PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA ANIMASI DAN KEY RELATION CHART PADA MATERI STRUKTUR ATOM.
MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN M EDIA ANIM ASI DAN KEY RELATION
CHART PADA M ATERI STRUKTUR ATOM
Oleh :
Shintauli Sihombing NIM 4123131081
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI M EDAN
M EDAN 2016
(2)
i
Judul Skripsi : Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament dengan Media Animasi dan Key Relation Chart pada Materi Struktur Atom Nama Mahasiswa : Shintauli Sihombing
NIM : 4123131081
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi,
Prof. Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc NIP. 19510720 197710 1 001
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Kimia
Dekan, Ketua,
Dr. Asrin Lubis, M.Pd Agus Kembaren, S.Si, M.Si NIP. 19601002 198703 1 004 NIP. 19680814 199403 1 004
(3)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
DENGAN M EDIA ANIM ASI DAN KEY RELATION CHART PADA M ATERI STRUKTUR ATOM
Shintauli Sihombing (NIM 4123131081) ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa kelas X di SMA Negeri 2 Tarutung tahun ajaran 2016/2017 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dan dengan media Key Relation Chart. Populasi dalam penelitian ini adalah 150 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen 1, dan X-2 sebagai kelas eksperimen 2 yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan rumus parsial (uji-t). Hasil penelitian diperoleh, untuk kelas eksperimen I nilai rata-rata pretest sebesar 30,33333 ± 6,556562 dan nilai rata-rata post-test adalah 82,33333 ±7,626331 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 31,83333 ± 7,367605 dan nilai rata-rata post-test adalah 76,16667 ± 8,27161. Hasil uji t dua pihak diperoleh thitung = 5,92310 dan ttable = 2,00172 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Key Relation Chart.
Kata Kunci: Team Games Tournament, Animasi, Key Relation Chart, Hasil Belajar.
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model Kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dan Key Relation Chart Pada Materi Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd beserta civitas akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M. Sc, sebagai dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Drs. Marudut Sinaga, M. Si dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M. Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Nurfajriani M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S. Si., M.Si, sebagai Ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M. Si, sebagai Ketua Prodi Jurusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Belman Panjaitan, S.pd.M.M selaku Kepala SMA Negeri 2 Tarutung dan Ibu Santi Tambunan,S. Pd selaku guru Kimia dan kepada siswa/i SMA Negeri 2 Tarutung kelas X yang telah banyak membantu dalam pelaksaan penelitian. Teristimewa penulis menyampaikan terimakasih kepada motivator
(5)
terhebat Ayahanda tercinta Adden Sihombing dan Ibunda tercinta Tiurma Simamora yang senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa sangat menyemangati saya, baik berupa dukungan tenaga, moril, maupun material kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan adik-adikku tercinta Jhoan River Sihombing, Erika Florensia Sihombing, Sun Sufriani Sihombing, Jhon Mario Sihombing, Opungku tercinta Risdelina Manik beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terima kasih. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini yakni Intan Sri Nancy Nainggolan, Marta Sinaga dan teman-teman Kimia Dik C 2012 yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada KTBku tercinta Judika Tobing dan Setia Damanik yang selalu mendoakan dan mensupport penulis dan semua sahabat-sahabat tersayang di UKMKP UNIMED yang turut membantu dan memberi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPL yang selalu memberikaan motivasi. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Kak Novita, Kak Ade, Marta Padang, Vera Hutajulu, Rita Pasaribu, Yuni Sihombing dan Eva Simbolon teman sekosku tercinta.. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman satu bimbingan yang selalu saling mendukung dan memotivasi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya kasanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2016 Penulis,
Shintauli Sihombing NIM. 4123131081
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 4
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 7
2.1.2. Hasil Belajar 7
2.1.3. Model Pembelajaran 8
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 8
2.1.5. Langkah-langkah Pembelajaran Team Games Tournament 9 2.1.6. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.7. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.8. Model Team Games Tournament (TGT) 10 2.1.9. Kelebihan dan Kekurangan Team Games Tournament 12
(7)
2.1.10. Media Pembelajaran 13
2.1.11. Kemampuan Media 14
2.1.12. Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran 15 2.1.13. Syarat Pemilihan Media Pembelajaran 16
2.1.14. Pengerjaan 16
2.1.15. Media Key Relation Chart 18
2.1.16. Perbedaan Key Relation Chat dengan Peta Konsep 19
2.2. Materi Struktur Atom 19
2.3. Kerangka Konseptual 20
2.4. Hipotesis Penelitian 21
2.1.4. Hipotesis Verbal 21
2.4.2. Hipotesis Statistik 21
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 22
3.3. Variabel Penelitian 22
3.4. Instrumen Penelitian 23
3.4.1. Validitas Tes 23
3.4.2. Reliabilitas Tes 24
3.4.3. Taraf Kesukaran 25
3.4.4. Daya Pembeda 25
3.5. Rancangan dan Desain Penelitian 26
3.6. Teknik Pengumpulan Data 26
3.7. Prosedur Penelitian 28
3.7. Teknik Analisis Data 29
3.7.1. Uji Normalitas 29
3.7.2. Uji Homogenitas 29
(8)
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 31
4.1.1. Validitas Test 31
4.1.2. Reliabilitas Test 31
4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Test 32
4.1.4. Daya Beda Istrumen Test 32
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 32 4.2.1. Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 32
4.2.2. Uji Normalitas 33
4.2.3. Uji Homogenitas 34
4.2.4. Uji Hipotesis 35
4.3. Pembahasan 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan Penelitian 28 Gambar 4.1. Hasil Perolehan Rata-rata Pre-test dan Post-test 33
(10)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 9
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 26
Tabel 4.1. Hasil Belajar Kimia Siswa 33
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas 34
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas 35
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 42
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 44
Lampiran 3 Reaksi Redoks 55
Lampiran 4 Kisi-kis Intrumen Tes Sebelum Validasi 65
Lampiran 5 Instrumen Tes 73
Lampiran 6 Lembar Penyelesaian Instrumen Tes 82
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 95
Lampiran 8 Media Animasi 98
Lampiran 9 Media Key Relation Chart 108
Lampiran 10 Soal Games 110
Lampiran 11 Soal Yang Sudah Valid 112 Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Yang Sudah Valid 117
Lampiran 13 Tabel Validitas 126
Lampiran 14 Perhitunga Validitas 127
Lampiran 15 Tabel Reliabilitas 130
Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas 131 Lampiran 17 Tabel Tingkat Kesukaran 133 Lampiran 18 Perhitungan Tingkat Kesukaran 134
Lampiran 19 Daya Beda 136
Lampiran 20 Perhitungan Daya Beda 137
Lampiran 21 Tabulasi Data 139
Lampiran 22 Perhitungan Standard Deviasi 140
Lampiran 23 Uji Normalitas 141
Lampiran 24 Uji Homogenitas 145
Lampiran 25 Uji Hipotesis 148
Lampiran 26 Tabel Nilai R Product Moment 150 Lampiran 27 Tabel Distribusi Chi Kuadrat 151 Lampiran 28 Tabel Nilai Distribusi T 152
(12)
xi
Lampiran 29 Tabel Distribusi F 154
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kimia adalah salah satu mata pelajaran ilmu alam mempelajari gejala-gejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi (Magdalena, 2014). Salah satu pokok bahasan dalam kimia adalah struktur atom. Pokok bahasan struktur atom merupakan materi yang diberikan kepada siswa kelas X semester ganjil. Struktur atom membahas perkembangan teori atom, susunan atom, dan konfigurasi elektron. Subagia (2003) mengklasifikasikan struktur atom termasuk lingkup materi yang bersifat konseptual dan hapalan yang membuat siswa cenderung menghafal sehingga pemahaman akan konsep tersebut kurang. Menurut Suyono (2009), karena karakteristik materi kimia ini menyebabkan siswa menganggap pelajaran kimia ini sulit dan kurang diminati. Akibat kurang minat dan tidak memahami materi pelajaran menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran sehingga tidak ada aktivitas ataupun karakter yang terbentuk dari siswa ketika proses belajar mengajar. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan pertanyaan dari siswa.
Hasil observasi yang telah dilakukan penulis di SMA Negeri 2 Tarutung menunjukkan hal di atas, pengajaran guru masih bersifat monoton, guru kimia terlalu mendominasi dalam proses pembelajaran. Di samping itu guru juga jarang menggunakan media. Sehingga siswa pada umumnya hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa adanya aktivitas yang berarti. Dalam pembelajaran siswa tidak diajak untuk memecahkan suatu persoalan dalam diskusi kelas yang dapat merangsang timbulnya gagasan-gagasan baru dari hasil pemikiran siswa secara bersama. Hal ini tentu menyebabkan siswa tidak antusias mempelajari kimia dan pada akhirnya menyebabkan hasil belajar kimia siswa masih rendah dan siswa kurang bersemangat untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Menurut Ramson dalam Wasonowati (2014) situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan keterampilan siswa untuk berpikir
(14)
2
konstruktivis dalam membangun ide dan konsep, sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa. Kondisi tersebut dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka cenderung hanya menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis. Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar.
Berkaitan dengan hal di atas, maka perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan model pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dan memberikan penyajian materi kimia yang lebih menarik, atraktif, dan interaktif, sehingga siswa menjadi lebih paham dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran kimia di kelas. Pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan keaaktifan siswa, aspek keterampilan sosial, aspek kognitif dan aspek sikap siswa (Prasetyaningrum, dkk, 2013).
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut yaitu model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) adalah pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa, tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa dalam tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan, dan reinforcement (penguatan). Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terdiri dari 4 langkah-langkah yaitu presentasi materi, belajar dalam kelompok, game turnamen, dan penghargaan kelompok (Huda, 2014).
Proses pembelajaran Team Games Tournament (TGT) akan lebih mudah apabila dibantu dengan adanya suatu media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media yang dapat digunakan untuk permainan pembelajaran Team Games Tournament (TGT) adalah media Animasi dan media Key Relation Chart (Suryani, 2012).
(15)
Penelitian sehubungan dengan model pembelajaran Team Games Tournament telah banyak dilakukan Yuliana Dewi Karina (2014) mengenai penerapan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dilengkapi dengan teka-teki silang dan kartu pada materi koloid menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dilengkapi dengan teka-teki silang dan kartu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I presentase aktivitas belajar siswa adalah 74,69% dan meningkat menjadi 82,72 % pada siklus II.
Selain model pembelajaran yang tepat, dibutuhkan juga media yang mendukung untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Materi pelajaran kimia kebanyakan bersifat abstrak dan teoritis, tidak mempunyai efek yang dapat dilihat mata. Peranan media pembelajaran sangat penting dalam pengajaran materi tersebut. Dalam pengajarannya sebaiknya menggunakan model animasi (Santoso, 2013). Hasil penelitian Wiwit (2012) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media animasi dengan diperoleh nilai rata-rata 80,25% meningkat menjadi 87,43%. Media pembelajaran yang juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa adalah media Key Relation Chart (KR-Chart) yaitu media yang dapat mempermudah mengingat dan memunculkan kembali hubungan yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah. Media Key Relation Chart ini telah diteliti oleh Aini (2014) dalam penelitiannya tentang studi komparasi pembelajaran dengan media Key Relation Chart (KR-Chart) terhadap prestasi belajar diperoleh rata-rata hasil belajar pra tindakan menggunakan Key Relation Chart 32,31 % meningkat menjadi 84, 34 %.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran tersebut disadari bahwa pengaruh pemilihan model pembelajaran dan media merupakan faktor eksternal yang penting dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia
Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Dengan Media Animasi dan Key Relation Chart Pada Materi Struktur Atom”.
(16)
4
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Kesulitan siswa dalam memahami struktur atom yang merupakan materi kimia yang bersifat konseptual dan hapalan.
2. Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran disajikan oleh guru.
3. Penggunaan model dan media belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah umum dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournamnet dengan media Key Relation Chart pada materi struktur atom?
1.4.Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahannya yaitu sebagai berikut:
1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah struktur atom dalam kurikulum KTSP 2006.
2. Model yang digunakan adalah pembelajaran Team Games T ournament. 3. Media yang digunakan adalah media Animasi dan Key Relation Chart. 4. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data dari hasil belajar kimia siswa.
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dan Key Relation Chart.
1.6.Manfaat Penelitian
(17)
1. Bagi Guru
Mengetahui penggunaan model dan media yang tepat dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
2. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam proses belajar sehingga pemahaman siswa terhadap materi struktur atom meningkat dan hasil belajar siswa juga meningkat.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
4. Bagi Mahasiswa peneliti
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
5. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7.Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara operasional sebagai berikut:
1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah rata-rata hasil post-tes pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II yang sudah dihomogenkan dan dinormalkan.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari empat anggota dan siswa melakukan permainan akademik atau lomba kuis dan hasilnya direkap secara periodik. 3. Media Animasi adalah media yang berisi kumpulan gambar yang diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran.
(18)
6
4. Media KR-Chart adalah lembaran yang berisi hubungan tentang fakta, konsep, prinsip, persamaan, rumus dan hukum dari materi serta memperlihatkan hubungan antar informasi.
(19)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dan Key Relation Chart pada materi struktur atom. Pada kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 30,33333 ± 6,556562 dan nilai rata-rata post-test adalah 82,33333 ± 7,626331 dan nilai rata-rata pada kelas eksperimen II adalah 31,83333 ± 7,367605 dan nilai rata-rata post-test adalah 76,16667 ± 8,27161.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti memiliki beberapa saran yakni:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dapat menjadi pembelajaran alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom.
2. Penggunaan media animasi dapat dijadikan alternatif dalam penyajian materi agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan, karena materi struktur atom lebih bersifat konseptual.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament melakukan pengawasan yang lebih maksimal agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
(20)
39
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., Ashadi., dan Nurhayati, N.W., (2014), Studi Komparasi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dilengkapi Dengan Media Key Relation-Chart (Kr-Chart) Dan LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Termokimia Kelas XII Semester Ganjil SMA N 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 18-26.
Agustiana, I.G., dan Tika, I., (2013), Konsep Dasar IPA, Penerbit Ombak, Yogyakarta.
Azhar, A., (2007), Media Pembelajaran, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Artawan, R., (2010), Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Media Animasi, (online), http://biologiinfo.blogspot.com./2010/07/pembelajaran-biologi-denganmenggunakananimasi.html, diakses pada tanggal 04 Februari 2016. Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, PT Satu Nusa, Bandung.
Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Febriantina, D., (2013), Media Pembelajaran Media Audiovisual Animasi, (online), http://dyahfebriantina.blogspot.com./2013/12/media-pembelajaran-audio-visual-Animasi.html, diakses pada 04 Februai 2016. Foruidah, M. F., (2009), Pengaruh penggunaan Media animasi Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi kelas VII MTS Surya Buana Malang, Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Hosman, M., (2014), Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad 21, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Huda, M., (2014), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kadek, S., (2012), Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif, Jurnal Universitas Negeri Yogyakkarta, 3: 10-16.
Magdalena, O.,Mulyani, S., dan Susanti, E., (2014 ), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan kimia, 3: 15-21.
(21)
Prasetyaningrum, S.M., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 13-20.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Stantar Proses Pendidikan, Kencana Predana Media Group, Jakarta.
Santoso, T., dan Sukarmin, (2013), Pengembangan Media Pembelajaran Blog Kimia Berbasis, Journal of Chemistry Education, 2: 21-30.
Shoimin, A., (2013), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Unimed Press, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Subagia, I. W., (2003), Restrukturisasi Pelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, 4: 21-30.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suprihatiningrum, J., (2013 ), Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta.
Suryani, N., dan Agung, L., (2012), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit Ombak, Yogyakarta.
Suyono, dkk, (2009), Identifikasi Masalah kesulitan dalam Pembelajaran kimia Kelas X di Provinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA-FKIP Universitas Lampung, 1: 31-40.
Susanti, E., Yurnetti., Ramli, E., (2015), Pengaruh Penggunaan Key Relation Chart (KR-Chart) dalam model pembelajaran Guided Discovery terhadap pencapaian kompetensi IPA peserta didik kelas VIII di SMP N 3 Padang, Pillar Of Physics Education, 5: 41-50.
Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, PT Graha Ilmu, Bandung.
Wasonowati, R.R., Redjeki, T., dan Ariani, S.R., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum-hukum Dasar
(22)
41
Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 20-30.
Wiwit., Amir, H., dan Putra, D. D, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Dan Tanpa Penggunaan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta, 10: 3-11.
(23)
RIWAYAT HIDUP
Shintauli Sihombing dilahirkan di Tarutung pada tanggal 22 Juni 1995. Ayah bernama Adden Sihombing dan Ibu bernama Tiurma Simamora, dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 2 Tarutung, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Tarutung dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Tarutung dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
(1)
4. Media KR-Chart adalah lembaran yang berisi hubungan tentang fakta, konsep, prinsip, persamaan, rumus dan hukum dari materi serta memperlihatkan hubungan antar informasi.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan media Animasi dan Key Relation Chart pada materi struktur atom. Pada kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 30,33333 ± 6,556562 dan nilai rata-rata post-test adalah 82,33333 ± 7,626331 dan nilai rata-rata pada kelas eksperimen II adalah 31,83333 ± 7,367605 dan nilai rata-rata post-test adalah 76,16667 ± 8,27161.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti memiliki beberapa saran yakni:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dapat menjadi pembelajaran alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom.
2. Penggunaan media animasi dapat dijadikan alternatif dalam penyajian materi agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan, karena materi struktur atom lebih bersifat konseptual.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament melakukan pengawasan yang lebih maksimal agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., Ashadi., dan Nurhayati, N.W., (2014), Studi Komparasi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dilengkapi Dengan Media Key Relation-Chart (Kr-Chart) Dan LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Termokimia Kelas XII Semester Ganjil SMA N 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 18-26.
Agustiana, I.G., dan Tika, I., (2013), Konsep Dasar IPA, Penerbit Ombak, Yogyakarta.
Azhar, A., (2007), Media Pembelajaran, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Artawan, R., (2010), Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Media Animasi, (online), http://biologiinfo.blogspot.com./2010/07/pembelajaran-biologi-denganmenggunakananimasi.html, diakses pada tanggal 04 Februari 2016. Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, PT Satu Nusa, Bandung.
Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Febriantina, D., (2013), Media Pembelajaran Media Audiovisual Animasi, (online), http://dyahfebriantina.blogspot.com./2013/12/media-pembelajaran-audio-visual-Animasi.html, diakses pada 04 Februai 2016. Foruidah, M. F., (2009), Pengaruh penggunaan Media animasi Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi kelas VII MTS Surya Buana Malang, Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Hosman, M., (2014), Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad 21, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Huda, M., (2014), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kadek, S., (2012), Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif, Jurnal Universitas Negeri Yogyakkarta, 3: 10-16.
Magdalena, O.,Mulyani, S., dan Susanti, E., (2014 ), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan kimia, 3: 15-21.
(4)
Prasetyaningrum, S.M., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 13-20.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Stantar Proses Pendidikan, Kencana Predana Media Group, Jakarta.
Santoso, T., dan Sukarmin, (2013), Pengembangan Media Pembelajaran Blog Kimia Berbasis, Journal of Chemistry Education, 2: 21-30.
Shoimin, A., (2013), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Unimed Press, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Subagia, I. W., (2003), Restrukturisasi Pelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, 4: 21-30.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suprihatiningrum, J., (2013 ), Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta.
Suryani, N., dan Agung, L., (2012), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit Ombak, Yogyakarta.
Suyono, dkk, (2009), Identifikasi Masalah kesulitan dalam Pembelajaran kimia Kelas X di Provinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA-FKIP Universitas Lampung, 1: 31-40.
Susanti, E., Yurnetti., Ramli, E., (2015), Pengaruh Penggunaan Key Relation Chart (KR-Chart) dalam model pembelajaran Guided Discovery terhadap pencapaian kompetensi IPA peserta didik kelas VIII di SMP N 3 Padang, Pillar Of Physics Education, 5: 41-50.
Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, PT Graha Ilmu, Bandung. Wasonowati, R.R., Redjeki, T., dan Ariani, S.R., (2014), Penerapan Model
(5)
Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 20-30.
Wiwit., Amir, H., dan Putra, D. D, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Dan Tanpa Penggunaan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta, 10: 3-11.
(6)
RIWAYAT HIDUP
Shintauli Sihombing dilahirkan di Tarutung pada tanggal 22 Juni 1995. Ayah bernama Adden Sihombing dan Ibu bernama Tiurma Simamora, dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 2 Tarutung, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Tarutung dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Tarutung dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.