KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN SILALAS KECAMATAN MEDAN BARAT.

(1)

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN

DI KELURAHAN SILALAS KECAMATAN

MEDAN BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Sipil

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh:

DESY GRASELLA SINAGA NIM: 5133210060

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Desy Grasella Sinaga, NIM5133210060, “KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN SILALAS, KECAMATAN MEDAN BARAT”. Medan : Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, prodi D-3 Teknik Sipil,Universitas Negeri Medan, 2016.

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Lingkungan Permukiman di Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat. Kelurahan Silalas merupakan salah satu kelurahan di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Jumlah penduduk di Kelurahan Silalas adalah sebanyak8993 yang terdiri atas laki-laki:4384, perempuan: 4609.

Karakteristik lingkungan permukiman sangat penting diketahui, karena melihat akhir-akhir ini pertumbuhan lingkungan permukiman mengalami peningkatan yang sangat pesat disebabkan oleh tingginya pertumbuhan penduduk dan akhirnya mengakibatkan padatnya suatu tempat lokasi lingkungan permukiman. Karakteristik lingkungan permukiman adalah sifat-sifat dasar lingkungan atau peranan dalam lingkungan. Karakteristik lingkungan permukiman berpengaruh pada kondisi ekonomi, sosial, budaya dan tingkat kepadatan masyarakat, oleh karena itu manusia harus memilih bahan kontruksi yang tepat dan mendirikan bangunan dengan struktur yang kokoh juga merancang bentuk bangunan sesuai keadaan lingkungan agar kondisi permukiman bisa tertata ruang lingkupnya dengan baik, Oleh sebab itu penulis mengangkat topik untuk melakukan study/survey di permukiman Kelurahan Silalas tentang Karakteristik lingkungan permukiman, agar lebih mengenal bagaiman karakteristik lingkungan permukiman di kelurahan Silalas.

Tugas akhir ini, mencoba menerangkan apa-apa saja karakteristik lingkungan di permukiman kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, sesuai dengan apa yang penulis peroleh selama survey di lapangan. Dasar-dasar teknik penyusunan sebagai pedoman dalam mengambil dan menghitung data diperoleh dari hasil di lapangan dalam survey, yang dibantu oleh masyarakat dan dosen pembimbing tugas akhir serta referensi dari buku-buku yang mendukung penelitian ini.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia dan penyertaanNya, sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Karakteristik Lingkungan Permukiman Di Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat”. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Sipil D III untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupu tidak langsung. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tidak terhingga:

1. Dr.Ir. Rumilla Harahap, MT, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai Tugas Akhir ini terwujud.

2. Dr. Rachmat Mulyana M.si, selaku dosen Pembingbing akademik yang telah membimbing, motivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di JurusanTeknik Sipil Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Harun Sitompul M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas NegeriMedan.


(7)

5. Irma Novrianty Nasution , ST. M.Ds, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas Negeri Medan.

6. Ir. Meuthia Fadila, M. Eng.,Sc dan Bambang Hadibroto, ST.,MT.,M.Si selaku Dosen penguji Tugas akhir Saya yang telah memberi saran dalam memperbaiki Tugas akhir ini.

7. Bapak dan Ibu Pegawai Administrasi di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa kepada Orang Tua saya Adelintje Siregar dan Almarhum Ayahanda Herman Sinaga, Nanguda, Uda, Saudara-Saudara saya (Winda Sc Sinaga, Tommy Vandeboston Sinaga, Cicilya Sinaga, Yuanita Sinaga, yang telah memberikan memberikan motivasi, Dana dan Pengorbanannya. 9. Teristimewa kepada Daniel dan kepada Yuli, Santa, Febrina, Tomu , Paul,

Jee, tya yang memberi motivasi untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 10.Buat teman-teman Sipil Sola, Sinta, Erna, Magdalena, Novel, Serta teman

stambuk 2013 yang telah mendukung, dalam Penyelesaian Tugas Akhir ini Sangat disadari bahwa Tugas akhir ini masih belum sempurna sehingga kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga kajian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca atau siapa saja yang tertarik dalam mengetahui bagaimana Karakteristik Lingkungan Permukiman.

Medan, September 2016

Desy Grasella Sinaga 5133210060


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belankang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat penelitian ... 6


(9)

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Karakteristik Lingkungan... . 8

B. Pengertian Permukiman... 10

C. Permukiman Padat ... 17

D. Kebijakan Permukiman ... 18

E. Lingkungan Permukiman dan Tata Bangunan ... 20

F. Sarana Dan Prasarana Lingkungan Permukiman ... 22

G. Bentuk- Bentuk Permukiman ... . 26

H. Pola Penyebaran Lingkungan permukiman ... . 26

I. Pendekatan Upaya Penanganan Lingkungan Permukiman Padat... 27

BAB III. METODE PENELITIAN A. Peta Lokasi Penelitian ... 30

B. Jenis dan Sumber Data ... 31

C. Metode ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Diagram Metode Penelitian ... 36

BAB IV. PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah/ Wilayah Survey ... .37

1. Karakteristik Kelurahan Silalas... 37


(10)

3. Keamanan ... 40

4. Kependudukan... 41

B. Analisis Data ... 45

1. Karakteristik Permukiman Kelurahan Silalas ... 45

2. Masalah Lingkungan Permukiman ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 IlustrasiKdh ... 20

3.1 Peta Lokasi penelitian Kelurahan silalas... 30

3.2 Diagram Metode Penelitian... 36

4.1 Kantor Kelurahan Silalas ... 37

4.2 Lokasi Kelurahan Silalas... 39

4.3 Usaha Jualan Makanan ... 46

4.4 Usaha Laundry ... 47

4.5 Sarana dan Prasarana Kelurahan Silalas ... 48

4.6 Jaringan Jalan Kelurahan silalas ... 50

4.7 Jaringan Listrik... 51

4.8 Sumber air Pam ... 52

4.9 Jaringan sanitasi Pembuangan air ... 53

4.10 Pembuangan Sampah kesunggai ... 54

4.11 Pembakaran sampah ... 54

4.12 Ruang bermain anak ... 55

4.13 Bentuk Rumah Lingkungan Permukiman. ... 57


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Question Kepada Masyarakat ... 35

4.1 Data Poskamling Kelurahan Silalas ... 40

4.2 Data penduduk kelurahan Silalas Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

4.3 Data penduduk Kelurahan silalas Berdasarkan Usia ... 42

4.4 Data penduduk Kelurahan silalas Berdasarkan Mata pencaharian . 43 4.5 Data penduduk Menurut agama ... 43

4.6 Data penduduk Menurut Suku ... 44

4.7 Perkembangan Penduduk 2014-2015 ... 44

4. 8 Sarana dan Prasarana Kelurahan Silalas ... 48

4. 9 Bentuk dan Ukuran Rumah ... 56

4.10 Question Karakteristik Kelurahan Silalas ... 63


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Permohonan Pengajuan Judul Dan Pembimbing Tugas Akhir Lampiran 2 Surat Permohonan Pergantian Judul Tugas Akhir

Lampiran 3.Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir Lampiran 4 Surat Penelitian


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini berada dalam tahap yang relatif tinggi sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang pesat, peningkatan aktivitas perkotaan dan laju pertumbuhan penduduk perkotaan. Kondisi ini menyebabkan konsekuensi peningkatan kebutuhan sarana prasarana perkotaan. Penggunaan lahan untuk permukiman di daerah perkotaan mencakup persentase yang jauh lebih besar dibandingkan jenis penggunaan lainnya. Permukiman yang menempati areal paling luas dalam pemanfaatan ruang kota tersebut mengalami perkembangan yang selaras dengan perkembangan penduduk dan mempunyai karakteristik tertentu yang menciptakan bentuk dan struktur suatu kota yang berbeda dengan kota lainnya. Perkembangan permukiman pada bagian-bagian kota tidak sama, tergantung pada karakteristik kehidupan masyarakat, potensi sumberdaya (kesempatan kerja) yang tersedia, kondisi fisik alami serta fasilitas kota terutama yang berkaitan dengan transportasi dan komunikasi.

Makin bebas seseorang dalam menentukan tempat tinggal, sandang, pangan dan lain sebagainya, makin baik pula kualitas hidupnya. Kualitas hidup yang baik akan menciptakan kualitas lingkungan tempat tinggal yang baik pula. Pada awalnya manusia memilih ruang untuk permukimannya di wilayah-wilayah yang sesuai


(15)

2

dengan kebutuhan yang menjamin hidupnya. Manusia memilih tempat-tempat yang cukup air, tanahnya subur, memberikan kemudahan untuk lalu lintas, memberikan kemudahan untuk mencari lapangan pekerjaan, terlindung dari binatang buas dan lain sebagainya. Akibat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan adanya keterbatasan ekonomi masyarakat untuk memilih tempat bermukim, daerah-daerah yang tidak menjamin hidupnya akhirnya dijadikan tempat tinggal. Lahan yang tidak stabil, terlalu miring, daerah yang tidak sehat, daerah yang kotor juga dijadikan permukiman.

Tingkat pertumbuhan kota yang semakin tinggi dari tahun ke tahun disisi lain membutuhkan peningkatan ketersediaan sarana prasarana perkotaan, majunya perekonomian perkotaan dan peningkatan aktivitas perkotaan. Masalah permukiman manusia merupakan masalah yang sulit, karena begitu banyaknya faktor-faktor yang saling berkaitan. Permukiman sebagai wadah kehidupan manusia bukan hanya menyangkut aspek fisik dan teknis saja, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, dan budaya dari para penghuninya.

Permukiman merupakan suatu kawasan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan untuk mendukung kehidupan penghuninya, juga merupakan tempat hidup bersama dalam suatu proses bermukim. Dalam suatu permukiman terjadi hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam serta manusia dengan penciptaNya. Permukiman sangat berkaitan erat dengan karakteristik lingkungan dan perilaku penggunanya yang dominan. Permukiman yang terbentuk dari orang-orang yang masih mempunyai pertalian keluarga lewat


(16)

3

perkawinan, akan berbeda dengan bentuk permukiman yang dibentuk oleh karena kesamaan mata pencaharian, demikian juga dengan permukiman yang didominasi oleh etnis-etnis tertentu akan berbeda pula. Lingkungan permukiman terbentuk bukan hanya dari hasil kekuatan fisik tetapi juga terkait dengan faktor-faktor sosial budaya yang ada di dalamnya.

Rapoport (1969) mengemukakan bahwa faktor utama dalam proses terjadinya bentuk Lingkungan permukiman adalah budaya sedangkan faktor lain seperti iklim, letak dan kondisi geografis, politik dan ekonomi merupakan faktor pengubah (modifiying factor). Jadi dalam hal ini karakteristik lingkungan adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terbentuknya tata ruang suatu permukiman dan lingkungan permukiman, selain faktor perilaku manusianya. Kawasan permukiman juga akan memiliki keunikan tersendiri yang terbentuk karena adanya kekhasan budaya masyarakat, kondisi yang berbeda, karakteristik, pengaruh nilai-nilai spritualnya yang dianut, dan kondisi politik atau keamanan dari suatu daerah atau permukiman, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang kawasan Permukiman, defenisi Permukiman adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya. Permasalahan perkotaan saat ini menunjukkan bahwa akibat dari pertumbuhan kota yang tinggi, tidak diimbangi dengan perencanaan kota yang konsisten, serta kenyataan bahwa terbatasnya ruang kota, membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan.


(17)

4

Kelurahan Silalas merupakan salah satu lingkungan permukiman di Kecamatan Medan barat, Kota Medan, wilayah ini dipandang strategis. Jika kondisi tersebut dibiarkan dan tidak segera dilakukan penataan, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi citra dan wajah kota.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk mengkaji tentang lingkungan permukiman di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan barat, Kota Medan, dalam sebuah penelitian. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan berbagai informasi relevan yang selanjutnya dipergunakan untuk membuat konsep penataan. Konsep penataan tersebut diharapkan berbasis pada potensi wilayah, masalah yang dihadapi, serta kebutuhan masyarakat menuju kearah perencanaan pembangunan yang berkelanjutan.

Berangkat dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dilakukan penelitian guna merumuskan arahan yang tepat, terkait peningkatan kualitas lingkungan permukiman di kelurahan Silalas, kecamatan Medan barat. Dalam perumusan arahan tersebut, langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi karakteristik lingkungan permukiman yang terbentuk di masing-masing tingkat lingkungan yang ada.

Langkah identifikasi ini sangat penting untuk dilakukan sebelum proses perumusan arahan dalam penelitian. Hal ini dilakukan guna melihat secara menyeluruh seperti apa kondisi dan juga karakteristik spesifik yang dimiliki oleh permukiman sehingga dapat dihasilkan arahan yang tepat dan efektif.


(18)

5

Demikianlah berbagai hal di atas menjadi alasan ketertarikan penulis sehingga

mengangkat judul tugas akhir dan melakukan penelitian tentang “Karakteristik

Lingkungan Permukiman di Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat”.

B. Identifikasi Masalah

1. Karakteristik kondisi fisik lingkungan permukiman

2. Mengetahui kondisi ekonomi dan sosial masyarakat permukiman di kelurahan Silalas, kecamatan Medan Barat

3. Mengetahui sarana dan prasarana lingkungan permukiman di Kelurahan Silalas, Kecamatan, Medan Barat

C. Batasan Masalah

Permasalahan lingkungan permukiman mempengaruhinya keadaan lingkungan baik dan buruknya lingkungan permukiman tersebut, oleh karena itu perlu kita mengetahui Karakteristik suatu lingkungan dan bisa bermanfaat bagi setiap orang, wilayah yang di teliti pada penyusunan tugas akhir yaitu di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan barat.


(19)

6

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik lingkungan permukiman di kelurahan silalas, kecamatan Medan Barat?

2. Apa permasalahan lingkungan permukiman di kelurahan silalas, kecamatan Medan Barat?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik lingkungan permukiman di kelurahan silalas, Kecamatan Medan Barat

2. Untuk mengetahui masalah karakteristik lingkungan permukiman di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan

2. Sebagai bahan refrensi bagi siapa saja yang membacanya, khususnya bagi mahasiswa yang menghadapi masalah yang sama.

3. Sebagai informasi bagi masyarakat bagaimana karakteristik lingkungan permukiman di Kelurahan Silalas


(20)

7

G. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan beberapa cara untuk dapat mengumpulkan data yang mendukung agar tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Beberapa cara yang dilakukan antara lain :

1. Pengambilan Data

Pengambilan data sebagai data skunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data yang berhubungan dengan lingkungan permukiman seperti browsing internet, konsultasi dengan orang-orang yang bergerak dibidang lingkungan, bimbingan pada dosen dan pengambilan data penduduk di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat (data hasil) yang diperlukan

2. Melakukan studi literatur

Membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau untuk penulisan tugas akhir ini.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik lingkungan permukiman yaitu perpaduan antara pola pikir manusia dan perwujudan kebudayaan yang sama yang menghasilkan suatu ciri yang dapat dikenali, hal ini dapat dilihat melalui struktur fisik lingkungan permukiman tersebut serta perilaku masyarakat yang mendiami permukiman. Permasalahan Lingkungan permukiman sangat erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan, karakteristik lingkungan permukiman mempengaruhi beberapa aspek seperti ekonomi, sosial,budaya. karakteristik yang dimiliki oleh permukiman Silalas seperti misalnya dalam hal kondisi prasarana bangunan, jalan, air, listrik, persampahan dll, Oleh karena itu dapat dilihat melalui struktur fisik lingkungan permukiman tersebut serta perilaku masyarakat yang mendiami permukiman tersebut.

2. Masalah yang ada di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat salah satunya adalah tidak tersedianya ruang terbuka hijau, dan pekarangan yang kurang baik, jaringan Persampahan yang kurang baik, Sedikit masyarakat memiliki tong sampah, dan kebanyakan masyarakat membuang sampah ke sungai, dan jaringan sanitasi yang kurang karena tempat pembuangan akhir yaitu disungai, jadi sangat mengganggu kesehatan masyarakat di kelurahan Silalas.


(22)

67

B. Saran

1. Perlu disusun Rancangan Pengembangan penataan Ruang yang baik pada kawasan Lingkungan permukiman di Kelurahan Silalas agar lebih tertata Ruang lingkupnya seperti perlunya ruang terbuka hijau, taman bermain anak-anak di Kelurahan Silalas, karena kawasan lingkungan yang padat sehingga lingkungan pemukiman tidak lagi tertata ruang lingkup dengan baik.

2. Penambahan lahan ruang terbuka hijau dan bermain anak, juga membuat pekarangan hiasan bunga disetiap lingkungan permukiman agar tercipta pekarangan yang indah dan nyaman , juga Peran serta masyarakat di kelurahan Silalas untuk mengatasi masalah lingkungan pemukiman ini, Seperti pembuangan sampah ke sungai, hal itu sangat mengganggu kesehatan masyarakat dan mempunyai dampak buruk lainnya bagi masyarakat, Seharusnya masyarakat kelurahan silalas menyediakan tempat sampah, juga masyarakat harus lebih menjalin kerjasama untuk menjaga kebersihkan lingkungan di kelurahan Silalas. masyarakat harus Lebih aktif satu dengan yang lain, untuk membangun ruang Lingkup yang bersih akan lingkungan permukiman di kelurahan Silalas demi kesejahteraan hidup masyarakat.


(23)

68

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2001. Metode Penelitian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Aulia Dwira N, Bahri Samsul dan Zahrah Wahyudi. 2008. Bahan Ajar Perumahan dan Permukiman. Medan: USU press.

Azwar. Azrul. 2002. Metodologi Penelitian Penulisan. Edisi revisi, Binarupa Aksara, Jakarta.

Budiharjo, Eko. 2005. Tata Ruang Berwasasan Lingkungan. Jakarta: Direktor Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Perkotaan. PT Alumni, Bandung.

Departeman kimpraswil. 2000. Kebijakan dan Strategi Nasional Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman, Dirjen Perumahan dan Permukiman, Dep.Kimpraswil, Jakarta

Frick, H dan Suskiyamo.1998. Dasar-Dasar Eko-Arsitektur, Konsep Arsitektur Berwawasan Lingkungan serta Kualitas Konstruksi dan Bahan Bangunan untuk Rumah Sehat dan Dampaknya atas Kesehatan Manusia, Yogjakarta: Kanisius.

Gren Council. 2011 .World Green Building Council Annual Report. Ruang terbuka hijau.Website: www.worldgbc. Org

Heryanto, 2011. Macam-macam metode pembelajaran. Tersedia : 24 mei 2013 Keputusan Menpera No. 4/KPST/BKP4N/1995 tentang Klasifikasi Rumah Tidak

Bersusun Terdiri dari Karakteristik Fisik dan Non Fisik.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 51/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun dan Peraturan Perubahannya.

Koestoer, 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota, Teori dan Kasus, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.

Kuswartojo, Tjuk, Salim, Suparti A. 1997. Perumahan dan Permukiman Yang Menpera No. 4/KPST/BKP4N/1995 tentang Klasifikasi Rumah Tidak Bersusun Terdiri dari Karakteristik Fisik dan Non Fisik.


(24)

69

Kusumawardhani.2011 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Marlina Endy. Perencanaan dan pengembangan perumahan. Andi Yogyakarta Menteri Kesehatan RI. No. 829/menkes/SK/VII 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

Mulyana, Rahmat. 2013. Merancang Pemukiman Sehat Dan Berwawasan Lingkungan. Medan: Unimed press.

Organisasi Kesehatan Dunia. WHO. 2001. Tentang Kesehatan dan Lingkungan Parwata. 2004. Dinamika Permukiman Perdesaan Pada Masyarakat Bali. Denpasar :

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Paramitha. 2013. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Pemerintah Kota Surakarta. 2004. Perda Kota Surakarta No 4 Tahun 2004 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. Surakarta: Pemkot Surakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan No.416/menkes/per/1x/1990

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan Rakyat RI No. 37/PRT/M/2015 tentang Ijin Penggunaan air.

Rapoport. 1969. Pengembangan Lingkungan Perumahan. Englewood Cliffs, N.J.:Prentice Hall

Riviwanto, Muchsin DKK. (2011). Penyehatan Pemukiman. Yogjakarta: Gosyen Publishing.

Setijanti. 2010. Peningkatan Kualitas Hidup Penghuni. Institut Teknologi Surabaya Silas, 2001. Permukiman Kumuh di Jakarta, tinjauan kontrakdiktif,Masyarakat jurnal Singarimbun. 1991. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES


(25)

70

Slamet Juli Soemirat. (1994). Kesehatan Lingkungan. Bandung: Gadjah Mada SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan permukiman

SNI 03-2399-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

SNI-03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahaan di Perkotaan.

Snyder.1985. karakteristik. Second Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc Sudriamunawar,2006. Teknik Penyususunan metode penelitian. Publishing Surtiani. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang masyarakat yang adil dan makmur

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

Undang-undang RI Nomor. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

Undang-Undang RI Nomor. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

Undang-Undang RI Nomor. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

Yudhohusodo, Siswono dkk. 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Unit Percetakan Bharakerta.


(1)

G. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan beberapa cara untuk dapat mengumpulkan data yang mendukung agar tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Beberapa cara yang dilakukan antara lain :

1. Pengambilan Data

Pengambilan data sebagai data skunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data yang berhubungan dengan lingkungan permukiman seperti browsing internet, konsultasi dengan orang-orang yang bergerak dibidang lingkungan, bimbingan pada dosen dan pengambilan data penduduk di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat (data hasil) yang diperlukan

2. Melakukan studi literatur

Membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau untuk penulisan tugas akhir ini.


(2)

66 A. Kesimpulan

1. Karakteristik lingkungan permukiman yaitu perpaduan antara pola pikir manusia dan perwujudan kebudayaan yang sama yang menghasilkan suatu ciri yang dapat dikenali, hal ini dapat dilihat melalui struktur fisik lingkungan permukiman tersebut serta perilaku masyarakat yang mendiami permukiman. Permasalahan Lingkungan permukiman sangat erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan, karakteristik lingkungan permukiman mempengaruhi beberapa aspek seperti ekonomi, sosial,budaya. karakteristik yang dimiliki oleh permukiman Silalas seperti misalnya dalam hal kondisi prasarana bangunan, jalan, air, listrik, persampahan dll, Oleh karena itu dapat dilihat melalui struktur fisik lingkungan permukiman tersebut serta perilaku masyarakat yang mendiami permukiman tersebut.

2. Masalah yang ada di kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat salah satunya adalah tidak tersedianya ruang terbuka hijau, dan pekarangan yang kurang baik, jaringan Persampahan yang kurang baik, Sedikit masyarakat memiliki tong sampah, dan kebanyakan masyarakat membuang sampah ke sungai, dan jaringan sanitasi yang kurang karena tempat pembuangan akhir yaitu disungai, jadi sangat mengganggu kesehatan masyarakat di kelurahan Silalas.


(3)

B. Saran

1. Perlu disusun Rancangan Pengembangan penataan Ruang yang baik pada kawasan Lingkungan permukiman di Kelurahan Silalas agar lebih tertata Ruang lingkupnya seperti perlunya ruang terbuka hijau, taman bermain anak-anak di Kelurahan Silalas, karena kawasan lingkungan yang padat sehingga lingkungan pemukiman tidak lagi tertata ruang lingkup dengan baik.

2. Penambahan lahan ruang terbuka hijau dan bermain anak, juga membuat pekarangan hiasan bunga disetiap lingkungan permukiman agar tercipta pekarangan yang indah dan nyaman , juga Peran serta masyarakat di kelurahan Silalas untuk mengatasi masalah lingkungan pemukiman ini, Seperti pembuangan sampah ke sungai, hal itu sangat mengganggu kesehatan masyarakat dan mempunyai dampak buruk lainnya bagi masyarakat, Seharusnya masyarakat kelurahan silalas menyediakan tempat sampah, juga masyarakat harus lebih menjalin kerjasama untuk menjaga kebersihkan lingkungan di kelurahan Silalas. masyarakat harus Lebih aktif satu dengan yang lain, untuk membangun ruang Lingkup yang bersih akan lingkungan permukiman di kelurahan Silalas demi kesejahteraan hidup masyarakat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2001. Metode Penelitian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Aulia Dwira N, Bahri Samsul dan Zahrah Wahyudi. 2008. Bahan Ajar Perumahan dan Permukiman. Medan: USU press.

Azwar. Azrul. 2002. Metodologi Penelitian Penulisan. Edisi revisi, Binarupa Aksara, Jakarta.

Budiharjo, Eko. 2005. Tata Ruang Berwasasan Lingkungan. Jakarta: Direktor Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Perkotaan. PT Alumni, Bandung.

Departeman kimpraswil. 2000. Kebijakan dan Strategi Nasional Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman, Dirjen Perumahan dan Permukiman, Dep.Kimpraswil, Jakarta

Frick, H dan Suskiyamo.1998. Dasar-Dasar Eko-Arsitektur, Konsep Arsitektur Berwawasan Lingkungan serta Kualitas Konstruksi dan Bahan Bangunan untuk Rumah Sehat dan Dampaknya atas Kesehatan Manusia, Yogjakarta: Kanisius.

Gren Council. 2011 .World Green Building Council Annual Report. Ruang terbuka hijau.Website: www.worldgbc. Org

Heryanto, 2011. Macam-macam metode pembelajaran. Tersedia : 24 mei 2013 Keputusan Menpera No. 4/KPST/BKP4N/1995 tentang Klasifikasi Rumah Tidak

Bersusun Terdiri dari Karakteristik Fisik dan Non Fisik.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 51/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun dan Peraturan Perubahannya.

Koestoer, 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota, Teori dan Kasus, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.

Kuswartojo, Tjuk, Salim, Suparti A. 1997. Perumahan dan Permukiman Yang Menpera No. 4/KPST/BKP4N/1995 tentang Klasifikasi Rumah Tidak Bersusun Terdiri dari Karakteristik Fisik dan Non Fisik.


(5)

Kusumawardhani.2011 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Marlina Endy. Perencanaan dan pengembangan perumahan. Andi Yogyakarta Menteri Kesehatan RI. No. 829/menkes/SK/VII 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

Mulyana, Rahmat. 2013. Merancang Pemukiman Sehat Dan Berwawasan Lingkungan. Medan: Unimed press.

Organisasi Kesehatan Dunia. WHO. 2001. Tentang Kesehatan dan Lingkungan Parwata. 2004. Dinamika Permukiman Perdesaan Pada Masyarakat Bali. Denpasar :

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Paramitha. 2013. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Pemerintah Kota Surakarta. 2004. Perda Kota Surakarta No 4 Tahun 2004 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. Surakarta: Pemkot Surakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan No.416/menkes/per/1x/1990

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan Rakyat RI No. 37/PRT/M/2015 tentang Ijin Penggunaan air.

Rapoport. 1969. Pengembangan Lingkungan Perumahan. Englewood Cliffs, N.J.:Prentice Hall

Riviwanto, Muchsin DKK. (2011). Penyehatan Pemukiman. Yogjakarta: Gosyen Publishing.

Setijanti. 2010. Peningkatan Kualitas Hidup Penghuni. Institut Teknologi Surabaya Silas, 2001. Permukiman Kumuh di Jakarta, tinjauan kontrakdiktif,Masyarakat jurnal Singarimbun. 1991. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES


(6)

Slamet Juli Soemirat. (1994). Kesehatan Lingkungan. Bandung: Gadjah Mada SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan permukiman

SNI 03-2399-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

SNI-03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahaan di Perkotaan.

Snyder.1985. karakteristik. Second Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc Sudriamunawar,2006. Teknik Penyususunan metode penelitian. Publishing Surtiani. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang masyarakat yang adil dan makmur

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

Undang-undang RI Nomor. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

Undang-Undang RI Nomor. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

Undang-Undang RI Nomor. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

Yudhohusodo, Siswono dkk. 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Unit Percetakan Bharakerta.