PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Oleh :
Dewi Pertiwi
NIM 408321013
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

iii


PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG
DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
LATIHAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Dewi Pertiwi (408321013)
ABSTRAK
Model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah pola belajar mengajar yang
dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian ini dapat
terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan
intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk memperoleh
pengetahuan. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui adanya perbedaan hasil
belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Latihan
Inkuiri dengan model pembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum
Newton Kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian two
group pre-test post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas Kelas X MAN I Medan yang terdiri dari 12 kelas. Sampel penelitian diambil
2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-8
sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri dan kelas X-12 sebagai kelas kontrol, diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran Langsung. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan
5 pilihan jawaban sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid oleh tiga
validator. Hipotesis yang digunakan adalah uji t.
Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen 43,9
dengan standar deviasi 13,1 dan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol 51,1 dengan
standar deviasi 14,9, dimana rata-rata pre-test dari kedua kelas sampel pada
umumnya tidak terlalu berbeda atau dengan kata lain kemampuan awal dari kedua
kelas sama (homogen). Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran Latihan Inkuiri dan kelas kontrol dengan
model pembelajaran Langsung. Setelah pembelajaran selesai diberi post-test
dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 76,4 dengan standar deviasi 9,5 dan nilai
rata-rata kelas kontrol 62,1 dengan standar deviasi 11,2 dan dengan taraf
keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 71% termasuk kategori cukup baik.
Hasil uji t diperoleh thitumg = 6,01 dan ttabel = 1,67. Sehingga thitumg > ttabel (6,01 >
1,67) maka maka Ho di tolak dan Ha di terima, dengan demikian kesimpulan
bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar model
pembelajaran Latihan Inkuiri dengan model pembelajaran Langsung pada materi
Hukum-hukum Newton Kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013. Artinya model
pembelajaran Latihan Inkuiri Lebih baik dari model pembelajaran Langsung.


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan

Hasil Belajar Fisika Siswa Yang

Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Dengan
Model Pembelajaran Langsung”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta
arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak

awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S.,
M.M, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku dosen penguji I, II, dan III yang
telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Drs. Motlan
M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan
Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Burhanuddin,
S.Ag.,M.Pd selaku kepala sekolah MAN I Medan yang memberikan izin
penelitian dan Bapak Drs. Hamdah selaku guru fisika serta seluruh staf dewan
guru dan pegawai MAN I Medan yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
Ayahanda Agus Suriadi dan Ibunda Tukinah yang telah mendidik dan

v


membesarkan penulis, memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbang kasih
yang besar dari segi material, spritual dan nasehat yang menjadi motivasi luar
biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan,
juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang Jaka Suranto, ST
dan kakak Deni Ayu Puspita serta keponakan tersayang Parisya Wiguna Suranto.
Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2008 khususnya
Ekstensi ‘08 atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi
yang terbaik. Spesial kepada sahabat-sahabat penulis : Wulan, Dayu, Syofiyah,
dan Bikril (Genk Pelangi), Ridho, Andre, Rani, Daya dan teman-teman PPL 2011
YP. Dharma Karya, serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan,


Februari 2013

Penulis,

Dewi Pertiwi
Nim. 408321013

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1

6
6
6
7
7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.5. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
2.1.6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
2.1.7. Model Pembelajaran Langsung
2.2. Materi Pelajaran
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian

9

9
9
10
11
11
13
16
17
19
25
27

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.6.1. Tes hasil belajar

3.6.2. Validitas Tes
3.6.3. Observasi
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Menghitung Skor Mentah
3.7.2.Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku

28
28
28
28
29
29
31
31
33
33
34
35
35


vii

3.7.3. Uji Normalitas
3.7.4. Uji Homogenitas
3.7.5. Uji Hipotesis

35
36
36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Data Pre-test Kelas Eksperimen Dan Kontrol
4.1.2. Data Post-test Kelas Eksperimen Dan Kontrol
4.1.3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
4.1.4. Pengujian Analisis Data
4.1.4.1. Uji Normalitas Data
4.1.4.2. Uji Homogenitas
4.1.4.3. Pengujian Hipotesis
4.2. Pembahasan

39
39
39
40
41
45
45
45
46
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran-saran

57
57
58

DAFTAR PUSTAKA

59

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri
16
Tabel 3.1. Pre-test dan post-test control group design

29

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar

32

Tabel 3.3. Kategori kemampuan siswa

32

Tabel 3.4. Pedoman observasi Aktivitas Siswa

33

Tabel 3.5. Kriteria dan Persentase Nilai

34

Tabel 4.1. Data Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

39

Tabel 4.2. Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

40

Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Perindividu

42

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Perkelompok

43

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data

45

Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas data

45

Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Pre-Test

46

Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Post-Test

46

Tabel 4.9. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok I

46

Tabel 4.10. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok II

47

Tabel 4.11. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok III

48

Tabel 4.12. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok IV

48

Tabel 4.13. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok V

49

Tabel 4.14. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok VI

49

Tabel 4.15. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok VII 50
Tabel 4.16. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok VIII 50
Tabel 4.17. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

52

Tabel 4.18. Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa Dikelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol pada Hasil Post-Test

56

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ketika berhenti mendadak tubuh akan terdorong ke depan
untuk mempertahankan geraknya

19

Gambar 2.2 Gerobak ditarik oleh seekor sapi, seseorang mendorong
kereta sampah, mobil bergerak

20

Gambar 2.3 Menyelidiki pengaruh resultan gaya terhadap percepatan,
dengan menjaga massa benda tetap dan gaya diubah-ubah
besarnya

21

Gambar 2.4 Menyelidiki pengaruh resultan gaya terhadap percepatan,
dengan menjaga gaya benda tetap dan massa diubah-ubah

22

Gambar 2.5 Ketika tangan mendorong ujung meja, meja mendorong
tangan kembali

24

Gambar 2.6 Gaya aksi-reaksi w gaya yang dikerjakan pada buku oleh
bumi

25

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

31

Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen
dan Kontrol

40

Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Post-Test Kelas Eksperimen
dan Kontrol

41

Gambar 4.3. Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa Dikelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol pada Hasil Post-Test

56

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
Lembar Kerja Siswa I
Lembar Kerja Siswa II
Lembar Kerja Siswa III
Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa

Halaman
61
71
80
89
90
91
92

Lampiran 8. Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran 9. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran 10. Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator
Lampiran 11. Tabulasi Hasil Pre-test Kelas Eksperimen
Lampiran 12. Tabulasi Hasil Post-test Kelas Eksperimen
Lampiran 13. Tabulasi Hasil Pre-test Kelas Kontrol
Lampiran 14. Tabulasi Hasil Post-test Kelas Kontrol
Lampiran 15. Perhitungan Statistik Dasar
Lampiran 16. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas
Lampiran 17. Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas
Lampiran 18 Prosedur Pengujian Hipotesis
Lampiran 19. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 20. Lembar Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 21. Tabulasi Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses
Belajar Siswa I
Lampiran 22. Tabulasi Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses
Belajar Siswa II
Lampiran 23. Tabulasi Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses

100
105
106
109
110
111
112
113
115
119
121
124
125

Belajar Siswa III
Lampiran 24. Angket Siswa
Lampiran 25. Angket Guru
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Lampiran 27. Tabel Uji Homogenitas
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 29. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian

132
135
138
141
142
143
145
146

126
129

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala
aspek kehidupan termasuk dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan yang
diselenggarakan oleh negara adalah salah satu instrument utama dalam
pembentukan kepribadian masyarakat. Masyarakat yang berkepribadian baik
antara lain dihasilkan dari sistem pendidikan yang baik, sebaliknya sistem
pendidikan yang buruk pasti berkontribusi pada buruknya

kepribadian

masyarakat.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Guru sebagai salah satu unsur dalam
proses pembelajaran memiliki multi peran, sebagai “pengajar” yang melakukan
transfer of knowledge juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi dan
mengembangkan minat siswa dalam belajar .
Proses pembelajaran di sekolah sampai saat ini masih menemukan
beberapa kelemahan. Kelemahan dapat dilihat pada saat proses hasil pembelajaran
di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang
terjadi. Kenyataan yang sering dilihat di sekolah adalah bahwa model
pembelajaran yang dilakukan mempunyai kecenderungan guru yang aktif.
Berdasarkan pengalaman pengajaran di SMA Dharma Karya Kecamatan
Beringin Lubuk Pakam, pada saat peneliti melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2011, diperoleh bahwa belajar fisika di kelas X
siswa cenderung pasif dengan pengajaran yang diberikan oleh guru sehingga
menyebabkan rendahnya minat siswa dalam mempelajari fisika. Kondisi ini
disebabkan jarangnya penggunaan model pembelajaran yang dipakai oleh guru

2

yang hanya menggunakan buku pelajaran, papan tulis dan spidol. Selain itu juga
faktor kurangnya fasilitas sekolah seperti alat-alat praktikum fisika menyebabkan
rendahnya minat siswa dalam mempelajari fisika.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Hamdah (salah satu guru
bidang studi fisika di MAN I Medan), mengatakan bahwa kendala selama proses
belajar mengajar adalah siswa belajar sambil bermain, minat sebagian besar siswa
selama pelajaran fisika berlangsung ada yang antusias ada yang tidak dan
penerapan model pembelajaran yang kadang-kadang dilakukan dalam mengajar.
Selain itu, guru juga mengalami kendala tentang sekolah dalam berlangsungnya
ketika kegiatan belajar mengajar fisika adalah sekolah menyediakan laboratorium
tetapi alat-alatnya tidak lengkap. Kemudian peneliti juga memberikan angket
kepada satu kelas X siswa MAN I Medan, bahwa fisika merupakan pelajaran yang
kurang digemari karena kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung di
kelas lebih banyak mencatat dan mengerjakan soal-soal sehingga sulit dipahami
dan membosankan, ketika siswa mengalami kesulitan terhadap materi yang
diajarkan, ternyata hanya sedikit sekali yang bertanya kepada guru. Hal ini karena
mereka masih takut atau bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Selain itu
siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam memecahkan
masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum mampu berpikir kritis dan berani
mengungkapkan pendapat.
Mengingat bahwa proses pembelajaran fisika merupakan proses
pembelajaran untuk membuktikan sesuatu secara teori. Perlu diterapkan model
pembelajaran dari fakta menuju teori. Model dari fakta menuju teori adalah model
Latihan Inkuiri.
Ahli yang menyusun model pembelajaran Latihan Inkuiri yaitu Richard
Suchman berpendapat bahwa tiap individu memiliki keinginan meneliti secara
alamiah keingintahuan yang ada pada individu tidak terarah. Model pembelajaran
Latihan Inkuiri dirancang untuk memperbesar keberanian meneliti secara terarah,
bertujuan membantu siswa mengembangkan disiplin berfikir dalam meneliti
secara bebas. Model ini mengutamakan penguasaan proses meneliti dan kesadaran
tentang pentingnya penelitian.

3

Model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah pola belajar mengajar yang
dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian ini dapat
terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan
intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk memperoleh
pengetahuan. Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun
guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman
belajar, guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan,
kadangkala guru memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan
komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan
kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif dengan menggunakan
fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Model latihan inkuiri
adalah model pembelajaran yang mampu menggiring peserta didik untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta
didik sebagai subjek belajar yang aktif. Jadi, tujuan umum dari model Latihan
Inkuiri adalah membantu peserta didik mengembangkan keterampilan intelektual
dan keterampilan-keterampilan lainnya, seperti mengajukan pertanyaan dan
menemukan (mencari) jawaban yang berawal dari keingintahuan mereka.
Menurut Joyce (2009:201), model pembelajaran Latihan Inkuiri
dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui
latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode
waktu yang singkat. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin
dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.
Model pembelajaran Latihan Inkuiri dimulai dengan menyajikan
peristiwa yang mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa-siswa yang
menghadapi situasi tersebut akan termotivasi untuk menemukan masalah-masalah
yang masih menjadi teka-teki tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini
untuk mengajar prosedur pengkajian sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran Latihan Inkuiri.
Menurut Ridwan Abdullah Sani dan M. Zainul Abidin T. Syihab (2011)
dalam jurnal penelitian inovasi pembelajaran fisika :

4

Model pembelajaran Latihan Inkuiri ini sangat baik untuk siswa yang
memiliki rasa ingin tahu tinggi karena dengan model ini siswa menjadi
aktif dan terarah langsung pada intisari pembelajaran. Melalui
implementasi model pembelajaran inkuiri memberi kesempatan kepada
siswa untuk siswa sebagai ilmuan, diantaranya merumuskan hipotesis,
menguji hipotesis melalui percobaan dan menginformasikan hasil
penelitian.
(http://dwady.com/ptk-ridwan-abdullah-sani-dan-m-zainul-abidin-tsyihab/)
Adapun keterlibatan siswa dalam model Latihan Inkuiri memunculkan
karakteristik sebagai berikut :
1. memiliki pandangan terhadap dirinya sebagai pembelajar dari proses
pembelajaran.
2. Siswa menerima ajakan untuk belajar dan kemauan besar dalam proses
eksplorasi.
3. Siswa mampu mengemukakan pertanyaan, mengajukan penjelasan, dan
melakukan investigasi.
4. Siswa merencanakan dan mengadakan kegiatan pembelajaran.
5. Siswa

saling

berkomunikasi

menggunakan

berbagai

cara

untuk

mendapatkan informasi atau data.
6. Siswa mampu mengkritik secara mandiri proses praktik pembalajaran
yang mereka lakukan sendiri.
Penelitian tentang model pembelajaran Latihan Inkuiri (Inqury Training)
sebelumnya oleh Jeliana Veronika Sirait (2011) dengan judul “ Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Gerak Lurus Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P
2011/2012”, diperoleh nilai rata-rata pretes 25,75 dan setelah diberi perlakuan
yaitu dengan model pembelajaran Latihan Inkuiri (Inquiry Training) diperoleh
nilai rata-rata postes 74,63. Selain ada peningkatan, ada kelemahan dalam
penelitian ini adalah kurangnya memperhatikan kemampuan siswa

dan

mempersiapkan permasalahan yang menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga
siswa kurang termotivasi untuk menemukan jawaban permasalahan.

5

Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh H. Metalita Simatupang (2011)
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi Di Kelas VIII
Semester I SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P 2010/2011”, diperoleh nilai
rata-rata pretes 49,33 dan setelah diberi perlakuan yaitu dengan model
pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) diperoleh nilai rata-rata postes
73,14. Selain ada peningkatan, ada kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti
kurang efektif dalam mengelola kelas sehingga kondisi kelas menjadi tidak
kondusif. Dari hasil analisis data Tika Mawar (2012) dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Zat dan Wujudnya

Kelas VII Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P

2011/2012”, diperoleh nilai rata-rata pretes 42,78 dan setelah diberi perlakuan
yaitu dengan model pembelajaran Inquiry Training diperoleh nilai rata-rata postes
71,53. Kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak menyampaikan
kepada siswa jenis pertanyaan yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran Inquiry Training.
Dari pernyataan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan beberapa perbedaan, diantaranya adalah materi pembelajaran, tempat
penelitian dan peneliti akan mencoba menutupi kelemahan dari peneliti
sebelumnya,

yaitu dengan cara memperhatikan kemampuan siswa dan

mempersiapkan permasalahan yang menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga
siswa termotivasi untuk menemukan jawaban permasalahan serta menyampaikan
kepada siswa bahwa jenis pertanyaan yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran adalah dengan model pembelajaran Latihan Inkuiri.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti berkeinginan
untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar
Fisika Siswa Yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran
Latihan Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Langsung”.

6

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1.3

1.

Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.

2.

Kurangnya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

3.

Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

4.

Hasil belajar fisika siswa yang masih rendah.

Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan

waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, agar penelitian ini terarah dan dapat
dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Latihan Inkuiri di kelas
eksperimen dan model pembelajaran Langsung di kelas kontrol.
2. Aktivitas dan hasil belajar yang diukur adalah aktivitas dan hasil belajar
untuk materi Hukum-hukum Newton.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I
Medan T.A 2012/2013?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X
MAN I Medan T.A 2012/2013?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton di
kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013?

7

4. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran Latihan Inkuiri dengan
model pembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton di
kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013?

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton kelas
X MAN I Medan T.A 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton kelas X
MAN I Medan T.A 2012/2013.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton kelas
X MAN I Medan T.A 2012/2013.
4. Untuk mengetahui Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
fisika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Latihan
Inkuiri dengan model pembelajaran langsung pada materi Hukum-hukum
Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013.

1.6

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran Latihan Inkuiri untuk dapat diterapkan dimasa yang akan
datang.
2. Bagi kepala sekolah, sebagai sumbangan pemikiran di sekolah guna
kemajuan
khususnya.

pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada

8

3. Bagi guru, Sebagai bahan pertimbangan untuk mempertimbangkan
penggunaan model pembelajaran Latihan Inkuiri dalam proses belajar
mengajar.
4. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan kerja sama
dengan teman yang lain.

57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi model pembelajaran Latihan Inkuiri
pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013
dengan rata-rata sebesar 76,4.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi model pembelajaran Langsung pada
materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013
dengan rata-rata sebesar 62,1.
3. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X
MAN I Medan T.A 2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa pada
ketiga pertemuan mencapai 14,9 dan persentase 71% dengan kategori nilai
aktivitas siswa cukup baik.
4. Ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri dengan model pembelajaran langsung pada
materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013
dengan nilai thitung > ttabel = (6,01 > 1,67). Besar persentase peningkatan hasil
belajar karena pengaruh perlakuan model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah
23 %.

58

5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih bijak dalam pengelolaan
tahap-tahap dalam model pembelajaran Latihan Inkuiri, karena sebagian
tahap dapat menyita waktu yang lebih banyak dari yang ditargetkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
Latihan Inkuiri dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan
pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran Latihan Inkuiri disarankan agar memilih
kelas yang sudah terbiasa dalam membentuk dan bekerja kelompok karena
dalam pembelajaran Latihan Inkuiri ini dituntut keaktifan dan kerjasama
siswa baik secara individu maupun dalam kelompok.
4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk
membimbing diskusi siswa secara merata.
5. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memberikan penjelasan tentang
prosedur model pembelajaran Latihan Inkuiri secara jelas.

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku
Pedoman Penuilisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan, FMIPA Unimed.
Metalita Simatupang,H., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
(Latihan Inkuiri) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha
dan Energi Di Kelas VIII Semester I SMP Swasta HKBP Sidorame Medan
T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Joyce, W., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Model-model Pembelajaran, Edisi
ke-8, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2006), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Karyono, dkk., (2009), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Mawar, Tika., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII
Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Sani, R.A., dan Syihab, M.Z.A.T., (2011), Pengaruh Pembelajaran Inquiry
Training (Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Beringin: agfi Inovasi Pembelajaran inquiry
training jurnal konsep fisika model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas
unimed. Dapat diakses pada http://dwady.com/ptk-ridwan-abdullah-sanidan-m-zainul-abidin-t-syihab/, diakses pada mei 2012.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, A. M., (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto,
(2009),
Model-Model
Pembelajaran
Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Inovatif

Berorientasi

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.

60

Veronika Sirait, Jeliana., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X
Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Suatu Tinjauan
konseptual Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

ii

RIWAYAT HIDUP

Dewi Pertiwi dilahirkan di Medan, pada tanggal 08 Agustus 1990. Ayah
bernama Agus Suriadi dan Ibu bernama Tukinah. Penulis merupakan anak kedua
dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk MIN Medan dan lulus pada
tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTsN 2 Medan dan
lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di MAN 1
Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GRUP INVESTIGASI DENGAN INKUIRI TERBIMBING

0 13 67

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE ANTARA METODE INKUIRI DENGAN VERIFIKASI

0 35 185

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THIK PAIR SHARE DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 8 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PEMBELAJARAN DISCOVERY.

0 2 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK DAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 2 21

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA MS. POWER POINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 6 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA MOVIE MAKER PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI DAN KEGUNAANNYA.

0 1 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

Pembelajaran Fisika dengan Model Inkuiri

0 0 19