Klasifikasi Hipertensi Faktor Resiko

Ginjal mengatur jumlah natrium dan volume air yang beredar dalam tubuh. Natrium bersifat menahan air, jadi makin tinggi kadar natrium dalam tubuh, semakin banyak pula kandungan air dalam darah kita. Kelebihan air ini dapat meningkatkan tekanan darah, selain itu kelebihan natrium dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan sistem susunan saraf pusat dibarengi dengan hormon, enzim dan zat-zat kimia lain juga mempengaruhi tekanan darah Sheps , 2005. 2. Hipertensi 2.1 Pengertian Tekanan darah tinggi disebut juga hipertensi adalah dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg Palmer, 2007, sedangkan menurut Muhammadun 2010 tekanan darah tinggi merupakan tekanan tinggi di dalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan memompakannya keseluruh jaringan dan organ-organ tubuh. Menurut Ruhyanuddin 2007 secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri yang dapat menyebabkan peningkatan resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

2.2 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : hipertensi bedasarkan penyebab dah hipertensi berdasarkan tekanan darah. Universitas Sumatera Utara 2.2.1. Hipertensi berdasarkan penyebab Hipertensi berdasarkan penyebab dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu hipertensi esensial primer dan hipertensi skunder Palmer, 2007. a. Hipertensi primer Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah sebagai akibat dari gaya hidup individu dan faktor lingkungan Muhammadun, 2010. Palmer 2007 mengatakan hipertensi primer merupakan tipe yang terjadi sekitar 95 pada sebahagian besar kasus tekanan darah tinggi. Hipertensi esensial primer biasanya dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak inaktivitas dan pola makan. b. Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan akibat dari adanya penyakit lain Muhammadun, 2010. Palmer 2007 mengatakan bahwa hipertensi sekunder lebih jarang terjadi hanya sekitar 5, hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain misalnya penyakit jantung atau reaksi terhadap obat - obatan tertentu. 2.2.2 Hipertensi berdasarkan tekanan darah Klasifikasi hipertensi dilihat berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik dalam satuan mmHg dibagi menjadi beberapa stadium. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik Normal Dibawah 130 mmHg Di bawah 85 mmHg Hipertensi perbatasan 130-139 mmHg 85-89 mmHg Hipertensi Ringan stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg Hipertensi Sedang stadium 2 160-179 mmHg 100-109 mmHg Hipertensi Berat stadium 3 180-209 mmHg 110-119 mmHg Hipertensi Maligna stadium 4 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih Diambil dari Ruhyanuddin, F 2007. Asuahan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskulerl. Malang: UMM press

2.3 Faktor Resiko

Ada empat faktor resiko utama yang tidak dapat diubah dan tidak dapat dikendalikan pada hipertensi. 2.3.1 Ras Data dari Third National Health and Nutrition Examination Survey NHANES III, 1988-1991 menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi berkulit hitam 40 lebih tinggi dibandingkan dengan yang berkulit putih. Diantara orang berusia 18 tahun ke atas, perbandingan jumlah penderita hipertensinya adalah 32,4 berkulit hitam dan 23,3 berkulit putih Sheps, 2005. Di Amerika Serikat, angka tertinggi untuk penyakit hipertensi adalah pada orang berulit hitam yang tinggal di negara - negara bagian sebelah tenggara. Pada golongan ini, hipertensi biasanya timbul pada usia lebih muda dibandingkan dengan orang berkulit putih, bahkan perkembangannya cenderung lebih cepat dan menonjol Sheps, 2005. Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Usia Usia merupakan salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah, seiring bertambahnya usia maka resiko untuk menderita penyakit hipertensi juga semakin meningkat, meskipun penyakit hipertensi bisa terjadi pada segala usia, namun paling sering dijumpai pada orang berusia 35 tahun ke atas. Diantara orang Amerika baik yang berkulit hitam maupun berkulit putih yang berusia 65 tahun ke atas, setengahnya menderita penyakit hipertensi Sheps, 2005. Peningkatan tekanan darah sesuai dengan pertambahan usia merupakan hal yang fisiologis dari tubuh. Peningkatan tekanan darah ini disebabkan oleh perubahan fisiologis pada jantung, pembuluh darah, dan hormon Sheps, 2005. 2.3.3 Riwayat keluarga Riwayat keluarga cenderung merupakan faktor terjadi timbulnya hipertensi, karena hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan, jika salah satu dari orang tua menderita penyakit hipertensi maka sepanjang hidup anaknya akan mempunyai 25 kemungkinan menderita hipertensi dan jika kedua orang tua menderita penyakit hipertensi maka kemungkinan anaknya menderita penyakit hipertensi menjadi 60. Penelitian terhadap penderita hipertensi pada orang yang kembar dan anggota keluarga yang sama menunjukkan bahwa kasus-kasus tertentu terdapat komponen keturunan yang berperan Sheps, 2005. 2.3.4 Jenis kelamin Jenis kelamin salah satu yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, hipertensi banyak diderita pada jenis kelamin laki-laki, baik pada dewasa awal Universitas Sumatera Utara maupun dewasa tengah, namun setelah usia 55 tahun ketika wanita mengalami menopause, hipertensi menjadi lebih lazim dijumpai pada wanita. Diantara penduduk Amerika yang berusia 18 tahun keatas, 34 pria dan 31 wanita berkulit hitam menderita penyakit hipertensi. Pada pria berkulit putih 25 dan pada wanita berkulit putih 21 menderita penyakit hipertensi, sedangkan pada keturunan Asia dan suku-suku di kepulauan Pasifik ditemukan hanya 10 pria dan 8 wanita menderita penyakit hipertensi Sheps, 2005.

2.4 Bahaya Hipertensi