PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI KOLOID.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT DENGAN NUMBERED
HEADS TOGETHER PADA MATERI KOLOID
Oleh:
Devi Ratna Sari
NIM 4123131014
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER
PADA MATERI KOLOID
Devi Ratna Sari (NIM 4123131014)
ABSTRAK
Materi koloid merupakan materi pelajaran kimia yang diberikan di kelas XI IPA
SMA pada semester genap. Materi ini berisi banyak hafalan dan sebagian siswa
menganggap materi ini sulit. Pada penelitian ini digunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Numbered Heads Together
(NHT) pada materi Koloid.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan hasil
belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT
pada materi Koloid di SMA Swasta Cerdas Murni Kelas XI T.A. 2015/2016. Dalam
penelitian ini dilakukan pretes baik pada kedua kelas eksperimen. Selanjutnya dilakukan
pembelajaran pada kelas eksperimen 1 menggunakan model TGT dan kelas eksperimen 2
menggunakan model NHT. Untuk mengetahui hasil belajar setelah perlakuan, maka
diberikan postes pada kedua kelas eksperimen. Selanjutnya dilakukan analisis data pretes
dan postes, pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Rata-rata pretes kelas eksperimen 1
dan 2 secara berurut adalah 29,23 dan 51,12, sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen
1dan 2 adalah 77,44 dan 72,82. Berdasarkan uji homogenitas dan normalitas, bahwa
kedua sampel memenuhi kriteria uji homogenitas dan normalitas. Hasil analisis uji t
diperoleh thitung (1,716) > ttabel (1,668) pada taraf signifikan (α) 0,05. Artinya hipotesis
alternatif (Ha) diterima, yang berbunyi ada perbedaan hasil belajar kimia siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid.
Dengan demikian hasil belajar kimia siswa pada kelas eksperimen 1 menggunakan model
TGT berbeda secara signifikan dengan hasil belajar kimia siswa pada kelas eksperimen 2
menggunakan model NHT.
Kata kunci: model pembelajaran TGT, NHT, hasil belajar siswa, koloid
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas kasih karunia-Nya buat penulis
sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat dirampungkan. Walaupun
banyak kendala yang dihadapi selama pelaksanaan penelitian dan penulisan
skripsi ini, namun berkat anugrah Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga semua kendala yang dihadapai dapat dilalui dengan sempurna.Oleh
karena itu, pada kesempatan inipenulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepadaBapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd yang dengan sabar
dan tulus memberikan nasehat, motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis
selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan yang sama juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Drs. Marudut
Sinaga, M.Si, dan Bapak Dr. Saronom Silaban, M.Pd selaku Tim Penguji yang
telah banyak memberikan saran dan masukan selama proses penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada:
1.
Dra. Nurmalis, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
2.
Ibrahim Arbi, S.Ag, S.Pd.I., selaku Kepala SMA Swasta Cerdas Murni.
3.
Erlina, S.Pd selaku guru kimia SMA Swasta Cerdas Murni.
4.
Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, atas ilmu yang diberikan
selama menempuh studi ini.
5.
Teman-teman satu angkatan (2012), khususnya Kimia Dik C 2012.
6.
Buat Ayahanda (alm Amrizal Chaniago) dan Ibunda tercinta (Irna), kakak
(Sisca Wulandari), abang (Andi Pratama), serta adik (Rini Amelia) atas
cinta kasihnya, materil, dan moril buat penulis.
Medan, 15 Juni 2016
Penulis,
Devi Ratna Sari
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Lampiran
x
Daftar Singkatan
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Identifikasi Masalah
3
1.3.Batasan Masalah
3
1.4.Rumusan Masalah
4
1.5.Tujuan Penelitian
4
1.6.Manfaat Penelitian
4
1.7.Definisi Operasional
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
6
6
2.1.1. Pengertian Belajar
6
2.1.2. Teori Belajar
7
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
8
2.1.4. Teknik Penilaian Hasil Belajar
9
2.2. Strategi Pembelajaran
10
2.3. Model Pembelajaran
10
2.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif
11
2.3.2. Unsur-unsur dalam Model Pembelajaran Kooperatif
12
2.3.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
13
2.3.4. Langkah-langkah Teams Games Tournament (TGT)
14
vi
2.3.5. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran TGT
16
2.3.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
18
2.3.7. Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT
18
2.3.8. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT
19
2.4. Media Pembelajaran
20
2.4.1. Media Power Point
21
2.4.2. Manfaat Microsoft Power Point dalam Pendidikan
21
2.5. Materi Koloid dalam KTSP 2006
22
2.5.1. Sistem Dispersi
22
2.5.2. Pengelompokkan Sistem Koloid
23
2.5.3. Sifat-Sifat Koloid
24
2.5.4. Pembuatan Koloid
26
2.6. Kerangka Pemikiran
27
2.7. Hipotesis
27
BAB III METODE PENELITIAN
28
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
28
3.2. Populasi dan Sampel
28
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
28
3.4. Rancangan Penelitian
31
3.5. Teknik Pengumpulan Data
32
3.6. Teknik Analisis Data
35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
37
4.1. Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian
37
4.1.1. Validitas Tes
37
4.1.2. Reliabilitas Tes
37
4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
37
4.1.4. Daya Beda Tes
38
4.1.5. Distruktor
38
4.2. Pembahasan Data Hasil Penelitian
38
4.2.1. Uji Normalitas
38
4.2.2. Uji Homogenitas
38
vii
4.2.3. Uji Hipotesis
39
4.2.4. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar
39
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
42
5.1. Kesimpulan
42
5.2. Saran
42
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
47
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Perbandingan Umum Sistem Dispersi Suspensi,
23
Koloid dan Larutan
Tabel 2.2.
Pengelompokkan Sistem Koloid
24
Tabel 3.1.
Tabel Penolong Uji Normalitas
35
Tabel 4.1.
Tabel Penolong Uji Normalitas
38
Tabel 4.2.
Tabel Uji Homogenitas
39
Tabel 4.3.
Tabel Uji Hipotesis
39
Tabel 4.4.
Persentase Peningkatan Hasil Belajar
39
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Pembuatan Koloid
26
Gambar 3.1. Rancangan penelitian
32
Gambar 3.2. Skema penelitian
34
Gambar 4.1. % Peningkatan Hasil Belajar
40
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus Pembelajaran
47
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
50
Lampiran 3
Soal-Soal Sebelum Validasi
65
Lampiran 4
Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi
71
Lampiran 5
Soal-Soal Setelah Validasi
73
Lampiran 6
Kunci Jawaban Instrumen Soal
76
Lampiran 7
Kumpulan Soal Turnamen
77
Lampiran 8
Kunci Jawaban Soal Turnamen
78
Lampiran 9
Media Power Point Koloid
81
Lampiran 10 Tabel Perhitungan Uji Validitas Soal
86
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes
88
Lampiran 12 Tabel Perhitungan Reliabelitas Tes
90
Lampiran 13 Perhitungan Reliabelitas Tes
92
Lampiran 14 Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
93
Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
95
Lampiran 16 Tabel Perhitungan Daya Beda Tes
97
Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda Tes
99
Lampiran 18 Tabel Perhitungan Distruktor
101
Lampiran 19 Perhitungan Distruktor
105
Lampiran 20 Nilai Pretes dan Postes Siswa Kelas Eksperimen 1 dan 2
106
Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku dan Varians
107
Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas
109
Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas
113
Lampiran 24 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar
115
Lampiran 25 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
116
xi
DAFTAR SINGKATAN
IPTEK
= Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
KBM
= Kegiatan Belajar Mengajar
KKM
= Kriteria Ketuntasan Minimum
KTSP
= Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
LT
= Learning Together
MM
= Make a Match
NHT
= Numbered Heads Together
PAN
= Penilaian Acuan Norma
PAP
= Penilaian Acuan Patokan
TGT
= Teams Games Tournament
TPS
= Think Pair Share
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran IPA yang diajarkan di SMA.
Ilmu kimia pada hakekatnya merupakan pengetahuan yang berdasar pada fakta
dan produk hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Ilmu kimia tidaklah
statis namun berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Namun sebagian siswa SMA masih menganggap pelajaran
kimia sebagai pelajaran yang sulit. Menurut Arifin (1995), kesulitan siswa dalam
mempelajari ilmu kimia bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah,
konsep kimia dan angka.
Hasil observasi di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Cerdas Murni, dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM), interaksi guru dengan siswa hanya berjalan
satu arah, yakni dari guru saja. Hal ini merupakan salah satu penyebab kurangnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia. Selain itu, hasil belajar kimia
siswa masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari prestasi kognitif siswa pada materi
koloid tahun pelajaran 2014/2015, masih ada beberapa siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan yaitu kira-kira 50%, sedangkan nilai kriteria
ketuntasan minimum (KKM) adalah 75.
Hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran kimia, pada tanggal
28 Januari 2016, model pembelajaran yang digunakan dalam KBM yaitu model
konvensional atau ceramah dan pemberian tugas. Model ceramah ini kurang
efektif dalam memicu keaktifan siswa, selain itu juga menyebabkan kebosanan
dan kejenuhan pada diri siswa.
Materi koloid merupakan materi pelajaran kimia yang diberikan di kelas XI
IPA SMA pada semester genap. Materi ini berisi materi yang sifatnya hafalan.
Penyajian materi koloid dengan melibatkan siswa aktif bermain bersama dalam
kelompoknya diharapkan mampu memberi kontribusi dalam meningkatkan hasil
belajar siswa (Fajri dkk., 2012).
2
Menurut Wiyono (2000), pemilihan dan penggunaan model yang tepat
dalam menyajikan suatu materi dapat membantu siswa dalam mengetahui serta
memahami segala sesuatu yang dijelaskan guru, sehingga melalui tes dapat
diketahui peningkatan prestasi belajar siswa. Melalui pembelajaran yang tepat,
siswa diharapkan mampu memahami dan menguasai materi ajar sehingga dapat
berguna dalam kehidupan nyata. Salah satu indikator keberhasilan proses belajar
mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa.
Pada penelitian ini akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dan Numbered Heads Together (NHT) yang
masing-masing diberikan untuk kelas yang berbeda. TGT untuk kelas eksperimen
1 dan NHT untuk kelas eksperimen 2.
TGT merupakan bagian dari pembelajaran cooperative learning. Slavin
(2009), mengutarakan TGT sama dengan pembelajaran kooperatif yang lain
kecuali salah satu hal yaitu TGT menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis serta sistem skor kemajuan individu di mana para siswa
berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
akademiknya setara dengan mereka.
NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
menggunakan teknik penomoran. Dalam pembelajarannya menggunakan beberapa
langkah yaitu penomoran, pengajuan pertanyaan, kegiatan berpikir bersama atau
berdiskusi, selanjutnya pemberian jawaban oleh siswa sesuai dengan nomor yang
dipanggil oleh guru. Dan proses akhir dalam pembelajaran adalah pembahasan
hasil diskusi oleh guru bersama-sama dengan siswa (Nurhadi, 2004).
Beberapa penelitian sebelumnya mengenai model pembelajaran NHT dan
TGT telah dilakukan oleh Purnamasari dkk. (2013). Dari hasil penelitian tersebut,
Purnamasari menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan model NHT lebih baik
daripada model MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif. Rata-rata
prestasi kognitif pada kelas yang menggunakan model NHT adalah 63,3333 dan
kelas yang menggunakan model MM adalah 57,7778. Kemudian Manurung dkk.,
(2013) mengatakan bahwa baik siswa yang memiliki kemampuan memori rendah
3
maupun sedang ketika diajar dengan menggunakan model NHT akan memiliki
prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan
memori rendah dan sedang yang diajar dengan model LT.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT sebelumnya
telah dilakukan juga oleh Harjani (2011) dalam tesisnya mengatakan bahwa
prestasi kognitif yang diberikan dengan TGT lebih tinggi dibandingkan dengan
TPS. Rata-rata prestasi kognitif siswa yang diajar dengan TGT sebesar 77,88,
sedangkan rata-rata prestasi kognitif siswa yang diajar dengan TPS sebesar 72,11.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Dengan Numbered Heads
Together Pada Materi Koloid”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalahmasalah yang terjadi pada pembelajaran kimia di SMA Swasta Cerdas Murni
antara lain:
1.
Hasil belajar kimia siswa masih rendah;
2.
Proses pembelajaran hanya satu arah saja (berpusat pada guru saja);
3.
Model
pembelajaran
yang
digunakan
masih
menggunakan
model
konvensional; dan
4.
Siswa mudah merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1.
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran TGT dan
NHT; dan
2.
Materi yang diajarkan adalah koloid di kelas XI SMA.
4
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid ?
2.
Bagaimana hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid; dan
2.
Untuk mendeskripsikan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan melalui
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan
dalam bidang pendidikan khususnya tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi
koloid; dan
2.
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi:
a. Siswa, siswa dapat lebih mengerti materi kimia yang diajarkan dengan
model yang digunakan dalam penelitian ini;
b. Guru, guru dapat mengetahui model pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa;
c. Sekolah dan masyarakat, dapat digunakan sebagai sumber informasi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini.
5
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1.
TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah
diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan;
2.
NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran yang menekankan pada
struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola
interaksi siswa dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan
akademik; dan
3.
Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini adalah hasil belajar kimia
siswa saat pretes dan postes.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik
kesimpulan:
1.
Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan Numbered
Heads Together pada materi Koloid.
2.
Hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model TGT lebih baik
dibandingkan menggunakan model NHT pada materi koloid. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perolehan nilai postes
pada kelas eksperimen 1 yang mencapai nilai KKM sebanyak 20 siswa,
sedangkan pada kelas eksperimen 2 sebanyak 14 siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka dapat diajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1.
Bagi siswa
a. Apabila guru sudah
mengumumkan akan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT atau NHT pada suatu pembelajaran,
siswa sebaiknya harus menyesuaikan dengan baik, dengan menata meja
dan kursi sebelum pembelajaran dimulai dan berkumpul dengan
kelompoknya sesuai dengan kelompok masing-masing tanpa disuruh
guru. Karena apabila menunggu perintah guru akan menyita banyak
waktu.
b. Ketika di dalam kelas siswa harus aktif melakukan diskusi baik dengan
siswa lain atau guru untuk lebih mempermudah menangkap materi yang
diberikan guru. Untuk itu membekali dulu dari rumah dengan belajar
selain dari buku paket juga bisa dari internet atau referensi lain.
42
43
2.
Bagi guru
a. Bila mau menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT atau
NHT maka sebelum kegiatan belajar mengajar guru harus mengatur
pembagian kelompok, pengelompokkan dilakukan oleh guru agar
diperoleh anggota yang heterogen.
b. Setelah
diadakan
penelitian
ternyata
aktivitas
belajar
sangat
mempengaruhi prestasi belajar. Jadi perlu dilakukan aktivitas belajar
seperti diskusi, presentasi, permainan, dan lain-lain.
3.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
meneliti penelitian yang sejenis.
44
DAFTAR PUSTAKA
Achsin, A. 1986. Media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar. IKIP
Ujung Pandang, Ujung Pandang.
Arifin, M. 1995. Pengembangan program pengajaran bidang studi kimia.
Erlangga, Jakarta.
Aunnurahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Alfabeta, Bandung.
Bloom, B. 1956. Taxonomy of objective: Cognitive domain. David Mc. Kay, New
York.
Brady, J. 2010. Kimia universitas asas & struktur jilid satu. Binarupa Aksara,
Tangerang.
Dimyati. 2009. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.
Ekawati, E., Sugiharto, dan Susilowati, E. 2013. Efektivitas model pembelajaran
TGT yang dilengkapi dengan media power point dan destinasi terhadap
prestasi belajar. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2: 80-83.
Fajri, L., Martini, S., dan Nugroho, A. 2012. Upaya peningkatan proses dan hasil
belajar kimia materi koloid melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT
dilengkapi dengan teka-teki silang bagi siswa kelas XI IPA 4 SMA
Negeri 2 Boyolali pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 1: 89-94.
Gagne, R.M. 1984. Kondisi belajar dan teori pembelajaran. Depdikbud Dirjrn
Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Harjani, T. 2011. Pembelajaran kimia dengan model pembelajaran kooperatif tipe
think pair share dan teams games tournament ditinjau dari aktivitas
belajar dan kemampuan memori (Studi kasus kompetensi hidrokarbon
pada siswa kelas X semester 2 SMA Muhammadiyah Surakarta tahun
pelajaran 2010/2011). Tesis. FMIPA. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Joniansyah. 2012. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
hasil belajar. Artikel Penelitian. FIP Universitas Tanjung Pura,
Pontianak.
Lie, A. 2010. Cooperative learning. Grasindo, Jakarta.
Lubis, N. 2005. Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran tipe STAD. Skripsi,
FMIPA. Universitas Negeri Medan, Medan.
45
Manurung, I.W., Mulyani, B., Saputro, S. 2013. Pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dan Learning
Together dengan melihat kemampuan memori siswa terhadap prestasi
belajar siswa pada materi tata nama senyawa kimia kelas X SMA Negeri
2 Karanganyar tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2: 2429.
Megasari, D., Haryono, dan Nanik, D.N. 2012. Penerapan model pembelajaran
TGT (Teams Games Tournament) dilengkapi LKS untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 SMA
Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 1: 26-33.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 : pertanyaan dan jawaban. Grasindo, Jakarta.
Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA kelas XI. Erlangga, Jakarta.
Purnamasari, M., Sukardjo, J.S., dan Nugroho, A. 2013. Studi komparasi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan
Make A Match (MM) pada materi koloid terhadap hasil belajar kimia
siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 2: 67-72.
Qonitah, F., Mulyani, B., dan Susilowati, E. 2013. Pengaruh penggunaan
pembelajaran kooperatif TGT dengan pemakaian word square dan cross
word terhadap prestasi belajar ditinjau dari kemampuan memori siswa.
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2: 125-130.
Sadiman. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Prenada Media Group, Jakarta.
Santoso, P. 2004. Pengembangan media. Erlangga, Jakarta.
Silitonga, P.M. 2011. Statistik teori dan aplikasi dalam penelitian. FMIPA
UNIMED, Medan.
Skinner, B.F. 2009. The behavior of organism: an experimental analysis. Skinner
foundation, Cambridge.
Slavin, R.E. 2009. Cooperative learning teori riset dan praktik. Nusa Media,
Bandung.
Sudjana, N. 2006. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
46
Sudjana, N., dan Rivai, A. 1991. Media pengajaran. Sinar Baru, Bandung.
Sukardi, D. 2000. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah. Rineka Cipta, Jakarta.
Sukriyah. 2011. Perbedaan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) dan NHT (Numbered Heads Together). Skripsi, FMIPA.
Universitas Negeri Medan, Medan.
Sunardi. 2006. Bank soal kimia SMA untuk kelas X, XI dan XII. M2S, Bandung.
Suprijono, A. 2009. Cooperative learning teori & aplikasi PAIKE. Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Trianto. 2010. Mendesainkan model pembelajaran inovatif progresif. Kencana
Jakarta.
Wiyono, B.B. 2000. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan semangat kerja guru
dalam melaksanakan tugas jabatan kepala sekolah dasar. Jurnal Filsafat,
Teori dan Praktik Kependidikan. IKIP Malang, Malang.
Wordpress.
2010.
Tabel
Distribusi
Chi
Square
(X2).
(http://junaidichaniago.wordpress.com). Diakses tanggal 6 Mei 2016.
Wordpress. 2010. Tabel Distribusi F. (http://junaidichaniago.wordpress.com).
Diakses tanggal 6 Mei 2016.
Wordpress. 2010. Tabel Distribusi t. (http://junaidichaniago.wordpress.com).
Diakses tanggal 6 Mei 2016.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT DENGAN NUMBERED
HEADS TOGETHER PADA MATERI KOLOID
Oleh:
Devi Ratna Sari
NIM 4123131014
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER
PADA MATERI KOLOID
Devi Ratna Sari (NIM 4123131014)
ABSTRAK
Materi koloid merupakan materi pelajaran kimia yang diberikan di kelas XI IPA
SMA pada semester genap. Materi ini berisi banyak hafalan dan sebagian siswa
menganggap materi ini sulit. Pada penelitian ini digunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Numbered Heads Together
(NHT) pada materi Koloid.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan hasil
belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT
pada materi Koloid di SMA Swasta Cerdas Murni Kelas XI T.A. 2015/2016. Dalam
penelitian ini dilakukan pretes baik pada kedua kelas eksperimen. Selanjutnya dilakukan
pembelajaran pada kelas eksperimen 1 menggunakan model TGT dan kelas eksperimen 2
menggunakan model NHT. Untuk mengetahui hasil belajar setelah perlakuan, maka
diberikan postes pada kedua kelas eksperimen. Selanjutnya dilakukan analisis data pretes
dan postes, pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Rata-rata pretes kelas eksperimen 1
dan 2 secara berurut adalah 29,23 dan 51,12, sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen
1dan 2 adalah 77,44 dan 72,82. Berdasarkan uji homogenitas dan normalitas, bahwa
kedua sampel memenuhi kriteria uji homogenitas dan normalitas. Hasil analisis uji t
diperoleh thitung (1,716) > ttabel (1,668) pada taraf signifikan (α) 0,05. Artinya hipotesis
alternatif (Ha) diterima, yang berbunyi ada perbedaan hasil belajar kimia siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid.
Dengan demikian hasil belajar kimia siswa pada kelas eksperimen 1 menggunakan model
TGT berbeda secara signifikan dengan hasil belajar kimia siswa pada kelas eksperimen 2
menggunakan model NHT.
Kata kunci: model pembelajaran TGT, NHT, hasil belajar siswa, koloid
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas kasih karunia-Nya buat penulis
sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat dirampungkan. Walaupun
banyak kendala yang dihadapi selama pelaksanaan penelitian dan penulisan
skripsi ini, namun berkat anugrah Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga semua kendala yang dihadapai dapat dilalui dengan sempurna.Oleh
karena itu, pada kesempatan inipenulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepadaBapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd yang dengan sabar
dan tulus memberikan nasehat, motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis
selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan yang sama juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Drs. Marudut
Sinaga, M.Si, dan Bapak Dr. Saronom Silaban, M.Pd selaku Tim Penguji yang
telah banyak memberikan saran dan masukan selama proses penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada:
1.
Dra. Nurmalis, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
2.
Ibrahim Arbi, S.Ag, S.Pd.I., selaku Kepala SMA Swasta Cerdas Murni.
3.
Erlina, S.Pd selaku guru kimia SMA Swasta Cerdas Murni.
4.
Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, atas ilmu yang diberikan
selama menempuh studi ini.
5.
Teman-teman satu angkatan (2012), khususnya Kimia Dik C 2012.
6.
Buat Ayahanda (alm Amrizal Chaniago) dan Ibunda tercinta (Irna), kakak
(Sisca Wulandari), abang (Andi Pratama), serta adik (Rini Amelia) atas
cinta kasihnya, materil, dan moril buat penulis.
Medan, 15 Juni 2016
Penulis,
Devi Ratna Sari
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Lampiran
x
Daftar Singkatan
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Identifikasi Masalah
3
1.3.Batasan Masalah
3
1.4.Rumusan Masalah
4
1.5.Tujuan Penelitian
4
1.6.Manfaat Penelitian
4
1.7.Definisi Operasional
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
6
6
2.1.1. Pengertian Belajar
6
2.1.2. Teori Belajar
7
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
8
2.1.4. Teknik Penilaian Hasil Belajar
9
2.2. Strategi Pembelajaran
10
2.3. Model Pembelajaran
10
2.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif
11
2.3.2. Unsur-unsur dalam Model Pembelajaran Kooperatif
12
2.3.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
13
2.3.4. Langkah-langkah Teams Games Tournament (TGT)
14
vi
2.3.5. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran TGT
16
2.3.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
18
2.3.7. Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT
18
2.3.8. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT
19
2.4. Media Pembelajaran
20
2.4.1. Media Power Point
21
2.4.2. Manfaat Microsoft Power Point dalam Pendidikan
21
2.5. Materi Koloid dalam KTSP 2006
22
2.5.1. Sistem Dispersi
22
2.5.2. Pengelompokkan Sistem Koloid
23
2.5.3. Sifat-Sifat Koloid
24
2.5.4. Pembuatan Koloid
26
2.6. Kerangka Pemikiran
27
2.7. Hipotesis
27
BAB III METODE PENELITIAN
28
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
28
3.2. Populasi dan Sampel
28
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
28
3.4. Rancangan Penelitian
31
3.5. Teknik Pengumpulan Data
32
3.6. Teknik Analisis Data
35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
37
4.1. Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian
37
4.1.1. Validitas Tes
37
4.1.2. Reliabilitas Tes
37
4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
37
4.1.4. Daya Beda Tes
38
4.1.5. Distruktor
38
4.2. Pembahasan Data Hasil Penelitian
38
4.2.1. Uji Normalitas
38
4.2.2. Uji Homogenitas
38
vii
4.2.3. Uji Hipotesis
39
4.2.4. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar
39
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
42
5.1. Kesimpulan
42
5.2. Saran
42
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
47
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Perbandingan Umum Sistem Dispersi Suspensi,
23
Koloid dan Larutan
Tabel 2.2.
Pengelompokkan Sistem Koloid
24
Tabel 3.1.
Tabel Penolong Uji Normalitas
35
Tabel 4.1.
Tabel Penolong Uji Normalitas
38
Tabel 4.2.
Tabel Uji Homogenitas
39
Tabel 4.3.
Tabel Uji Hipotesis
39
Tabel 4.4.
Persentase Peningkatan Hasil Belajar
39
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Pembuatan Koloid
26
Gambar 3.1. Rancangan penelitian
32
Gambar 3.2. Skema penelitian
34
Gambar 4.1. % Peningkatan Hasil Belajar
40
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus Pembelajaran
47
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
50
Lampiran 3
Soal-Soal Sebelum Validasi
65
Lampiran 4
Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi
71
Lampiran 5
Soal-Soal Setelah Validasi
73
Lampiran 6
Kunci Jawaban Instrumen Soal
76
Lampiran 7
Kumpulan Soal Turnamen
77
Lampiran 8
Kunci Jawaban Soal Turnamen
78
Lampiran 9
Media Power Point Koloid
81
Lampiran 10 Tabel Perhitungan Uji Validitas Soal
86
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes
88
Lampiran 12 Tabel Perhitungan Reliabelitas Tes
90
Lampiran 13 Perhitungan Reliabelitas Tes
92
Lampiran 14 Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
93
Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
95
Lampiran 16 Tabel Perhitungan Daya Beda Tes
97
Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda Tes
99
Lampiran 18 Tabel Perhitungan Distruktor
101
Lampiran 19 Perhitungan Distruktor
105
Lampiran 20 Nilai Pretes dan Postes Siswa Kelas Eksperimen 1 dan 2
106
Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku dan Varians
107
Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas
109
Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas
113
Lampiran 24 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar
115
Lampiran 25 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
116
xi
DAFTAR SINGKATAN
IPTEK
= Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
KBM
= Kegiatan Belajar Mengajar
KKM
= Kriteria Ketuntasan Minimum
KTSP
= Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
LT
= Learning Together
MM
= Make a Match
NHT
= Numbered Heads Together
PAN
= Penilaian Acuan Norma
PAP
= Penilaian Acuan Patokan
TGT
= Teams Games Tournament
TPS
= Think Pair Share
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran IPA yang diajarkan di SMA.
Ilmu kimia pada hakekatnya merupakan pengetahuan yang berdasar pada fakta
dan produk hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Ilmu kimia tidaklah
statis namun berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Namun sebagian siswa SMA masih menganggap pelajaran
kimia sebagai pelajaran yang sulit. Menurut Arifin (1995), kesulitan siswa dalam
mempelajari ilmu kimia bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah,
konsep kimia dan angka.
Hasil observasi di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Cerdas Murni, dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM), interaksi guru dengan siswa hanya berjalan
satu arah, yakni dari guru saja. Hal ini merupakan salah satu penyebab kurangnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia. Selain itu, hasil belajar kimia
siswa masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari prestasi kognitif siswa pada materi
koloid tahun pelajaran 2014/2015, masih ada beberapa siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan yaitu kira-kira 50%, sedangkan nilai kriteria
ketuntasan minimum (KKM) adalah 75.
Hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran kimia, pada tanggal
28 Januari 2016, model pembelajaran yang digunakan dalam KBM yaitu model
konvensional atau ceramah dan pemberian tugas. Model ceramah ini kurang
efektif dalam memicu keaktifan siswa, selain itu juga menyebabkan kebosanan
dan kejenuhan pada diri siswa.
Materi koloid merupakan materi pelajaran kimia yang diberikan di kelas XI
IPA SMA pada semester genap. Materi ini berisi materi yang sifatnya hafalan.
Penyajian materi koloid dengan melibatkan siswa aktif bermain bersama dalam
kelompoknya diharapkan mampu memberi kontribusi dalam meningkatkan hasil
belajar siswa (Fajri dkk., 2012).
2
Menurut Wiyono (2000), pemilihan dan penggunaan model yang tepat
dalam menyajikan suatu materi dapat membantu siswa dalam mengetahui serta
memahami segala sesuatu yang dijelaskan guru, sehingga melalui tes dapat
diketahui peningkatan prestasi belajar siswa. Melalui pembelajaran yang tepat,
siswa diharapkan mampu memahami dan menguasai materi ajar sehingga dapat
berguna dalam kehidupan nyata. Salah satu indikator keberhasilan proses belajar
mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa.
Pada penelitian ini akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dan Numbered Heads Together (NHT) yang
masing-masing diberikan untuk kelas yang berbeda. TGT untuk kelas eksperimen
1 dan NHT untuk kelas eksperimen 2.
TGT merupakan bagian dari pembelajaran cooperative learning. Slavin
(2009), mengutarakan TGT sama dengan pembelajaran kooperatif yang lain
kecuali salah satu hal yaitu TGT menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis serta sistem skor kemajuan individu di mana para siswa
berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
akademiknya setara dengan mereka.
NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
menggunakan teknik penomoran. Dalam pembelajarannya menggunakan beberapa
langkah yaitu penomoran, pengajuan pertanyaan, kegiatan berpikir bersama atau
berdiskusi, selanjutnya pemberian jawaban oleh siswa sesuai dengan nomor yang
dipanggil oleh guru. Dan proses akhir dalam pembelajaran adalah pembahasan
hasil diskusi oleh guru bersama-sama dengan siswa (Nurhadi, 2004).
Beberapa penelitian sebelumnya mengenai model pembelajaran NHT dan
TGT telah dilakukan oleh Purnamasari dkk. (2013). Dari hasil penelitian tersebut,
Purnamasari menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan model NHT lebih baik
daripada model MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif. Rata-rata
prestasi kognitif pada kelas yang menggunakan model NHT adalah 63,3333 dan
kelas yang menggunakan model MM adalah 57,7778. Kemudian Manurung dkk.,
(2013) mengatakan bahwa baik siswa yang memiliki kemampuan memori rendah
3
maupun sedang ketika diajar dengan menggunakan model NHT akan memiliki
prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan
memori rendah dan sedang yang diajar dengan model LT.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT sebelumnya
telah dilakukan juga oleh Harjani (2011) dalam tesisnya mengatakan bahwa
prestasi kognitif yang diberikan dengan TGT lebih tinggi dibandingkan dengan
TPS. Rata-rata prestasi kognitif siswa yang diajar dengan TGT sebesar 77,88,
sedangkan rata-rata prestasi kognitif siswa yang diajar dengan TPS sebesar 72,11.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Dengan Numbered Heads
Together Pada Materi Koloid”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalahmasalah yang terjadi pada pembelajaran kimia di SMA Swasta Cerdas Murni
antara lain:
1.
Hasil belajar kimia siswa masih rendah;
2.
Proses pembelajaran hanya satu arah saja (berpusat pada guru saja);
3.
Model
pembelajaran
yang
digunakan
masih
menggunakan
model
konvensional; dan
4.
Siswa mudah merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1.
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran TGT dan
NHT; dan
2.
Materi yang diajarkan adalah koloid di kelas XI SMA.
4
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid ?
2.
Bagaimana hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid; dan
2.
Untuk mendeskripsikan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan melalui
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan NHT pada materi koloid.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan
dalam bidang pendidikan khususnya tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi
koloid; dan
2.
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi:
a. Siswa, siswa dapat lebih mengerti materi kimia yang diajarkan dengan
model yang digunakan dalam penelitian ini;
b. Guru, guru dapat mengetahui model pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa;
c. Sekolah dan masyarakat, dapat digunakan sebagai sumber informasi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini.
5
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1.
TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah
diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan;
2.
NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran yang menekankan pada
struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola
interaksi siswa dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan
akademik; dan
3.
Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini adalah hasil belajar kimia
siswa saat pretes dan postes.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik
kesimpulan:
1.
Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan Numbered
Heads Together pada materi Koloid.
2.
Hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model TGT lebih baik
dibandingkan menggunakan model NHT pada materi koloid. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perolehan nilai postes
pada kelas eksperimen 1 yang mencapai nilai KKM sebanyak 20 siswa,
sedangkan pada kelas eksperimen 2 sebanyak 14 siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka dapat diajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1.
Bagi siswa
a. Apabila guru sudah
mengumumkan akan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT atau NHT pada suatu pembelajaran,
siswa sebaiknya harus menyesuaikan dengan baik, dengan menata meja
dan kursi sebelum pembelajaran dimulai dan berkumpul dengan
kelompoknya sesuai dengan kelompok masing-masing tanpa disuruh
guru. Karena apabila menunggu perintah guru akan menyita banyak
waktu.
b. Ketika di dalam kelas siswa harus aktif melakukan diskusi baik dengan
siswa lain atau guru untuk lebih mempermudah menangkap materi yang
diberikan guru. Untuk itu membekali dulu dari rumah dengan belajar
selain dari buku paket juga bisa dari internet atau referensi lain.
42
43
2.
Bagi guru
a. Bila mau menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT atau
NHT maka sebelum kegiatan belajar mengajar guru harus mengatur
pembagian kelompok, pengelompokkan dilakukan oleh guru agar
diperoleh anggota yang heterogen.
b. Setelah
diadakan
penelitian
ternyata
aktivitas
belajar
sangat
mempengaruhi prestasi belajar. Jadi perlu dilakukan aktivitas belajar
seperti diskusi, presentasi, permainan, dan lain-lain.
3.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
meneliti penelitian yang sejenis.
44
DAFTAR PUSTAKA
Achsin, A. 1986. Media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar. IKIP
Ujung Pandang, Ujung Pandang.
Arifin, M. 1995. Pengembangan program pengajaran bidang studi kimia.
Erlangga, Jakarta.
Aunnurahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Alfabeta, Bandung.
Bloom, B. 1956. Taxonomy of objective: Cognitive domain. David Mc. Kay, New
York.
Brady, J. 2010. Kimia universitas asas & struktur jilid satu. Binarupa Aksara,
Tangerang.
Dimyati. 2009. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.
Ekawati, E., Sugiharto, dan Susilowati, E. 2013. Efektivitas model pembelajaran
TGT yang dilengkapi dengan media power point dan destinasi terhadap
prestasi belajar. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2: 80-83.
Fajri, L., Martini, S., dan Nugroho, A. 2012. Upaya peningkatan proses dan hasil
belajar kimia materi koloid melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT
dilengkapi dengan teka-teki silang bagi siswa kelas XI IPA 4 SMA
Negeri 2 Boyolali pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), 1: 89-94.
Gagne, R.M. 1984. Kondisi belajar dan teori pembelajaran. Depdikbud Dirjrn
Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Harjani, T. 2011. Pembelajaran kimia dengan model pembelajaran kooperatif tipe
think pair share dan teams games tournament ditinjau dari aktivitas
belajar dan kemampuan memori (Studi kasus kompetensi hidrokarbon
pada siswa kelas X semester 2 SMA Muhammadiyah Surakarta tahun
pelajaran 2010/2011). Tesis. FMIPA. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Joniansyah. 2012. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
hasil belajar. Artikel Penelitian. FIP Universitas Tanjung Pura,
Pontianak.
Lie, A. 2010. Cooperative learning. Grasindo, Jakarta.
Lubis, N. 2005. Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran tipe STAD. Skripsi,
FMIPA. Universitas Negeri Medan, Medan.
45
Manurung, I.W., Mulyani, B., Saputro, S. 2013. Pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dan Learning
Together dengan melihat kemampuan memori siswa terhadap prestasi
belajar siswa pada materi tata nama senyawa kimia kelas X SMA Negeri
2 Karanganyar tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2: 2429.
Megasari, D., Haryono, dan Nanik, D.N. 2012. Penerapan model pembelajaran
TGT (Teams Games Tournament) dilengkapi LKS untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 SMA
Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 1: 26-33.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 : pertanyaan dan jawaban. Grasindo, Jakarta.
Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA kelas XI. Erlangga, Jakarta.
Purnamasari, M., Sukardjo, J.S., dan Nugroho, A. 2013. Studi komparasi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan
Make A Match (MM) pada materi koloid terhadap hasil belajar kimia
siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 2: 67-72.
Qonitah, F., Mulyani, B., dan Susilowati, E. 2013. Pengaruh penggunaan
pembelajaran kooperatif TGT dengan pemakaian word square dan cross
word terhadap prestasi belajar ditinjau dari kemampuan memori siswa.
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2: 125-130.
Sadiman. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Prenada Media Group, Jakarta.
Santoso, P. 2004. Pengembangan media. Erlangga, Jakarta.
Silitonga, P.M. 2011. Statistik teori dan aplikasi dalam penelitian. FMIPA
UNIMED, Medan.
Skinner, B.F. 2009. The behavior of organism: an experimental analysis. Skinner
foundation, Cambridge.
Slavin, R.E. 2009. Cooperative learning teori riset dan praktik. Nusa Media,
Bandung.
Sudjana, N. 2006. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
46
Sudjana, N., dan Rivai, A. 1991. Media pengajaran. Sinar Baru, Bandung.
Sukardi, D. 2000. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah. Rineka Cipta, Jakarta.
Sukriyah. 2011. Perbedaan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) dan NHT (Numbered Heads Together). Skripsi, FMIPA.
Universitas Negeri Medan, Medan.
Sunardi. 2006. Bank soal kimia SMA untuk kelas X, XI dan XII. M2S, Bandung.
Suprijono, A. 2009. Cooperative learning teori & aplikasi PAIKE. Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Trianto. 2010. Mendesainkan model pembelajaran inovatif progresif. Kencana
Jakarta.
Wiyono, B.B. 2000. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan semangat kerja guru
dalam melaksanakan tugas jabatan kepala sekolah dasar. Jurnal Filsafat,
Teori dan Praktik Kependidikan. IKIP Malang, Malang.
Wordpress.
2010.
Tabel
Distribusi
Chi
Square
(X2).
(http://junaidichaniago.wordpress.com). Diakses tanggal 6 Mei 2016.
Wordpress. 2010. Tabel Distribusi F. (http://junaidichaniago.wordpress.com).
Diakses tanggal 6 Mei 2016.
Wordpress. 2010. Tabel Distribusi t. (http://junaidichaniago.wordpress.com).
Diakses tanggal 6 Mei 2016.