PERBEDAAN HASIL BELAJAR PERHITUNGAN DASAR TEKNIK MESIN PADA KOMPETENSI DASAR MENGENAL BESARAN VEKTOR, SISTEM SATUAN DAN HUKUM NEWTON ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS X SMK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PERHITUNGAN DASAR
TEKNIK MESIN PADA KOMPETENSI DASAR MENGENAL
BESARAN VEKTOR, SISTEM SATUAN DAN HUKUM
NEWTON ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA
KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN
RINGAN SMK TRI SAKTI 1 LUBUK PAKAM
TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI :
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH
MAJU SAPUTRA SIMANJUNTAK
NIM. 509121029

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

ABSTRAK

Maju Saputra Simanjuntak: Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik
Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan Dan Hukum
Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dan
Model Pembelajaran Quantum Teaching Siswa Kelas X SMK Tri Sakti 1 Lubuk
Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar mata
pelajaran Perhitungan Dasar Teknik Mesin (PDTM) Pada Kompetensi Dasar
Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang
Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Quantum
Teaching Pada Siswa Kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016. Model yang digunakan
dalam penelitian ini adalah eksperimental, dimana dalam pelaksanaannya diberikan
perlakuan (treatment) kepada kelas eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti
1 Lubuk Pakam yang mengikuti Mata Pelajaran Perhitungan Dasar Teknik Mesin
(PDTM) yang berjumlah 3 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas yang mempunyai

tingkat kemampuan awal yang sama (homogen) yang diukur melalui pretest. Dari
hasil analisis data pretest didapat bahwa ketiga kelas merupakan kelas yang homogen
yang kemudian ketiga kelas diundi untuk menentukan kelas penelitian. Dari hasil
undian didapat kelas eksperimen (yang diajar menggunakan model pembelajaran
quantum teaching) adalah kelas X TKR1 dengan jumlah 36 orang, dan kelompok
Kontrol (menggunakan model pembelajaran inkuiri) adalah kelas X TKR2 dengan
jumlah 36 orang. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 72 orang.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
PDTM antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri dan
menggunakan model pembelajaran quantum teaching, dimana hasil belajar PDTM
kelas ekperimen lebih tinggi dari hasil belajar PDTM kelas Kontrol. Dengan hasil
analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen (menggunakan model
pembelajaran quantum teaching) dan kelas Kontrol (menggunakan model
pembelajaran inkuiri). Hal ini terlihat dari nilai thitung (3.347) > ttabel (1.67).
Kata kunci

: Model pembelajaran, inkuiri, quantum teaching, hasil belajar
perhitungan dasar teknik mesin.


i

ABSTRACT
Maju Saputra Simanjuntak: Differences Learning Outcomes Mechanical Engineering
Calculation Basis In Basic Competence Know Vector Magnitude, System of Units and
Law Newton Between Students Who Taught Using Inquiry Learning Model of
Quantum Teaching And Learning Model Class X SMK Tri Sakti 1 Lubuk pakam.
Essay. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.
This study aims to determine the level of difference in outcomes study
subjects Calculation Basis of Mechanical Engineering (PDTM) On Basic Competence
Know Magnitude Vector, System of Units and Law Newton Between Students Who
Taught Using Learning Model of Inquiry and Learning Model of Quantum Teaching
In Class X (ten) Light Vehicle Engineering program SMK Tri Sakti 1 Lubuk pakam
Academic Year 2015/2016. The model used in this study is experimental, which in
practice are given treatment (treatment) to the experimental class. The population in
this study were students of class X (ten) Light Vehicle Engineering Program SMK Tri
Sakti 1 Lubukpakam that follow Subjects Calculations Basic Mechanical Engineering
(PDTM) totaling 3 class. Samples were classes who have the same level of prior
knowledge (homogeneous) as measured by the pretest. From the analysis of the data
obtained that the pretest third grade class is homogeneous then all three classes will be

drawn to determine the research class. Lottery results obtained from the experimental
class (taught using learning model quantum teaching) is a class X TKR1 with the
number 36, and the control group (using inquiry learning model) is a class X TKR2
with the number 36. So a total of subjects to be studied is as many as 72 people.
Based on the results of data analysis showed that there are differences in learning
outcomes among students taught PDTM using inquiry learning model and use
quantum teaching learning models, where the results of an experimental study PDTM
grade higher than the grade PDTM learning control. With the results of different test
analysis were wearing t-test with a significance level of 5% shows that there are
differences in learning outcomes between the experimental class (using model
quantum teaching) and grade control (using inquiry learning model). This can be seen
from tcount (3.347) > ttabel (1.67).
Keywords:

Learning models, inquiry, quantum teaching, learning outcomes, The
calculation of basic engineering

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada
Materi Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan Dan
Hukum Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri

Dan

Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam
Tahun Ajaran 2015/2016.”
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno M.Pd. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin,
sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam menyusun Skripsi ini
sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Sekertaris Jurusan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Janter P. Simajuntak, ST, MT. Ph.D, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

iii

7. Kedua Orang tua tercinta J. Simanjuntak dan J. Br Sihombing juga kakak,
abang dan adik-adik saya yang selalu mendukung penulis dalam
perkuliahan baik doa, semangat, dan materi sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini.

8. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Teknik Mesin dan Teman-teman
stambuk 2009 yang banyak memberikan masukan, motivasi dan inspirasi
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian ini.
Demikianlah ucapan terima kasih penulis yang dapat disampaikan, semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya. Penulis
menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis selalu berharap semoga
skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir
kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Maret 2016

Maju Saputra Simanjuntak
509121029

iv

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ....................................................................................................

i

ABSTRACT ..................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iii

DAFTAR ISI .................................................................................................

v

DAFTAR TABEL .........................................................................................

viii


DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................

7

C. Pembatasan Masalah ...................................................................


8

D. Rumusan Masalah .......................................................................

8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................

8

F. Manfaat Penelitian ......................................................................

9

BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoretis .......................................................................

10


1. Pengertian Belajar .................................................................

10

2. Hasil Belajar..........................................................................

13

3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Perhitungan Dasar Teknik
Mesin (PDTM).......................................................................

15

4. Materi Ajar.............................................................................

16

5. Pengertian Model Pembelajaran ...........................................

31

v

BAB III

BAB IV

4. Model Pembelajaran Inkuiri .................................................

32

5. Model Pembelajaran Quantum Teaching .............................

37

B. Kerangka Berfikir .......................................................................

43

C. Hipotesis Penelitian ....................................................................

45

METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................

46

B. Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................

46

C. Variabel Penelitian ...................................................................

48

D. Definisi Operasional .................................................................

48

E. Desain penelitian.......................................................................

49

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ..............................................

49

G. Kontrol Terhadap Ekperimen ...................................................

56

H. Instrumen Penelitian .................................................................

59

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................................

60

J. Pengolahan Data .......................................................................

63

K. Teknik Analisis Data ...............................................................

63

HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian .........................................................

67

1. Hasil Belajar PDTM Untuk Kelas Eksperimen
(Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching)…

67

2. Hasil Belajar PDTM Untuk Kelas Kontrol
(Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri).......................

vi

68

BAB V

B. Uji Persyaratan Analisis ........................................................... .

69

1. Uji Normalitas.......................................................................

69

2. Uji Homogenitas...................................................................

70

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................

70

D. Temuan Penelitian ....................................................................

71

E. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

72

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan...............................................................................

76

B. Implikasi ...................................................................................

76

C. Saran .........................................................................................

77

D. Definisi Operasional .................................................................

78

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

79

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar PDTM Kelas X Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan T.A 2014/2015 .........................................

4

Tabel 2. Besaran dan Satuan.............................................................................

19

Tabel 3. Besaran vektor dan Besaran skalar......................................................

20

Tabel 4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching ............

41

Tabel 5. Jumlah Populasi Penelitian..................................................................

48

Tabel 6. Desain Penelitian.................................................................................

49

Tabel 7. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching
Dilaksanakan Dikelas Eksperimen ......................................................

50

Tabel 8. Langkah-Lankah Model Pembelajaran Inkuiri Dilaksanakan
Dikelas Kontrol ...................................................................................

54

Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen pretes Hasil Belajar PDTM................................

59

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data Kelas Eksperimen....................................

67

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Kelas Kontrol...........................................

68

Tabel 12. Ringkasan hasil analisis uji normalitas setiap kelas penelitian..........

69

Tabel 13. Ringkasan hasil analisis uji homogenitas ..........................................

70

Tabel 14. Ringkasan hasil perhitungan nilai thitung dari masing-masing
kelas penelitian...................................................................................

viii

70

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Bola yang sedang menggelinding ...................................................

20

Gambar 2. Bola yang sedang bergulir ...............................................................

20

Gambar 3. Bola dalam keadaan diam ...............................................................

21

Gambar 4. Momen Kopel..................................................................................

27

Gambar 5. Histogram Distribusi Kelas Ekperimen...........................................

68

Gambar 6. Histogram Distribusi Kelas Kontrol ................................................

69

Gambar 7. Tabel uji t satu arah ........................................................................ 130

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................

81

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Quantum Teaching ...........

82

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ...............................

89

Lampiran 4. Instrumen Post Tes Hasil Belajar ...............................................

94

Lampiran 5. Instrumen Pre Tes Hasil Belajar .................................................

96

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrument Postest ...................

98

Lampiran 7. Perhitungan Realibilitas Test PDTM..........................................

100

Lampiran 8. Perhitungan indeks kesukaran test hasil belajar PDTM .............

101

Lampiran 9. Perhitungan (Daya Pembeda) Butir Tes Hasil Belajar PDTM .....

102

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrument Pretest ....................

104

Lampiran 11. Data Hasil Penelitian Masing-Masing Kelas Penelitian .............

106

Lampiran 12. Perhitungan Realibilitas Pretest ..................................................

107

Lampiran 13. Perhitungan Indeks Kesukaran Pretest .......................................

108

Lampiran 14. Perhitungan (Daya Pembeda) Butir Pretest ................................

110

Lampiran 15. Perhitungan Harga Rata-rata, Standart Deviasi Dan Varians
Dari Data Kelas Penelitian ........................................................

112

Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian Pretest ...................................

115

Lampiran 17. Data Hasil Penelitian Masing-masing Kelas Postest ..................

117

Lampiran 18. Perhitungan Harga Rata-rata, Distribusi Frekuensi, standart
Deviasi Dan Varians Dari Data Kelas Penelitian Postest ..........

119

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Masing-Masing Kelas Penelitian Postest ..

123

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Penelitian Postest ...................................

126

x

Lampiran 21. Perhitungan Pengujian Hipotesis Kelas Penelitian .....................

128

Lampiran 21. Tabel uji t ...................................................................................

129

Lampiran 22. Soal Pretest .................................................................................

130

Lampiran 23. Soal Postest .................................................................................

133

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada
kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan
paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa
dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan
masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap
sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas
pendidikan.
Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh
pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan
komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat
dewasa inin menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan
diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi
umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat
sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang
diharapkan (Slameto : 2003).
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk
menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena nilai-

1

2

nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan,
ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan
IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan
kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam
bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam
membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan
kerja.
Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang
digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri
dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan
dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang
diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan

3

saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan
sikap dan kepribadiannya.
Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata
pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,
adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran
produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan
pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia
industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan
meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)
kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian
Teknik Kendaraan Ringan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan
menyiapkan siswa/tamatan untuk:
1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam
lingkup keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan
diri dalam lingkup Teknik Kendaraan Ringan.

4

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha
dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik
Kendaraan Ringan.
4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan
bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang
berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia
industri.
Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk
menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan
materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya
dan masyarakat sekitar siswa khususnya.
Perhitungan Dasar Teknik Mesin (PDTM) adalah salah satu mata pelajaran
produktif yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan
dasar-dasar mesin.
Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru
bidang studi didapatkan bahwasanya hasil belajar siswa kelas 1 program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan untuk mata pelajaran PDTM diperoleh nilai siswa
masih berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Kemendikbud,
untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa
berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X untuk

5

kompetensi dasar mengenal besaran vektor, sistem satuan dan hukum newton
pada Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar PDTM Kelas X Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan T.A 2014/2015.

Tahun Ajaran

2014/2015

Kelas

Nilai

Jumlah Siswa

Presentase

6,00 – 6,90

46

49,68 %

X TKR 1

7,00 – 7,90

27

29,16 %

X TKR 2

8,00 – 8,90

18

19,44 %

X TKR 3

9,00 – 10

17

18,36 %

Berdasarkan tabel di atas, nilai dibawah 70 (49,68%) tidak tuntas dan
masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan nilai
produktif dari Kemendikbud. Dari wawancara dengan guru bidang studi
didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran
dengan model inkuiri.
Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
masalah secara kritis, logis, dan analisis sehingga siswa dapat menemukan
jawaban atau pemecahan dari masalah tersebut. Prosedur pembelajaran inkuiri ini
meliputi enam langkah, yaitu (1) mengajukan pertanyaan atau permasalahan, pada
tahap ini guru memperkenalkan kepada siswa materi-materi kasus, dengan cara
memberikan bahan bacaan. (2) merumuskan hipotesis, pada tahap ini siswa
diarahkan untuk merumuskan hipotesis berdasarkan pada masalah yang
diinkuirikan. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki pemahaman dasar mengenai

6

masalah dan bahan perbandingan untuk menarik kesimpulan. (3) mengumpulkan
data, pada tahap ini siswa mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus
tersebut. Siswa ditugaskan mendata fakta-fakta yang mendukung atau pun
bertentangan dengan hipotesis mereka. (4) analisis data, pada tahap ini siswa
menguji kebenaran dari fakta-fakta yang berhasil mereka data. Dalam hal ini,
siswa ditantang menganalisis berdasarkan pola penemuan yang logis, mensintesis
fakta dan mengaitkannya dengan komponen-komponen teks tersebut, serta
kehidupan nyata berdasarkan teori sebab-akibat. (5) mengajukan pendapat, pada
tahap ini siswa diminta memberikan pandangan terhadap masalah yang
diinkuirikan. Pada tahap ini, siswa diminta mengekspresikan pendapatnya atau
sikapnya terhadap kasus tersebut. Di sini, siswa dituntut mengajukan argumentasi
logis dan rasional yang dapat mendukung pendapatnya dan (6) menarik
kesimpulan, tahap terakhir siswa bersama guru menyimpulkan hasil inkuiri atas
kasus tersebut. Pada tahap ini, siswa dan guru mendiskusikan kelogisan
argumentasi yang digunakan untuk mendukung masing-masing pendapat.
Berbeda dengan model pembelajaran Quantum Teaching, Quantum
Teaching adalah model pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang
efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan
belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Interaksi-intraksi yang
tercipta di kelas ini merupakan unsur-unsur untuk belajar efektif yang
mempengaruhi kesuksesan siswa, berfokus pada hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas serta interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk
belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching memiliki kerangka belajar yaitu
Tumbuhkan,

Alami,

Namai,

Demonstrasikan,

Ulangi,

Rayakan.

Model

7

pembelajaran Quantum Teaching merancang suasana kelas yang menyenangkan
yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, membuat pengajaran lebih melekat
dan belajar optimis.
Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk
melaksanakan penelitian, yaitu untuk melihat Perbedaan Hasil Belajar
Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal
Besaran Vektor , Sistem Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang
Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam T.A 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan
masalah yaitu:
1. Apakah model pembelajaran yang selama ini digunakan guru sudah
efektif ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar perhitungan
dasar teknik mesin pada kompetensi dasar mengenal besaran vektor,
sistem satuan dan hukum newton ?
3. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik
minat belajar peserta didik?
4. Apakah Model Pembelajaran yang berbeda akan memberi perbedaan
terhadap hasil belajar perhitungan dasar teknik mesin pada kompetensi
dasar mengenal besaran vektor, sistem satuan dan hukum newton ?

8

5. Sejauhmana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model inkuiri?

C. Pembatasan Masalah.
Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang
tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,
masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan
Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor , Sistem
Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa
Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk
Pakam T.A 2015/2016.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Terdapat
Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar
Mengenal

Besaran

Vektor , Sistem

Satuan

Dan

Hukum

Newton yang

signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri dan model pembelajaran quantum teaching?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal

9

Besaran Vektor , Sistem Satuan Dan Hukum Newton antara siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran
quantum teaching.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan
hasil belajar di SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam.
2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik.
3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang
berkaitan dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran
quantum teaching, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar PDTM.
2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan
efisien.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk
melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.

10

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan
menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching memiliki skor
tertinggi 24 dan skor terendah 11, dengan rata-rata 18,833.

2.

Hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan
menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri memiliki skor tertinggi 23 dan
skor terendah 10, dengan rata-rata 16,528.

3.

Hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan
menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi
dibandingkan siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk
Pakam yang dibuktikan dengan analisis statistik dengan uji t yang
menunjukkan nilai thitung > ttabel yakni 3,347 > 1,67.

B. Implikasi
Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena
itu, pemilihan model pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran. Suasana belajar inkuiri yang selama ini

76

77

diterapkan guru di SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam tidak harus sepenuhnya
dilakukan karena hanya akan berdampak terhadap suasana belajar yang cenderung
meningkatkan kemampuan siswa yang memiliki minat belajar tinggi, sedangkan
siswa yang memiliki minat belajar rendah, kurang tertarik pada proses
pembelajaran. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching menjadi salah
satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan seluruh siswa serta
merasakan keterlibatannya satu dengan yang lain, sehingga siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah akan ambil bagian dalam proses pembelajaran secara
aktif.

C. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang
dapat diajukan yaitu :
1.

Dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, model
pembelajaran quantum teaching terbukti sangat efektif, sehingga peneliti
menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran
yang efektif disekolah.

2.

Model

pembelajaran

quantum

teaching sebaiknya digunakan untuk

menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang memiliki penjabaran yang
banyak, sehingga target pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak
mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.
3.

Sebelum menerapkan model pembelajaran quantum teaching disarankan agar
memiliki persiapan yang baik dalam mengembangkan potensi siswa dan

78

terlebih dahulu memperkenalkan model pembelajaran ini kepada siswa,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif..

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsini. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsini, (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Chechep. (2008). Pendekatan dan Metode Pembelajaran. diakses tanggal 29
November 201
DIKNAS,(2008)http://www.dikmenum.go.id/dataapp/kurikulum/4.%20 perangkat
%20mbelajaran%20ktsp%20sma/05.%20pengembangan%20bahan%20
ajar/peng-bahan%20ajar_060308_presentasi.pdf, 28 april 2008
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
: Balai Pustaka.
http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metodepembelajaran/
http://dianisnanrasburhany.blogspot.com/2011/01/b-penerapan-metode-inkuiridalam.html
http://susilofy.wordpress.com/2010/09/28/metode-pembelajaran-inkuiri/
Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas,1999). SMKT Jurusan
Mekanik Otomotif.
Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran Permen Diknas No. 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi.
Mulyasa, E. (2004). Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rodakarya.
Mujiono dan Dimiyati. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi
Mahasatya.
Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Proses Belajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Nurhayati dalam (http://www.depdiknas.go.id/jurnal151/040429%20-ednurhayati- penerapan-model-pembelajaran.pdf/)
Purba, E. dkk. (1999). Belajar Dan Pembelajaran. Medan. Unimed.

80

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. (2005). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Sudrajat Akhmad. (2008). http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2007/05/
pengembangan-bahan-ajar.ppt#308,2,Pengertian Bahan Ajar. 28 April
2008.
Winkel, W. S. (1989). Psikologi belajar Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN (MODELLING THE WAY) DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 2 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR KECANTIKAN RAMBUT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

2 18 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGENALAN KONSEP DASAR ELEKTRONIKA (PKDE) ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ)

0 2 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK ANTARA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN SISWA YANG DIAJAR MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA KOMPETENSI INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI KELAS XI TITL SMK NEGERI 2 SIAT

0 3 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI MENGGUNAKAN PERALATAN PENGUKUR PRESISI DASAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN `CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING` DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA T.P 2014/2015.

0 2 25

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 4 23