2.53 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 29,958

Tabel 38 Penentuan prioritas strategi pengelolaan budidaya perikanan pada cluster 2 di Kabupaten Bangka Barat Prioritas Strategi Keterkaitan Skor Ranking Penyusunan peraturan dan program yang mendukung kegiatan budidaya perikanan lautpantai W1,2,3,4,5 ; O1,2,3,4 2.47 1 Menggalakkan kegiatan budidaya perikanan laut pantai pada lokasi yang sesuai, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD al: pilot project budidaya perikanan lautpantai S1,2; O1,2,3 2.17 2 Penyusunan rencana pengelolaan berdasarkan potensi dan kesesuaian lahan untuk menghindari terjadinya konflik, serta tekanan terhadap sumberdaya secara berlebihan dengan melibatkan semua stakeholders S1,2 ; T1,2 1.58 3 Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap budidaya lautpantai al: penyuluhanpendampingan W3 ; O1,3 1.31 4 Penciptaan lapangan kerja baru yang bersifat renewable budidaya lautpantai untuk mengatasi tingginya aktivitas pertambangan yang bersifat unrenewable S1,2; T3 1.23 5 Penyusunan peraturan alokasi pemanfaatan ruang termasuk budidaya lautpantai yang diintegrasikan dengan RTRW untuk menghindari konflik pemanfaatan ruang dan tekanan berlebihan terhadap sumberdaya dengan melibatkan semua stakeholders W4,5 ; T1,2 0.04 6 Penguatan permodalan untuk kegiatan budidaya lautpantai, al: bantuan modal bergulir untuk kegiatan budidaya lautpantai disertai pendampingan dari dinas terkait W2 ; O3 0.78 7 Penyediaan akses informasi budidaya perikanan termasuk benih dan pemasaran W1 ; O3 0.70 8 Penyusunan program pemanfaatan lahan bekas tambang W5 ; T3 0.44 9 Cluster 3 Berdasarkan data hasil analisis dan hasil wawancara disusun faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengelolaan budidaya perikanan di desa-desa yang termasuk ke dalam cluster 3 di Kabupaten Bangka Barat seperti tertera pada Tabel 39. Faktor internal dan eksternal tersebut selanjutnya dikelompokkan dengan memberi bobot untuk masing-masing faktor sesuai dengan besarnya pengaruh masing-masing faktor terhadap pengelolaan budidaya perikanan lautpantai di Kabupaten Bangka Barat seperti tampak pada Tabel 40 di bawah ini. Proses pemberian bobot pada cluster 3 disajikan pada Lampiran 33. Sumber: hasil analisis Tabel 39 Identifikasi faktor internal dan eksternal pengelolaan budidaya perikanan pada cluster 3 Aspek Internal Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Teknis ekologis Lokasi : mempunyai lokasi yang sesuai untuk budidaya lautpantai dan belum dimanfaatkan 2 Kelayakan: layak diusahakan secara ekonomi NPV,BC ratio dan IRR 4 Ketersediaan benih: t idak tersedia benih lokal 1 Modal : tingginya biaya budidaya laut 4 Tekanan : tekanan terhadap sumberdaya 1 Sosial, ekonomi, budaya Pemahaman: rendahnya pemahaman thd budidaya laut 1 Aktivitas dominan: rendahnya aktivitas pesisir 3 Aksesibilitas: rendahnya aksesibilitas 3 Kesempatan kerja : Peningkatan lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat 1 PAD: potensi peningkatan PAD bagi pemerintah 1 Pasar: tersedianya pasar 1 Konflik: resiko konflik pemanfaatan ruang 1 Politik, hukum, kelembagaan RTRW: belum terakomodasinya alokasi pemanfaatan ruang untuk budidaya lautpantai dalam RTRW 1 Program: belum ada program dan perda yang mendukung budidaya perikanan lautpantai di tingkat daerah 1 Peraturan: UU No.22 Th 1999 ttg Pemerintahan Daerah 1 Keterangan : 1 Hasil wawancara dengan stakeholders 2 Hasil Analisis Kesesuaian LahanLokasi 3 Hasil Analisis Tipologi Wilayah 4 Hasil Analisis Finansial Hasil analisis faktor internal dilihat dari total skor menunjukkan bahwa pada aspek kekuatan faktor yang paling berpengaruh adalah kelayakan secara finansial 0.52 kemudian lokasi yang sesuai serta belum dimanfaatkan 0.39. Pada aspek kelemahan faktor yang paling berpengaruh adalah tingginya biaya, rendahnya aktivitas pesisir, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap budidaya perikanan lautpantai dan rendahnya aksesibilitas dengan total skor masing- masing 0.26. Sumber: hasil analisis Tabel 40 Pemberian bobot untuk setiap unsur dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada cluster 3 Kode Unsur SWOT Bobot rating Total skor Kode Faktor Internal Kekuatan S1 Lokasi : mempunyai lokasi yang sesuai untuk budidaya lautpantai dan belum dimanfaatkan 2 0.13 3 0.39 S1 S2 Kelayakan: layak diusahakan secara ekonomi NPV,BC ratio dan IRR 4 0.17 3 0.52 S2 Kelemahan W1 Ketersediaan benih: tidak tersedia benih lokal 1 0.09 2 0.17 W1 W2 Modal : tingginya biaya budidaya laut 4 0.13 2 0.26 W2 W3 Pemahaman: rendahnya pemahaman thd budidaya laut 1 0.13 2 0.26 W3 W4 Aktivitas dominan: rendahnya aktivitas pesisir 3 0.09 3 0.26 W4 W5 Aksesibilitas: rendahnya aksesibilitas 3 0.13 2 0.26 W5 W6 RTRW: belum terakomodasinya alokasi pemanfaatan ruang untuk budidaya lautpantai dalam RTRW 1 0.04 2 0.09 W6 W7 Perda: belum ada program dan peraturan yang mendukung budidaya perikanan lautpantai di tingkat daerah 1 0.09 1 0.09 W7 TOTAL 1.00

2.30 Eksternal

Peluang O1 Kesempatan kerja : Peningkatan lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat 1 0.21 3 0.64 O1 O2 PAD: potensi peningkatan PAD bagi pemerintah 1 0.14 2 0.29 O2 O3 Pasar: tersedianya pasar 1 0.21 3 0.64 O3 O4 Peraturan: UU No.22 Th 1999 ttg Pemerintahan Daerah 1 0.07 3 0.21 O4 Ancaman T1 Konflik: resiko konflik pemanfaatan ruang 1 0.14 3 0.43 T1 T2 Tekanan : tekanan terhadap sumberdaya 1 0.21 2 0.43 T2 TOTAL

1.00 2.64

Hasil analisis faktor eksternal menunjukkan bahwa pada aspek peluang yang paling berpengaruh adalah ketersediaan pasar dan peluang kesempatan kerja 0.64 sedangkan pada aspek ancaman kedua faktor yang diidentifikasi sebagai ancaman resiko konflik pemanfaatan, tekanan terhadap sumberdaya mempunyai pengaruh yang sama 0.43. Berdasarkan pembobotan dan pemberian rating dari masing-masing faktor internal dan eksternal di atas kemudian dilakukan formulasi Strategi dengan membuat strategi silang dari ke empat faktor tersebut sehingga dihasilkan Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO dan Strategi WT . Formulasi strategi pengelolaan budidaya perikanan lautpantai pada Cluster 3 secara lengkap disajikan pada Tabel 41. Sumber: hasil analisis Tabel 41 Formulasi strategi pengelolaan budidaya perikanan lautpantai pada cluster 3 di Kabupaten Bangka Barat Peluang Ancaman Kesempatan kerja : Peningkatan lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat 1 PAD: potensi peningkatan PAD bagi pemerintah 1 Pasar: tersedianya pasar 1 Peraturan: UU No.22 Th 1999 ttg Pemerintahan Daerah 1 Konflik: resiko konflik pemanfaatan ruang 1 Tekanan : tekanan terhadap sumberdaya 1 Kekuatan Strategi SO Strategi ST Lokasi : mempunyai lokasi yang sesuai untuk budidaya lautpantai dan belum dimanfaatkan 2 Kelayakan: layak diusahakan secara ekonomi NPV,BC ratio dan IRR 4 Menggalakkan kegiatan budidaya perikanan laut pantai pada lokasi yang sesuai, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD al: pilot project budidaya perikanan lautpantai S1,2 ; O1,2,3 Penyusunan rencana pengelolaan berdasarkan potensi dan kesesuaian lahan untuk menghindari terjadinya konflik, serta tekanan terhadap sumberdaya secara berlebihan dengan melibatkan semua stakeholders S1,2 ; T1,2 Kelemahan Strategi WO Strategi WT Ketersediaan benih: t idak tersedia benih lokal 1 Modal : tingginya biaya budidaya laut 4 Pemahaman: rendahnya pemahaman thd budidaya laut 1 Aktivitas dominan: rendahnya aktivitas pesisir 3 Aksesibilitas: rendahnya aksesibilitas 3 RTRW: belum terakomodasinya alokasi pemanfaatan ruang untuk budidaya lautpantai dalam RTRW 1 Program: belum ada program dan perda yang mendukung budidaya perikanan lautpantai di tingkat daerah 1 Penyediaan akses informasi budidaya perikanan termasuk benih dan pemasaran W1 ; O3 Penguatan permodalan untuk kegiatan budidaya lautpantai, al: bantuan modal bergulir untuk kegiatan budidaya lautpantai disertai pendampingan dari dinas terkait W2 ; O3 Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap budidaya lautpantai al: penyuluhanpendampingan W3 ; O1,3 Peningkatan aksesibilitas yang sesuai ke desa-desa pesisir untuk menunjang kegiatan budidaya perikanan W5 ; O3 Penyusunan program dan perda yang mendukung kegiatan budidaya perikanan lautpantai W1,2,3,6,7 ; O1,2,3,4 Penyusunan peraturan alokasi pemanfaatan ruang termasuk budidaya lautpantai yang diintegrasikan dengan RTRW untuk menghindari konflik pemanfaatan ruang dan tekanan berlebihan terhadap sumberdaya dengan melibatkan semua stakeholders W6,7 ; T1,2 Sumber: hasil analisis Seperti halnya pada cluster 1 dan 2 tahap akhir dari Analisis SWOT adalah menentukan prioritas dari strategi yang telah diformulasikan. Prioritas Strategi pengelolaan budidaya perikanan lautpantai pada Cluster 3 disajikan pada Tabel 42. Tabel 42 Penentuan prioritas strategi pengelolaan budidaya perikanan pada cluster 3 di Kabupaten Bangka Barat Prioritas Strategi Keterkaitan Skor Ranking Penyusunan program dan perda yang mendukung kegiatan budidaya perikanan lautpantai W1,2,3,6,7 ; O1,2,3,4 2.66 1 Menggalakkan kegiatan budidaya perikanan laut pantai pada lokasi yang sesuai, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD al: pilot project budidaya perikanan lautpantai S1,2 ; O1,2,3 2.48 2 Penyusunan rencana pengelolaan berdasarkan potensi dan kesesuaian lahan untuk menghindari terjadinya konflik, serta tekanan terhadap sumberdaya secara berlebihan dengan melibatkan semua stakeholders S1,2 ; T1,2 1.77 3 Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap budidaya lautpantai al: penyuluhanpendampingan W3 ; O1,3 1.55 4 Penyusunan peraturan alokasi pemanfaatan ruang termasuk budidaya lautpantai yang diintegrasikan dengan RTRW untuk menghindari konflik pemanfaatan ruang dan tekanan berlebihan terhadap sumberdaya dengan melibatkan semua stakeholders W6,7 ; T1,2 1.03 5 Penguatan permodalan untuk kegiatan budidaya lautpantai, al: bantuan modal bergulir untuk kegiatan budidaya lautpantai disertai pendampingan dari dinas terkait W2 ; O3 0.90 6 Peningkatan aksesibilitas yang sesuai ke desa- desa pesisir untuk menunjang kegiatan budidaya perikanan W5 ; O3 0.90 6 Penyediaan akses informasi budidaya perikanan termasuk benih dan pemasaran W1 ; O3 0.82 7 Ikhtisar Analisis SWOT Hasil analisis SWOT pada masing-masing cluster menunjukkan bahwa tiga strategi prioritas adalah penyusunan program dan perda yang mendukung kegiatan budidaya perikanan lautpantai, menggalakkan kegiatan budidaya perikanan laut pantai pada lokasi yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD antara lain pilot project budidaya perikanan lautpantai dan penyusunan rencana pengelolaan berdasarkan potensi dan kesesuaian lahan untuk Sumber: hasil analisis