4.2 Proses dan
Hasil Penelitian
Pengembangan
Menurut Sugiyono 2014, langkah-langkah penelitian R D terdiri dari 10 langkah sebagai berikut: 1 Potensi dan masalah, 2 Pengumpulan data, 3 Desain produk, 4 Validasi
desain, 5 Revisi desain, 6 Uji coba produk, 7 Revisi produk, 8 Uji coba pemakaian, 9 Revisi produk, dan 10 Produksi masal. Pada penelitian ini hanya dibatasi sampai 7 langkah
yaitu: Potensi dan masalah, 2 Pengumpulan data, 3 Desain produk, 4 Validasi desain, 5 Revisi desain, 6 Uji coba produk, 7 Revisi produk.
4.2.1 Tahap Potensi Masalah
SDN Purwosari memiliki 16 tenaga pengajar yang terdiri 1 kepala sekolah, 8 guru kelas Pegawai Negeri Sipil PNS, 1 guru kelas Calon PNS, 4 guru kelas honorer, 1 Bahasa Inggris, 1
Olahraga dan 2 Pendidikan Agama Islam. 1 orang petugas perpustakaan dan 1 orang untuk penjaga sekolah. Jadi jumlah keseluruhan tenaga pendidik ada 18 guru, dengan
kualifikasi pendidikan S2 berjumlah 1 orang, S1 PGSD berjumlah 8 orang, D2 ada 2 orang dan 1 orang berpendidikan SMA.sebagai penjaga sekolah yang telah memiliki sertifikat pendidik ada
11 dan guru yang termasuk dalam guru K2 ada 2. Bangunan sekolah terbagi menjadi tiga lokasi yakni menghadap barat dan menghadap
timur maupun ke selatan dengan halaman sekolah yang kurang luas. Gedung sekolah yang dimiliki SDN Purwosari 1 terdiri dari 12 ruang kelas yang semua kelas paralel, 1 ruang gabungan
untuk ruang kantor guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, 1gedung perpustakaan, 1 gabungan ruang Usaha Kesehatan Sekolah UKS, dan ruang ibadah. Jumlah siswa 372, dengan
perincian; laki-laki 186 siswa, sedangkan perempuan 186 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 berikut. Penelitian awal dilakukan dengan wawancara yang dilaksanakan dengan teknik purposive
terhadap 3 orang narasumber yakni Kepala Sekolah KS, guru kelas 4 dan guru kelas 5 guru kelas tinggi yang dilakukan di SDN Purwosari 1 Sayung Demak. Wawancara dengan
narasumber Kepala Sekolah inisial SK dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2016; wawancara dengan narasumber guru kelas 6 inisial NM dilakukan pada tanggal 8 Maret 2016; dan
wawancara dengan narasumber guru kelas 5 inisial SH dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2016. Data yang tidak ditemukan melalui wawancara, ditemukan dan dilengkapi melalui data
1 PNS
19 3,8
2 TNI POLRI
9 1,5
3 PEDAGANG
108 22,7
4 TANI
84 18,9
5 BURUH
152 53
JUMLAH 372
100
hasil studi literatur pustaka, studi teoritik dan studi teoritik dilakukan dengan mengkaji literatur, pustaka, regulasi selingkung dan regulasi legal formal.
Masalah manajemen masih belum tertata
Manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian pengarahan dan pengevaluasian kegiatan yang
berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer
melaksanakan berbagai langkah
kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran,
mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Model manajemen pembelajaran dalam mempersiapkan anak untuk menghadapi ujian
dan lomba – lomba yang selama ini dilaksanakan di SDN Purwosari 1 belum mampu memberikan hasil yang memuaskan bahkan dibandingkan empat lima tahun yang lalu malah
cenderung menurun . Sistem perencanaan yang kurang baik menjadikan pengorganisasian kurang padu, sehingga pelaksanaan tidak konsisten meskipun pengarahan dan pengawasan sudah
dilaksanakan secara kontinyu dampaknya tujuan pembelajaran belum tercapai secara efektif dan efisien.
Pada kegiatan perencanaan pembelajaran, pendidik belum mampu menentukan tujuan pembelajaran dengan baik melalui pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yakni
tujuan yang ingin dicapai setelah terjadinya proses-kegiatan pembelajaran. Padahal pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari aspek, yaitu apa yang dilakukan peserta didik dan apa
yang dilakukan pendidik, sehingga untuk mendapatkan proses pembelajaran yang berkualitas dan maksimal, maka dibutuhkan adanya perencanaan yang baik.
Pada kegiatan pengorganisasian pembelajaran, pendidik belum mampu mengumpulkan dan menyatukan berbagai macam sumber daya dalam proses pembelajaran. Pendidik masih
menggunakan model pengajaran berbasis teacher centered bukan student centered. Pendidik juga belum mau menggunakan media belajar dalam upaya mengembangkan ilmu
pengetahuannya. Sehingga kemampuan mensinergikan antara berbagai sumberdaya yang ada dengan tujuan yang akan dicapai belum terwujud.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini tidak terlepas dari proses perencanaan, karena perencanaan pembelajaran dalam proses penentuan tujuan pembelajaran pada RPP belum
sempurna maka pelaksanaan pembelajaran tidak bisa berjalan dengan konsisten. Meskipun pada kegiatan mengarahkan mengendalikan pembelajaran, pendidik telah
mampu mengendalikan pembelajaran melalui pengawasan secara kontinyu tetapi karena
perangkat pembelajaran yang telah awal di buat belum menentukan tujuan yang benar maka pembelajaran belum tercapai secara maksimal..
4.2 Paparan Data