lansia. Saat melakukan pengamatan dan wawancara singkat, kegiatan yang dilakukan lansia membuat lansia mampu bersosialisasi dengan baik dan memiliki pemikiran- pemikiran yang positif dengan bersosialisasi, sehingga lansia merasa hidupnya berarti. Tidak hanya kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia namun kondisi psikis yang dapat membuat lansia memiliki kualitas hidup yang baik.

4.3.2 Analisa Bivariat

Setelah seluruh data-data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan chi-square dengan bantuan program software SPSS 16. Analisa bivariat tidak hanya melihat hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia dengan kualitas hidup lansia saja. Namun peneliti juga ingin melihat apakah variabel pendidikan dan umur menjadi faktor pengganggu dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dari hasil pengolahan data secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut: a. Distribusi Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Pendidikan Keluarga Distribusi tingkat pengetahuan keluarga dengan pendidikan keluarga, dapat digunakan untuk menguji apakah pendidikan keluarga menjadi faktor pengganggu dari penelitian tingkat pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia. Tabel 4.5 Analisa Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Pendidikan Keluarga Pendidikan Keluarga Tingkat Pengetahuan Keluarga P value Kurang Baik Total 0,407 n n n SD 2 6,67 4 13,33 6 20 SMP 4 13,33 10 33,33 14 46,67 SMA 3 10 3 10 6 20 Perguruan tinggi 4 13,33 4 13,33 Total 9 30 21 70 30 100 R 2 0,110 Sumber: Data Olahan Pribadi 2016 Tingkat pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia 70 baik, dan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan pendidikan keluarga. Hasil ini didukung dengan hasil uji chi-square yang menunjukkan bahwa p value = 0,407. Tingkat pendidikan keluarga tidak menjadi faktor pengganggu ketika peneliti ingin menilai tingkat pengetahuan keluarga. Sehingga peneliti menjadi lebih fokus untuk melakukan pengujian tingkat pengetahuan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Namun, sebelumnya peneliti juga melakukan pengujian antara umur dengan kualitas hidup lansia. b. Distribusi Kualitas Hidup Lansia Dengan Umur Lansia Distribusi kualitas hidup lansia dengan umur lansia, dapat dipakai untuk menguji apakah umur menjadi faktor pengganggu dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu tentang pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia. Tabel 4.6 Analisa Kualitas Hidup Lansia Dengan Umur Lansia Umur Lansia Kualitas hidup lansia p value Kurang Baik Total 0,552 n n n 60-70 tahun 1 3,33 18 60 19 63,33 70 tahun 1 3,33 10 33,33 11 36,67 Total 2 6,66 28 93,33 30 100 R 2 0,109 Sumber: Data OlahanPribadi 2016 Hasil uji chi-square p value = 0,552 menunjukkan bahwa tidak tedapat hubungan antara kualitas hidup lansia dengan umur lansia. Lansia yang berumur 60-70 tahun memiliki kualitas hidup lebih baik 63,33 dibandingkan dengan yang berumur d iatas 70 tahun. Kualiatas hidup lansia berdasarkan umur 93,33 memiliki kualitas hidup yang baik. Variabel umur lansia tidak menjadi faktor penggangu dalam penilaian kualitas hidup lansia. c. Distribusi Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia Dari distribusi tingkat pengetahuan keluarga dengan pendidikan keluarga dan distribusi kualitas hidup lansia dengan umur lansia, maka peneliti melakukan uji untuk melihat distribusi tingkat pengetahuan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Distribusi ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia dengan kualitas hidup lansia. Tabel 4.7 Analisa Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia Tingkat Pengetahuan Keluarga Kualitas Hidup Lansia P value Kurang Baik Total 0,001 n n n Kurang baik 4 13,33 5 16,67 9 30 Baik 21 70 21 70 Total 4 13,33 26 86,67 30 100 R 2 0,599 Sumber: Data Olahan Pribadi 2016 Tingkat pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia dengan kualitas hidup lansia di Dusun Gading, Kelurahan Getasan, Kecamatan Getasan p value = 0,001 terdapat hubungan antara dari hasil uji chi-square menunjukkan. Pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia baik dan lansia yang memiliki kualitas hidup lansia baik 70. Sedangkan lansia yang memiliki kualitas hidup lansia baik namun pengetahuan keluarga tentang kualitas hidup lansia masih kurang baik 16,67. Berdasarkan korelasi R 2 0,599 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang. Tingkat pengetahuan keluarga dengan kualitas hidup lansia memiliki hubungan, karena jika tingkat pengetahuan baik membuat lansia memiliki kualitas hidup yang semakin baik pula. Kualitas hidup lansia akan baik bila keluarga juga mendukung lansia untuk melakukan aktivitas untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik.

4.4 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun Gading, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462012019 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun Gading, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462012019 BAB II

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun Gading, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462012019 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun Gading, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun Gading, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB IV

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 152010018 BAB IV

0 4 67