BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden, rata-rata kecemasan responden sebelum dan sesudah diberi
konseling, serta jawaban responden. Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan. Jumlah responden terdiri dari
40 orang primigravida trimester III dengan usia kehamilan 28-32 minggu yang diukur kecemasannya dalam menghadapi persalinan sebelum dan
sesudah diberi konseling, kemudian dihitung juga distribusi frekuensi jawaban responden mengenai kecemasannya pada kuesioner.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Di Wilayah Kerja Puskesmas Buket Hagu
Tahun 2014n=40
Karakteristik responden f
Umur
17 tahun 18 tahun
20 tahun 21 tahun
22 tahun 23 tahun
24 tahun 25 tahun
26 tahun 27 tahun
28 tahun 1
2 4
6 3
6 9
5 2
1 1
2,5 5
10 15
7,5 15
22,5 12,5
5 2,5
2,5
Pendidikan
Perguruan Tinggi SMA
SMP SD
11 14
10 5
27,5 35
25 12,5
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 5.1
Karakteristik responden f
Pekerjaan
Pegawai Negeri Swasta
Pedagang Tidak Bekerja
3 6
4 27
7,5 15
10 67,5
Analisis hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berada pada kelompok usia 24 tahun sebanyak 22,5. Mayoritas responden
berpendidikan lulusan SMA 35. Sebanyak 27 responden 67,5 tidak bekerja.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan Sebelum Dan Sesudah Diberi Konseling Di Wilayah Kerja
Puskesmas Buket Hagu Tahun 2014 n=40
Variabel Penelitian Mean
Median SD
Min-Mak 95 CI
Kecemasan Sebelum Diberi Konseling
Kecemasan Sesudah Diberi Konseling
23,8 24
21,4 21,5
4,1 3,5
17-34 16-30
22,5-25,1 20,6-22,5
Keterangan:
Mean : Nilai rata-rata
SD : Standar Deviasi Median : Nilai tengah
95 CI : 95 Confidence Interval
Hasil analisis menunjukkan skor rata-rata kecemasan primigravida sebelum diberi konseling 23,8 95 CI=22,5-25,1, median skor 24 dengan
standar deviasi 4,1. Skor kecemasan terendah 17 dan tertinggi 34. Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini skor rata-rata
kecemasan primigravida sebelum diberi konseling antara 22,5 sampai 25,1. Skor kecemasan tersebut lebih tinggi daripada sesudah diberi konseling
dimana skor rata-rata kecemasan primigravida setelah diberi konseling 21,4
Universitas Sumatera Utara
95 CI=
20,6-22,5
, median skor 21,5 dengan standar deviasi 3,5. Skor kecemasan terendah 16 dan tertinggi 30. Hasil estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa 95 diyakini skor rata-rata kecemasan primigravida sebelum diberi konseling antara 20,6 sampai 22,5.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengisian Pengisian Kuesioner
Pre-Test Penelitian Di Wilayah Kerja Puskesmas Buket Hagu
Tahun 2014 n=40
L a
n j
u t
a n
T a
b e
l
Pertanyaan Skor Jawaban
Ringan 1
Sedang 2
Berat 3
Berat Sekali
4 f
f f
f Perasaan cemas:
Cemas, firasat buruk, takut akan perasaan sendiri, mudah
tersinggung. 4
10 26
65 10
25
Ketegangan: Merasa tegang, lesu, tidak bisa
istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah.
7 17,5 27 67,5
5 12,5
1 2,5
Ketakutan: Pada gelap, pada orang asing,
ditinggal sendiri, pada binatang besar, pada keramaian lalu-lintas,
pada kerumunan orang banyak. 26
65 13 32,5
1 2,5
Gangguan tidur: Sukar tidur, terbangun malam hari,
tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi
buruk, mimpi menakutkan. 1
2,5 34
85 5
12,5
Gangguan kecerdasan: Sukar konsentrasi, daya ingat
menurun, daya ingat buruk. 15 37,5 25 65,5
Perasaan depresi murung: Hilangnya minat, berkurangnya
kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini hari, perasaan berubah-ubah
sepanjang hari. 15 37,5 24
60 1
2,5
Gejala fisik otot: Sakit dan nyeri di otot-otot, kaku,
kedutan otot, gigi gemerutuk, suara tidak stabil.
19 47,5 15 37,5 5
12,5 1
2,5
Gejala fisik sensorik: Telinga berdenging, penglihatan
kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas, perasaan ditusuk.
17 42,5 19 47,5 4
10
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 5.3
Pertanyaan Skor Jawaban
Ringan 1
Sedang 2
Berat 3
Berat Sekali
4 f
f f
f Gejala
kardiovaskuler jantung:
Denyut jantung cepat, berdebar- debar, nyeri di dada, denyut nadi
mengeras, rasa lesulemas seperti mau pingsan, denyut jantung
menghilang. 29 72,5 10
25 1
2,5
Gejala pernafasan: Rasa tertekan atau sempit di dada,
rasa tercekik, sering menarik nafas, nafas pendeksesak.
11 27,5 28 70
1 2,5
Gejala pencernaan: Sulit menelan, perut melilit,
gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan
terbakar diperut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air
besar lembek, sukar buang air besar, kehilangan berat badan.
11 27,5 28 70
1 2,5
Gejala perkemihan: Sering buang air kecil, tidak dapat
menahan air seni. 7
17,5 27 67,5 6
15
Gejala autonom: Mulut kering, muka merah, mudah
berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala terasa sakit,
bulu-bulu berdiri. 26
65 13 32,5
1 2,5
Tingkah laku sikap dalam seminggu terakhir:
Gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot
tegangmengeras, nafas pendek dan cepat, muka merah.
25 62,5 15 37,5
Tabel 5.3 analisis kuesioner pre-test menunjukkan umumnya kecemasan yang dialami primigravida tampak dari gejala kardiovaskuler
dalam skala ringan 72,5, mayoritas responden mengalami gangguan tidur dalam skala sedang 85, sementara 25 responden mengalami perasaan
cemas berlebihan dalam skala berat, sementara ketegangan, ketakutan dan
Universitas Sumatera Utara
gejala fisik otot dialami primigravida dalam skala berat sekali sebanyak 2,5.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengisian Lembar Kuesioner
Post-Test Penelitian Di Wilayah Kerja Puskesmas Buket Hagu
Tahun 2014 n=40
Pertanyaan Skor Jawaban
Ringan 1
Sedang 2
Berat 3
Berat Sekali
4 f
f F
f Perasaan cemas:
Cemas, firasat buruk, takut akan perasaan sendiri, mudah
tersinggung.
4 10
26 65
10 25
Ketegangan: Merasa tegang, lesu, tidak bisa
istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis,
gemetar, gelisah.
7 17,5
27 67,5
5 12,5
1 2,5
Ketakutan: Pada gelap, pada orang asing,
ditinggal sendiri, pada binatang besar, pada
keramaian lalu-lintas, pada kerumunan orang banyak.
26 65
13 32,5 1
2,5
Gangguan tidur: Sukar tidur, terbangun malam
hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak
mimpi-mimpi, mimpi buruk, mimpi menakutkan.
1 2,5
34 85
5 12,5
Gangguan kecerdasan: Sukar konsentrasi, daya ingat
menurun, daya ingat buruk.
15 37,5
25 62,5
Perasaan depresi murung: Hilangnya minat,
berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini hari,
perasaan berubah-ubah sepanjang hari.
15 37,5
24 60
1 2,5
Gejala fisik otot:
Sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi
gemerutuk, suara tidak stabil
19 47,5
15 37,5
5 12,5
1 2,5
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 5.4
Pertanyaan Skor Jawaban
Ringan 1
Sedang 2
Berat 3
Berat Sekali
4 f
f f
f Gejala fisik sensorik:
Telinga berdenging, penglihatan kabur, muka merah atau pucat,
merasa lemas, perasaan ditusuk- tusuk.
17 42,5
19 47,5
4 10
Gejala kardiovaskuler jantung:
Denyut jantung cepat, berdebar- debar, nyeri di dada, denyut nadi
mengeras, rasa lesulemas seperti mau pingsan, denyut jantung
menghilang.
29 72,5
10 25
1 2,5
Gejala pernafasan: Rasa tertekan atau sempit di dada,
rasa tercekik, sering menarik nafas, nafas pendeksesak.
11 27,5
28 70
1 2,5
Gejala perkemihan: Sering buang air kecil, tidak dapat
menahan air seni
7 17,5
27 67,5
6 15
Gejala autonom: Mulut kering, muka merah, mudah
berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala terasa sakit,
bulu-bulu berdiri.
26 65
13 32,5
1 2,5
Tingkah laku sikap dalam seminggu terakhir:
Gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot
tegangmengeras, nafas pendek dan cepat, muka merah.
25 62,5
15 37,5
Tabel 5.4 analisis kuesioner post-test menunjukkan kecemasan yang dialami primigravida selang satu bulan setelah diberi konseling. Mayoritas
responden 72,5 masih mengalami gejala kardiovaskuler dalam skala ringan. Sebagian besar responden mengalami gangguan tidur dalam skala sedang
85. Umumnya responden mengalami perasaan cemas berlebihan dalam skala berat 25. Sementara kecemasan dengan skala berat sekali
Universitas Sumatera Utara
diekspresikan responden dalam bentuk ketegangan dan gejala fisik otot 2,5.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas konseling dengan variabel terikat kecemasan dalam menghadapi
persalinan. Hasil uji statistik menunjukkan konseling berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kecemasan pada primigravida trimester III
dalam menghadapi persalinan karena mempunyai nilai p0,05, yang artinya kecemasan primigravida dapat diminimalkan dengan pemberian konseling.
Hasil secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3 Pengaruh Konseling Terhadap Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Primigravida Di Wilayah
Kerja Puskesmas Buket Hagu Tahun 2014n=40
Variabel Mean
SD Beda
Mean SD
p
Kecemasan sebelum diberi konseling
23,8 4,1
2,4 2,3
0,00 Kecemasan setelah diberi
konseling 21,4
3,5
Keterangan:
Mean : Nilai rata-rata
Beda Mean : Beda rata-rata SD : Standar Deviasi
p : Nilai p
Hasil uji statistik menunjukkan adanya penurunan kecemasan pada primigravida sebelum dan sesudah diberi konseling, dimana rata-rata
kecemasan sebelum diberi konseling 23,8 dengan SD 4,1 setelah diberi konseling rata-rata kecemasan primigravida 21,4 dengan SD 3,5. Perbedaan
rata-rata kecemasan primigravida sebelum dan sesudah diberi konseling 2,4 dengan SD 2,3. Nilai p=0,00 menunjukkan secara statistik konseling
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada primigravida.
B. Pembahasan