PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM KOLOID.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE
DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM
KOLOID DI SMA NEGERI 20 MEDAN

Oleh:
Intan Audina Hutasuhut
NIM 4113331016
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL
PADA MATERI SISTEM KOLOID
IntanAudinaHutasuhut (NIM:4113331016)

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar
siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan
Menggunakan Media Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan
Menggunakan Media Kartu Soal pada pokok bahasan Koloid di SMA Negeri 20
Medan pada kelas XI IPA tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara Purposif Sampling. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan
berganda dengan 5 option. Sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan

reliabel. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-tes kelas yang diajar
dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media
Crossword Puzzle adalah pretest sebesar 26,25 dengan S sebesar 6,071; dan untuk
post-test sebesar 85,375 dengan S sebesar 8,273. dan rata-rata nilai pretest kelas
yang diajar dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan
Menggunakan Media Kartu Soal adalah sebesar 21,625 dengan S sebesar 6,343
dan untuk post-test sebesar 79,125 dengan S sebesar5,17. Disamping itu, dari
analisis data gain yang telah berdistribusi normal dan homogen skor rata-rata gain
yang diperoleh siswa di kelas eksperimen I sebesar 0,799 dan kelas eksperimen II
sebesar 0,73255, sehingga persentase peningkatan hasil belajar pada kelas
eksperimen Isebesar 77,9 % sedangkan pada kelas eksperimenII sebesar 73,255%.
Sesuai dengan uji hipotesis yakni uji t duapihak, dengan taraf signifikan
0,02 diperoleh thitung> ttabel, yakni thitung=3,53 >ttabel= 1,994), berarti Ha diterima
dan Ho ditolak. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwaAda perbedaanhasilbelajarsiswa yang di ajar melalui model pembelajaran
KooperatifTipe NHT dengan Media Crossword Puzzle dibandingkan hasil belajar
siswa yang diajar melalui model pembelajaran KooperatifTipe NHT dengan
Media Kartu Soal.
Kata Kunci : Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Crossword
Puzzle, Kartu Soal, Sistem Koloid.


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat
dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together Dengan Menggunakan Media Crossword
Puzzle Dan Kartu Soal Pada Materi Sistem Koloid Di Sma Negeri 20 Medan”,
disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dr.
Ida Duma Riris, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal, penelitian, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, Bapak
Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean,
S,Pd,M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga
penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Azizah S.Pd dan siswa/i kelas XI
MS1 dan XI MS2 SMA Negeri 20 Medan yang telah banyak membantu penulis
selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya,
Ayahanda Hasbullah Hutasuhut S,Pd dan Ibunda Sufnaila yang sangat saya cintai
terimakasih atas investasi tulus semua ini, doa yang mengalir tanpa henti,
semangat pantang menyerah untuk menjalani pendidikan setinggi-tingginya.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa

v

Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan kelas
Ekstensi 2011.
Penulis telah berupaya dengan seoptimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun jika ada kesalahan penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Januari 2016

Penulis,

Intan Audina Hutasuhut

vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional


1
4
5
5
5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.2. Pengertian Belajar
2.2.1. Prinsip- Prinsip Belajar
2.3. Hasil Belajar
2.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2.4. Model Pembelajaran Kooperatif
2.4.1. Ciri ciri Model Pembelajaran Kooperatif
2.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
2.5.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.5.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

2.6. Media Pembelajaran
2.6.1. Pengertian Media Pembelajaran
2.6.2. Fungsi Media Pembelajaran
2.6.3. Media Kartu Soal
2.6.4. Media Crossword Puzzle
2.7. Materi Pembelajaran
2.7.1. Pengertian Koloid
2.7.2. Jenis-jenis Koloid
2.7.3. Sifat-sifat Koloid
2.7.4. Cara Pembuatan dan Pemurnian Koloid
2.7.5. Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
2.8. Kerangka Konseptual
2.9. Hipotesis Penelitian
2.9.1 Hipotesis Verbal
2.9.2 Hipotesis Statistik

8
8
10
10

12
12
13
15
15
16
16
17
17
18
19
20
20
20
21
22
24
25
26
27

27
28

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
3.3.2 Variabel Terikat
3.3.3 Variabel Kontrol
3.4. Instrument Penelitian
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.7.1. Uji Validitas Test
3.7.2. Uji Reliabilitas Test

3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal
3.7.4. Uji Daya Pembeda Soal
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar

29
29
29
29
29
29
30
30
30
30
31
34
34
35
36
36
37
37
38
38
40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test
4.1.3.3. Pengujian Hipotesis
4.1.3.4. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar
4.2 Pembahasan

41
41
42
42
43
44
44
45
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

49
49

DAFTAR PUSTAKA

50

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1.
Gambar 4.1

Diagram Aliran Desain Penelitian
Persentase Peningkatan Hasil Belajar

33
45

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

14

Tabel 2.2.

Perbandingan Antara Larutan, Koloid dan Suspensi

21

Tabel 2.4.

Beberapa Jenis Koloid

21

Tabel 3.1.

Rancangan Penelitian

30

Tabel 4.1.

Data Hasil Penelitian

42

Tabel 4.2.

Uji Normalitas Pretest Dan Postest

44

Tabel 4.3.

Uji Homogenitas Pretest Dan Postest

44

Tabel 4.4.

Persentase Peningkatan Hasil Belajar

45

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus

52

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

54

Lampiran 3 Media Crossword Puzzle

78

Lampiran 4 Media Kartu Soal

84

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrument Test Sebelum Valid

90

Lampiran 6 Instrument Test Sebelum Valid

103

Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrument Test Sebelum Valid

111

Lampiran 8 Kisi-kisi Instrument Test Setelah Valid

112

Lampiran 9 Instrument Test Setelah Valid

118

Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrument Test Setelah Valid

123

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Test

124

Lampiran 12 Perhitungan Realibilitas Test

127

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran

129

Lampiran 14 Daya Beda Soal Test

131

Lampiran 15 Keterangan Soal yang Digunakan

133

Lampiran 16 Tabulasi Data Penelitian Kelas Eksperimen 1 & 2

135

Lampiran 17 Rata-rata, Simpangan Baku, Varians & Gain

137

Lampiran 18 Uji Normalitas & Gain Normalitas

140

Lampiran 19 Uji Homogenitas

144

Lampiran 20 Uji Hipotesis

147

Lampiran 21 Perhitungan % Peningkatan Hasil Belajar

149

Lampiran 22 Tabel r-Product Moment

150

Lampiran 23 Tabel Liliefors

151

Lampiran 24 Tabel Distribusi t

152

Lampiran 25 Tabel Distribusi f

153

Lampiran 26 Dokumentasi

154

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak
untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) dalam
Sagala (2009) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak,
sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang
lain. Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi
individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai social, intelektual, dan moral
yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.
Individu berkembang sejak lahir dan terus berkembang, perkembangan ini bersifat
kasual. Namun terdapat komponen normatif, juga karena pendidik menuntut nilai.
Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai penunjuk dalam mengidentifikasi
apa yang diwajibkan, diperbolehkan, dan dilarang. Jadi, pendidikan adalah
hubungan normatif antara individu dan nilai (Sagala, 2009).
Salah satu usaha pemerintah dalam rangka memperbaiki kurikulum
pendidikan

Indonesia

adalah

dengan

penggantian

Kurikulum

Berbasis

Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kimia adalah salah satu mata
pelajaran yang ada di kurikulum SMA. Dengan dijadikannya mata pelajaran kimia
di sekolah menengah menunjukkan bahwa mata pelajaran ini memiliki nilai
pendidikan (educational values). Kimia sangat erat hubungannnya dengan
kehidupan manusia, namun masih banyak siswa yang menganggap bahwa kimia
adalah pelajaran yang sulit karena membutuhkan penalaran ilmiah tinggi
(Nusantara, dkk, 2013).
Kesulitan belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh metode pembelajaran
dan media pembelajaran.Sebagai faktor eksternal, tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor internal. Faktor-faktor internal (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri)
yang meliputi : faktor fisiologi dan psikologi yaitu karena sakit, karena kurang
sehat, sebab karena cacat tubuh, inteligensi, bakat, minat, motivasi, factor
kesehatan mental, dan faktor orang tua (Ahmadi dan Supriyono, 2004).

2

Pembelajaran kimia adalah mata pelajaran wajib di Sekolah Menengah
Atas (SMA), seperti halnya di SMA Negeri 20 Medan. Berdasarkan pengamatan
secara umum keadaan sekolah SMA Negeri 20 Medan dan wawancara dengan
guru kimia kelas XI di sekolah tersebut, keadaan yang dapat dikemukakan adalah
guru dalam menyampaikan materi pelajaran kimia masih menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab, adanya fasilitas sekolah juga kurang dimanfaatkan, jadi
selain kurangnya penggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan media
pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran juga karena kurangnya
pemanfaatan fasilitas sekolah sehingga kemampuan siswa dalam menyerap materi
pelajaran kimia relatif rendah (Nugraha, dkk, 2013).
Salah satu cara yang tepat untuk mengajak siswa agar lebih aktif adalah
dengan cara siswa menerapkan pengetahuannya, belajar memecahkan masalah,
mendiskusikan masalah dengan teman-temannya, mempunyai keberanian
menyampaikan ide atau gagasan, dan mempunyai tanggung jawab terhadap
tugasnya. Dalam proses pembelajaran kimia perlu diperhatikan karakteristik siswa
yang dihadapi dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Salah satu materi
pelajaran kimia SMA adalah Sistem Koloid. Sistem Koloid adalah materi
pelajaran yang bersifat teoritis dan hafalan, dan pada umumnya disampaikan guru
dengan metode ceramah. Hal ini mengakibatkan kebosanan pada siswa terhadap
materi pelajaran sehingga mengurangi minat siswa dalam belajar. Untuk
mengatasi hal tersebut guru hendaknya menerapkan metode dan pendekatan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan, minat dan partisipasi aktif
siswa dalam menerima suatu materi pelajaran.
Berdasarkan masalah di atas, perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran
yang mampu mengaktifkan siswa dan penyajian materi kimia dengan lebih
menarik, salah satu solusi yang dapat digunakan yaitu penerapan pembelajaran
kooperatif yang dipandang dapat mengatasi berbagai masalah pembelajaran. Salah
satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut dan cocok dengan karakteristik materi sistem koloid adalah
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together), sebab dapat diterapkan pada semua materi kimia

3

termasuk sistem koloid, dengan model NHT kesulitan siswa dalam memahami
konsep sistem koloid dapat diatasi sebab siswa berdiskusi dalam kelompok yang
heterogen jadi kemampuan siswa merata.
Penerapan model pembelajaran NHT

perlu adanya penunjang untuk

mengoptimalkan proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media
crossword puzzle dan media kartu soal. Media tersebut mengandung sisi yang
menarik, menyenangkan, dan mudah dilakukan. Maka dengan diterapkan model
NHT yang dilengkapi media crossword puzzle danmedia kartu soal, yang
merupakan suatu media pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran. Media pendidikan dengan bentuk crossword puzzle dan kartu soal
ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangan sehingga akan memudahkan siswa
menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih mudah mempelajari dan
memahami isi materi tersebut dan akan mampu meningkatkan daya keaktifan
siswa dalam belajar serta dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri.
Berdasarkan penelitian dari Setiawan, dkk, (2013), disimpulkan bahwa
pembelajaran kimia dengan metode kooperatif tipe NHT menghasilkan prestasi
belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan metode kooperatif tipe
TPS pada materi pokok tata nama senyawa kimia dan persamaan reaksi kimia
kelas X semester gasal SMA Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 Hal
ini terbukti dari hasil uji -t pihak kanan harga thitung prestasi belajar aspek
kognitif (1,88) dan aspek afektif (1,99) lebih besar dari ttabel (1,67).
Berdasarkan penelitian dari Prasetyaningrum, dkk, (2013), disimpulkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
disertai media kartu soal memberikan hasil prestasi belajar yang lebih tinggi
dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) disertai media roda impian pada materi Hidrokarbon. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan
5%. Dimana hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar kognitif diperoleh
thitung = 1,69> ttabel = 1,67 dan untuk prestasi belajar afektif diperoleh thitung =
1,72 > ttabel = 1,67, Ho ditolak.

4

Kemudian berdasarkan penelitian dari Astuti, dkk, (2013), disimpulkan
bahwa rerata prestasi belajar kognitif dan efektif yang berbeda dari kelas
eksperimen 1 dan eksperimen 2. Pada kelas eksperimen 1 memiliki rerata selisih
nilai pretest-posttest kognitif 23,24 dan afektif 86,81, sementara kelas eksperimen
2 memiliki rerata selisih nilai pretest-posttest kognitif 27,97 dan afektif 91,38.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa
antara penggunaan metode diskusi disertai media TTS dan metode diskusi disertai
media Kartu soal pada materi koloid dan kelas yang diberi diskusi disertai media
kartu soal lebih unggul.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk menjadikan masalah
ini menjadi suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul “Perbedaan Hasil
Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together Dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu
Soal Pada Materi Sistem Koloid Di SMA Negeri 20 MEDAN”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan, maka dapat
diidentifikasi masalah di atas adalah:
1. Model Pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru di kelas
kurang bervariasi.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
kimia khususnya pada pokok bahasan koloid dalam menyelesaikan soal.
3. Hasil belajar siswa tentang pokok bahasan koloid masih rendah.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
5. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru (teacher centered).

5

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam
penelitian adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media
Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang di ajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan
Media Kartu Soal?
1.4 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan
si peneliti,waktu dan biaya, maka

peneliti perlu membuat batasan masalah

penelitian yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Kooperatif tipe NHT Dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan
Kartu Soal
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 di SMA Negeri 20
Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
3. Materi yang diajarkan adalah Sistem Koloid.
4. Hasil belajar kimia siswa yang menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan
Kartu Soal.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan
Media Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan
Menggunakan Media Kartu Soal?

6

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi guru
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan model Pembelajaran
Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan
Kartu Soal.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media
Crossword Puzzle dan Kartu Soal sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa
pada materi Sistem Koloid.
3. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan masukan dari sekolah tempat berlangsungnya penelitian,
dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA.
4. Bagi peneliti
a. Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
1.7 Definisi Operasional
1. Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT merupakan rangkaian penyampaian
materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan
persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan
guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan
nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian,
dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya.
2. Crossword puzzle atau TTS merupakan salah satu bentuk permainan yang
mampu mengasah kemampuan berpikir seseorang. Di samping itu, akan
mempermudah siswa dalam mengingat dan memahami konsep-konsep yang
terkandung dalam materi pelajaran. Permainan yang digunakan dalam

7

pembelajaran memungkinkan siswa untuk menjadi kreatif dan mempunyai
rasa senang dalam belajar. Haun (1985) melaporkan sejumlah manfaat untuk
menggunakan

permainan

di

dalam

kelas,

akan

berdampak

pada

pengembangan kognitif siswa, dapat memotivasi siswa untuk belajar, bukan
hanya menghafal, dan meningkatkan siswa percaya diri ketika mereka
mendapatkan respon yang benar. Pada penelitian ini, siswa diminta membuat
crossword puzzle secara kelompok tentang materi Sistem Koloid.
3. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat soal/permasalahan
yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut. Kartu soal
dipilih karena mudah diaplikasikan dan dapat meningkatkan minat siswa
dalam mengerjakannya dibandingkan dengan apabila siswa diberi soal secara
langsung.
4. Sistem Koloid
Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”.
Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861)
berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi
sukar mengalami difusi. Padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi.
Oleh karena itu, zat semacam gelatin ini kemudian disebut koloid.

49

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 20
Medan pada pokok bahasan koloid yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Crossword
Puzzle sebesar 79,4% sedangkan dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu Soal sebesar
73%.
2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe NHT
dengan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal pada materi Sistem
Koloid yaitu sebesar 6,4%.
5.2 Saran
1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam
pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan
termotivasi

ketika

belajar

menggunakan

model

pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT dengan Media Crossword Puzzle
2. Bagi

pihak

sekolah

selaku

institusi

pendidikan

agar

lebih

meningkatkan fasilitas sekolah, khususnya media pembelajaran guna
melancarkan jalannya metode yang akan digunakan oleh guru agar
lebih kreatif dalam memilih model dan metode pembelajaran.
3. Bagi peneliti, perlu diteliti lebih lanjut untuk materi yang lain.

50

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Ahmadi, A., dan Supriyono., (2004), Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2012), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Astuti, H., Martini, S, K., dan Yamtinah, S., (2013), Efektivitas Penggunaan
Media Tts Dan Kartu Soal Di Dalam Metode Diskusi Pada Materi Koloid
Kelas XI Semester Genap Sma N Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1): 3-4.
Budi, U., (2009), Kimia Untuk SMA Kelas XI Program Ilm Alam, PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Darmayanti, N., (2009), Psikologi Belajar, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Prasetyaningrum, D., Martini, S, K., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi
Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media
Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 2-4.
Nirmalasari, D., Mulyani, B., dan Utami, B., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Media Mind Map Dan Crossword Puzzle Pada Metode
Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada
Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap Sma N 1
Banyudono Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),
2(4): 4-5.
Nugraha, A, D., VH, S, E., dan Masykuri, M., (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi Media
Kartu Berpasangan (Index Card Match ) Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N 2 Karanganyar
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 5-6.
Nusantara, W, K., Masykuri, M., dan Nurhayati, D, N., (2013). Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Koloid Kelas XI Tahun Ajaran
2012/2013 DI SMA N 1 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),
2(4): 2-3.
Qurniawati, A., Sugiharto., dan Saputro, C, N, A., (2013). Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan

51

Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)
2(3): 3-4.
Ritonga, D., Agustin, J., (2009), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Menggunanakan Media Kartu Soal dalam Meningkatkan Proses
Pembelajaran pada Siswa Kelas XI IPS Pada MAteri Statistika Tahun
Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 5-7.
Rusmana., (2012), Model-model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sadiman., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S, H., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta Cv, Bandung.
Setiawan, A, D., VH, S, E., dan Mulyani, S., (2013), Prestasi Belajar Dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Lebih
Tinggi Dari Pada Think-Pair-Share (Tps) Pada Materi Pelajaran Tata
Nama Senyawa Kimia Dan Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), 2(4): 4-5.
Silitonga, P, M., (2012), Statistika (Teori dan Aplikasi dalam Penelitian),
FMIPA,Unimed, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Soemanto, W., (2013), Psikologi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (1995), Teori-teori Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2006), Metodologi Penelitian, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Suharsimi, A., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Zulfan, D, H., Ria, K., (2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Menggunanakan Media Kartu Soal dalam Meningkatkan Keefektifan
Proses dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas XI IPS Tahun Pelajaran
2010/2011, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1): 2-3.

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA INDEX CARD MATCH DAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI SISTEM KOLOID.

2 11 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI KOLOID.

0 5 21

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) MENGGUNAKAN MEDIA SIMULASI PHET DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA.

0 2 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA DI SMK ISTIQLAL DELITUA T.A.2013/2014.

1 5 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) ENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA KARTU PADA MATERI KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 0 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15